Anda di halaman 1dari 47

III.

PEMILIHAN REAKTOR :
Jenis Reaktor & Reactor Performance
CHE 184503 Perancangan Proses Teknik Kimia
Program Studi Sarjana Teknik Kimia UNPAR
Process Design (Onion Model)
The onion model of process design (R. Smith) :
Reaction Path
 Untuk menghasilkan suatu produk bisa menggunakan beberapa alur reaksi
(reaction path)
 Beberapa pertimbangan yang digunakan untuk menentukan alur reaksi :
harga & suplai bahan baku, jumlah byproduct, safety, konsumsi energi, dll.
 Contoh : pembuatan vinyl chloride dapat dilakukan melalui:
Reaction Path
Hasil analisis potensi ekonomi (economic potential, EP) :

Reaction Path EP ($ / kmol produk VC)


Path 1 -11.52
Path 2 9.99 jika HCl bisa dijual
-4.05 jika HCl tidak terjual
Path 3 -1.76
Reactor Design
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merancang
reaktor:
 Tipe reaktor
 Ukuran / dimensi reaktor  reactor performance
 Kondisi operasi (T dan P)
 Fasa
 Kondisi umpan
 Katalis
 dll.
Type of Reaction Systems
1. Reaksi tunggal (single reactions)

Contoh :
Type of Reaction Systems
2. Reaksi paralel

Contoh :
Type of Reaction Systems
3. Reaksi seri

Contoh :
Type of Reaction Systems
4. Gabungan reaksi seri dan paralel
Type of Reaction Systems
Contoh :
Type of Reaction Systems
5. Reaksi Polimerisasi
 Pada reaksi polimerisasi, molekul monomer bereaksi
untuk menghasilkan polimer
 Ada 2 jenis, yaitu :
 Reaksi polimerisasi dengan termination step
 Reaksi polimerisasi tanpa termination step (polycondensation)
Type of Reaction Systems
 Reaksi polimerisasi dengan termination step:
 Inisiasi :

 Propagasi :

 Terminasi :
Type of Reaction Systems
 Reaksi polimerisasi tanpa termination step
(polycondensation):
Type of Reaction Systems
6. Reaksi Biokimia (Fermentasi)
Ada 2 jenis yaitu :
1. Menggunakan mikroorganisme
 Terdiri dari: hidrolisis, oksidasi, esterifikasi, dan reduksi
 Contoh : produksi citric acid dari glucose

2. Menggunakan enzim
 Reaksi yang menggunakan enzim :
 Contoh : isomerisasi glukosa menjadi fruktosa
Reactor Performance
Ada 3 parameter yang digunakan untuk menggambarkan
performa suatu reaktor, yaitu :
𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 =
𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟

𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛


 𝑠𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 𝑆𝐹
𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟

𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛


 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥 𝑆𝐹
𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟

Di mana : 𝑆𝐹 = 𝑠𝑡𝑜𝑖𝑐ℎ𝑖𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 ∶


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑠𝑡𝑜𝑖𝑘𝑖𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑘 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Contoh
Benzena diproduksi dari toluena menurut reaksi berikut.

Sejumlah benzena yang dihasilkan ternyata juga bereaksi


menghasilkan byproduct menurut reaksi berikut.
Contoh
Data komposisi aliran umpan dan produk reaktor disajikan
dalam tabel berikut ini.

Tentukan konversi, selektivitas, dan yield terhadap umpan:


a. Toluena
b. Hidrogen
Contoh
Reaksi: Reaktan Toluena:

Data aliran:
Contoh
Reaksi: Reaktan Toluena:

Data aliran:
Contoh
Reaksi: Reaktan Hidrogen:

Data aliran:
Contoh
Reaksi: Reaktan Hidrogen:

Data aliran:
Rate of Reaction (Laju Reaksi)
 Rate of reaction : jumlah mol terbentuk per satuan waktu,
per satuan volume campuran

 Jika volume konstan, maka:


di mana Ci = konsentrasi molar komponen i
(kmol/m3)
Rate of Reaction (Laju Reaksi)
 Untuk reaksi searah berikut :

