Anda di halaman 1dari 39

FLUIDA

KELOMPOK B
Carmen Laring Tendean Kalalo
Marcellina Seyli Liu
Angelita Claudia Barbara Adilang
Riedel Jonathan Langitan
Samuel Jason Bisuan
David Grifaldi Kapele
Fluida
Fluida adalah sesuatu yang dapat mengalir
sehingga disebut sebagai zat alir. Fluida
dibagi menjadi 2 yaitu fluida statis dan fluida
dinamis.
Sifat-Sifat Fluida
Sifat-sifat fluida cair yaitu: Sifat-sifat fluida gas yaitu:
• Molekul-molekul terikat • Molekul bergerak bebas
secara longgar namun dan saling bertumbukan
tetap berdekatan • Tekanan gas bersumber
• Tekanan terjadi karena pada perubahan
ada gaya gravitasi bumi momentum disebabkan
yang bekerja padanya tumbukan molekul gas
• Tekanan terjadi secara pada dinding
tegak lurus pada bidang • Tekanan terjadi tidak
tegak lurus pada bidang
Fluida Statis
Fluida statis merupakan fluida Sifat fluida statis mencakup:
yang berada di dalam fase  Bentuk fluida
tidak bergerak atau diam atau  Permukaan fluida
juga bisa berupa fluida yang  Arah gaya
berada dalam keadaan  Ruang dan massa
bergerak namun tidak ada
perbedaan kecepatan
antarpartikel. Fluida statis
mempelajari tentang sifat-
sifat fluida (zat alir) yang
diam.
Bentuk
Bentuk Fluida cederung tidak
tetap atau fluida memiliki bentuk
yang dapat berubah secara
kontinu (terus-menerus) yang
bergantung pada wadah atau
penampungan tempat fluida
tersebut berada.
Permukaan
Permukaan fluida cair selalu
mendatar dengan permukaan
bumi dan selalu tegak lurus
dengan gaya gravitasi bumi.
Karena gaya gravitasi bumi
memiliki arah kebawah atau
tegak lurus dengan permukaan
bumi maka permukaan fluida
juga akan tegak lurus dengan
gaya gravitasi bumi dan
berbentuk horizontal.
Arah Gaya
Fluida statis selalu memberikan gaya
dorong pada benda. Gaya yang
diberikan oleh fluida selalu berarah
tegak lurus dari bidang permukaan
benda yang tersentuh fluida. Arah
gaya dorong oleh fluida selalu tegak
lurus bidang sentuh fluida dengan
benda.
Ruang dan
Massa
Fluida menempati
ruang dan
mempunyai massa.
Fluida mengisi ruang
pada suatu wadah
dari level ketinggian
terendah dengan
memiliki nilai massa
tertentu.
Massa Jenis
Massa jenis atau kerapatan atau bisa
juga disebut dengan rapat jenis adalah
rasio dari massa terhadap volume atau
perbandingan antara massa fluida per
satuan volume.

𝑚
=
𝑉
 = massa jenis (kg/m3, g/cm3, lb/ft3)
m = massa (kg)
V = volume (m3)
Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu
permukaan bidang tiap persatuan luas permukaan bidang tersebut.
Tekanan yang diberikan oleh suatu objek terhadap
permukaan bidang objek lain bisa dirumuskan
dengan formula,

𝐹
P=
𝐴
P = tekanan (Pascal, Pa atau N/m2, atm, torr, bar,
cmHg)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang tekan (m2)
Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis merupakan Tekanan total dalam fluida = tekanan
tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair atmosfer + tekanan hidrostatis
baik pada dinding maupun dasar Pt  P0  Ph
wadah. Tekanan hidrostatis adalah Pt  P0  𝑔ℎ
tekanan pada suatu titik dalam fluida Pt = tekanan total dalam fluida (Pa)
yang disebabkan oleh gaya berat fluida P0 = tekanan atmosfer (Pa)
yang berada diatas titik tersebut. Ph = tekanan hidrostatis (Pa)

Ph =  ×𝑔×ℎ Hukum pokok/utama hidrostatis


berbunyi bahwa pada setiap titik yang
Ph = tekanan hidrostatis (Pa); sama kedalamannya dan terhubung
 = massa jenis zat cair (kg/m3); dengan fluida yang sama maka
𝑔 = percepatan gravitasi bumi (m/s2); tekanannya akan sama. Dapat ditulis:
ℎ = kedalaman posisi benda diukur PA = PB
dari permukaan zat cair (m). A𝑔ℎA = B𝑔ℎB
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan
bahwa apabila suatu benda
dicelupkan sebagian atau seluruhnya
ke dalam fluida maka benda tersebut
mendapatkan gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat fluida
yang dipindahkan atau di desak oleh
benda tersebut. Gaya apung secara
sistematis dapat dituliskan:

● FA = w u – w a

● FA = gaya apung (N)


● wu = berat benda di udara (N)
● wa = berat benda di air (N)
Secara matematis besarnya gaya ketas (gaya apung)
yang dialami benda ketika terselup dalam zat cair
dapat dinyatakan:

FA = 𝑔𝑉

FA = gaya Archimedes atau gaya ke atas (N)


 = massa jenis zat cair (kg/m3)
𝑔 = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
V = volume benda yang tercelup atau volume fluida
yang dipindahkan (m3)
Ketika benda padat tercelup dalam suatu cairan fluida,
maka ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu:
Benda Mengapung, Benda Melayang, dan Benda
Tenggelam
Penerapan hukum Archimedes dapat dijumpai dalam
berbagai peralatan dari yang sederhana sampai yang
canggih, misalnya hidrometer, kapal laut, kapal selam,
galangan kapal, balon udara, dan jembatan ponton.
Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan di dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke segala arah. Persamaan hukum Pascal dirumuskan sebagai
berikut.

P1 = P2
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
F1 = gaya yang diberikan pada
penampang A1 (N)
F2 = gaya yang diberikan pada
penampang A2 (N)
A = luas penampang (m2)
Prinsip-prinsip hukum
Pascal dapat diterapkan
pada alat-alat seperti
pompa hidrolik, alat
pengepres, alat pengukur
tekanan darah
(tensimeter), rem
hidrolik, dongkrak
hidrolik, dan dump truk
hidrolik.
Tegangan Kohesi dan
Permukaan Adhesi
Tegangan permukaan adalah Kohesi adalah gaya tarik-
peristiwa menegangnya menarik antara molekul yang
permukaan cairan sehingga sejenis, sedangkan adhesi
menjadi selaput yang elastis. adalah gaya tarik-menarik
antar molekul yang berbeda
𝐹 𝐹 atau tidak sejenis. Gaya kohesi
● γ = atau γ = mengakibatkan dua zat bila
𝐿 2𝑙
γ = tegangan permukaan (N/m) dicampurkan tidak akan saling
F = gaya tegangan permukaan (N) melekat. Sedangkan gaya
L = panjang permukaan kontak adhesi akan mengakibatkan
fluida dengan zat padat (m) dua zat akan saling melekat
l = panjang kawat (m) bila dicampurkan.
Meniskus Kapilaritas
Meniskus adalah kelengkungan Kapilaritas adalah peristiwa naik
permukaan suatu zat cair di dalam atau turunnya zat cair di dalam
tabung atau bentuk cembung atau pipa kapiler (pipa sempit).
cekung permukaan zat cair akibat
tegangan permukaan. Permukaan
cekung terjadi jika gaya adhesi 2𝛾 𝑐𝑜𝑠 𝛳
h=
lebih besar daripada gaya kohesi. 𝑔𝑟
Permukaan cembung terjadi jika h = kenaikan/penurunan zat
gaya adhesi lebih kecil daripada
cair dalam pipa (m)
gaya kohesi.
γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak (derajat)
 = massa jenis zat cair (kg/m3)
𝑔 = percepatan gravitasi bumi
(m/s2)
r = jari-jari pipa (m)
Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida Selain itu, lintasan ini tak saling
yang bergerak. Lintasan yang bersilangan antara satu dengan
dilalui oleh suatu fluida yang yang lainnya. Aliran turbulen
sedang bergerak disebut adalah aliran tidak teratur yang
dengan garis alir. Aliran fluida disertai dengan adanya
dinamis ada dua yaitu aliran lingkaran-lingkaran tak
laminer dan aliran turbulen. menentu yang membentuk
Aliran laminer adalah aliran pusaran.
fluida yang teratur atau lurus
dimana lapisan-lapisan aliran
meluncur satu sama lain dengan
lancar dan teratur. Pada aliran ini
partikel fluida akan bergerak
mengikuti lintasan yang mulus.
Sifat Fluida Ideal
- Inkompresibel atau tidak termampatkan
- Irotasional
- Aliran bersifat tunak atau stabil
- Viskositas dianggap bernilai nol atau viskositas
rendah
Persamaan Q1 = Q2
A1v1 = A2v2

Kontinuitas A1 = luas penampang 1 (m2)


