Anda di halaman 1dari 66

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL


TA. 2023/2024
Mata Kuliah : Hidrolika (Aliran Tertutup)
Semester : 1
Bobot : 2 sks

Tatap Muka Ke : 1
MATERI YANG AKAN DISAMPAIKAN DAN REFFRENSI

Reffrensi:
Materi Yang Akan Disampaikan :
 Hidraulika I, II Prof. Dr. Ir. Bambang
 Pendahuluan
Triatmodjo, DEA penerbit Beta Offset
 Aliran Tertutup
 Desain Jaringan Pipa, KYS Klaas, M.Sc,
 Hidrostatika
Meng, MASCE penerbit CV. Mandar
 Analisis Aliran Dalam Pipa
Maju
 SNI 7509:2011 Tata cara perc. Jardis.

2
Sistem Penilaian/Evaluasi :

Evaluasi Hasil Pembelajaran : Capaian Mata Kuliah :


Setelah mengikuti pembelajaran mata
 Kehadiran : 5 % kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu:
 Quis : 10 %  Menjelaskan istilah/pengertian dalam
 Tugas : 20 % Aliran Tertutup
 Ujian Tengah Semester : 25 %  Menjelaskan
 Ujian Akhir Semester: 40 %  Menjelaskan
 Nilai Akhir Semester Mata Kuliah ini  Menjelaskan dan menganalisis .
 Menjelaskan
minimal dengan angka 65, bila
belum mencapai, dievaluasi ulang
dengan menyelesaikan tugas-tugas,
atau dilakukan assesmen.

3
I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam kenyataan di lapangan telah
banyak mengaplikasikan aliran tertutup,
diantaranya untuk system penyediaan air
minum (spam), plambing, sebagian pada
irigasi, yang umumnya menggunakan
perpipaan. Aplikasi aliran tertutup juga
bisa terjadi pada bangunan air seperti
siphon, gorong-gorong terbenam,
drainase system perpompaan dan lainnya.

4
Prinsip-prinsip aliran yang mengalir dalam saluran
baik aliran terbuka maupun aliran tertutup yang
karakteristiknya mengikuti persamaan; energi,
kontinyuitas dan momentum yang berdasarkan
penelitian empiris maupun lapangan, selanjutnya
dikembangkan persamaan-persamaan untuk
menentukan desain hidrolik didalam perencanaan
untuk pelaksanaan di lapangan.

5
2. PENGERTIAN

2.1. Aliran Terbuka (Saluran Terbuka)


 Aliran terbuka adalah pada pengaliran air sebagian permukaan
airnya kontak dengan udara bebas (atmosfer)
 Tekanan air yang terjadi pada aliran terbuka pada permukaan yang
kontak dengan udara sama dengan nol, semakin dalam air maka
tekanan semakin besar, dan tekanan terbesar/maksimum berada
dititik terdalam

Vmak

Muka air kontak


dengan udara bebas
h h

P = mak
Dinding Vmin
Saluran
Vrerata

6
2. 2. Aliran Tertutup (Aliran Pipa)

 Aliran tertutup adalah pada


pengaliran air seluruh
permukaan airnya tidak kontak
dengan udara bebas (atmosfer)

 Aliran air dalam pipa pada


sembarang titik di pipa
bertekanan dan menekan
kesegala arah sama besar

Vmak
Vmin

Terisi penuh air


Tekanan kesemua
Vrerata arah sama besar

7
Aliran Laminer dan Turbulen

2.2.1. Aliran Laminar 2.2.2. Aliran Turbulen


Disebut juga aliran cairan kental Dimana bagian-bagian elementer dari
dimana bagian-bagian elementer cairan bergerak tidak teratur,
dari cairan bergerak teratur, dan menempati tempat yang relatif
menempati tempat yang relatif berlain- lainan pada penampang-
sama pada penampang berikutnya penampang yang beraturan

8
2.2.3. Bilangan Reynold

Dalam mekanika fluida, bilangan Re = V D / Ʋ  Ʋ = μ / ρ


Reynolds adalah rasio antara gaya Dengan pengertian:
V : kecepatan aliran,
inersia terhadap gaya viskos yang D : diameter dalam pipa,
mengkuantifikasikan hubungan μ : viskositas absolut fluida dinamis,
kedua gaya tersebut dengan suatu Ʋ : viskositas kinematik fluida
ρ : kerapatan (densitas) fluida.
kondisi aliran tertentu.
Osborne Reynolds berpendapat bahwa type
aliran tergantung dari kecepatan, kerapatan,
Bila : dan kekentalan dari cairan, serta ukuran dari
Re ≤ 2000, aliran laminer tempat mengairnya dan tergantung pula dari
angka Reynolds (Re) angka ini digunakan
Re ≥ 4000, aliran turbulen
apabila gaya kekentalan mempunyai
2000 < Re < 4000 aliran pengaruh dominan dibanding gaya lain
kritis/transisi misalnya aliran dalam pipa.

