Anda di halaman 1dari 28

1

BAHAN AJAR HIROLIKA II


Pertemuan ke-1
Materi :
ALIRAN MANTAP MELALUI SALURAN TERBUKA

- Klarifikasi Aliran
Pada umumnya tipe aliran melalui saluran terbuka adalah turbulen, karena
kecepatan aliran dan kekesaran dinding relatif besar. Aliran akan turbulen apabila
angka Reynolds Re > 1000 dan laminar Re < 500, dalam hal ini panjang
karakteristik yang ada pada angka Reynolds adalah jari-jari hidrolis, yang
didefinisikan sabagai perbandingan antara luas tampang basah dan keliling basah.
Aliran melalui saluran terbuka disebut seragam ( uniform ) apabila
berbagai variabel aliran seperti kedalaman, tampang basah, kecepatan dan debit
pada setiap tampang di sepanjang aliran adalah konstan. Didalam aliran seragam,
dianggap aliran adalah mantap dalam satu dimensi, dengan anggapan satu dimensi
berarti kecepatan aliran disetiap titik pada tampang lintang adalah sama.

Gambar 1. Aliran Seragam


Aliran disebut tidak seragam atau berubah ( non uniform ) apabila variabel
aliran seperti kedalaman, tampang basah, kecepatan di sepanjang saluran tidak
konstan. Apabila perubahan aliran terjadi pada jarak yang pendek maka disebut
aliran berubah cepat, sedang apabila terjadi pada jarak yang panjang di sebut
aliran berubah beraturan.
2

Gambar 2. Aliran Berubah


Aliran disebut mantap apabila variabel aliran disuatu titik seperti
kedalaman dan kecepatan tidak berubah terhadap waktu dan apabila berubah
terhadap waktu di sebut aliran tidak mantap.
Selain itu aliran melalui saluran terbuka juga dapat dibedakan menjadi
aliran sub kritis ( mengalir ) dan super kritis ( meluncur ) dan diantara keduanya di
sebut kritis. Penentuan tipe aliran dapat didasarkan pada angka Froude Fr, yang
mempunyai bentuk Fr = V / √ , dengan V adalah kecepatan dan h ada;ah

kedalaman aliran. Aliran adalah sub kritis apabila Fr < 1 atau V < √ , kritis

apabila Fr = 1 atau V = √ , dan Super kritis apabila Fr > 1 atau V > √ .

Asumsi : h = y

Rumus Manning
Seorang ahli dari Islandia, Robert Manning mengusulkan rumus berikut ini :

C=

Dengan koefisien tersebut maka rumus kecepatan aliran menjadi :


⁄ ⁄
V=

Koefisien n merupakan fungsi dari bahan dinding saluran yang mempunyai nilai sama
dengan n untuk rumus Ganguillet dan Kulter. Rumus Manning ini banyak digunakan
karena mudah pemakaiannya.
3

Tabel 1. Harga Koefisien Manning


Bahan Koefisien Manning n
Besi Tuang dilapis 0,014
Kaca 0,010
Saluran beton 0,013
Bata dilapis mortar 0,015
Pasangan batu disemen 0,025
Saluran tanah bersih 0,022
Saluran tanah 0,030
Saluran dengan dasar batu dan tebing rumput 0,040
Saluran pada galian batu padas 0,040

Tampang Lintang Ekonomis


Beberapa rumus kecepatan aliran yang diberikan dalam sub bab terdahulu
menunjukkan bahwa untuk kemiringan dan kekasaran saluran tertentu, kecepatan
akan bertambah dengan jari-jari hidrolis. Sehingga untuk luas tampang basah tertentu
debit akan maksimum apabila nilai R = A/P maksimal, atau apabila keliling basah
minimum. Dengan kata lain untuk debit aliran tertentu, luas tampang lintang saluran
akan minimum apabila saluran mempunyai nilai R maksimum (atau P minimum).
Tampang lintang saluran seperti ini disebut tampang saluran ekonomis (efisien) untuk
luas tampang tertentu.
Penjelasan tentang tampang lintang ekonomis ini dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus debit aliran, yang dalam hal ini misalnya digunakan rumus
Manning.
⁄ ⁄
Q=AV=A

Dengan :
R=

Berdasarkan rumus tersebut akan dicari, untuk kemiringan saluran I dan kekasaran
dinding n, suatu tampang lintang dengan luas yang sama A tetapi memberikan debit
maksimal. Untuk nilai A, n, dan I konstan, debit akan maksimal apabila R maksimum.
Faktor – faktor yang mempengaruhi harga kekasaran Manning n adalah :
a. Kekasaran permukaan dasar dan dinding saluran
b. Tumbuh – tumbuhan
4

c. Ketidakberaturan bentuk penampang


d. Alignment dari saluran
e. Sedimentasi dan erosi
f. Penyempitan ( adanya pilar – pilar jembatan )
g. Bentuk dan ukuran saluran
h. Elevasi permukaan air dan debit aliran
5