A2 = luas penampang 2 (m2)
Persamaan kontinuitas menyatakan v1 = kecepatan aliran fluida pada
hubungan antara kelajuan fluida di penampang 1 (m/s)
suatu lokasi dengan lokasi lainnya. v2 = kecepatan aliran fluida pada
Persamaan kontinuitas menyatakan penampang 2 (m/s)
bahwa volume air yang masuk sama
dengan volume air yang keluar
sehingga debit yang masuk pada suatu
penampang luasan sama dengan debit
yang keluar pada luasan yang lain
meskipun luas penampangnya berbeda.
Persamaan kontinuitas atau kekekalan
debit dapat dirumuskan sebagai
berikut.
fluida dirumuskan kedalam
Hukum Bernoulli persamaan sebagai berikut:

1 1
Asas Bernoulli ini mengungkapkan P1 + 𝑔ℎ1 + 𝑣12 = P2 + 𝑔ℎ2 + 𝑣22
2 2
dan menyatakan mengenai 1
P + 𝑔ℎ + 2𝑣 2 = konstan
hubungan tekanan dengan
kecepatan fluida dimana pada fluida
yang mengalir dengan kecepatan
P = tekanan fluida (N/m2)
tinggi akan diperoleh tekanan yang 𝑔 = percepatan gravitasi (m/s2)
rendah sedangkan pada fluida yeng v = kecepatan aliran fluida (m/s)
mengalir dengan kecepatan rendah h = posisi fluida atau selisih
akan diperoleh tekanan yang tinggi ketinggian penampang (m)
atau semakin besar kecepatan fluida,
semakin kecil tekanannya. Begitu
juga sebaliknya, semakin kecil
kecepatan fluida, maka semakin
besar tekanannya. Hukum Bernoulli
tentang hubungan antara tekanan
dengan kecepatan atau laju aliran
Beberapa peristiwa atau alat yang menerapkan prinsip hukum
Bernoulli, antara lain, tangki berlubang (penampungan air), alat
penyemprot (obat nyamuk dan parfum), karburator, venturimeter,
tabung pitot, dan gaya angkat pada pesawat terbang.
Hukum
Viskositas Poiseuille
Viskositas merupakan ukuran Hukum Poiseuille menyatakan
kekentalan fluida yang bahwa kelajuan aliran
menyatakan besar kecilnya berbanding terbalik dengan
gesekan di dalam fluida. gaya viskositas dan panjang pipa,
viskositas dapat dirumuskan tetapi berbanding lurus
sebagai berikut. perbedaan tekanan dan jari-
jari tabung pangkat empat.
𝐴𝑣 𝜋𝑟 4 ∆𝑝
F Q=
ℎ 8𝐿
F = gaya viskositas (N) Q = debit aliran fluida (m3/s)
 = koefisien viskositas (N.s/m2  = koefisien viskositas
atau Pa s) (N.s/m2 atau Pa s)
A = luas penampang (m2) r = jari-jari pipa (m)
v = kelajuan fluida (m/s) L = panjang tabung (m)
h = jarak antara lapisan (m) ∆𝑝 = perbedaan tekanan antara
dua ujung pipa (Pa)
Hukum Bilangan
Stokes Reynolds
Hukum Stokes menunjukkan Bilangan Reynolds adalah
bahwa bola berjari-jari r yang bilangan acuan untuk membantu
bergerak dengan kelajuan v menentukan jenis aliran fluida.
dalam fluida akan mengalami 𝑣𝑑
● Re =
gaya gesek sebesar: 
● Fs = 6πrv ● Re = bilangan Reynolds
● Fs = gaya gesekan pada ●  = massa jenis fluida
benda oleh fluida (N) (kg/m3)  = koefisien
● r = jari-jari pipa (m) viskositas (N.s/m2 atau Pa
● v = kecepatan relatif bola s)
terhadap fluida (m/s) ● v = kelajuan fluida (m/s)
●  = koefisien viskositas ● d = diameter pipa (m)
(N.s/m2 atau Pa s)
Contoh Soal
Terima Kasih
Sumber
Nurachmandani, Setya. (2009). Fisika 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Palupi, Dwi, Suharyanto, Karyono. (2009). Fisika: untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Handayani, Sri, Ari Damari. (2009). Fisika 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Radjawane, Marianna dkk. (2022). Fisika: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Zubaidah, Siti dkk. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Abdullah, Mikrajuddin. (2016). Fisika Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Ghurri, Ainul. (2014). Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Bali: Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana.
Satriawan, Mirza. (2012). Fisika Dasar.
Cari. (2009). Aktif Nelajar Fisika: untuk SMA & MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai