Tatap Muka Ke : 1
MATERI YANG AKAN DISAMPAIKAN DAN REFFRENSI
Reffrensi:
Materi Yang Akan Disampaikan :
Hidraulika I, II Prof. Dr. Ir. Bambang
Pendahuluan
Triatmodjo, DEA penerbit Beta Offset
Aliran Tertutup
Desain Jaringan Pipa, KYS Klaas, M.Sc,
Hidrostatika
Meng, MASCE penerbit CV. Mandar
Analisis Aliran Dalam Pipa
Maju
SNI 7509:2011 Tata cara perc. Jardis.
2
Sistem Penilaian/Evaluasi :
3
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kenyataan di lapangan telah
banyak mengaplikasikan aliran tertutup,
diantaranya untuk system penyediaan air
minum (spam), plambing, sebagian pada
irigasi, yang umumnya menggunakan
perpipaan. Aplikasi aliran tertutup juga
bisa terjadi pada bangunan air seperti
siphon, gorong-gorong terbenam,
drainase system perpompaan dan lainnya.
4
Prinsip-prinsip aliran yang mengalir dalam saluran
baik aliran terbuka maupun aliran tertutup yang
karakteristiknya mengikuti persamaan; energi,
kontinyuitas dan momentum yang berdasarkan
penelitian empiris maupun lapangan, selanjutnya
dikembangkan persamaan-persamaan untuk
menentukan desain hidrolik didalam perencanaan
untuk pelaksanaan di lapangan.
5
2. PENGERTIAN
Vmak
P = mak
Dinding Vmin
Saluran
Vrerata
6
2. 2. Aliran Tertutup (Aliran Pipa)
Vmak
Vmin
7
Aliran Laminer dan Turbulen
8
2.2.3. Bilangan Reynold
9
Pembuktian aliran laminer dan turbulen
Zat Pewarna
Pipa
Laminer
Transisi
Licin dan bundar
1
0
II. HIDROSTATIKA
1. Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai
jumlah gaya tiap satuan luas
p : tekanan ( kgf/m² atau N/m²)
F : gaya (kgf atau N) p p h
A : luas bidang (m²)
p p p
2. Tekanan pada setiap titik
didalam zat cair diam adalah p
sama dalam segala arah p
p
11
…….. Lanjutan hidro statika
12
…….. Lanjutan hidro statika
5. Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer ditimbulkan
oleh berat udara di atmosfer,
yang nilainya pada permukaan
air laut adalah 1,03 kgf/cm², atau
dapat juga ditunjukkan oleh 10,3
m air atau 76 cm air raksa (Hg)
Tekanan relatif atau tekanan
terukur adalah tekanan yang
diukur berdasarkan tekanan
atmosfir.
Tekanan absolut merupakan
jumlah dari tekanan atmosfer
dengan tekanan relatif
13
…….. Lanjutan hidro statika
6. Manometer
Manometer adalah alat yang
menggunakan kolom zat cair
untuk mengukur perbedaan
tekanan. Prinsip manometer
adalah apabila zat cair dalam
kondisi keseimbangan maka
tekanan di setiap tempat pada
bidang horizontal untuk zat cair
homogen adalah sama.Ada
beberapa jenis manometer, yaitu
piezometer, manometer tabung U,
manometer mikro, dan
manometer difrensial.
14
…….. Lanjutan hidro statika
O
7. Gaya Tekan Pada
X
Bidang Terendam
h
p
Bidang datar yang terendam dalam zat ho
F
cair akan mengalami tekanan. Gaya total O
pada bidang tersebut sebagai berikut: dy
F = A po = A Ϫ ho dA
yp yo
F : gaya tekan hidrostatis G
A : luas bidang tekan
Po : tekanan hidrostatis pada pusat berat P
bidang
α
ho : jarak vertical atara pusat berat
bidang dan permukaan zat cair
Gaya hidrostatis tersebut bekerja pada
Y
pusat tekanan p.
