Anda di halaman 1dari 18

STATIKA FLUIDA

DAN
DINAMIKA FLUIDA
Nama Kelompok 1 :

 RANI FEBRIAN (1310431040)


 NIRWANA (1610431034)
 RENALDI. S (1710431006)
 SITI AZZARA RAHMA (1710431016)
 MIRANDA MARSELINA (1710431026)
 DEBY CINTYA RIZAL (1710432006)
 PUTERI BULQIS AZHARI (1710432016)
 CAKRA ZAVARUL AZHAR (1710432026)
 ANJELI SONIA LADYSTA (1710432036)
 ANISA SUNDARI (1710433010)
STATITISKA FLUIDA

 Fluida tidak mengalir biasa disebut fluida statis. Contoh fluida


tidak mengalir, yaitu zat cair yang berada dalam bejana tidak
berlubang. Dapat dilihat bahwa zat cair dalam bejana tersebut
secara langsung atau tidak langsung tidak mengalami
perpindahan.
1. TEKANAN HIDROSTATIS

 Tekanan hidrostatik merupakan tekanan terukur.


 Dipengaruhi oleh : masa jenis, percepatan gravitasi, dan kedalaman,
serta tidak dipengaruhi oleh : bentuk bejana
 Setiap titik pada kedalaman sama mempunyai tekanan hidrostatis
yang sama pula
 Semakin dalam kedalaman benda, semakin besar tekanan
hidrostatisnya, dan sebaliknya.

Ph = ρgh
Keterangan :
h
ρ = Masa jenis
g = gravitasi
A h = ketinggian air
2. HUKUM PASCAL

 Misalkan zat cair dimasukkan dalam


wadah tertutup. Jika satu bagian zat
cair tersebut mengalami
penambahan tekanan, maka seluruh
bagian zat cair mengalami P1 = P2
penambahan tekanan yang besarnya
persis sama.

 Aplikasi atau penerapannya :

- rem hidrolik, rem cakram pada


kendaraan
Keterangan :
- Pompa hidrolik tempat cuci mobil
P1 , p2 = tekanan pada piston 1 dan 2
F1 , F2 = gaya tekan pada piston 1
- Dongkrak hidrolik pada kendaraan dan 2
A1 , A2 = luas penampang pada piston
- Tempat duduk pasien dokter gigi 1 dan 2
3. HUKUM ARCHIMEDES
 Benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya di dalam fluida akan
mendapat gaya ke atas sebesar volume benda yang tercelup, atau sebesar
volume benda yang dipindahkan

 Kemungkinan benda dalam fluida

1. Terapung (ρb < ρf) 1


2
2. Melayang (ρb= ρf) 3
3. Tenggelam (ρb > ρf)

 Aplikasi dan penerapannya : kapal laut, kapal selam, galangan kapal,


jembatan ponton, balon udara, dan hidrometer.
Keterangan :
Fa = gaya ke atas (N)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
Fa = ρf g V g = percepatan gravitasi (m/s2)
V = volume fluida yang dipindahkan
atau volume benda yang tercelup
(m3)
4. TEGANGAN PERMUKAAN

 Tegangan permukaan disebabkan oleh gaya kohesi pada fluida,


sehingga permukaan air terlihat menegang seperti selaput tipis.
Akibatnya benda ringan bisa terapung di atas permukaan air.
 Aplikasi dan penerapannya : tetesan air atau buih sabun berbentuk
bola, nyamuk atau jarum yang mengapung di air.

Keterangan :
F gaya oleh permukaan fluida;
L panjang garis kontak antara permukaan
fluida dengan zat padat;
konstanta yang dikenal dengan
tegangan permukaan fluida.
5. KAPILARITAS

 Kapilaritas adalah gejala naik turunnya fluida pasa pipa kapiler. Pada
air, permukaan air akan naik dan pada raksa, permukaan air akan
turun.