9
Pembuktian aliran laminer dan turbulen

Zat Pewarna
Pipa
Laminer

Cairan zat pewarna


Q=AV

Transisi
Licin dan bundar

Pembuktian aliran dengan Turbulen


menambahkan zat pewarna

1
0
II. HIDROSTATIKA

1. Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai
jumlah gaya tiap satuan luas
p : tekanan ( kgf/m² atau N/m²)
F : gaya (kgf atau N) p p h
A : luas bidang (m²)
p p p
2. Tekanan pada setiap titik
didalam zat cair diam adalah p
sama dalam segala arah p
p

11
…….. Lanjutan hidro statika

3. Suatu bidang yang berada di h=p/Ϫ=p/ρg


dalam zat cair diam mengalami
tekanan yang bekerja tegak p=ρgh
lurus pada bidang tersebut

4. Distribusi tekanan pada zat cair


Dengan pengertian:
diam / tekanan hidrostatis p : tekanan hidrostatis
Ϫ : berat jenis zat cair
ρ : rapat massa zat cair
h h : kedalaman air pada titik yang
p
ditinjau
g : percepatan gravitasi

12
…….. Lanjutan hidro statika

5. Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer ditimbulkan
oleh berat udara di atmosfer,
yang nilainya pada permukaan
air laut adalah 1,03 kgf/cm², atau
dapat juga ditunjukkan oleh 10,3
m air atau 76 cm air raksa (Hg)
Tekanan relatif atau tekanan
terukur adalah tekanan yang
diukur berdasarkan tekanan
atmosfir.
Tekanan absolut merupakan
jumlah dari tekanan atmosfer
dengan tekanan relatif

13
…….. Lanjutan hidro statika

6. Manometer
Manometer adalah alat yang
menggunakan kolom zat cair
untuk mengukur perbedaan
tekanan. Prinsip manometer
adalah apabila zat cair dalam
kondisi keseimbangan maka
tekanan di setiap tempat pada
bidang horizontal untuk zat cair
homogen adalah sama.Ada
beberapa jenis manometer, yaitu
piezometer, manometer tabung U,
manometer mikro, dan
manometer difrensial.

14
…….. Lanjutan hidro statika

O
7. Gaya Tekan Pada
X
Bidang Terendam
h
p
Bidang datar yang terendam dalam zat ho
F
cair akan mengalami tekanan. Gaya total O
pada bidang tersebut sebagai berikut: dy
F = A po = A Ϫ ho dA

yp yo
F : gaya tekan hidrostatis G
A : luas bidang tekan
Po : tekanan hidrostatis pada pusat berat P
bidang
α
ho : jarak vertical atara pusat berat
bidang dan permukaan zat cair
Gaya hidrostatis tersebut bekerja pada

Y
pusat tekanan p.

15
…….. Lanjutan hidrostatika

Bentukh Luas Pusat berat Momen Inersia


Letak pusat tekanan sebagai berikut: (A) yo I

yp = yo + Io / A yo h
yo bh Yo = ½ h Io =1/12 bh³
yp : jarak searah bidang dari pusat b
tekanan terhadap permukaan zat
cair h Yo = 1/3 h
yo : jarak searah bidang dari pusat yo ½ bh Io =1/36 bh³
berat terhadap permukaan zat b
cair
Io : momen inersia bidang A 1/4∏D² Yo = ½ D
D 1/64∏D⁴
terhadap sumbu yang melalui yo
pusat berat bidang tersebut

16
Gaya Uplift ….. Lanjutan hidrostatika

Gaya Apung : U
Bila benda masuk kedalam air
akan mendapat Gaya apung/Uplift Benda Masuk Kedalam Air

(U) sebesar volume air yang


dipindahkan

U : Gaya apung/Uplift (kg)


U = V x ρg V : Volume air yang dipindahkan (m³)
Ρg : Berat jenis cairan (kg/ m³)

Bentuk Volume (m³) Berat Jenis Fluida ( ρg )


Balok Panjang x Lebar x Tinggi  Air tawar = 996 - 1000 kg/m³
Selinder ¼ π d² x tinggi selinder  Air laut rata-rata = 1020 – 1025 kg/m³
Bola 4/3 π r³  Minyak rata-rata = 850 – 910 kg/m³

17
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL


TA. 2023/2024
Mata Kuliah : Hidrolika (Aliran Tertutup)
Semester : 1
Bobot : 2 sks

Tatap Muka Ke : 2
Soal-1 …….. Lanjutan hidrostatika

Dinding-2

Diketahui:

Dinding-1
Sebuah reservoir dengan dimensi: B
tinggi air H = 5 m, lebar B = 10 m, dan
panjang L = 20 m lihat sket.
L
ρ g = 1000 kg/m3

Diminta:
Hitung gaya hidrostatis yang bekerja
pada dinding -1, dinding- 2, dan dasar H
Dasar reservoir
reservoir.
L B

19
Jawaban :

a. Dinding-1
p=ρgH
P = luas bidang gaya = 1/2 p H
(luas segitiga)
P = ½ ρ g H x H = ½ ρ g H²
H
P = ½ 1.000 kg/m³ x (5 m)²
F
P = 12.500 kg/m (bentuk segitiga)
G
1/3 H
Gaya total (F)
F=PxB
p=ρgH B
F = 12.500 kg/m x 5 m
F = 62.500 kg dengan titik kerja F dititik G

20
Jawaban :

b. Dinding-2
p=ρgH
P = luas bidang gaya = 1/2 p H
(luas segitiga)
P = ½ ρ g H x H = ½ ρ g H²
P = ½ 1.000 kg/m³ x (5 m)² H
P = 12.500 kg/m (bentuk segitiga) F
1/3 H G
Gaya total (F)
F = P x 10
F = 12.500 kg/m x 20 m p=ρgH L
F = 250.000 kg dengan titik kerja F
dititik G

21
Jawaban : Soal-1

W
c. Dasar reservoir
Gaya yang menekan reservoir = W H
W=Vxρg Dasar reservoir
V = volume air dalam reservoir
W=HxBxLxρg
W = 5 m x 10 m x 20 m x 1.000 kg/m³
W = 1.000.000 kg = 1000 ton B
G

22
Soal- 2 …….. Lanjutan hidrostatika

Diketahui :
Seperti sket di samping kanan 1
5m
Jarak 1 ke 2 = 10 m
Jarak 2 ke 3 = 20 m = jarak 6 ke 7 10 m
Jarak 3 ke 4 = 5 m = jarak 7 ke 8 2
Jarak tegak lurus 2 ke 6 = 15 m
5m
Jarak tegak lurus 3 ke 7 = 5 m 3 4
Jarak 5 ke 6 = 5 m 15 m 5m
ρ g air = 1000 kg/m³
7 8
Diminta: 6
Hitung dan sket gaya-gaya yang bekerja 5m
5
pada 1-2, 2-3, 3-4, 5-6, 6-7 dan 7-8