15
…….. Lanjutan hidrostatika
yp = yo + Io / A yo h
yo bh Yo = ½ h Io =1/12 bh³
yp : jarak searah bidang dari pusat b
tekanan terhadap permukaan zat
cair h Yo = 1/3 h
yo : jarak searah bidang dari pusat yo ½ bh Io =1/36 bh³
berat terhadap permukaan zat b
cair
Io : momen inersia bidang A 1/4∏D² Yo = ½ D
D 1/64∏D⁴
terhadap sumbu yang melalui yo
pusat berat bidang tersebut
16
Gaya Uplift ….. Lanjutan hidrostatika
Gaya Apung : U
Bila benda masuk kedalam air
akan mendapat Gaya apung/Uplift Benda Masuk Kedalam Air
17
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Tatap Muka Ke : 2
Soal-1 …….. Lanjutan hidrostatika
Dinding-2
Diketahui:
Dinding-1
Sebuah reservoir dengan dimensi: B
tinggi air H = 5 m, lebar B = 10 m, dan
panjang L = 20 m lihat sket.
L
ρ g = 1000 kg/m3
Diminta:
Hitung gaya hidrostatis yang bekerja
pada dinding -1, dinding- 2, dan dasar H
Dasar reservoir
reservoir.
L B
19
Jawaban :
a. Dinding-1
p=ρgH
P = luas bidang gaya = 1/2 p H
(luas segitiga)
P = ½ ρ g H x H = ½ ρ g H²
H
P = ½ 1.000 kg/m³ x (5 m)²
F
P = 12.500 kg/m (bentuk segitiga)
G
1/3 H
Gaya total (F)
F=PxB
p=ρgH B
F = 12.500 kg/m x 5 m
F = 62.500 kg dengan titik kerja F dititik G
20
Jawaban :
b. Dinding-2
p=ρgH
P = luas bidang gaya = 1/2 p H
(luas segitiga)
P = ½ ρ g H x H = ½ ρ g H²
P = ½ 1.000 kg/m³ x (5 m)² H
P = 12.500 kg/m (bentuk segitiga) F
1/3 H G
Gaya total (F)
F = P x 10
F = 12.500 kg/m x 20 m p=ρgH L
F = 250.000 kg dengan titik kerja F
dititik G
21
Jawaban : Soal-1
W
c. Dasar reservoir
Gaya yang menekan reservoir = W H
W=Vxρg Dasar reservoir
V = volume air dalam reservoir
W=HxBxLxρg
W = 5 m x 10 m x 20 m x 1.000 kg/m³
W = 1.000.000 kg = 1000 ton B
G
22
Soal- 2 …….. Lanjutan hidrostatika
Diketahui :
Seperti sket di samping kanan 1
5m
Jarak 1 ke 2 = 10 m
Jarak 2 ke 3 = 20 m = jarak 6 ke 7 10 m
Jarak 3 ke 4 = 5 m = jarak 7 ke 8 2
Jarak tegak lurus 2 ke 6 = 15 m
5m
Jarak tegak lurus 3 ke 7 = 5 m 3 4
Jarak 5 ke 6 = 5 m 15 m 5m
ρ g air = 1000 kg/m³
7 8
Diminta: 6
Hitung dan sket gaya-gaya yang bekerja 5m
5
pada 1-2, 2-3, 3-4, 5-6, 6-7 dan 7-8
23
Jawab : Soal-2
P1 = ½ p2 x h2 = 100.000 kg/m
