Oleh
Nama : Naufal Nurrofiqi Hafidz J
NIM : 181810201067
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Mei 2021
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
2. Tujuan Percobaan
Peserta dapat melakukan checklist operasi, baik check list pada start up, check list
daya dan check list shutdown.
3. Dasar Teori
Reaktor kartini merupakan reaktor riset tipe triga mark II yang telah dioperasikan
sejak Maret 1979 dengan daya termal maksimum 100 kW. Sebagai reaktor riset reaktor
Kartini dimanfaatkan untuk pelayanan aktivasi/iradiasi neutron, eksperimen iradiasi
gamma, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dalam bidang teknologi nuklir. Untuk
keperluan pelayanan tersebut reaktor Kartini memiliki sejumlah fasilitas iradiasi antara
lain fasilitas iradiasi lazy susan (LS) yang dapat memuat 40 cuplikan dengan posisi
melingkar diluar teras reaktor, Pneumatic Transfer Asystem di ring F-13, sebuah colomn
thermal dan 4 buah beamport. Pada daya 100kW besarnya fluks neutron pada fasilitas
iradiasi LS rata-rata 2.5 x 1011 n/ cm2 det . Dalam keadaan rutin, reaktor Kartini
dioperasikan rata-rata selama 6 jam pada hari/jam kerja, dapat pula dioperasikan lebih
lama tergantung permohonan. Fenomena fisika yang terjadi di dalam teras reaktor pada
saat operasi daya adalah adanya reaksi fisi antara neutron dengan bahan bakar U 235
sedemikian sehingga melahirkan (2 — 3) neutron baru, dan disertai timbulnya energi
(panas) rata-rata sebesar 180 MeV dan radiasi baik a ((alpha), b (beta), g (gamma)
serentak.
Beberapa proses reaksi fisi yang terjadi di dalam teras reaktor antara lain dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
1 16 16 1
0n + 8O 7N + 1p + n
Sebagai pendingin reaktor TRIGA digunakan air murni (H 2O) dengan pH berkisar
antara 5,5 - 7 yang mempunyai fungsi antara lain sebagai moderator (pelambat) neutron,
penahan (shielding) paparan radiasi agar tidak terhambur ke permukaan udara bebas
serta untuk mengkompensasi (menangkap) energi/panas kemudian dibuang melalui
sirkulasi sistem pesawat penukar panas (Heat Exchanger/ HE) agar suhu air tangki
reaktor (ATR) tetap rendah tidak melampaui batas yang diijinkan yaitu 40 oC.
Untuk melakukan operasi reaktor dengan aman, maka semua sistem dan alat ukur
parameter-parameter reaktor serta sistem bantu raktor (auxiliary system) harus
dilengkapi dengan dokumen prosedur dan juklak operasi serta jadwal rutin kalibrasi dan
perawatan.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum operasi reaktor kali ini yaitu
reaktor kartini dan pc.
5. Prosedur Pengoperasian Reaktor Kartini
Sebelum reaktor dioperasikan pada suatu tingkat daya, 2 orang operator dipimpin
oleh seorang supervisor melakukan checklist sistem instrumentasi& kendali (SIK)
reaktor dan berbagai parameter sistem bantu bahwa semua sistem berfungsi dengan baik.
Ada 3 macam checklist terhadap pengoperasian reaktor yaitu checklist startup, checklist
operasi daya dan checklist shutdown. Adapun langkah – langkah yang dilakukan pada
praktikum operasi reaktor yaitu :
1. Ceklist operasi daya reaktor.
2. Ceklist operasi daya.
3. Ceklist sutdown reaktor.
6. Data Hasil Percobaan
CHECKLIST START UP
Sistem Bantu
Reaktor
* Teras reaktor :√
* Sumber neutron :√
* Beamport :√
* Beamport :√
Keterangan:
: Baik
X : tidak Baik
Interlock :√
Interlock dari batang kendali :√
Kalibrasi
LCR :√
Campbell : 4,5 & 6
Periode :7
Tanda Tangan :
Supervisor
( )
CHECKLIST OPERASI DAYA
Checklist operasi daya dilakukan pada saat reaktor sedang dioperasikan pada
suatu tingkat daya. Biasanya checklist operasi daya dilakukan setiap jam pada saat
reaktor sedang dioperasikan. Prosedur ini perlu dilakukan untuk mengetahui kejadian
kejadian setiap saat, sehingga bila terjadi penyimpangan dapat segera diketahui dan
dilakukan penanganan keselamatan operasi.
1. Waktu : 10.12
2. Daya : 100 Kw
3. Posisi Batang Kendali :
Pengaman Kompensasi Pengatur
1. Waktu : 10.32
2. Daya : 50 Kw
3. Posisi Batang Kendali :
Pengaman Kompensasi Pengatur
KOMPONEN WAKTU
1. Monitor udara lingkungan 1 x per bulan
2. Analisa kandungan (Si, Mg, Ca, Na) ATR 1 x per bulan
3. Pengamatan visual bahan bakar
a. Pengamatan langsung 1 x per tahun
b. Dengan kamera under water 1 x per 2 tahun
4. Kalibrasi waktu jatuh batang kendali 1 x per tahun
5. Kalibrasi reaktivitas batang kendali 2 x per tahun
(resufling/loading)
6. Kalibrasi daya 2 x per tahun
(resufling/loading)
7. Penggantian mesin demineraliser 1 x per 2 tahun (atau 2400
jam)
8. Penggantian/ pembersihan filter sistem primer 1 x per 2 tahun
9. Perawatan dan pembersihan sistem primer 1 x per tahun
10. Perawatan dan pembersihan sistem sekunder 2 x per tahun
11. Pembersihan Bulk Shielding 1 x per 2 tahun
12. Pengamatan visual sistem pendingin setiap jam operasi
13. Kalibrasi alat ukur reaktor 1 x per 2 tahun
(penyimpangan)
14. pH & Konduktivitas ATR setiap jam operasi
15. Pengukuran temperatur maksimum 1 x per 3 bulan
16. Pengukuran temperatur ATR setiap jam saat beroperasi
17. MPC Air Pendingin 1 x per 3 bulan
18. Pengujian Panel Kontrol setiap akan operasi
19. Pengukuran radioaktivitas udara ruang reaktor setiap reaktor operasi
20. Penggantian/ pembersihan Filter Sistem Ventilasi
Prefilter 1 x per 2 tahun
Absolut filter 1 x per 5 tahun
9. Daftar Pustaka
Lamarsh, Jhon R., Introduction to Nuclear Reactor Theory Addison-Wesley
Publishing Company, New York, 1972
Suprawardana, Salam M., Pengantar Praktikum Reaktor, Pusat Pendidikan
dan Latihan Badan Tenaga Atom Nasional.
Analisa Keselamatan Reaktor Kartini, Pusat Penelitian Tenaga Atom Gamma
Yogyakarta, Badan Tenaga Atom Nasional.
10.Lampiran