23
Jawab : Soal-2

Bidang : 1-2, 2-3 dan 3-4 p1


1
 p1 = ρ g h1  h1 = 0 m  p1 = 0
p1 = 1000 x 0  p1 = 0 h2
 p2 = ρ g h2  h2 = 10 m P1 h3 = h4
p2 = 1000 kg/m³ x 10 m = 10.000 kg/m²
 p3 = ρ g h3  h3 = 15 m 2
p2 3-4 = 5 m
p3 = 1000 kg/m³ x 15 m = 15.000 kg/m²
 p4 = ρ g h4  h4 = 15 m 3
p4 = 1000 kg/m³ x 15 m = 15.000 kg/m² p2 4

P1 = ½ p2 x h2 = 100.000 kg/m
P2 = ½ (p2 + p3 ) x (2-3) = 150.000 kg/m 2-3
= 20
P3 = p3 x (3-4 ) = 75.000 kg/m m P2
(luas bidang) p3
p3 p4
P3
24
Jawab : Soal-2

Bidang 5-6, 6-7, 7-8

 p5 = ρ g h5  h5 = 30 m 0 m
6-7 = 2
p5 = 1000 x 30  p1 = 30.000 kg/m² P6
 p6 = ρ g h6  h6 = 25 m P7
h7 = h8 p8
p6 = 1000 kg/m³ x 25 m = 25.000 kg/m² h6 p7
p6
 p7 = ρ g h7  h7 = 20 m h5
p7 = 1000 kg/m³ x 20 m = 20.000 kg/m²
 p8 = ρ g h8  h8 = 20 m
p8 = 1000 kg/m³ x 20 m = 20.000 kg/m²
7 8

7-8 = 5 m
P5 = ½ (p5 + p6) x (5-6) = 137.500 kg/m P5 6
5-6 = 5 m
P6 = ½ (p6 + p7 ) x (6-7) = 450.000 kg/m 5
P7 = p7 x (7-8 ) = 100.000 kg/m p5
(luas bidang)

25
Soal- 3 …….. Lanjutan hidrostatika

Diketahui :
1 4
Balok diletakan di air sebagian terapung seperti
sket di samping kanan c
h1 G h2
Jarak 1 ke 2 = h1 = 10 m 2 3
Jarak 2 ke 3 = b = 40 m = Panjang balok
Jarak 3 ke 4 = h2 = h1 = 10 m
Lebar balok a = 20 m b
Panjang balok b = 40 m
Tinggi balok c = 15 m
ρ g air = 1000 kg/m³

Diminta: a
Hitung dan sket gaya-gaya yang bekerja pada 1-2,
2-3, 3-4, dan berat balok = G

26
Jawab : Soal-3 …….. Lanjutan hidrostatika

Bidang 1-2 dan 3-4 1 4


p1 = ρ g h1  h1 = 10 m
p1 = 1000 kg/m³ x 10 m = 10.000 kg/m² h1 h2
Pa.2
Pa.1 = ½ p1 x h1 = ½ 10.000 x 10 = 50.000 kg/m Pa.1
Gaya total pada bidang a  Fa.1 dan Fa.2 2 3
Fa.1 = P1 x a = 50.000 kg/m x 20 m p1 p2
b
Fa.1 = 1.000.000 kg = 1000 ton
Fb.1
Fa.2 = F1 = 1000 ton

Gaya total pada bidang b  Fb.1 dan Fb.2 ½a ½a


Fa.1
Karena kedalaman air sama maka Fa.2
Pb.1 = Pb.2 = Pa.1 = Pa.2 = 50.000 kg/m
Fb.1 = F.b2 = P.b X b = 50.000 kg/m x 40 m ½a ½a
F.b1 = Fb.2 = 2.000.000 kg = 2.000 ton

Fb.2
27
Jawab : Soal-3 …….. Lanjutan hidrostatika

Bidang : 2-3
p2 = ρ g h1  h1 = 10 m h1 2 3 h2
p2 = 1000 kg/m³ x 10 m = 10.000 kg/m²
p2 = p3 = 10.000 kg/m²
Gaya total pada bidang dasar adalah gaya angkat p2 p3
keatas menekan dasar balok (U)
U
U = p2 x a x b ½b ½b
U = 10.000 kg/m² x 20 m x 40 m
U = 8.000.000 kg = 8.000 ton

Berat balok (G) a


G = Volume air yang dipindahkan x ρ g
G = h1 x a x b = 10 m x 20 m x 40 m x 1000 kg/m³
G = 8.000.000 kg = 8000 ton

28
Soal- 4 …….. Lanjutan hidrostatika
Fu
Diketahui:
Lihat skeet di sebelah kanan Fu
ρ g = 1000 kg/m³
Lebar pintu b = 1,50 m
Tinggi air di depan pintu h = 120 cm
Pintu akan dianggat dengan gaya Fu h
G
Koefisien gesek pintu dan dinding penahan
pintu sebesar C = 0,68
Berat pintu G = 300 kg

Diminta:
Gaya Fu agar pintu bisa terangkat

29
Jawab soal- 4 …….. Lanjutan hidrostatika
Fu

ρ g = 1000 kg/m³ Fu
p = ρ g h = 1000 kg/m³ x 1,2 m = 1.200 kg/m²
P = ½ ρ g h x h = ½ 1000 x1,2 x 1,2 = 720 kg/m
Lebar pintu b = 1,50 m
F = P x b = 720 kg/m x 1,5 m = 1080 kg h
P
Fu > ( F + G ) / C G
Fu > ( 1080 kg + 300 kg ) / 0,68
Fu > 1380 kg/0,68
Fu > 2029,412 kg b
Untuk mengangkat pintu p=ρgh
Fu = 2029,412 kg harus ditambah gaya karena
kondisi ini baru setimbang.