P2 = ½ (p2 + p3 ) x (2-3) = 150.000 kg/m 2-3
= 20
P3 = p3 x (3-4 ) = 75.000 kg/m m P2
(luas bidang) p3
p3 p4
P3
24
Jawab : Soal-2
p5 = ρ g h5 h5 = 30 m 0 m
6-7 = 2
p5 = 1000 x 30 p1 = 30.000 kg/m² P6
p6 = ρ g h6 h6 = 25 m P7
h7 = h8 p8
p6 = 1000 kg/m³ x 25 m = 25.000 kg/m² h6 p7
p6
p7 = ρ g h7 h7 = 20 m h5
p7 = 1000 kg/m³ x 20 m = 20.000 kg/m²
p8 = ρ g h8 h8 = 20 m
p8 = 1000 kg/m³ x 20 m = 20.000 kg/m²
7 8
7-8 = 5 m
P5 = ½ (p5 + p6) x (5-6) = 137.500 kg/m P5 6
5-6 = 5 m
P6 = ½ (p6 + p7 ) x (6-7) = 450.000 kg/m 5
P7 = p7 x (7-8 ) = 100.000 kg/m p5
(luas bidang)
25
Soal- 3 …….. Lanjutan hidrostatika
Diketahui :
1 4
Balok diletakan di air sebagian terapung seperti
sket di samping kanan c
h1 G h2
Jarak 1 ke 2 = h1 = 10 m 2 3
Jarak 2 ke 3 = b = 40 m = Panjang balok
Jarak 3 ke 4 = h2 = h1 = 10 m
Lebar balok a = 20 m b
Panjang balok b = 40 m
Tinggi balok c = 15 m
ρ g air = 1000 kg/m³
Diminta: a
Hitung dan sket gaya-gaya yang bekerja pada 1-2,
2-3, 3-4, dan berat balok = G
26
Jawab : Soal-3 …….. Lanjutan hidrostatika
Fb.2
27
Jawab : Soal-3 …….. Lanjutan hidrostatika
Bidang : 2-3
p2 = ρ g h1 h1 = 10 m h1 2 3 h2
p2 = 1000 kg/m³ x 10 m = 10.000 kg/m²
p2 = p3 = 10.000 kg/m²
Gaya total pada bidang dasar adalah gaya angkat p2 p3
keatas menekan dasar balok (U)
U
U = p2 x a x b ½b ½b
U = 10.000 kg/m² x 20 m x 40 m
U = 8.000.000 kg = 8.000 ton
28
Soal- 4 …….. Lanjutan hidrostatika
Fu
Diketahui:
Lihat skeet di sebelah kanan Fu
ρ g = 1000 kg/m³
Lebar pintu b = 1,50 m
Tinggi air di depan pintu h = 120 cm
Pintu akan dianggat dengan gaya Fu h
G
Koefisien gesek pintu dan dinding penahan
pintu sebesar C = 0,68
Berat pintu G = 300 kg
Diminta:
Gaya Fu agar pintu bisa terangkat
29
Jawab soal- 4 …….. Lanjutan hidrostatika
Fu
ρ g = 1000 kg/m³ Fu
p = ρ g h = 1000 kg/m³ x 1,2 m = 1.200 kg/m²
P = ½ ρ g h x h = ½ 1000 x1,2 x 1,2 = 720 kg/m
Lebar pintu b = 1,50 m
F = P x b = 720 kg/m x 1,5 m = 1080 kg h
P
Fu > ( F + G ) / C G
Fu > ( 1080 kg + 300 kg ) / 0,68
Fu > 1380 kg/0,68
Fu > 2029,412 kg b
Untuk mengangkat pintu p=ρgh
Fu = 2029,412 kg harus ditambah gaya karena
kondisi ini baru setimbang.