Pertemuan ke-2
Materi :
Contoh Soal
1. Saluran segiempat dengan b = 6m dan kedalaman h = 2 m. Kemiringan dasar
saluran i = 0,001. Hitung debit aliran. Saluran terbuat dari tanah.
A = b . h = 6 . 2 = 12 m2
P = b + 2h = 6 + (2 . 2) = 10 m2
R= = = 1,2 m
⁄ ⁄
Q=VxA=

= 14,28 m3/detik
2. Saluran terbuka berbentuk trapesium terbuat dari tanah bersih dengan b = 10 m,
kemiringan dinding saluran 1 : 2. Apabila kemiringan dasar saluran adalah 0,0001
dan h = 2m. Hitung debit aliran.
A = ( b + m h ) h = (10 + 2 . 2) h = 28 m2
P = b + 2h√ = 10 + 2 . 2 √ = 18,94 m

R= = = 1, 478 m

Debit aliran rumus Manning


Q=V.A
⁄ ⁄
=
⁄ ⁄
= = 16,516 m3/detik

3. Saluran segiempat dengan lebar 5m, i = 0,005, n = 0,022 apabila debit aliran Q =
20 m3/detik. Hitung kedalaman aliran !
A = b . h = 5h
P = b + 2h = 5 + 2h

R= =

Rumus Q
⁄ ⁄
Q=A.V=A.
⁄ ⁄
20 = 5h .

= ⁄
= 5h (


6,222 = 5h (
6


=h(

1,2445 = h (

Dengan menggunakan trial and error maka dapat h = 1,36 m



1, 2445 = 1,36 (

1,2445 = 1,2445
4. Suatu saluran terbuka berpenampang trapezium, mempunyai lebar dasar ( b ) = 6
m, kemiringan tebing 1 : m = 1 : 2, kemiringan longitudinal atau kemiringan dasar
saluran i = 0,0016 dan faktor kekasaran manning n = 0,025. Tentukan kedalaman
normal dengan cara aljabar :
Jawab :
A = ( b + mh ) h = ( 6 + 2h ) h
P = b + 2h √ = 6 + 2h √ = 6 + 2h √

R= = = =
√ √ √

Q=

6,875 ( 3 + h √ )2/3 = 2 ( ( 3 + h )h )5/3


Ruas kiri dan kanan di pangkatkan persamaan tersebut menjadi :

6,8753/2 ( 3 + h √ ) = 23/2 ( 3 + h )h2,5

( 3 + h √ ) = ((3 + h ) h )2,5

6,373 ( 3 + h √ )2/3 = (( 3 + h ) h ) 2,5


Menggunakan cara coba-coba ( trial and error ) maka di dapat h = 1,015 m
7

Pertemuan ke-3
Materi :
Aliran Dalam Suatu Penampang Dengan Kekasaran Komposit

Didalam praktek sering dijumpai kondisi dimana kekasaran dinding tidak


sama disepanjang keliling basah, misalnya saluran terbuka yang dasarnya dari tanah
asli sedangkan dindingnya dari pasangan batu atau saluran berbentuk persegi empat
yang dasarnya dari plat beton sedangkan dindingnya dari kayu.
- Untuk saluran mempunyai penampang sederhana dengann perbedaan kekasaran
tersebut perhitungan kecepatan rata-rata tidak perlu membagi luas penampang
menurut harga n yang berbeda-beda tersebut. Dalam menerapkan persamaan
Manning untuk salurann seperti tersebut diatas perlu di hitung harga n ekivalen
untuk seluruh keliling basah, ada beberapa cara untuk menghitung harga n
ekivalen tersebut.
- Horton dan Einstein
Untuk mencari harga n diambil asumsi tiap bagian luas mempunyai kecepatan
rata-rata sama, berarti V1 = V2 ; …..= V2 = V1, dengan dasar asumsi ini harga n
dapat di nyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
∑ ( ) ( )
n=[ ] =

- Parlovskii, Miill Lofer, Einstein dan Banks


Mengambil asumsi bahwa gaya yang menghambat aliran sama dengan jumlah
gaya-gaya yang menghambat aliran yang terbentuk dalam bagian-bagian
penampang saluran dengana asumsi tersebut angka n ekivalen dihitung dengan
persamaam sebagai berikut :
∑ ( ) ( )
n=[ ] =

Penampang Gabungan
Suatu penampang saluran dapat terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai angka
kekesaran yang berbeda-beda. Sebagai contoh yang mudah dikenali adalah saluran
banjir, saluran tersebut pada umumnya terdiri dari saluran utama dan saluran samping
sebagai penampang debit banjir. Penampang tersebut adalah sebagai berikut :
8