30
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL


TA. 2023/2024
Mata Kuliah : Hidrolika (Aliran Tertutup)
Semester : 1
Bobot : 2 sks

Tatap Muka Ke : 3
III. ANALISIS ALIRAN DALAM PIPA

2. PERSAMAAN KONTINUITAS
1. DEBIT
Debit adalah banyaknya fluida yang 2
1
mengalir tiap satuan waktu melalui
setiap irisan pipa atau saluran V2
V1

Q = A x V …………… (1) 1 2
Q=AxV
Dengan pengertian; Q1 = A1 x V1
Q : debit saluran (m³/dt) Q2 = A2 x V2
A : luas penampang dalam pipa(m²/dt) Q1 = Q2
V : kecepatan aliran (m/dt)
A1 x V1 = A2 x V2 = Q ……… (2)

32
Soal : 1 …. Persamaan kontinuitas

2
1
Diketahui :
Sebatang pipa pada potongan 1 dan 2 lihat
sket sebelah kanan d1 V1 V2 d2
Dialirkan debit Q = 50 l/dt = 0,5 m³/dt
Diameter dalam pipa dipotongan 1-1
sebesar d1 = 40 cm, dan dipotongan 2-2 2
sebesar d2 = 20 cm 2
Q = A1 x V1
Diminta: 0,5 = 0,125714 x V1
Kecepatan aliran V1 dan V2 V1 = 0,5/0,125714 = 3,977282 m/dt

Jawab: A1 x V1 = A2 x V2
A = ¼ π d² V2 = (A1 x V1) / A2 = 0,5/0,031429
A1 = ¼ 22/7 (0,4)² = 0,125714 m² V2 = 15,90887 m/dt
A2 = ¼ 22/7 (0,2)² = 0,031429 m²

33
Soal : 2 …. Persamaan kontinuitas

Diketahui :
Air mengalir melalui system pipa seperti
gambar di sebelah kanan D
A dengan diameter 600 mm
B dengan diameter 400 mm A
B
C dengan diameter 250 mm
D dengan diameter 200 mm

Diminta: C
Kecepatan aliran di B dan di C, bila
kecepatan di A sebesar 2 m/dt dan di D
sebesar 4 m/dt.

34
Soal : 1 …. Persamaan kontinuitas

Debit di D:
Jawab : QD = ¼ π DD² x VD Harga VC:
Pada ruas A-B berlaku = ¼ 22/7 x (0,20)² x 4 QC = 0,049107 x VC ….. 1)
QA = Q B = 0, 125714 m³/dt VC = 0,44 / 0,049107
AA x VA = AB x VB Debit di C: = 8,96 m/dt
QC = ¼ π DC² x VC
Pada Ruas selanjutnya = ¼ 22/7 x (0,25)² x VC Harga VB:
QA = Q C + Q D = 0,049107 x VC ....... 1) AA x VA = AB x VB
AA x VA = AC x VC + AD x VD ¼ π DA² x VA = ¼ π DB² x VB
Berdasarkan persamaan
Maka debit di A: kontinuitas didapatkan: (0,60)² x 2 = (0,4)² x VB
QA = ¼ π DA² x VA QA = Q C + Q D 0,36 x 2 = 0,16 x VB
= ¼ 22/7 x (0,6)² x 2 QC = QA – QD VB = 0,72 / 0,16
= 0,565714 m³/dt = 0,565714 - 0,125714 VB = 4,5 m/dt
= 0, 44 m³/dt

35
2. Energi Fluida

2.2. Energi tekanan


2.1. Energi potensial
Gaya gravitasi yang menarik semua benda
Energi potensial adalah energi yang di muka bumi ini juga bisa mengakibatkan
mempengaruhi benda karena posisi benda air memberikan tekanan tertentu ke arah
tersebut. Di air tersimpan energi potensial bawah.
pada air jatuh/mempunyai ketinggian dari Jika berat fluida = W melewati potongan
bidang datum. melintang pipa maka :

 Ep = W . Z dengan satuan N.m Volume yang melewati pipa = W / ρg


 Energi potensial per unit berat Jarak tempuh = W / ρg A
= W. Z / W = Z Usaha = P x A x W / ρg A = W P/ρg
Satuannya menjadi : m Jadi Energi tekanan per unit berat = P/ρg
Satuannya menjadi : m

36
…… energi fluida

m = massa (kg)
2.3. Energi kinetik g = percepatan gravitasi (m/dt²)
V = kecepatan (m/dt)
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki
benda karena geraknya atau Energi kinetik per unit berat
kecepatannya. Energi kinetik ada pada = (α ½ W/g V²) / W  α =1
air mengalir. = V²/ 2g
Energi kinetik = α ½ m V² Satuannya menjadi m
= α ½ W/g V²
Nilai α akan selalu lebih besar dari 1
Aliran laminar dalam pipa α = 2 Pada aliran laminar umumnya
Aliran turbulen α = 1,01 – 1,15, karena α kecepatan sangat kecil sehingga
jarang secara persis diketahui untuk energi kinetik tidak diperhitungkan.
mempermudah nilai α = 1

37
…… energi fluida

2.4. Energi total

Energi total merupakan penjumlahan penjumlahan dari ketiga energi yang


dinyatakan :
Energi total = PA / ρg = Z + P/ρg + V² /2g ……… (4)
Untuk ketiga energi ini dalam penerapan praktis istilah yang sering
menyebutkan sebagai tinggi tekan (pressure head)
 P/ρg disebut tinggi tekan (pressure head)
 Z disebut tinggi elevasi (elevation head)
 V² /2g disebut tinggi kecepatan (velocity head)