30
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Tatap Muka Ke : 3
III. ANALISIS ALIRAN DALAM PIPA
2. PERSAMAAN KONTINUITAS
1. DEBIT
Debit adalah banyaknya fluida yang 2
1
mengalir tiap satuan waktu melalui
setiap irisan pipa atau saluran V2
V1
Q = A x V …………… (1) 1 2
Q=AxV
Dengan pengertian; Q1 = A1 x V1
Q : debit saluran (m³/dt) Q2 = A2 x V2
A : luas penampang dalam pipa(m²/dt) Q1 = Q2
V : kecepatan aliran (m/dt)
A1 x V1 = A2 x V2 = Q ……… (2)
32
Soal : 1 …. Persamaan kontinuitas
2
1
Diketahui :
Sebatang pipa pada potongan 1 dan 2 lihat
sket sebelah kanan d1 V1 V2 d2
Dialirkan debit Q = 50 l/dt = 0,5 m³/dt
Diameter dalam pipa dipotongan 1-1
sebesar d1 = 40 cm, dan dipotongan 2-2 2
sebesar d2 = 20 cm 2
Q = A1 x V1
Diminta: 0,5 = 0,125714 x V1
Kecepatan aliran V1 dan V2 V1 = 0,5/0,125714 = 3,977282 m/dt
Jawab: A1 x V1 = A2 x V2
A = ¼ π d² V2 = (A1 x V1) / A2 = 0,5/0,031429
A1 = ¼ 22/7 (0,4)² = 0,125714 m² V2 = 15,90887 m/dt
A2 = ¼ 22/7 (0,2)² = 0,031429 m²
33
Soal : 2 …. Persamaan kontinuitas
Diketahui :
Air mengalir melalui system pipa seperti
gambar di sebelah kanan D
A dengan diameter 600 mm
B dengan diameter 400 mm A
B
C dengan diameter 250 mm
D dengan diameter 200 mm
Diminta: C
Kecepatan aliran di B dan di C, bila
kecepatan di A sebesar 2 m/dt dan di D
sebesar 4 m/dt.
34
Soal : 1 …. Persamaan kontinuitas
Debit di D:
Jawab : QD = ¼ π DD² x VD Harga VC:
Pada ruas A-B berlaku = ¼ 22/7 x (0,20)² x 4 QC = 0,049107 x VC ….. 1)
QA = Q B = 0, 125714 m³/dt VC = 0,44 / 0,049107
AA x VA = AB x VB Debit di C: = 8,96 m/dt
QC = ¼ π DC² x VC
Pada Ruas selanjutnya = ¼ 22/7 x (0,25)² x VC Harga VB:
QA = Q C + Q D = 0,049107 x VC ....... 1) AA x VA = AB x VB
AA x VA = AC x VC + AD x VD ¼ π DA² x VA = ¼ π DB² x VB
Berdasarkan persamaan
Maka debit di A: kontinuitas didapatkan: (0,60)² x 2 = (0,4)² x VB
QA = ¼ π DA² x VA QA = Q C + Q D 0,36 x 2 = 0,16 x VB
= ¼ 22/7 x (0,6)² x 2 QC = QA – QD VB = 0,72 / 0,16
= 0,565714 m³/dt = 0,565714 - 0,125714 VB = 4,5 m/dt
= 0, 44 m³/dt
35
2. Energi Fluida
36
…… energi fluida
m = massa (kg)
2.3. Energi kinetik g = percepatan gravitasi (m/dt²)
V = kecepatan (m/dt)
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki
benda karena geraknya atau Energi kinetik per unit berat
kecepatannya. Energi kinetik ada pada = (α ½ W/g V²) / W α =1
air mengalir. = V²/ 2g
Energi kinetik = α ½ m V² Satuannya menjadi m
= α ½ W/g V²
Nilai α akan selalu lebih besar dari 1
Aliran laminar dalam pipa α = 2 Pada aliran laminar umumnya
Aliran turbulen α = 1,01 – 1,15, karena α kecepatan sangat kecil sehingga
jarang secara persis diketahui untuk energi kinetik tidak diperhitungkan.