Air : adhesi > kodesi


Raksa : kohesi > adesi
 Gejala kapilaritas terjadi pada naiknya minyak tanah pada sumbu
kompor, air yang membasahi serbet. Menyebarnya tinta pada kertas,
penyerapana air oleh akar tanaman, dan merembesnya air pada akar
Keterangan :
Y = perbedaan tinggi permukaan zat cair di dalam dan
di luar pipa kapiler (m)
τ = tegangan permukaan (N/m) g = percepatan
gravitasi (m/s^2)
θ = sudut kontak r = jari-jari penampang pipa kapiler
(m)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m^3)
6. VISKOSITAS

 Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida. Semakin


besar koefisien viskositas suatu fluida, maka semakin kental
wujud zat tersebut.
 Suatu zat yang memiliki koefisien viskositasnya semakin besar,
maka akan memiliki gaya gesek yang semakin besar pula
sehingga benda lain bergerak pada zat cair akan sulit
bergerak.
7. HUKUM STOKES

 Bila benda yang bergerak dengan kelajuan tertentu di dalam


fluida kental yang memiliki viskositas n, maka benda akan
memiliki gaya hambat dengan fluida, dimana besarnya gaya
hambat berbanding lurus dengan koefisien viskositas, jari-
jarinya, dan kecepatan benda

Keterangan :
n = koefisien
viskositas
r = jari – jari ( m)
V = volume benda
8. Kecepatan Terminal

 Ketika bola dijatuhkan, bola bergerak diperlambat,


jika kecepatannya bertambah, gaya stokes juga
bertambah. Akibatnya suatu bola mencapai
keadaan setimbang sehinggga bergerak dengan
kecepatan konstan yang disebut kecepatan
termal.
DINAMIKA FLUIDA

 Fluida dinamis adalah fluida yang bergerak.


 Ciri-ciri umum dari fluida dinamik diantaranya:
 Fluida dianggap tidak kompresibel.
 Fluida dianggap bergerak tanpa gesekan
walaupun ada gerakan materi (tidak mempunyai
kekentalan).
 Aliran fluida adalah aliran stasioner, yaitu
kecepatan dan arah gerak partikel fluida yang
melalui suatu titik tertentu selalu tetap.
 Tak bergantung waktu (tunak), artinya
kecepatannya konstan pada titik tertentu dan
membentuk aliran laminer (berlapis)
1. Persamaan kontinuitas

 Debit aliran pada dua


penampang berbeda
adalah konstan atau
tetap. Kecepatan fluida
mengalir berbanding
terbalik dengan luas
penampang.

Keterangan :
Q1 = debit ketika masuk (m3/s)
Q2 = debit ketika keluar (m3/s)
A1 = luas penampang 1 (m2)
Q1 = Q2 A2 = luas penampang 2 (m2)
A1.v1 = A2.V2 v1 = kecepatan fluida ketika masuk (m/s)
v2 = kecepatan fluida ketika keluar (m/s)
2. HUKUM BERNOULI

Pada pipa dengan kecepatan atau kedudukan yang


berbeda pada masing- masing penampangnya,
berlaku hukum bernouli.
Penerapan hukum bernouli : alat penyemprot obat
nyamuk, alat apenyemprot parfum, karburator, gaya
angkat pesawat pada sayap pesawat terbng, pipa
venturimeter, kecepatan dan jarak pada tangki
bocor.
3. Gaya angkat sayap pesawat terbang

 Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena


kecepatan udara pada sayap bagian atas lebih besar
dibandingkan dengan kecepatan udara pada sayap bagian
bawah. Akibatnya tekanan bagian atas lebih kecil
dibandingkan tekanan bagian bawah.

Fa = F1 – F2 = ½ ρA (v22-v12)
Keterangan
F1 – F2 = gaya angkat pesawat terbang (N)
P1 = tekanan pada sayap bagian bawah (N/m2)
P2 = tekanan pada sayap bagian atas (N/m2)
A = luas penampang sayap (m2)
v1 = kecepatan udara sayap bagian atas (m/s)
v2 = kecepatan udara sayap bagian bawah (m/s)
ρ = massa jenis (kg/m)

Anda mungkin juga menyukai