Gambar 3. Penampang Gabungan


Penampang tersebut mempunyai kekasaran yang berbeda-beda, pada umumnya harga
n dipenampang samping lebih besar dari pada penampang utama. Untuk menghitung
debit aliran penampang tersebut dibagi menjadi beberapa bagian penampang menurut
jenis kekasarannya. Dengan menggunakan persamaan Manning debit aliran melalui
setiap bagian penampang tersebut dapat dihitung. Debit total adalah penjumlahan dari
debit pada tiap-tiap penampang. Kecepatan rata-rata aliran dapat dihitung dari debit
total aliran dibagi dengan luas seluruh penampang. Misalnya kecepatan rata-rata
setiap bagian penampang adalah : V1 , V2 , ……….Vn dan Koefisien energy α1 , α2 ,
……..αn dan koefisien momentum β1 , β2 , ……..βn . Kemudian apabila luas
penempang setiap bagian tersebut adalah ΔA1, ΔA2, …… ΔAn , maka :

V1 = =
9

Pertemuan ke-4
Materi :
Contoh soal :
Suatu saluran berpenampang gabungan terdiri dari saluran utama dan dua sisi saluran
samping untuk penampang banjir, apabila dasar (longitudinal) i b = 0,0016 berapa
besar kecepatan rata-rata aliran didalam salurann tersebut :

Gambar 4. Contoh Soal Penampang Gabungan


Jawaban :
Persamaan Manning : Q= A . R2/3 . i1/2

K = A . R2/3

Penampang I :

A1 = . 1,8 = 24,03 m2

P1 = 12 + 1,8 √ = 15,245 m

R1 = = = 1,576 m

R12/3 = 1,5762/3 = 1,354


K1 = A . R2/3 = . 24,03 . 1,354 = 929,92

Penampang II
A2 = ( 6 + 2,4 ) 2,4 + ( 6 + 2,4 + 2,4 ) . 1,8 = 39,60 m2
P2 = 6 + 2 √ = 12,79 m

R2 = = = 3,10 m

R22/3 = 3,102/3 = 2,12


10

K2 = A . R2/3 = . 39,60 . 2,12 = 2103,83

Penampang III

A3 = . 1,8 = 7,83 m2

P3 = 3 + 1,8 √ = 6,245 m

R3 = = = 1,254 m

R32/3 = 1,254/3 = 1,163


K3 = A . R2/3 = . 7,83 . 1,163 = 260,125

(∑ )
V= =

= = 1,91 m/det

Apabila dari soal tersebut juga diketahui bahwa harga α dan β dari penampang utama
dan penampang samping sebagai berikut :
α 1 = 1,12 ; β1 = 1,04
α 2 = 1,10 ; β2 = 1,04
α 3 = 1,11 ; β3 = 1,04
Tabel 2. Tentukan besar α dan β dari penampang tersebut :
PENAMPANG

ΔA P R2/3 N K α β αK3/ΔA2 βK2/ΔA

I 24,03 15,245 1,354 0,035 929,93 1,12 1,04 1,56 . 106 3,74 . 104
II 39,60 12,79 2,12 0,040 2103,83 1,12 1,04 6,35 . 106 11,62 . 104
III 7,83 6,245 1,163 0,035 260,125 1,11 1,04 0,32 . 106 0,90 . 104
Total 76,46 3293,38 8,41 . 106 16,26 . 104

∑ ( )
α= = = 1,376
(∑ )

∑ ( )
β= = = 1,146
(∑ )

11

Pertemuan ke-5
Materi :
PERHITUNGAN DEBIT BANJIR
Metode Slope Area
Untuk suatu saluran yang mengalirkan banjir dimana kondisi geometri
penampang hilir tidak sama karena debit aliran yang sampai ke hilir tidak lagi sama
dengan debit di hulu karena tambahan air banjir, perlu pendekatan aliran seragam
untuk perhitungan kemampuannya.
suatu cara untuk menghitung besar debit banjir yang dapat dialirkan oleh suatu
saluran adalah cara luas kemiringan ( slope area method ). Cara ini pada dasarnya
menggunakan konsep aliran seragam dengan persmaan Manning.

Gambar 5. Suatu penampang memanjang saluran untuk penampang banjir

Misalnya suatu saluran digunakan untuk menampung dan mengalirkan debit


banjir mempunyai dimensi yang berbeda antara up stream (hulu) dan down stream
(hilir). Untuk menghitung debit banjir melalui saluran tersebut perlu dilakukan
prosedur sebagai berikut :
1. Dari harga-harga A, R dan n yang diketahui hitung faktor penghantar Ku dan Kd.
2. Hitung harga K rata-rata geometrik.
K=√
3. Diambil asumsi bahwa tinggi kecepatan dapat diabaikan, kemiringan garis energi
sama dengan selisih tinggi muka air dihulu dan dihilir F di bagi panjang saluran.
12

i=

4. Dengan asumsi tersebut dihitung perkiraan pertama debit aliran


Q=K.√
5. Ambil asumsi bahwa debit aliran sama dengan perkiraan pertama Q dan hitung

harga dan dengan harga-harga tersebut maka kemiringan garis energi

i= dimana :

hf = F + K ( - )

