Anda di halaman 1dari 32

Fluida Tak

Bergerak
2

Disusun oleh :

Ellsa Ravlia A. (12)


Fairuz Huwaida A.S (14)
Icha Dwi Prastyana (16)
Lusiana Louis (18)
Rida Anggun A.H (28)
3

Pengertian Fluida

• Zat cair dan gas disebut fluida karena zat tersebut dapat mengalir. Fluida
disebut juga sebagai zat alir.
• Zat cair termasuk zat yang inkompresibel , artinya tidak dapat
dimampatkan, sedangkan gas termasuk zat kompresibel, artinya volume
zat akan berkurang jika ditekan.
• Sifat penting lainnya dari zat alir adalah mempunyai visikositas atau
kekentalan yang menggambarkan kemampuan zat alir untuk mengalir.
4

A
Besaran Utama
5

1. Massa Jenis dan Rapat Massa


Kerapatan massa benda homogen biasa didefinisikan sebagai massa persatuan volume yang
disimbolkan dengan ρ.

Rumus :

ρ = m/V

ρ = densitas/massa jenis (kg/m)


m = massa benda (kg)
V = volume benda (m³)
6

2. Tekanan

Tekanan adalah gaya persatuan luas yang bekerja dalam arah tegak lurus suatu permukaan.
Tekanan disimbolkan dengan P.

Rumus tekanan fluida :

Tekanan gauge : Tekanan mutlak


P gauge = P – P atm P = Po + pgh

P = tekanan (N/m2)
F = Gaya tekan (N)
A = Luas permukaan (m2)
7

Tekanan Hidrostatis

Pada titik kedalaman berapapun, tidak akan dipengaruhi oleh berat air, luasan permukaan air, ataupun
bentuk bejana air. Melainkan dipengaruhi oleh luas dari objek yang menerimanya atau kedalaman ukur.
Tekanan hidrostatis menekan ke segala arah, merupakan gaya yang diberikan pada luasan yang diukur
atau dapat dihitung berdasarkan kedalaman dari objek.

Rumus :

P= ρ.g.h

ρ = massa jenis air (untuk air tawar, ρ = 1.000 kg/m3)


g = besar percepatan gravitasi (9,8 atau 10 m/s2)
h = titik kedalaman yang diukur dari permukaan air (m)
8

B
Hukum Yang
Berkaitan Dengan
Fluida Statis
9

Hukum Utama
Hidrostatika
10
Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang berada pada bidang datar yang
sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama. Walaupun bentuk penampang
tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A dan B adalah sama. Persamaan Hukum Utama
Hidrostatis dapat diturunkan dengan memperhatikan gambar di bawah ini. Misalkan, pada suatu pipa U
dimasukkan dua jenis fluida yang massa jenisnya berbeda, yaitu ρ1  dan ρ2.
11

Maka secara sistematis diperoleh rumus persamaan :

P1​=P2
​P0​+(ρ1.​g.h1​)=P0​+(ρ2​.g.h2​)

ρ1 . ​h1​= ρ2 ​. h2​
h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1
h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2
ρ1 = massa jenis fluida satu (kg/m³)
ρ2 = massa jenis fluida dua (kg/m³)
P = Tekanan (N/m2)
g = gravitasi (m/s²)
h = kedalaman (m)
12

Hukum Pascal
13

Perubahan tekanan
diberikan pada suatu fluida
pada ruang tertutup, maka
perubahan tersebut akan
diteruskan sama besar ke
segala arah
― Blaise Pascal
14

Tekanan pada piston 1 dan piston 2 harus sama. Maka diperoleh rumus :

P1 = tekanan pada piston 1, yaitu piston kiri (N/m2)


Rumus apabila permukaan piston berbentuk lingkaran :
P2 = tekanan pada piston 2, yaitu piston kanan
(N/m2)

F1 = gaya tekan pada penampang piston 1 (N)

F2 = gaya tekan pada penampang piston 2 (N)

A1 = luas penampang piston 1 (m2)

A2 = luas penampang piston 2 (m2)

r1 = jari-jari piston 1 (m)

r2 = jari-jari piston 2 (m)


15

Hukum Archimedes
16

Suatu benda yang dicelupkan


sebagian atau seluruhnya ke dalam
fluida, akan mengalami gaya ke atas
yang besarnya sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut.
17

Gaya Archimedes adalah gaya angkat ke atas pada suatu benda jika dimasukkan ke dalam fluida (zat cair
atau gas).