Tekanan fluida disuatu titik tinjau dengan persamaan


p = ρg h ………… (5)

38
Contoh soal:

Diketahui : A
Seperti sket di sebelah kanan, tekanan di titik A
sebesar 8 kg/cm² dan di titik B sebesar 5 kg/ cm²
Dan rapat masa = ρg = 1000 kg/m³
Δh
B
Diminta :
Hitung beda tinggi antara titik A dan B = Δh
Jawab :
PA = 8 kg/cm² = 80.000 kg/m² Bidang datum
PB = 5 kg/cm² = 50.000 kg/m²
ρg = 998 kg/m³
Dengan persamaan (3)
PA = ρg hA
hA = PA / ρg = (80.000 kg/m² )/1000 kg/m³ = 8 m Maka Δh = hA – hB
PB = ρg hB Δh = 8 m – 5 m
hB = PB / ρg = (50.000 kg/m² )/1000 kg/m³ = 5 m Δh = 3 m

39
4. Teorama Bernouli

Teorema Bernaulli untuk fluida tak termanpatkan EL


secara sempurna yang mengalir dalam arus kontinu, VB² /2g
energi total tiap partikel adalah tetap sama jika VA² /2g
dianggap bahwa aliran itu tanpa gesekan : HGL

Z + P/ρg + V² /2g = Konstan PB/ρg

Perhatikan gambar di sebelah kanan untuk aliran PA/ρg


fluida yang mengalir pada ke dua titik A dan B
B
berlaku teorama Bernoulli sebagai berikut:

ZA + P/ρg + V² /2g = ZA + P/ρg + V² /2g …….. (6) A ZB

ZA
Bidang Datum

40
5. Kehilangan Energi Pada Pipa

Kehilangan energi pada pipa dalam perjalanannya


fluida bergerak mengalami kehilangan energi,
kehilangan energi ini dapat berakibat pada semakin Garis ke
miringa
hL = hf + h m
V1² /2g n energ
kecilnya nilai tinggi tekan atau kecepatannya i
berkurang yang berakibat semakin kecilnya debit. Garis kem VB² /2g
iringan hid
raulik
Pada penerapannya kehilangan energi lebih sering
disebut dengan kehilangan tinggi tekan.
Kehilangan tinggi tekan disebabkan oleh: h2
 Akibat tahanan dengan permukaan pipa (hf) disebut h1
juga major losses (gesekan dengan dinding pipa)
 Akibat tahanan akibat bentuk pipa (hm) disebut juga
minor losses (perubahan struktur pipa)
ZB
hL = h f + h m B
hL = kehilangan tinggi total (m) Z1
hf = kehilangan akibat tahanan dinding pipa (m)
Bidang datum
hm = kehilangan akibat tahanan oleh bentuk pipa (m)

41
5.1. Metode Darcy-Weisbach

Kehilangan energi mayor persamaan Darcy-Weisbach kehilangan energi major


disebabkan pada waktu air mengalir, air bergesekan dengan dinding pipa
sepanjang (L), dengan persamaan:
hf = f x L/D x V²/2g …………….. (7)
hf = kehilangan akibat tahanan dinding pipa (m)
f = koefisien gesekan Darcy-Weisbach (factor gesekan) yang nilainya ditentukan
bilangan Reynolds (R)
L = panjang pipa (m)
V = kecepatan aliran (m/dt)
g = percepatan gravitasi (m/dt²)
A = luas penampang pipa (m²)  A=1/4 π D²
D = diameter pipa (m)  D = 4 Rh
P = Panjang penampang basah (m)  P = π D
Rh = Radius hidrolis (m)  Rh = A/P

42
………………………..kehilangan energi major (hf)

Bila diketahui komponen debit, Q dan luas melintang pipa, A maka


persamaan (5) menjadi
hf = ( 8.f.L.Q²) / (π².g.D⁵ ………… (8)

Dalam penerapan praktis digunakan diagram Staton, yang dibuat oleh


Moody (1950)

Untuk menentukan nilai f digunakan persamaan dengan kriteria bilangan


Reynods (R)

43
………………………..kehilangan energi major (hf)

Bilangan Reynolds (R)

R = ( V x L ) / Ʋ ……………… (10.1)

Untuk pipa bundar yang penuh dialiri cairan nilai L diganti dengan diameter pipa,
persamaan menjadi :

R = ( V x D ) / Ʋ ……………… (10.2)

R = bilangan Reynolds
L = panjang pipa (m), dan V = kecepatan aliran (m/dt)
g = percepatan gravitasi (m/dt²)
D = diameter pipa (m)
Ʋ = kekentalan kinematic (m²/dt)  Ʋ = μ/ρ
μ = kekentalan absolut (kg/m.dt.)
ρ = rapat massa fluida (kg/m³)

44
……………… energi

Dengan bilangan Reynolds dapat menentukan sifat pengaliran


dalam pipa sebagai berikut :

Jenis aliran Nilai R

 Laminar < 2100


 Transisi 2100 < R < 4000
 Turbulen > 4000

Swamee menjabarkan nilai Ʋ dengan korelasi terhadap suhu,


T sebagai berikut:

Ʋ = (1,792)10^- 6 { 1 + (T/25)^1,165 } ^ -1 …………… (11)

Dengan pengertian:
T = suhu (º C)
Ʋ = kekentalan kinematic (m²)

45
Soal-1

VA²/2g
hf
Diketahui: VB²/2g
Lihat gambar sebelah kanan Sebatang hA
pipa berdiameter D = 300 mm, Panjang
H hB
pipa L = 200 m, dialirkan air sebesar
Q = 100 l/dt, harga f = 0,02 dan suhu
air 20º C D