Vu < Vd ; K = 1,0
Vu > Vd ; K = 0,5
Ulangi perhitungan tersebut sampai diperoleh harga Q yang tetap.
13

Pertemuan ke-6
Materi :
Contoh Soal :
Perkirakan besarnya debit banjir melalui suatu sungai yang panjangnya 1300 m,
diketahui F = 2,08 ; αu = 1,12 ; αd = 1,20. Misalnya n di hulu = 0,035 sedangkan n di
hilir = 0,048 ; Au = 110 m2 ; Pu = 76 m ; Ad = 183 m2 dan Pd = 125,34 m
Jawab :
Step 1
Hulu : Au = 110 m2
Pu = 76 m
Ru = = 1,45

Ru2/3 = 1,452/3 = 1,281 m


Ku = . Au . Ru2/3 = = 4026

Hilir : Ad = 183 m2
Pd = 125,34 m
Rd = = 1,46

Rd2/3 = 1,462/3 = 1,289 m


Kd = . Ad . Rd2/3 = = 4894

Step 2
Harga rata-rata geometrik
K=√ = 4439
Step 3
Diasumsikan bahwa tinggi kecepatan diabaikan = 0 sehingga kemiringan garis energi

i= = = 0,0016

Step 4
Hitung harga Q ( perkiraan pertama )
Q=K.√ = 4439 √ = 177,56 m3/det
Step 5
Diasumsikan bahwa debit aliran sama dengan debit perkiraan dari hasil perhitungan
step 4, dengan asumsi ini dihitung tinggi kecepatan di hulu dan hilir.

Vu = = = 1,614 m/det
14

= = 0,149 m

Vd = = = 0,970 m/det

= = 0,057 m

Step 6
Dari harga-harga tersebut dihitung kemiringan garis energi if dengan
memperhitungkan tinggi kecepatan :

i=

hf = F + K ( - )

karena Vu > Vd maka nilai K = 0,5


jadi hf = 2,08 + 0,5 ( 0,149 – 0,057 ) = 2,126
i= = 0,00164

dengan harga i tersebut dihitung lagi harga Q sebagai berikut :


Q=K.√ = 4439 √ = 179,725 m3/det
Dengan harga Q ini dihitung lagi harga Vu dan Vd

Vu = = = 1,634 m/det

= = 0,152 m

Vd = = = 0,982 m/det

= = 0,059 m

hf = 2,08 + 0,5 ( 0,152 – 0,059 ) = 2,177


i= = 0,00167

Q = 4439 √ = 181,600 m3/det


Karena masih belum sama diulangi lagi perhitungan dengan menggunakan Q yang
terakhir

Vu = = = 1,651 m/det

= = 0,156 m

Vd = = = 0,992 m/det
15

= = 0,060 m

hf = 2,08 + 0,5 ( 0,156 – 0,060) = 2,128


i= = 0,00164

Q = 4439 √ = 179,725 m3/det


Apabila diulang akan dihasilakan Q yang sama yaitu antara 179,725 m3/det sampai
181,600 m3. Untuk itu dapat ditetapkan Q = 180 m3/det.
16

Pertemuan ke-7
Materi :
PERENCANAAN SALURAN TERBUKA UNTUK ALIRAN SERAGAM
Perencanaan Saluran Tahan Erosi
Penampang Hidrolik Terbaik
Dapat dikatakan bahwa hamper semua saluran tahan saluran tahan erosi
merupakan saluran buatan yang diberi lapisan dari bahan yang tidak mudah teerosi,
karena saluran tahan erosi merupakan saluran buaatan maka dimensi saluran
direncanakan sedemikian agar mampu mengalirkan air sebesar mungkin untuk suatu
luas penampang dan kemiringan aliran tertentu.
Persamaan Chezy
Q=C.A√
Persamaan Manning :
Q = A . R2/3 . i1/2

Dapat dilihat bahwa besarnya faktor Penghantar (K) pada pers. Manning bertambah
besar apabila harga R ( jari – jari hidrolik ) juga bertambah besar.

Karena besarnya jari – jari hidrolik R = , maka A yang sama.

A. Penampang Segi Empat


Saluran berpenampang segi empat pada umumnya merupakan saluran buatan
terutama banyak digunakan untuk saluran drainase diperkotaan atau flume (talang
untuk jaringan irigasi). Disbanding dengan penampang trapezium, penggunaan
saluran penampang segi empat cenderung dihindari karena tebingnya yang tegak.
Dinding tegak memerlukan kontruksi yang lebih mahal dari pada dinding yang
mengikuti garis-garis kemiringan lereng alam tanah dimana saluran ditempatkan.