mempermudah nilai α = 1
37
…… energi fluida
38
Contoh soal:
Diketahui : A
Seperti sket di sebelah kanan, tekanan di titik A
sebesar 8 kg/cm² dan di titik B sebesar 5 kg/ cm²
Dan rapat masa = ρg = 1000 kg/m³
Δh
B
Diminta :
Hitung beda tinggi antara titik A dan B = Δh
Jawab :
PA = 8 kg/cm² = 80.000 kg/m² Bidang datum
PB = 5 kg/cm² = 50.000 kg/m²
ρg = 998 kg/m³
Dengan persamaan (3)
PA = ρg hA
hA = PA / ρg = (80.000 kg/m² )/1000 kg/m³ = 8 m Maka Δh = hA – hB
PB = ρg hB Δh = 8 m – 5 m
hB = PB / ρg = (50.000 kg/m² )/1000 kg/m³ = 5 m Δh = 3 m
39
4. Teorama Bernouli
ZA
Bidang Datum
40
5. Kehilangan Energi Pada Pipa
41
5.1. Metode Darcy-Weisbach
42
………………………..kehilangan energi major (hf)
43
………………………..kehilangan energi major (hf)
R = ( V x L ) / Ʋ ……………… (10.1)
Untuk pipa bundar yang penuh dialiri cairan nilai L diganti dengan diameter pipa,
persamaan menjadi :
R = ( V x D ) / Ʋ ……………… (10.2)
R = bilangan Reynolds
L = panjang pipa (m), dan V = kecepatan aliran (m/dt)
g = percepatan gravitasi (m/dt²)
D = diameter pipa (m)
Ʋ = kekentalan kinematic (m²/dt) Ʋ = μ/ρ
μ = kekentalan absolut (kg/m.dt.)
ρ = rapat massa fluida (kg/m³)
44
……………… energi
Dengan pengertian:
T = suhu (º C)
Ʋ = kekentalan kinematic (m²)
45
Soal-1
VA²/2g
hf
Diketahui: VB²/2g
Lihat gambar sebelah kanan Sebatang hA
pipa berdiameter D = 300 mm, Panjang
H hB
pipa L = 200 m, dialirkan air sebesar
Q = 100 l/dt, harga f = 0,02 dan suhu
air 20º C D
Diminta: ZA ZB
Jenis aliran
Kehilangan tinggi tekan major (hf)
46
……………………………… soal
Ʋ = 0,000001792) x { 1 + (20/25)^1,165 } ^ -1
Ʋ = 0,000001792) x { 1 + 0,771081} ^ -1
Diminta:
Ʋ = 0,000001792) x { 1,771081} ^ -1
Jenis aliran
Ʋ = 0,000001792) x ( 1,296881 )
Kehilangan tinggi tekan major (hf)
Ʋ = 0,00000232401 m²/dt
R=(VxD)/Ʋ
Jawab:
R = ( 1,4141 x 0,3 ) / 0,00000232401
Q=AxV
R = ( 4,242423) / 0,00000232401
A = ¼ π D² = ¼ x 22/7 x (0,3 m)²
R = 1825474,615 > 4000
A = 0,070714 m²
Aliran turbulen
V = Q/A = 0,1 / 0,070714 m²
V = 1,4141 m/dt
hf = f x L/D x V²/2g
Ʋ = (1,792)10^- 6 { 1 + (T/25)^1,165 } ^ -1
hf = 0,02 x 200/0,3 x (1,4141)²/2x9,81
Ʋ = 0,000001792) x { 1 + (20/25)^1,165 } ^ -
hf = 0,02 x 666,6667 x
1
hf = 133,3333 x 0,101920429
hf = 13,598 m
47
Tabel-1 koefisien mutlak, Ɛ
48
Diagram Moody
Contoh:
Cari harga f
Bila hasil hitungan
diperoleh R = 2.500.000
Pipa PVC
Diameter pipa D =20 cm
PVC didapat harga
ε = 0,05 (dari table)
ε/d = 0,05 mm/200 mm
ε/d = 0,00025
ε/D
0,0004 hubungkan nilai R
f
49
Koefisien gesekan Darcy-Weisbach
Nilai koefisien gesekan Darcy –Weisbach dapat ditentukan dengan persamaan empiris
Untuk aliran turbulen (R≥ 4000) dapat digunakan persamaan:
f = 1,325 [ ln ( Ɛ/3,7D + 2,51/R√f ) ]ˉ² …………………… (12)
Mencari harga f dengan metode Swamee & Sharma berlaku untu semua jenis aliran:
f = { (64/R)⁸ + 9,5 [ ln (Ɛ/3,7D +5,74/Rº⁹) - (2500/R)⁶ ]ˉ¹⁶ ……………. (14)
Nilai koefisien gesekan f metode Diagram Moody, Langkah pengunaan diagram Moody
sebagai berikut:
1. Tentukan bilangan Reynolds dengan persamaan 7 atau 8
2. Kekasaran relatif (Ɛ/D) dengan nilai kekasaran Ɛ merujuk table-1
3. Tentukan nilai koefisien gesek, dengan memetakan nilai bilangan Reynods dan Ɛ/D
Pada diagram Moody.