Diminta: ZA ZB
 Jenis aliran
 Kehilangan tinggi tekan major (hf)

46
……………………………… soal

Ʋ = 0,000001792) x { 1 + (20/25)^1,165 } ^ -1
Ʋ = 0,000001792) x { 1 + 0,771081} ^ -1
Diminta:
Ʋ = 0,000001792) x { 1,771081} ^ -1
 Jenis aliran
Ʋ = 0,000001792) x ( 1,296881 )
 Kehilangan tinggi tekan major (hf)
Ʋ = 0,00000232401 m²/dt
R=(VxD)/Ʋ
Jawab:
R = ( 1,4141 x 0,3 ) / 0,00000232401
Q=AxV
R = ( 4,242423) / 0,00000232401
A = ¼ π D² = ¼ x 22/7 x (0,3 m)²
R = 1825474,615 > 4000
A = 0,070714 m²
Aliran turbulen
V = Q/A = 0,1 / 0,070714 m²
V = 1,4141 m/dt
hf = f x L/D x V²/2g
Ʋ = (1,792)10^- 6 { 1 + (T/25)^1,165 } ^ -1
hf = 0,02 x 200/0,3 x (1,4141)²/2x9,81
Ʋ = 0,000001792) x { 1 + (20/25)^1,165 } ^ -
hf = 0,02 x 666,6667 x
1
hf = 133,3333 x 0,101920429
hf = 13,598 m

47
Tabel-1 koefisien mutlak, Ɛ

Bahan Nilai Ɛ dalam mm


Kuningan, timah, gelas, semen yang diaduk secara sentrifugal, lapisan batu bara 0,0015
Baja atau besi tempa, pipa baja yang dilas 0,046
Pollyvinil cloride (PVC) 0,05
Besi cor diaspal 0,12
Besi dilapis seng (galvanisir) 0,15
Besi cor 0,26
Papan dan kayu 0,18 – 0,9
Beton 0,3 – 3
Baja dikeling 9

48
Diagram Moody

Contoh:
Cari harga f
Bila hasil hitungan
diperoleh R = 2.500.000
Pipa PVC
Diameter pipa D =20 cm
PVC didapat harga
ε = 0,05 (dari table)
ε/d = 0,05 mm/200 mm
ε/d = 0,00025

Cari harga 0,00025 ε/D = 0,00025


Lihat diagram grafik
antara 0,0002 dengan

ε/D 
0,0004 hubungkan nilai R
f

f diantara 0,015 – 0,02


R
f = 0,0152
R=
4.500.000

49
Koefisien gesekan Darcy-Weisbach

Nilai koefisien gesekan Darcy –Weisbach dapat ditentukan dengan persamaan empiris
Untuk aliran turbulen (R≥ 4000) dapat digunakan persamaan:
f = 1,325 [ ln ( Ɛ/3,7D + 2,51/R√f ) ]ˉ² …………………… (12)

Untuk aliran laminar (R ≤ 2000) persamaan Hagen-Poisseuille dapat digunakan:


f = 64/R ……………. (13)

Mencari harga f dengan metode Swamee & Sharma berlaku untu semua jenis aliran:
f = { (64/R)⁸ + 9,5 [ ln (Ɛ/3,7D +5,74/Rº⁹) - (2500/R)⁶ ]ˉ­­¹⁶ ……………. (14)

Nilai koefisien gesekan f metode Diagram Moody, Langkah pengunaan diagram Moody
sebagai berikut:
1. Tentukan bilangan Reynolds dengan persamaan 7 atau 8
2. Kekasaran relatif (Ɛ/D) dengan nilai kekasaran Ɛ merujuk table-1
3. Tentukan nilai koefisien gesek, dengan memetakan nilai bilangan Reynods dan Ɛ/D
Pada diagram Moody.

50
Contoh:

Diketahui: Mencari harga f


Sebatang pipa berdiameter D = 600 mm, Ɛ = 0,05 mm
Panjang pipa L = 2000 m, dialirkan air Ɛ/D = 0,05 mm/600mm = 0,0000833
sebesar Q = 300 l/dt. dipasang pipa PVC R=VxD/Ʋ
Ʋ = 0,00000234 m²/dt R = 1,0606 x 0,6 / 0,00000234
Diminta : R = 271.950,41
Kehilangan tinggi tekan major (hf) lihat di Diagram Moody
diperoleh Grafik antara :
Jawab: 0,00005 sd 0,0001
hf = f x L/D x V²/2g diplot harga R =271.950,41
Q=AxV Didapat harga f = 0,01502
A = ¼ π D² = ¼ x 22/7 x (0,6 m)² hf = (0,01502) x (2000/0,6) x (1,0606²/2 x 9,81)
A = 0,282857 m²
V = Q/A = 0,3 / 0,282857 m² hf = 0,01502 x (3333,333)x (0,057333)
V = 1,0606 m/dt hf = 2,87 m

51
Diagram Moody

ε/D 
f

ε/D = 0,0000833

R

R =271.950

52
5.2. Kehilangan energi minor (hm)
Kehilangan energi minor disebabkan oleh
hm = km V²/2g ……………. (15) perubahan struktur pada pipa untuk
Dengan pengertian: dijaringan perpipaan terjadi mulai dari; air
hm = kehilangan energi minor (m) masuk dalam pipa, perubahan-perubahan
km = koefisien kondisi pipa, dan air keluar dari pipa akan
V = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt) diperoleh nilai k yang masing-masing
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) kondisi berbeda antara lain sebagai
berikut:

Air masuk dalam pipa

km = 0,5 km = 0,8 km = 0,04

V V V

53
………………….. kehilangan energi minor

Lubang keluar pipa (outlet) D1 V1 V2 D2

V=Q/A
V = kecepatan aliran (m/dt)
hm = km (V1- V2)² / 2g ……………. (16) Q = debit yang melalui pipa (m³/dt)
Dengan pengertian: A = luas penampang dalam pipa (m²)
hm = kehilangan energi minor (m) A = ¼ π D²
km = koefisien
V1 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D1 (m/dt)
V2 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D2 (m/dt)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) km = 4,5 (D1/D2) – (3,5)

54
………………….. kehilangan energi minor

D1 V1 V2 D2
Reduser dalam pipa

hm = km (V1- V2)² / 2g
Dengan pengertian:
hm = kehilangan energi minor (m) V=Q/A
km = koefisien V = kecepatan aliran (m/dt)
V1 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D1 (m/dt) Q = debit yang melalui pipa (m³/dt)
V2 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D2 (m/dt) A = luas penampang dalam pipa (m²)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) A = ¼ π D²

D2/D1 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
km 0,50 0,45 0,42 0,39 0,36 0,33 0,28 0,22 0,15 0,06 0,00

55
………………….. kehilangan energi minor

Penyempitan bertahap
D1 V1 V2 D2
dalam pipa (gradual)
L

hm = km (V1- V2)² / 2g V=Q/A


Dengan pengertian: V = kecepatan aliran (m/dt)
Q = debit yang melalui pipa (m³/dt)
hm = kehilangan energi minor (m)
A = luas penampang dalam pipa (m²)
km = koefisien
A = ¼ π D²
V1 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D1 (m/dt)
V2 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D2 (m/dt)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²)
km = 0,315 (αc)^⅓
αc = sudut kontraksi dan L = Panjang bagian transisi (m)
αc = 2 tan ˉ­­¹ ( D1- D2 ) / 2L

56
………………….. kehilangan energi minor

Belokan dalam pipa D V

α
α

hm = km ( V² / 2g )
Dengan pengertian: D
hm = kehilangan energi minor (m)
km = koefisien kehilangan pada belokan Koefisien km
V = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)
α = sudut belokan pipa
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) Dinding
α = sudut belokan terhadap bidang 15° 30° 45° 60° 90°
horizontal Halus 0,042 0,130 0,236 0,471 1,129
Kasar 0,062 0,165 0,320 0,684 1,265

57
………………….. kehilangan energi minor

Pipa lengkung D Q

α
hm = km (V² / 2g )
Dengan pengertian:
R

V
hm = kehilangan energi minor (m)
km = koefisien kehilangan pada pipa D
lengkung
V = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) V=Q/A
α = sudut belokan terhadap bidang V = kecepatan aliran (m/dt)
horizontal Q = debit yang melalui pipa (m³/dt)
A = luas penampang dalam pipa (m²)
A = ¼ π D²
km = [ 0,0733 + 0,923 (D/R)³ʼ⁵ ] x α⁰ʼ⁵ D = diameter pipa (m)
R = radius belokan pipa (m)

58
Kehilangan Energi Metode Hazen-Williams

 hf = (10,675 x L x Q¹ʼ⁸⁵²) / C¹ʼ⁸⁵² x D⁴ʼ⁸⁷ ……… (17)

 V = 0,849 x C x Rºʼ⁶³ x Sºʼ⁵⁴ …………………… (18)

 Q = 0,2785 C x D²ʼ⁶³ x Sºʼ⁵⁴ ……………………. (19)

Q = aliran dalam pipa m³/dt


D = diameter pipa (m)
C = koefisien Hazen-williams
S = slop pipa (m/m) = hf / L
L = Panjang pipa dari dua titik (m)
hf = kehilangan energi atau tinggi tekan (m)
V = kecepatan aliran (m/dt)
R = jari-jari pipa (m) =D/2 SNI7509:2011

59
Contoh : 1

Diketahui: + 400 m
Seperti sket di sebelah kanan dialirkan air
melalui pipa PVC, Panjang pipa L = 4000 m + 350 m
diameter pipa D = 600 mm L
Elevasi pipa di A + 400 m
Elevasi pipa di B + 350 m Jawab :
Bila diketahui C = 120 Q = 0,2785 C x D²ʼ⁶³ x Sºʼ⁵⁴
S = hf/L = (400 – 350) / 4000 = 0,0125
Diminta : Q = 0,2785 x 120 x 0,6²ʼ⁶³ x 0,0125ºʼ⁵⁴
 Debit yang mengalir Q Q = 33,42 x 0,260938276 x 0,094321688
 Kehilangan energi hf Q = 0,814689 m³/dt

hf = (10,675 x L x Q¹ʼ⁸⁵²) / C¹ʼ⁸⁵² x D⁴ʼ⁸⁷


hf = (10,675 x 4000 x 0,814689¹ʼ⁸⁵²) / 120¹ʼ⁸⁵² x 0,6 ⁴ʼ⁸⁷
hf = (10,675 x 4000 x 0,814689¹ʼ⁸⁵²) / 120¹ʼ⁸⁵² x 0,6 ⁴ʼ⁸⁷
hf = 29213,58031/589,1695 = 49,584 m
60
Contoh :2
Diketahui : + 300 m
Seperti gambar di sebelah kanan
L = 400 m
L + 290 m
Elevasi titik A + 300 m
Elevasi titik B + 250 m Jawab :
Panjang pipa dari A ke B = L = 500 m Q = 0,2785 C x D²ʼ⁶ ³ x Sºʼ⁵⁴
Pipa PVC dengan CH = 130 S = hf/L = ( 300- 290) / 500 = 0,02
Diameter pipa D = 300 mm Q = 0,2785 x 130 x 0,3²ʼ⁶ ³ x 0,02ºʼ⁵⁴
Q = 0,2785 x 130 x 0,04215304 x 0,120936
Diminta : Q = 0,18456683 m³/dt
 Debit yang mengalir Q
 Kehilangan energi hf hf = (10,675 x L x Q¹ʼ⁸⁵²) / C¹ʼ⁸⁵² x D⁴ʼ⁸⁷
hf = (10,675 x 500 x 0,18456683¹ʼ⁸⁵²) / 130¹ʼ⁸⁵² x 0,3 ⁴ʼ⁸⁷
hf = (10,675 x 500 x 0,043743741) / 8222,863641x 0,002841715
hf = (233,4822176) / (23,36703446)
hf = 9,992 m