Gambar 6. Penampang hidrolik terbaik saluran terbuka berpenampang segi empat


Luas Penampang :A=B.H
Keliing Basah : P = B + 2H
17

Jari – jari hidrolik : R = =

Debit Aliran :Q= A . R2/3 . i1/2 …………………………..pers. Manning

B. Penampang Trapesium
Saluran terbuka yang mempunyai penampang trapesium adalah yang banyak
digunakan didalam praktek. Hal ini karena kemiringan tebing dapat disesuaikan
dengan kemiringan lereng alam tanah yang ditempati. Untuk saluran buatan,
faktor ekonomis juga menjadi pertimbangan, oleh karena itu juga perlu dicari
penempang hidrolik terbaiknya dengan cara sebagai berikut :

Gambar 7. Penampang hidrolik terbaik saluran terbuka untuk penampang


trapezium
Luas Penampang : A = (b . mh)h
Keliing Basah : P = b + 2h√

Jari – jari hidrolik : R = =


Debit Aliran : Q = A . R2/3 . i1/2 …………………………..pers. Manning

C. Penampang Berbentuk Setengah Lingkaran


Bentuk penmpang setengah lingkaran merupakan bentuk penampang terbaik
dengan komponen geometri sebagai berikut :

Gambar 8. Penampang saluran berbentuk setengah lingkaran



Luas Penampang : A =  . Do = h2

Keliling Basah :P=.h


18

Jari-jari hidrolik : R = h

Tabel 3. Elemen Geometri penampang Hidrolik Terbaik


Elemen Geometri
Penampang
A P R t=b D z=m
Persegi h
2h2 4h 2h h 2h2,5
Empat
Trapesium h2√ 2h√ h h√ h h2,5

Lingkaran h2 h h 2h h h2,5

Setengah
1,57h2 3,14h 0,5h 2h 0,785h 0,785h2,5
Lingkaran
19

Pertemuan ke-8
Materi :
Material Tahan Erosi dan Pemberian Lapisan
Material tahan erosi yang sering digunakan untuk pemberian lapisan pada
permukaan dasar dan sisi dalam penampang saluran adalah pasangan batu, kayu, kaca,
plastik dan beton. Pemilihan material tersebut tergantung kegunaan saluran dan
kegunaan lapisan itu untuk mengamankan dasar dan tebing saluran tahan erosi dan
atau kelongsoran tebing. Disamping itu keuntungan lain dari pelapisan itu adalah
dapat dicegahnya kehilangan air karena rembesan.
Tabel 4. Kemiringan tebing minimum untuk berbagai jenis tanah
Jenis tanah untuk saluran Kisaran kemiringan tebing
- Batu < 0,25
- gambut kenyal 1–2
- lempung keyal geluh ( loom ), tanah 1–2
- lempung pasiran, tanah lapisan kohesif 1,5 – 2,5
- pasir lanauan, kerikil halus 2–3
- gambut tanah 3–4

Angka-angka tersebut adalah kisaean kemiringan tebing untuk beberapa jenis tanah
urnutk saluran tahan saluran tahan erosi yang pelapisan tebingnya mengikuti lereng
alamnya. Sedang untuk saluran tidak tahan erosi harus diadakan pemeriksaan
terhadap kecepatan maksimum yang diijinkan agar tidak terjadi erosi.

Tinggi Jagaan ( free Board )


Setelah tinggi permukaan air perlu untuk pengaliran debit rencana sudah
ditetapkan, masih diperlukan lagi suatu ruang untuk menampung gelombang
karena angin dan fluktuasi permukaan air agar tidak terjadi luapan ( over topping ).
Fluktuasi permukaan air dapat terjadi karena penutupan pintu air di hilir secara
tiba-tiba akibat air laut pasang, akibat loncatan air, sedimentasi, perubahan
koefisien kekasaran atau kesalahan operasi bangunan air yang ada disaluran
tersebut. Jadi penyediaan ruang jagaan tidak dimaksud untuk tambahan debit tetap
untuk keperluan tersebut diatas dengan debit tetap seperti yang direncanakan.
20

Tinggi jagaanini diukur dari elevasi permukaan air rencana sampai ke puncak
tanggul.

Gambar 7. Tinggi jagaan pada suatu penampang saluran


Seperti dijelaskan diatas bahwa tinggi jagaan dari suatu penampang saluran
diperhitungkan untuk beberapa macam keperluan ( tidak termasuk tambahan debit )
maka tidak ada suatu perumusan yang berlaku umum. Untuk hal ini USBR ( United
States Bureau of Raclamation ) member perkiraan harga W sebagai berikut :
W=√
Dimana :
W = tinggi jagaan dalam ( ft )
C = koef. yang bervariasi dari 1,5 ft pada Q = 20 cfs s/d 2,5 ft pada Q = 3000 cfs
h = kedalaman air dalam ( ft )
untuk keperluan perencanaan irigasi di Indonesia, standarisasi perencanaan
irigasi Departemen Pekerjaan Umum RI, mensyaratkan tinggi jagaan minimum
seperti tertera didalam tabel :
tabel 5. Besarnya tinggi jagaan minimum untuk saluran dari tanah dan pasangan
batu
Besarnya debit ( Q ) Tinggi jagaan ( W ) Tinggi jagaan ( W )
m3/det Untuk pasangan batu Saluran dari tanah
(m) (m)
< 0,50 0,20 0,40
0,50 – 1,50 0,20 0,50
1,50 – 5,00 0,25 0,60
5,00 – 10,00 0,30 0,75
10,00 – 15,00 0,40 0,85
> 15,00 0,50 1,00
21