50
Contoh:
51
Diagram Moody
ε/D
f
ε/D = 0,0000833
R
R =271.950
52
5.2. Kehilangan energi minor (hm)
Kehilangan energi minor disebabkan oleh
hm = km V²/2g ……………. (15) perubahan struktur pada pipa untuk
Dengan pengertian: dijaringan perpipaan terjadi mulai dari; air
hm = kehilangan energi minor (m) masuk dalam pipa, perubahan-perubahan
km = koefisien kondisi pipa, dan air keluar dari pipa akan
V = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt) diperoleh nilai k yang masing-masing
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) kondisi berbeda antara lain sebagai
berikut:
V V V
53
………………….. kehilangan energi minor
V=Q/A
V = kecepatan aliran (m/dt)
hm = km (V1- V2)² / 2g ……………. (16) Q = debit yang melalui pipa (m³/dt)
Dengan pengertian: A = luas penampang dalam pipa (m²)
hm = kehilangan energi minor (m) A = ¼ π D²
km = koefisien
V1 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D1 (m/dt)
V2 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D2 (m/dt)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) km = 4,5 (D1/D2) – (3,5)
54
………………….. kehilangan energi minor
D1 V1 V2 D2
Reduser dalam pipa
hm = km (V1- V2)² / 2g
Dengan pengertian:
hm = kehilangan energi minor (m) V=Q/A
km = koefisien V = kecepatan aliran (m/dt)
V1 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D1 (m/dt) Q = debit yang melalui pipa (m³/dt)
V2 = kecepatan aliran dalam pipa dengan D2 (m/dt) A = luas penampang dalam pipa (m²)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) A = ¼ π D²
D2/D1 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
km 0,50 0,45 0,42 0,39 0,36 0,33 0,28 0,22 0,15 0,06 0,00
55
………………….. kehilangan energi minor
Penyempitan bertahap
D1 V1 V2 D2
dalam pipa (gradual)
L
56
………………….. kehilangan energi minor
α
α
hm = km ( V² / 2g )
Dengan pengertian: D
hm = kehilangan energi minor (m)
km = koefisien kehilangan pada belokan Koefisien km
V = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)
α = sudut belokan pipa
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) Dinding
α = sudut belokan terhadap bidang 15° 30° 45° 60° 90°
horizontal Halus 0,042 0,130 0,236 0,471 1,129
Kasar 0,062 0,165 0,320 0,684 1,265
57
………………….. kehilangan energi minor
Pipa lengkung D Q
α
hm = km (V² / 2g )
Dengan pengertian:
R
V
hm = kehilangan energi minor (m)
km = koefisien kehilangan pada pipa D
lengkung
V = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt²) V=Q/A
α = sudut belokan terhadap bidang V = kecepatan aliran (m/dt)
horizontal Q = debit yang melalui pipa (m³/dt)
A = luas penampang dalam pipa (m²)
A = ¼ π D²