61
Contoh : 3

Diketahui: + 430 m

Lihat sket di kanan


Mata air di kaki bukit + 430 m akan
Dialirkan ke satu desa dengan pipa PE
L=
Dengan diameter 300 mm, angka 40
00
m
kekasaran C =130
Jarak mata air kelokasi penampungan + 370 m
L = 4000 m
Elevasi lokasi penampungan air + 370 m
Tabel pipa PVC terlampir Jawab:
V = 0,849 x C x Rºʼ⁶³ x Sºʼ⁵⁴
Diminta: S = (430- 370) / 4000 = 0,015
 Hitung debit yang mengalir (Q) V = 0,849 x 130 x (0,3/4)ºʼ⁶³ x 0,015ºʼ⁵⁴
 Head loss (hf) V = 110,37 x 0,1955638 x 0,103535
V = 2,235 m/dt

62
Q=AxV
Q = ¼ π D² x 0,763
Q = ¼ 22/7 (0,3)² x 2,23475
Q = 0,070714 x 2,23475
Q = 0,1580 m³/dt

Q = 0,2785 C x D²ʼ⁶ ³ x Sºʼ⁵⁴


Q = 0,2785 (130) x 0,3²ʼ⁶³ x 0,015ºʼ⁵⁴
Q = 36,205 x 0,04215304 x 0,1035355
Q = 0,1580 m³/dt

hf = (10,675 x L x Q¹ʼ⁸⁵²) / C¹ʼ⁸⁵² x D⁴ʼ⁸⁷


hf = (10,675 x 4000) x (0,1580)¹ʼ⁸⁵²) / 130¹ʼ⁸⁵² x 0,3⁴ʼ⁸⁷
hf = (10,675 x 4000) x (0,1580)¹ʼ⁸⁵²) / 130¹ʼ⁸⁵² x 0,3⁴ʼ⁸⁷
hf = (42700 x 0,03280295) / (8222,8636 x 0,0028417)
hf = 1400,686 / 23,3669
hf = 59,943 m

63
Contoh : 4
Diketahui:
Lihat gambar di sebelah kanan
Panjang pipa 1- 2 = 1 m, 2- 3 = 50 m
1 2
3-4 = 60 m total L = 11 m
Debit yang direncanakan sebesar
Q = 5 l/dt Pipa yang dipasang PE 80 m
C = 120
V min = 0,30 m/dt
V mak = 3 m/dt

Diminta:
Rencanakan 4
 Diameter pipa 3
 Kehilangan energi (hf) dengan
metode Darcy Weisbah

64
Jawab:
Ditentukan V = 1,2 m/dt Diameter perhitungan D = 7,28 cm
Q=AxV Ditentukan D = 66 mm (diameter
A = ¼ π D² dalam)
A = Q/V = 0,005 /1,2 = 0,004167 A = 0,7857 x (0,066)²
0,004167 = ¼ 22/7 D² A = 0,7857 x 0,004356
0,004167 = 0,7857 D² A = 0,003422509 m²
D² = 0,004167/0,7857 V = Q/A = 0,005/0,003422509
D² = 0,00530355 V = 1,461 m/dt
D = √0,00530355 = 0,0728 m
D = 7,28 cm H mak = 80 m  PN 10
Pilih diameter dalam pipa
Lihat table di bawah ini

65
Pipa Pipa PN 10 PN 12,5 PN 16
HDPE HDPE

Diameter
Luar
Diameter
Luar
Ketebalan Diameter
Dalam
Ketebalan Diameter
Dalam
Ketebalan Diameter
Dalam
Diameter perhitungan D = 7,28 cm
mm inch mm mm mm mm mm mm Ditentukan D = 66 mm (diameter
20
25
1/2
3/4
-
-
-
- 2
-
21
2
2,3
16
20,4
dalam)
32 1 2 28 2,4 27,2 3 26 A = 0,7857 x (0,066)²
40
50
1 1/4
1 1/2
2,4
3
35,2
44
3
3,7
34
42,6
3,7
4,6
32,6
40,8
A = 0,7857 x 0,004356
63 2 3,8 55,4 4,7 53,6 5,8 51,4 A = 0,003422509 m²
75
90
2 1/2
3
4,5
5,4
66
79,2
5,6
6,7
63,8
76,6
6,8
8,2
61,4
73,6
V = Q/A = 0,005/0,003422509
110 4 6,6 96,8 8,1 93,8 10 90 V = 1,461 m/dt
160 6 9,5 141 11,8 136,4 14,6 130,8
200 8 11,9 176,2 14,7 170,6 18,2 163,6
250 10 14,8 220,4 18,4 213,2 22,7 204,6 H mak = 80 m  PN 10
315 12 18,7 277,6 23,2 268,6 28,6 257,8
355 14 21,1 312,8 26,1 302,8 32,2 290,6
400 16 23,7 352,6 29,4 341,2 36,3 327,4
450 18 26,7 396,6 33,1 383,8 40,9 368,2
500 20 29,7 440,6 36,8 426,4 45,4 409,2
560 22 33,2 493,6 41,2 477,6 50,8 458,4
630 24 37,4 555,2 46,3 537,4 57,2 515,6
710 28 42,1 625,8 52,2 605,6 64,5 581
800 32 47,4 705,2 58,8 682,4 72,6 654,8

66

Anda mungkin juga menyukai