Pertemuan ke-9
Materi :
Penentuan Dimensi Penampang Saluran Tahan Erosi
Penetapan dimensi penampang saluran tahan erosi memerlukan beberapa
sebagai berikut :
1. perkirakan besarnya angka kekasaran Manning ( n ) atau koef Chezy ( C
) dan kemiringan aliran ( if )
2. hitung fator penampang AR2/3 dengan menggunakan persamaan
Manning

AR2/3 = atau AR2/3 =


√ √

3. menggunakan persamaan A dan R


4. untuk keperluan praktis penampang hidrolik terbaik dapat dimodifikasi
sepenuhnya tanpa mengganggu ketentuan spesifikasi aliran
5. periksa kecepatan minimum yang di ijinkan apabila aliran membawa
lumpur atau tanaman air
6. perkirakan tinggi jagaandan pelapisan yang diperlukan
7. simpulkan hasil perhitungan dengan sket dimensi

contoh soal ;
untuk mengalirkan air sebesar Q = 11 m 3/det diperlukan suatu saluran tahan erosi
yang mempunyai kemiringan dasar if = 0,0016 dan harga n = 0,025, b = 6 m, m = 2
rencanakan penmpang saluran :
a. tanpa mempertimbangkan penampang hidrolik terbaik
b. dengan mempertimbangkan penampang hidrolik terbaik
jawab :
a. tanpa mempertimbangkan penampang hidrolik terbaik
yang menjadi pertimbangan adalah tersedianya lahan dan jenis tanah. Dengan
mempertimbangkan ketersediaan lahan, misanya :

AR2/3 = = = 6,875
√ √

A = ( b + mh ) h = ( 6 +2h ) h = 2 ( 3 + h ) h
P = b + 2h √ = 6 + 2h √ = 6 + 2h √ = 2 ( 3 + h √ )

R = = =
√ √
22

AR2/3 =2(3+h)h[ ] = 6,875


[ ]
AR2/3 = = 6,875
[( √ )]

2[ ] = 6,875 ( 3 + h √ )2/3
Dengan cara coba – coba maka didapat nilai h yang terdekat adalah = 1,01 m
Dengan harga h = 1,01 m, dengan menggunakan persamaan yang didapat
diatas, maka :
Luas Penampang A = 2 ( 3 + 1,01 ) 1,01 = 8,10 m2 atau dengan menggunakan
rumus umum A = ( b + mh ) h = ( 6 + 2. 1,01 ) . 1,01 = 8,10 m2

Kecepaatan aliran V = = = 1,358 m3/det

b. Apabila dikehendaki penampang hidrolik terbaik ada 3 pilihan :


1. Penampang setengah lingkaran
Kembali ke persamaan Manning :

AR2/3 = = = 6,875
√ √

Dari tabel 3. Dapat dilihat harga - harga :


A = 1,57h2
R = 0,5h
2/3
AR = 1,57h2 . ( 0,5h )2/3 = 6,875
= 0,989 h8/3 = 6,875
h8/3 = = 6,951

h = 6,9513/8 =2,07 m
T = 2h = 2 . 2,07 = 4,14 m
A = 1,57. (2,07)2 = 6,73 m2

V = = 1,635 m/det

2. Penampang trapesium hexagon


AR2/3 = 6,875
Dari tabel 3. Dapat dilihat harga – harga :
A = h2 √
R =½h
23

AR2/3 = h2 √ (½ h)2/3 = 6,875


1,091.h8/3 = 6,875
h8/3 = 6,30
y = 1,99 ≈ 2,00 m
T = h √ = . 2 √ = 4,62 m

A = h2 √ = 22 √ = 6,928 m2

V = = = 1,588 m/det

3. Penampang segi empat dengan :


T = 2h
2/3
AR = 6,875
Dari tabel 3. Dapat dilihat harga – harga :
A = 2 h2
R =½h
AR2/3 = 2 h2 (½ h)2/3 = 6,875
1,260 h8/3 = 6,875