km = [ 0,0733 + 0,923 (D/R)³ʼ⁵ ] x α⁰ʼ⁵ D = diameter pipa (m)
R = radius belokan pipa (m)
58
Kehilangan Energi Metode Hazen-Williams
59
Contoh : 1
Diketahui: + 400 m
Seperti sket di sebelah kanan dialirkan air
melalui pipa PVC, Panjang pipa L = 4000 m + 350 m
diameter pipa D = 600 mm L
Elevasi pipa di A + 400 m
Elevasi pipa di B + 350 m Jawab :
Bila diketahui C = 120 Q = 0,2785 C x D²ʼ⁶³ x Sºʼ⁵⁴
S = hf/L = (400 – 350) / 4000 = 0,0125
Diminta : Q = 0,2785 x 120 x 0,6²ʼ⁶³ x 0,0125ºʼ⁵⁴
Debit yang mengalir Q Q = 33,42 x 0,260938276 x 0,094321688
Kehilangan energi hf Q = 0,814689 m³/dt
61
Contoh : 3
Diketahui: + 430 m
62
Q=AxV
Q = ¼ π D² x 0,763
Q = ¼ 22/7 (0,3)² x 2,23475
Q = 0,070714 x 2,23475
Q = 0,1580 m³/dt
63
Contoh : 4
Diketahui:
Lihat gambar di sebelah kanan
Panjang pipa 1- 2 = 1 m, 2- 3 = 50 m
1 2
3-4 = 60 m total L = 11 m
Debit yang direncanakan sebesar
Q = 5 l/dt Pipa yang dipasang PE 80 m
C = 120
V min = 0,30 m/dt
V mak = 3 m/dt
Diminta:
Rencanakan 4
Diameter pipa 3
Kehilangan energi (hf) dengan
metode Darcy Weisbah
64
Jawab:
Ditentukan V = 1,2 m/dt Diameter perhitungan D = 7,28 cm
Q=AxV Ditentukan D = 66 mm (diameter
A = ¼ π D² dalam)
A = Q/V = 0,005 /1,2 = 0,004167 A = 0,7857 x (0,066)²
0,004167 = ¼ 22/7 D² A = 0,7857 x 0,004356
0,004167 = 0,7857 D² A = 0,003422509 m²
D² = 0,004167/0,7857 V = Q/A = 0,005/0,003422509
D² = 0,00530355 V = 1,461 m/dt
D = √0,00530355 = 0,0728 m
D = 7,28 cm H mak = 80 m PN 10
Pilih diameter dalam pipa
Lihat table di bawah ini
65
Pipa Pipa PN 10 PN 12,5 PN 16
HDPE HDPE
Diameter
Luar
Diameter
Luar
Ketebalan Diameter
Dalam
Ketebalan Diameter
Dalam
Ketebalan Diameter
Dalam
Diameter perhitungan D = 7,28 cm
mm inch mm mm mm mm mm mm Ditentukan D = 66 mm (diameter
20
25
1/2
3/4
-
-
-
- 2
-
21
2
2,3
16
20,4
dalam)
32 1 2 28 2,4 27,2 3 26 A = 0,7857 x (0,066)²
40
50
1 1/4
1 1/2
2,4
3
35,2
44
3
3,7
34
42,6
3,7
4,6
32,6
40,8
A = 0,7857 x 0,004356
63 2 3,8 55,4 4,7 53,6 5,8 51,4 A = 0,003422509 m²
75
90
2 1/2
3
4,5
5,4
66
79,2
5,6
6,7
63,8
76,6
6,8
8,2
61,4
73,6
V = Q/A = 0,005/0,003422509
110 4 6,6 96,8 8,1 93,8 10 90 V = 1,461 m/dt
160 6 9,5 141 11,8 136,4 14,6 130,8
200 8 11,9 176,2 14,7 170,6 18,2 163,6
250 10 14,8 220,4 18,4 213,2 22,7 204,6 H mak = 80 m PN 10
315 12 18,7 277,6 23,2 268,6 28,6 257,8
355 14 21,1 312,8 26,1 302,8 32,2 290,6
400 16 23,7 352,6 29,4 341,2 36,3 327,4
450 18 26,7 396,6 33,1 383,8 40,9 368,2
500 20 29,7 440,6 36,8 426,4 45,4 409,2
560 22 33,2 493,6 41,2 477,6 50,8 458,4
630 24 37,4 555,2 46,3 537,4 57,2 515,6
710 28 42,1 625,8 52,2 605,6 64,5 581
800 32 47,4 705,2 58,8 682,4 72,6 654,8
66