 Laju reaksi bisa dinyatakan :

 Jika tahap penentu laju reaksi ditentukan oleh tumbukan antara molekul
reaktan, maka:

 Keterangan : b,c, dst. merupakan orde reaksi. Jika nilainya sama dengan koefisien
reaksi maka disebut dengan reaksi elementer
Rate of Reaction (Laju Reaksi)
 Untuk reaksi bolak-balik berikut:

 Laju reaksi dinyatakan dalam laju reaksi ke kanan (forward)


dan ke kiri (reverse)
Reaktor Ideal
 Reaktor Batch
 Umpan dimasukkan di awal dan reaktor diaduk dalam waktu tertentu.
Pencampuran seringkali dianggap sempurna (perfect mixing). Produk
diambil di akhir.
 Konsentrasi berubah setiap waktu, tetapi bukan fungsi dari posisi
(uniform)
 Reaktor Tangki Ideal Kontinu (RTIK / CSTR) / Mixed-flow
Reactor
 Umpan dan produk secara kontinu memasuki dan meninggalkan
reaktor
 Komposisi dan temperatur seragam di reaktor
 Reaktor Pipa / Reaktor Aliran Sumbat (RAS / PFR)
 Konsentrasi dan temperatur merupakan fungsi dari posisi aksial
(panjang reaktor), kadang-kadang juga merupakan fungsi radial
 Bisa didekati dengan rangkaian RTIK seri. Semakin banyak jumlah
RTIK maka akan semakin dekat dengan RAS
Reaktor Ideal
Reaktor Batch
 Neraca massa:

 Integrasi persamaan di atas:

 Bentuk yang lebih umum:


RTIK / CSTR
 Neraca massa:

 Atau bisa ditulis :

 Dengan substitusi , diperoleh:

 Jika densitas konstan, maka :


RTIK / CSTR
 Space time (τ) = waktu yang diperlukan memproses
umpan sebanyak 1 volume reaktor

 Di mana : F = laju alir volumetrik umpan (m3/s)


 Bentuk akhir neraca massa untuk RTIK :
RAS / PFR
 Neraca massa pada control volume:

 Neraca massa tsb. juga bisa ditulis :

 Bentuk akhir NM pada RAS / PFR :


RTIK vs RAS
 RTIK

 RAS
RTIK vs RAS
RTIK vs RAS
 Untuk konsentrasi umpan dan produk yang sama, RTIK
membutuhkan volume yang lebih besar dari RAS
 Pada RTIK, saat umpan memasuki reaktor akan mengalami
pengenceran oleh produk yang telah terbentuk
 Pada RAS, laju reaksi mula-mula tinggi kemudian menurun
akibat konsentrasi reaktan yang juga turun
 Pada reaksi autokatalitik diperlukan kombinasi dari
beberapa jenis reaktor untuk meminimumkan volume
reaktor yang diperlukan
Pemilihan Jenis Reaktor Ideal
 Reaksi Tunggal

 Laju reaksi tinggi diperoleh saat konsentrasi umpan tinggi


 Pada RTIK : umpan langsung mengalami pengenceran oleh
produk  konsentrasi menjadi rendah
 Jenis reaktor ideal yang cocok : RAS / batch
Pemilihan Jenis Reaktor Ideal
 Reaksi Paralel

 Rasio laju reaksi samping dan reaksi utama :

𝑟2
 Agar selektivitas maksimum maka harus minimum,
𝑟1
sehingga:
 a2 < a1 : RAS atau batch
 a2 > a1 : RTIK
Pemilihan Jenis Reaktor Ideal
 Reaksi Paralel (umpan lebih dari satu)

 Rasio laju reaksi samping dan reaksi utama :

𝑟2
 Agar minimum ada beberapa alternatif:
𝑟1
 Konsentrasi kedua reaktan rendah
 Konsentrasi kedua reaktan tinggi
 Salah satu konsentrasi reaktan tinggi dan reaktan yang lain
rendah
Pemilihan Jenis Reaktor Ideal
Pemilihan Jenis Reaktor Ideal
 Reaksi seri