Rumus :

Fa = ρ.g.v
Fa = gaya Archimedes
ρ = massa jenis fluida
g = gravitasi bumi
v = volume
18

Penerapan Hukum Archimedes


1. Kapal Selam
Kapal selam merupakan salah satu contoh penerapan Hukum Archimedes dalam
kehidupan sehari-hari. Kapal selam mampu mengatur massa jenisnya di dalam air agar
bisa menyelam, melayang, dan mengapung di permukaan air. Caranya adalah dengan
mengeluarkan atau memasukkan air untuk mengurangi atau menambah massa
jenisnya.
2. Balon Udara
Penerapan Hukum Archimedes juga berlaku pada balon udara. Udara di dalam balon
udara dipanaskan agar massa jenisnya menjadi lebih kecil daripada massa jenis udara
di sekitarnya (atmosfer), sehingga balon udara dapat melayang di udara.
3. Kapal Laut
Kapal laut biasanya terbuat dari baja atau besi, tapi dapat mengapung di atas laut.
Mengapa demikian? Hal ini karena gaya angkat kapal sebanding dengan berat kapal.
Kapal laut memiliki bentuk berongga sehingga volume air yang dipindahkan akan lebih
besar dan gaya angkat ke atas pun juga menjadi lebih besar.
19

C
Peristiwa Yang
Berhubungan Dengan
Fluida Tak Bergerak
20

Tegangan Permukaan
21

Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan


permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang. Hal ini
disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka
cairan.

Rumus :

γ = F/d atau γ = F/2l


Keterangan:
F = Gaya (N)
γ = Tegangan Permukaan (Nm)
d = Panjang Permukaan (m)
I = Panjang kawat geser
22

Viskositas Fluida
23

Secara umum ada dua macam fluida, yaitu fluida ideal dan fluida sejati. Sifat
dari fluida ideal adalah tidak kompresibel, artinya volumenya tidak bisa
dimampatkan. Ketika bergerak tidak mempunyai gesekan dan alirannya
stasioner, artinya pada garis aliran tertentu mempunyai kelajuan yang sama
atau disebut juga dengan aliran laminer. Adapun sifat dari fluida sejati
adalah kompresibel atau dapat dimampatkan, mempunyai viskositas yang
artinya mengalami gesekan ketika mengalir dan alirannya tidak stasioner,
atau disebut juga aliran turbulen.
24

Untuk menentukan besarnya gaya gesekan yang dialami oleh sebuah benda
bergerak di dalam fluida maka menggunakan rumus hukum stokes :

F = 6.π.η.v.r
F : gaya gesekan stokes (N)
η : koefisien viskositas fluida (Pa s)
r : jari-jari bola (m)
v : kelajuan bola (m/s)
25

Untuk menentukan besarnya kecepatan akhir oleh sebuah benda di dalam


fluida digunakan rumus :

vT : kecepatan terminal (m/s)


η : koefisien viskositas fluida (Pa s)
R : jari-jari bola (m)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
ρb : massa jenis bola (kg/m3)
ρf : massa jenis fluida (kg/m3)
26

Contoh soal

Tentukanlah koefisien viskositas udara apabila kecepatan terminal satu tetes


air hujan berdiameter 0,5 mm yang jatuh adalah 7,5 m/s. (Diketahui massa
jenis udara = 1,3 kg/m3 dan percepatan gravitasi Bumi = 10 m/s2)
27

Pembahasan:
Diketahui:
d = 0,5 mm
r = d/2 = 0,5/2 = 0,25 mm = 0,25 x 10-3 m
VT = 7,5 m/s
ρf = 1,3 kg/m3
g = 10 m/s2
ρb = 1000 kg/m3
Ditanyakan: ɳ = …?
28

Kapilaritas
29

Jawaban
30

Kapilaritas adalah gejala turun atau naiknya zat cair dalam pipa yang sempit.

Rumus :
h = tinggi zat cair (m)
y = tegangan permukaan dalam kapiler (N/m)
θ = sudut kontak
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
r = jari-jari pipa kapiler (m).
31

ANY QUESTION ??
32

Anda mungkin juga menyukai