h8/3 = = 5,457

h = ( 5,457 )3/8 = 1,89 m


T = 2h = 2 . 1,89 = 3,78 m
A = 2 h2 = 2 . 1,892 = 7,14 m2

V = = = 1,540 m/det
24

Pertemuan ke-10
Materi :
Saluran Mudah Tererosi ( Erodible Channel )
Metode Pendekatan
Di banding dengan perencanaan saluran tahan erosi, perencanaan saluran mudah
tererosi lebih kompleks. Hal ini disebabkan oleh banyaknya factor yang
mempengaruhi aliran sebagian besar factor tersebut tidak dapat ditetapkan secara tepat
karena berhubungan dengan kondisi alam yang berbeda antara satu tempat dengan
tempat yang lain. Kesulitan yang dihadapi dalam perencanaan saluran mudah tererosi
adalah pada kenyataannya stabilitas dari saluran mudah tererosi tidak hanya
tergantung pada parameter hidrolik saja tetapi tergantung pupa pada sifat-sifat
material tanah yang digali untuk saluran, oleh karena itu persamaan aliran seragam
yang digunakan untuk saluran tahan erosi tidak cukup untuk merencanakan saluran
mudah tererosi.
Didalam praktek terdapat 3 tipe penampang saluran tidak stabil, yaitu :
1. Tipe kesatu
Dasar dan dinding saluran mudah tererosi, tetapi tidak terjadi endapan. Hal ini
terjadi pada saluran dimana alirannya tidak membawa angkutan sedimen tetapi
mempunyai energy cukup besar yang dapat mengakibatkan terjadinya erosi.
Kondisi ini biasanya terjadi pada hulu sungai yang mempunyai kemiringan dasar
curam.
2. Tipe kedua
Kondisi dimana tidak terjadi gerusan tetapi terjadi pengendapan. Kondisi ini
terjadi apabila aliran membawa angkutan sedimen tetapi kecepatannya kecil
sehingga kemungkinan terjadi sedimentasi. Kondisi semacam ini biasanya terjadi
dihilir atau di muara yang mempunyai kemiringan dasar landai.
3. Tipe ketiga
Kondisi dimana aliran membawa angkutan sedimen, dan kecepatannya
kemungkinan untuk terjadi sedimentasi, tetapi lahan yang digali untuk saluran
juga mudah tererosi. Kondisi ini biasanya terjadi di tengah hingga hilir.
Adanya kesulitan dalam hubungan antara aliran dan kondisi tanah tempat saluran serta
angkutan sedimen maka dicari hubungan antara debit aliran atau kecepatan rata-
ratanya dengan sifat-sifat fisik tanah yang di gali untuk saluran serta jumlah dan tipe
sedimen yang diangkut. Baru pada tahun 1920 kalangan ahli hidrolika mulai jelas
25

hubungan tersebut yang memang ada, kemudian pada tahun 1926 Fortier dan Scobey
mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya yang kemudian menjadi dasar dari metode
perencanaan yang dikenal dengan metode kecepatan maksimum yang diijinkan.
Kemudian menyusul Lana ( 1955 ) menyatakan kembali temuan du Boys ( 1879 )
yang mengajukan suatu konsep menggunakan gaya tarik yang di kenal dengan metode
gaya tarik. Dua metode tersebut akan dijelaskan didalam sub bab berikut :
a. Metode Kecepatan Maksimum yang Diijinkan
Secara unum dapat dikatakan bahwa saluran yang sudah lama dibuat, yang telah
mengalami beberapa kali pergantian musim lebih tahan terhadap erosi dari pada
saluran yang baru dibangun. Hal ini dapat dimengerti, karena saluran lama telah
stabil, terutama karena terjadinya endapan material kolloidal. Kecepatan
maksimum yang diijinkan adalah kecepatan yang tidak menyebabkan erosi.
Kecepatan ini merupakan kecepatan rata-rata terbesar yang tidak menyebabkan
erosi pada penampang saluran. Kecepatan tersebut sangat bervariasi dan tidak ada
yang tepat, serta hanya dapat ditentukan menurut pengalaman perencana.
Tabel 6. Kecepatan maksimum yang diijinkan menurut Fortier dan Scoby.
Berikut ini harga-harga gaya tarik satuan yang diolah USBR ( U. S Bureau Of Reclamation )
untuk saluran, lurus, kemiringan kecil
Air Jernih Air mengandung lanau Kolloidal
Janis bahan dari saluran n ̅ ̅ ̅ =v ̅ ̅ ̅ ̅ =v ̅
ft/sec lb/ft2 m/det N/m2 ft/sec lb/ft2 m/det N/m2
Pasir 0,020 1,50 0,027 0,457 1,29 2,50 0,075 0,762 3,59
Lanau berpasir, non
0,020 1,75 0,037 0,533 1,77 2,50 0,075 0,762 3,59
kolloidal
Lanau halus, non
0,020 2,00 0,048 0,610 2,30 3,00 0,11 0,914 5,27
kolloidal
Lanau alluvial, non
0,020 2,00 0,048 0,610 2,30 3,50 0,15 1,07 7,18
kolloidal
Lanau kaku biasa 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 3,50 0,15 1,07 7,18
Abu vulkanik 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 3,50 0,15 1,07 7,18
Lempung keras sangat
0,025 3,75 0,260 1,140 12,40 5,00 0,46 1,52 22,00
kolloidal
Lanau alluvial, kolloidal 0,025 3,75 0,260 1,140 12,40 5,00 0,40 1,52 22,00
Serpih dan pecahan 0,025 6,00 0,670 1,830 32,10 6,00 0,67 1,83 32,10
26