 RTIK  Umpan dapat tinggal di reaktor atau langsung


terbawa aliran produk. Produk juga bisa langsung keluar
setelah terbentuk atau tertinggal di reaktor  selektivitas
& yield rendah untuk konversi tertentu
 Jenis reaktor yang cocok : RAS / Batch
Pemilihan Jenis Reaktor Ideal
 Gabungan Reaksi Seri dan Paralel

 Reaksi paralel, selektivitas ↑ jika :


 a1 > a2 : RAS / Batch
 a1 < a2 : RTIK
 Reaksi seri : RAS / Batch

 Jika a1 > a2  RAS / Batch


Pemilihan Jenis Reaktor Ideal
Jika a1 < a2 maka perlu dilakukan analisis dan optimasi terlebih
dahulu (RS ch. 7). Contoh konfigurasi yang bisa digunakan:
Pemilihan Jenis Reaktor Ideal
 Reaksi Polimerisasi
 Karakter polimer ditentukan oleh distribusi berat molekul
 Tanpa Tahap Terminasi : RAS / Batch  semua molekul memiliki
waktu tinggal yang sama sehingga tanpa terminasi akan
menghasilkan produk dengan distribusi BM yang seragam.
Untuk RTIK akan menghasilkan distribusi BM dengan rentang
yang sangat lebar.
 Dengan Terminasi : RTIK  pada RAS / Batch konsentrasi
radikal bebas akan menurun sedangkan pada tahap terminasi
sangat ditentukan oleh konsentrasi radikal bebas
Pemilihan Jenis Reaktor Ideal
 Reaksi Biokimia
 Reaksi dengan mikroorganisme:
 Laju reaksi tergantung dari banyak faktor seperti suhu, vitamin,
intensitas cahaya, dll.
 Laju reaksi juga tergantung dari nutrisi dan limbah mikroorganisme
 Reaktor yang bisa digunakan : RTIK, RAS, kombinasi RTIK dan RAS,
RTIK + pemisahan dan daur ulang, dll.

 Reaksi menggunakan enzim:


 Kinetika reaksi dapat dinyatakan dengan :
 Laju reaksi yang tinggi diperoleh saat konsentrasi enzim dan umpan
tinggi  RAS / Batch
Pemilihan Reactor Performance
 Konversi reaktor memiliki dampak terhadap keseluruhan
proses dan konversi reaktor (final) belum bisa ditentukan
pada tahap ini (pemilihan jenis reaktor).
 Tetapi jika konversi reaktor belum ditentukan maka tahap
desain tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya, misalnya
pemisah  estimasi konversi
 Byproduct biasanya tidak bisa dikonversi menjadi produk
utama atau bahan baku bahkan seringkali menjadi
limbah selektivitas/yield diusahakan semaksimum
mungkin untuk konversi tertentu
Pemilihan Reactor Performance
 Reaksi Tunggal
 Pada reaksi tunggal tidak ada korelasi antara produk dan
byproduct yang dihasilkan untuk konversi reaktan tertentu
 Tujuan utama : meminimumkan biaya kapital reaktor untuk
konversi tertentu  meminimumkan ukuran reaktor
 Makin tinggi konversi yang diinginkan  ukuran reaktor makin
besar
 Konversi reaktor biasanya 95%
Pemilihan Reactor Performance
 Reaksi Paralel
 Tujuan utama : meminimumkan pembentukan byproduct 
meningkatkan selektivitas untuk konversi tertentu
 Pada reaksi :

 Makin tinggi konversi reaktor  CFEED ↓, maka:


 Jika a2 > a1  selektivitas ↑ saat konversi ↑  konversi 95%
 Jika a2 < a1  selektivitas ↓ saat konversi ↑ konversi ≈ 50%
Pemilihan Reactor Performance
 Reaksi seri
 Untuk reaksi seri berikut:

 Jika konversi ↑  selektivitas ↓  konversi ≈ 50%


PEMILIHAN REAKTOR :
KONDISI REAKTOR
 Reaksi kesetimbangan
 Temperatur
 Tekanan
 Fasa
 Konsentrasi
 Katalis
 dll.

Anda mungkin juga menyukai