keras
Kerikil halus 0,020 2,50 0,075 0,762 3,59 5,00 0,32 1,52 15,30
Lanau bergradasi
0,030 3,75 0,380 1,140 18,20 5,00 0,66 1,52 31,60
sampai kerakal
Lanau bergradasi
sampai kerakalbila 0,030 4,00 0,430 1,220 20,60 5,50 0,80 1,68 38,30
kolloidal
Kerikil kasar non
0,025 4,00 0,300 1,220 14,22 6,00 0,67 1,83 32,10
kolloidal
Kerakal dan batuan
0,035 5,00 0,910 1,520 43,60 5,50 1,10 1,68 52,70
bulat
Sumber : Fortier dan Scoby ( 1925 )

Dengan menggunakan harga-harga kecepatan maksimum seperti tersebut


diatas maka prosedur perencanaan saluran saluran yang pada umumnya diasumsikan
sebagai penampang trapesium dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Untuk jenis material yang membentuk tubuh sakuran diperkirakan harga n dan
kecepatan maksimum yang diijinkan ( tabel 6 ) serta kemiringan tebing ( tabel 4. )
2. Hitung jari-jari hidrolik R dari penerapan persamaan manning
V = R2/3 . i1/2

R2/3 =

3. Hitung luas penampang basah dari persamaan kontinuitas


Q=A.V

A=

4. Hitung keliling basah dari harga A dan R yang telah diperoleh tersebut diatas
R= , jadi P=

5. Dengan didapat harga A dan P maka dapat di hitung harga h


27

Pertemuan ke-11
Materi :
Contoh Soal :
Suatu soal berpenampang trapesium mempunyai kemiringan dasar ( longitudinal )
sebagai i = 0,0016 mengalirkan air sebesar Q = 11 m 3/det. Saluran digali pada
tanah kasar non kolloidal yang terdiri dari kerikil kasar dan serpihan batu. Hitung
lebar saluran dan kedalaman airnya.
Jawaban :
Ikuti tahapan pengerjaan seperti dijelaskan diatas :
1. Untuk kondisi yang diketahui tersebut diperkirakan harga n dan kecepatan
maksimum yang diijinkan. Untuk tanah kasar non kolloidal harga n = 0,025
dan kecepatan maksimum yang dijinkan V = 1,22 m/det. Dari tabel 4
diperkirakan kemiringan tebing m = 2
2. Perhitungan jari-jari hidrolik dari penerapan persamaan Manning
V = R2/3 . i1/2

R2/3 = = = 0,7625

R = (0,7625 )3/2 = 0,67


3. Perhitungan luas penampang basah dilakukan dengan penerapan hokum
kontinuitas.
Q =A.V

A = = = 9,016 m2

4. Hitung keliling basah dari harga A dan R yang telah diperoleh diatas

P= = = 13,46

5. Dari harga A dan P dapat dihitung harga h sebagai berikut :


A = ( b + mh ) h = ( b + 2. h ) h = 9,016
P = b + 2h √ = b + 2h √
= b + 2h √ = 13,46 atau b = 13,46 – 2h √
Apabila harga ini dimasukkan dalam persamaan luas :
A = ( b + mh ) h = (13,46 – 2h √ + 2h ) h = 9,016
13,46h – 4,472h2 + 2h2 = 9,016 atau
2,472h2 – 13,46h + 9,016 = 0
h2 – 5,44h + 3,65 = 0
28

dengan menggunakan rumus ABC dicari harga h sebagai berikut :



h1,2 =

h1 = = 4,66 m

h2 = = 0,79 m

apabila diambil h1 = 4,66 m


maka b = 13,46 – 2. 4,66 √ = -7,38 ( tidak mungkin )
apabila diambil h2 = 0,79 m
maka b = 13,46 – 2. 0,79 √ = 9,9  10 m
didalam praktek dimensi penampang dengan lebar b = 10 m dan h = 0,79 m
dimensi yang kurang baik karena apabila sesuatu hal debit aliran berkurang
maka kedalaman air menjadi sangat dangkal, dan terjadi kecenderungan
berada ditengah dan berbelok – belok.
Karena lebar dasar saluran jauh lebih besar daripada kedalaman aliran b > 6h (
10 m > 6 . 0,79 m ), maka saluran termasuk saluran lebar sekali, intuk itu
maka perhitungan harus diulang dengan memperkirakan lebar menjadi b < 10
m, dengan kedalaman airnya h < 1,50 m. dengan dimensi ini dihitung harga
kecepatan aliran untuk missal harga h = 1,20 m
A = ( b + mh ) h = ( 6 + 2 . 1,20 ) . 1,20 = 10,00 m2
V= = = 1,09 m/det < 1,22 m/det

Anda mungkin juga menyukai