Anda di halaman 1dari 10

PROSIDING

PERTEMUAN DAN PRESENTASI ILMIAH PENELITIAN DASAR


ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI NUKLIR
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator
Yogyakarta, 24 Juli 2018

MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN


PRIMER RSG - GAS UNTUK MENINGKATKAN KEANDALANNYA

Kiswanto, Nugroho luhur


PRSG-BATAN, PUSPIPTEK GD 30 Tangerang Selatan
e-mail: Kiswanto@batan.go.id

ABSTRAK
MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN PRIMER RSG-GAS UNTUK
MENINGKATKAN KEANDALANNYA. Modifikasi panel kontrol motor pompa pendingin primer yang telah
dilaksanakan bertujuan untuk memberi indikasi gangguan pada panel kontrol apabila terjadi gangguan pada
catu 3 fase dan juga menanggulangi gangguan sesaat putusnya catu listrik PLN. Akibat yang ditimbulkan dari
gangguan yang tidak terantisipasi ini adalah motor pompa pendingin primer akan mati. Modifikasi dilakukan
dengan cara memasang komponen phasa detector dan memindahkan catu daya sistem kontrol dari sumber
daya PLN ke sumber daya tak terputus (UPS) ditambah dengan instalasi komponen-komponen Miniature
Circuit Breaker (MCB) 220 Volt 2 Ampere 2 pole, Auxiliary Contactor type 3RH1131-1APOO dengan kontak
bantu 1 NO (Normally Open) dan Time relay type 3RP1505-1BP30 (delay off). Waktu tunda untuk
menanggulangi gangguan listrik diseting 2 detik, dengan memperhitungkan gangguan listrik yang terjadi
selama berada di dalam batas waktu seting tersebut, diperkirakan aliran air sistem pendingin primer didalam
pipa masih memenuhi syarat batas minimum pengoperasian sistem pendingin primer 1460 m³/jam dan motor
masih dapat melanjutkan operasinya. Dari hasil ujifungsi dan pada kejadian gangguan listrik PLN setelah
dilakukannya modifikasi ini menunjukkan bahwa panel kontrol hasil modifikasi telah berhasil
mempertahankan operasi motor pompa pendingin primer disaat reaktor beroperasi pada daya 15 MW.
Kata kunci : modifikasi, 3 fase, gangguan listrik.

ABSTRACT
MODIFICATION ON CONTROL PANEL OF PRIMARY COOLING PUMPS IN RSG-GAS FOR
UPGRADING ITS RELIABILITY. Modification on control panel of primary cooling pumps has been
conducted to send the interference indication of control panel in case on power failure of 3 phase supply
happened and also to cope with the interruption of a momentary disruption of the supply of electricity from
State Electric Company (PLN). The impact of unanticipated power failure is the motor of primary cooling
pumps will be off. Modification has been conducted by installing detector phase component and removing
power supply of control system from PLN power supply to Uninterrupted Power Supply (UPS) added by
installing Miniature Circuit Breaker components (MCB) 220 V 2Amp 2 Pole, Auxiliary Contactor type
3RH1131-1APOO and Auxiliary Contactor 1 NO (Normally Open) and Time Relay type 3RP1505-1BP30
(delay off). The delay time to overcome power failure is set in 2 seconds, by calculating the power failure
during the limitation of that setting time , it can be predicted that the water flow of primary cooling pumps
inside the pipes is still under minimum limit requirement in operating primary cooling system which is 1460
m3/hour and the motor operation still can be continued. From the result of function test and power failure
accident from PLN after modification has been conducted shows that control panel after modification
successfully hold the operation of primary cooling pumps motor meanwhile the reactor is in 15 MW operation.
Key words : modification, 3 phase, power failure

Selama reaktor beroperasi pada daya tinggi,


PENDAHULUAN
panas yang dibebaskan di dalam teras dan sekitar

S istem pendingin utama pada reaktor terdiri dari


sistem pendingin primer, sistem pendingin
sekunder, dan sistem pendingin kolam. Fungsi sistem
reflektor diambil oleh sistem pendingin primer yang
mengalir ke bawah melewati teras dan reflektor.
Sistem pendingin primer didinginkan di dalam
pendingin primer dan sekunder adalah untuk penukar panas dimana panas dipindahkan ke
menjamin suhu di dalam teras dan reflektor sesuai rangkaian sistem pendingin sekunder kemudian
batas operasi yang diizinkan selama reaktor dibuang ke atmosfir melalui menara pendingin
beroperasi normal sampai daya termal desain. Sistem beraliran udara paksa.
pendingin kolam digunakan untuk membuang panas Komponen sistem pendingin primer terdiri
peluruhan setelah reaktor dipadamkan secara normal dari pompa-pompa primer dan alat penukar panas
(shut-down) dan selama catu daya listrik utama (dari yang terletak di dalam ruang primer gedung reaktor.
PLN) mengalami gangguan/kegagalan. Komponen-komponen tersebut dihubungkan dengan

Kiswanto, dkk ISSN 0216-3128 95


MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN PRIMER RSG - GAS UNTUK
MENINGKATKAN KEANDALANNYA

kolam dan teras reaktor menggunakan pipa sehingga lainnya agar fungsi mengatasi gangguan kedip listrik
membentuk rangkaian tertutup. dapat berlangsung dengan baik. Adanya time relay
Setiap pompa primer dipasangi roda gila dengan waktu tunda mati (delay off) memungkinkan
(fly-wheel) untuk memperpanjang waktu putaran seting waktu tunda kaki kontak terlepas dapat diatur
pompa (coast down time) setelah kegagalan catu daya sesuai kebutuhan. Pada kejadian gangguan listrik
listrik utama. Laju aliran pendingin yang terjadi tanggal 06-04-2018 jam 11.00, 08-05-2018 jam 09.54
dengan adanya roda gila menjamin adanya dan 02-06-2017 jam 06.30 menunjukkan bahwa
pendinginan yang cukup bagi teras setelah reaktor modifikasi panel kontrol sistem pendingin primer
padam (trip) selama masa transisi dari pendinginan telah berhasil mempertahankan operasi motor pompa
konveksi paksa ke konveksi alam. pendingin primer RSG-GAS disaat reaktor
Untuk memutar pompa pendingin primer beroperasi pada daya 15 MW.
digunakan motor listrik dengan daya 160 KW 380
Volt dengan menggunakan sistem kontrol yang TEORI
terdapat pada panel distribusi 2 BHD/BHE/BHF
Sistem pendingin primer Reaktor Serba Guna
yang terdapat pada ruang 1022 gedung tangga
merupakan salah satu sistem yang harus beroperasi
reaktor. Panel kontrol ini dipasok oleh listrik dari
disaat reaktor dioperasikan dengan daya tinggi. Akan
jalur normal (PLN) sehingga apabila terjadi
tetapi pengoperasian sistem pendingin primer
gangguan sesaat pada pasokan listrik PLN maka
kadang-kadang terhenti oleh adanya gangguan listrik
kinerja pompa pendingin primer juga akan terganggu.
sesaat oleh akibat petir atau benda-benda lain yang
Gangguan juga terjadi akibat putusnya fuse
terjadi pada jaringan listrik PLN[3] yang umumnya
pengaman. Untuk gangguan sesaat putusnya catu
berlangsung sesaat (beberapa mili detik). Hilang
listrik pada sistem kontrol telah dipasang suatu
tegangan sesaat yang ditimbulkannya akan cukup
komponen penahan kedip listrik. Komponen ini
membuat motor pompa pendingin primer menjadi
hanya dapat menahan gangguan sesaat listrik selama
padam walaupun saat ini telah dipasang komponen
max 300 milli detik dan pada sistem kontrol untuk
untuk mengatasi gangguan listrik seperti ini akan
pompa 1 dan 2 komponen ini telah rusak. Pada saat
tetapi durasi kemampuannya sangat kecil dan
akan dilakukan pembelian untuk mengganti
komponen ini sangat sulit didapatkan dipasaran. Oleh
komponen ini ternyata dipasaran sangat sulit
karena itu diperlukan suatu langkah untuk
didapatkan sehingga diputuskan untuk memodifikasi
memodifikasi panel kontrol motor pompa pendingin
sistem kontrol ini. Modifikasi juga dilakukan dengan
primer tersebut. Agar disamping sumber tegangan
menambahkan komponen phasa detektor untuk
panel kontrol yang dari listrik PLN dipindahkan ke
mendeteksi gangguan akibat hilangnya fase baik
tegangan catu daya listrik tak terputus (UPS), panel
akibat putusnya fuse maupun akibat yang lain.
kontrol hasil modifikasi ini juga dilengkapi dengan
Modifikasi untuk mengatasi gangguan sesaat
kaki-kaki kontak bantu dari time relay yang dapat
terputusnya catu listrik yang datangnya secara tiba-
menunda mati (delay off) aliran tegangan listrik
tiba pada sistem kontrol motor pompa pendingin
primer dilakukan dengan cara merubah catu listrik selama gangguan listrik berlangsung. Delay off
diperlukan agar setelah gangguan listrik berlangsung
yang semula bersumber dari listrik PLN dipindahkan
dan catu listrik dari PLN normal kembali maka secara
ke sumber listrik UPS (Uninterruptible Power
otomatis motor pompa akan beroperasi kembali
Supply) dari panel BRB melalui panel UJA
karena sistem kontrol motor pompa pendingin primer
07(Gambar 1). Sumber tegangan UPS 220 Volt AC
ini masih dalam rangkaian tertutup (bekerja).
yang dimiliki Reaktor Serba Guna yaitu dari panel
Pengaturan seting waktu tunda mati harus
BRA dan BRB. Penentuan sumber UPS pilihan
diperhitungkan dengan memperkirakan lama waktu
berasal dari panel BRB pertimbangannya adalah
berkurangnya jumlah aliran air didalam pipa
karena panel ini masih belum dimanfaatkan secara
pendingin primer, Artinya seting waktu tunda mati
optimum yaitu 9,2 A dari kapasitas nomimal 50 A[1]
tidak boleh lebih lama dari waktu yang diperlukan
dan juga telah didistribusikan ke gedung tangga yang
bagi penurunan jumlah aliran air pendingin primer
lokasinya berdekatan dengan ruangan panel kontrol
yang disyaratkan untuk dapat beroperasinya motor
pompa pendingin primer ini. Dengan hanya
pompa pendingin primer. Dengan kata lain, apabila
memindahkan pasokan sumber tegangan ke UPS saja
persoalan gangguan kedipan listrik belum sempurna gangguan listrik durasinya cukup panjang melebihi
seting waktu yang telah ditentukan maka sistem
diatasi, mengingat jika kedipan listrik terjadi dalam
kontrol ini tetap harus dapat mematikan
waktu yang relatif agak lama, dimana aliran air
beroperasinya motor pompa pendingin primer.
didalam pipa-pipa saluran pendingin primer
diperkirakan telah menurun melebihi batas yang Sistem pengoperasian motor
disaratkan 1460 m³/jam,[2] maka motor pompa
pendingin primer harus dapat padam agar tidak Pada pengoperasian motor pompa pendingin primer
terjadi kerusakan pada pompa pendingin primer itu sistem kendali yang digunakan yaitu seorang
sendiri. Untuk itu diperlukan komponen tambahan operator cukup menekan tombol ON (start) saat awal
seperti time relay dengan kaki kontak NC (Normally menggerakkan motor dan menekan tombol OFF
Close) dengan waktu tunda mati dan komponen (stop) saat menghentikan putaran motor. Untuk

96 ISSN 0216-3128 Kiswanto, dkk


MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN PRIMER RSG - GAS UNTUK
MENINGKATKAN KEANDALANNYA

menghubungkan atau memutuskan aliran listrik kontaktor K03. Kondisi demikian disebut belitan
digunakan konduktor magnet (koil kontaktor) yang stator terhubung ”bintang”. Sedangkan jika tegangan
dilengkapi dengan relay pengaman arus lebih yang masuk ke dalam belitan stator motor diberikan
(Thermal Overload Relay, TOR) sebagai pengaman oleh kontaktor K01 dan kantaktor K02 disebut belitan
motor seperti pada motor pompa pendingin primer stator terhubung ”delta”. (Gambar 2). Untuk
pada Gambar 2 adalah F04. Prinsip dasar dari cara mengantisipasi agar kontaktor K02 dan kontaktor
star delta yang digunakan pada rangkaian kendali K03 tidak bekerja bersamaan, maka kontak NC dari
motor pendingin primer ini adalah pada saat operator kontaktor K03 dirangkaikan seri dengan koil
di RKU menekan tombol ON dan rangkaian sistem kontaktor K02 dan kontak NC dari kontaktor K02
kontrol bekerja, tegangan masuk kedalam belitan dirangkaikan seri dengan koil kontaktor
stator motor diberikan dari kontaktor K01 dan K03.(Gambar 3)
PLN PLN
Penel BHT 01/02/03 = Sistem Tegangan Rendah
Penel BHA/BHB/BHC = Sistem distribusi Utama
BHT Penel BHD/BHE/BHF = Sistem Ditribusi Normal BHT
01/02/03 01/02/03
Penel BNA/BNB/BNC = Sistem Distribusi Darurat
Penel UJA 07 = Panel Distreibusi Gedung
JE 01 AP 01/02/03 = Panel kontrol sistem primer JE 01
AP 01/02/
03

BHA/BHB/ BHA/BHB/
BHC BHC

UJA 07
BHD/BHE/ JE 01 BHD/BHE/
BHF AP 01/02/ BHF
03

BRB 01

diesel- diesel-
generator BNA/BNB/ generator BNA/BNB/ UPS
BNC BNC BTP 01

Blok diagaram suplai daya Blok diagaram suplai daya


listrik sebelum modifikasi listrik setelah modifikasi

Gambar 1. Blok diagram catu listrik untuk sistem kontrol pompa primer sebelum dan sesudah modifikasi.

Gambar 2. Diagram rangkaian daya motor menggunakan star-delta[4]

Kiswanto, dkk ISSN 0216-3128 97


MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN PRIMER RSG - GAS UNTUK
MENINGKATKAN KEANDALANNYA

Gambar 3. Diagram rangkaian kontrol pompa primer sebelum modifikasi [5].

Dalam sistem kendali pengoperasian suatu


motor listrik ada 2 gambar rangkaian yang Komponen modifikasi sistem kontrol
dipergunakan, yaitu diagram rangkaian daya
Untuk memodifikasi sistem kontrol motor pompa
(Gambar 2) dan diagram rangkaian kontrol (Gambar
Pendingin primer diperlukan komponen-komponen :
3). Komponen dalam diagram rangkaian daya
1. Miniature circuit breaker (MCB) [6]
(Gambar 2) antara lain :
a. Komponen ini berfungsi untuk membatasi
1. Pengaman arus beban motor berupa sekering arus listrik yang mengalir pada suatu rangkain
(fuse)/ Main Circuit Breaker (MCB) listrik dan mengamankan rangkaian listrik
2. Kontak-kontak utama kontaktor/konduktor tersebut dari adanya gangguan arus hubung
magnet singkat atau arus lebih. Untuk keperluan
3. Terminal belitan/kumparan stator motor. modifikasi, MCB yang diperlukan adalah dari
jenis 1 fase 2 pole. Sedangkan kapasitas arus
Yang termasuk didalam diagram rangkaian
pembatasnya mempunyai nilai 2 Ampere.
kontrol (Gambar 3) antara lain :
(Gambar 4.)
1. Pengaman arus kontaktor/konduktor magnet 2. Kontaktor magnet [7]
berupa sekering (fuse)/ Miniature Circuit Breaker b. Kontaktor magnet merupakan saklar daya
(MCB) yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Bila
2. Tombol start-stop (berada pada panel di RKU) kumparan magnet (koil) dialiri arus listrik,
3. Kontak-kontak bantu kontaktor /konduktor maka inti magnet menjadi jangkar sekaligus
magnet Normally Open/Normally Close menarik kontak-kontak yang bergerak,
(NO/NC) sehingga kontak NO (Normally Open)
menjadi sambung dan kontak NC (Normally
4. Kontak-kontak bantu Time Relay (NO/NC) Close) menjadi lepas. (Gambar 5). Untuk
5. Kontak-kontak bantu Thermal Overload Relay keperluan modifikasi kontrol motor pompa
(TOR) pendingin primer diperlukan kontaktor
6. Lampu indikator. dengan kapasitas ampere kecil (4 Ampere)
7. Kelengkapan lain yang disesuaikan dengan sehingga disebut kontaktor bantu (auxiliary
kebutuhan kontrol motor. contactor).
3. Time relay [7]
Dengan 2 rangkaian didalam sistem kendali c. Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu
suatu motor, maka kebutuhan untuk pengoperasian rangkaian kendali, maka diperlukan alat
suatu motor dapat dilakukan dengan mendesain penunda waktu kerja kontak (time delay) yang
sistem (rangkaian) kontrolnya sedemikian rupa cara bekerjanya sama dengan kontaktor
sehingga motor dapat dioperasikan seperti yang magnet. Berdasarkan macamnya time relay
diinginkan pada sistem yang bersangkutan baik ada beberapa macam, yaitu :
dengan rangkaian daya maupun rangkaian kontrolnya a. time relay dengan waktu tunda hidup (time
relay delay ON)

98 ISSN 0216-3128 Kiswanto, dkk


MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN PRIMER RSG - GAS UNTUK
MENINGKATKAN KEANDALANNYA

b. time relay dengan waktu tunda mati (time 1. Pengumpulan data dan survei lapangan
relay delay Off)
Pengumpulan data gangguan yang menyebabkan
c. time relay dengan waktu tuna kombinasi
operasi motor pompa pendingin primer mati yang
hidup dan mati
diperlukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi
d. time relay dengan waktu tunda hidup dan
setelah nantinya dilakukan modifikasi sistem kontrol
mati kontinyu.
kendali motor pompa pendingin primer sebagai
Mengingat kebutuhan modifikasi panel bahan perbandingan juga dilakukan survey lapangan
kontrol pompa pendingin primer adalah menunda untuk menentukan tata letak komponen tambahan
lepasnya tegangan listrik pada kendali, maka serta jalur penarikan kabel dari panel terdekat yang
pilihannya adalah time relay delay off. Prinsip kerja sudah ada catu listrik dari UPS yaitu panel UJA 07 ke
dari time relay delay off adalah Jika time relay delay panel kontrol pompa primer.
off diset pada tvr kemudian pada koil kontaktornya
diberikan tegangan kerja, maka kaki kontak NO 2. Mendesain rangkaian Kontrol
langsung aktif terhubung. Bila tegangan kerja tidak Pertama yang dilakukan adalah mendesain gambar
aktif, kaki kontak NO tetap aktif terhubung sampai rangakaian daya untuk mengatasi gangguan pada
waktu tvr (waktu tunda dari magnet kontaktor tidak sistem 3 fase nya yaitu dengan memasang phasa
aktif sampai dengan kaki kontak NO lepas). Dalam detector sehingga apabila terjadi gangguan pada
gambar, saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya sistem 3 fase maka komponen ini dapat memberi
payung terbalik atau ” )— ”. (Gambar 6) sinyal gangguan pada panel kontrol dan sekaligus
4. Phasa detektor[8] akan mematikan beroperasinya motor pompa
Phasa detector merupakan komponen yang pendingin primer melalui anak kontaknya . Pada
berfungsi untuk mendeteksi terjadinya gangguan rangkaian daya ini semua sistem pengaman masih
pada catu daya listrik 3 fase baik itu kehilangan bekerja sehingga apabila terjadi lonjakan arus yang
fase maupun perbedaan nilai tegangan antar fase, melebihi setelan overload sistem kontrol akan tetap
relay ini dipasang paralel pada jaringan dan mengisyaratkan fault baik di lokal panel maupun di
apabila terjadi gangguan pada catu 3 fasenya RKU. Dengan kondisi tersebut motor pompa
maka relay ini akan aktif dan kontak bantunya pendingin primer akan padam, dan diperlukan
akan berubah (Gambar 7) tindakan menekan tombol ”reset” di lokal panel agar
A1
motor pompa dapat dioperasikan kembali
1 3
Koil kontaktor Kedua setelah dilakukan pemilihan sumber
A2 tegangan UPS, maka dibuat gambar perancangan
2 4
NO sistem untuk mengatasi gangguan listrik. Prinsip
NC
NO
kerja dari modifikasi ini adalah suatu kontrol untuk
NC memberi pasokan tegangan 220 V AC ke sistem
Gambar 4. MCB 2 pole Gambar 5. Kontaktor kontrol dan kontaktor utama yang mampu menunda
pemutusan tegangan disaat terjadi gangguan listrik
untuk jangka waktu tertentu dan untuk itu komponen
yang dipilih adalah time relay dengan spesifikasi
delay off. Untuk lebih memudahkan pengaturan
waktu penundaannya time relay yang dipilih adalah
(0,05 s - 10 s).
Gambar 6. Time Relay Tambahan kontaktor bantu (Auxiliary Contactor)
diperlukan untuk mendukung operasi time relay.
3. Penyiapan bahan dan komponen
Bahan dan komponen yang digunakan dalam
modifikasi panel kontrol pompa pendingin primer ini
diperlihatkan pada Tabel 1
Gambar 7. Phasa Detektor Tabel 1.Bahan dan komponen yang digunakan
No Nama bahan Spesifikasi
METODE 1. Kabel kontrol Ø 1 x 1 mm.
2. Kabel Power NYM Ø 3 x 2,5 mm.
Modifikasi panel kontrol motor pompa pendingin 3. Terminal kabel 6 mm
primer ini dilakukan dengan memindahkan catu 4. Relay Kontrol RCP 21180, 400V, 50-60
listriknya ke sumber daya tak putus (UPS) yang
Fase Hz,
pernah dilakukan di RSG-GAS untuk sistem yang 5. Time Relay 3RP1505-1BP30 Siemens.
lain[9]. Modifikasi yang diharapkan dapat mengatasi 6. Auxiliary 3RH1131- 1APOO Siemens
gangguan kehilangan fase maupun gangguan pada
Kontaktor
catu daya listrik pada sistem kontrolnya dilakukan 7. MCB 220 V 2 Ampere 2 pole
melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : Siemens

Kiswanto, dkk ISSN 0216-3128 99


MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN PRIMER RSG - GAS UNTUK
MENINGKATKAN KEANDALANNYA

4. Pemasangan instalasi dan miniatur Circuit Breaker (MCB) dari sumber


tegangan UPS 220 V AC maupun sumber tegangan
Pemasangan instalasi dilakukan setelah rancangan
PLN 220 V AC sehingga koil time relay dan kaki
gambar (desain) sudah diteliti dengan cermat dan
kontak NO bekerja menutup (menjadi NC) demikian
dipastikan tidak terdapat kesalahan. Tahap pertama
juga koil auxiliary contactor dan kaki NO bekerja
pemasangan instalasi adalah mematikan power suplai
manjadi NC, cabut salah satu input 3 fase yang ke
dan mengeluarkan modul panel kontrol dari rak
phasa detector sehingga sinyal gangguan akan timbul
lemari panel selanjutnya dilakukan penarikan kabel
pada panel local maupun di RKU, hasil uji
dari panel UJA 07 menuju ke panel motor pompa
diperlihatkan pada tabel 2.
pendingin primer yang berada di ruang 1022 dan
kembalikan kekondisi semula dan setelah itu
berjarak 50 meter dan kabel yang digunakan adalah
MCB sumber tegangan PLN 220 V AC dimatikan
NYM Ø 3 x 2,5 mm. Masing-masing ujung kabel
(di-off). Akibatnya koil auxiliary contactor tidak
kemudian dihubungkan pada terminal tetap didalam
bekerja dan kaki kontaknya kembali menjadi NO,
rak lemari panel dan terminal pada panel UJA 07.
seterusnya mengakibatkan koil time relay tidak
Selanjutnya dilakukan pemasangan komponen -
bekerja, tetapi kaki kontak dari time relay tidak
komponen tambahan pada sistem kontrol masing-
seketika terlepas (NO) ketika sumber tegangan PLN
masing modul berupa 2 unit phasa detector, 1 unit
dimatikan, bersamaan dengan itu dilakukan juga
MCB, 1 unit Time Relay delay off dan 1 unit
menghitung waktu berapa lama kaki kontak yang
Auxiliary Contactor sekaligus dilakukan koneksi
menutup pada time relay berubah kembali menjadi
pengkabelan sesuai gambar desain kontrol.
NO, apakah telah sesuai dengan waktu yang disetel
Komponen modifikasi yang dipergunakan bertipe
yaitu 2 detik, pengesetan time relay 2 detik ini adalah
MCB 220 V 2 Ampere 2 pole Siemens, Auxiliary
perkiraan waktu turunnya aliran air pada pipa
Contactor 3RH1131-1APOO Siemens dan Time
pendingin primer masih diatas batas yang diijinkan
Relay 3RP1505-1BP30 Siemens. Pelaksanaan
yaitu minimum 1460 m³/jam dimana untuk operasi
perakitan berlangsung pada bulan maret 2018 saat
normal aliran air sistem pendingin primer ini adalah
reaktor dalam kondisi tidak beroperasi (jadwal
1570 mª/jam[2], sebelum waktu 2 detik ini terlewati
perawatan sistem). Selanjutnya sistem kontrol hasil
dan MCB kembali di ON kan sistem kontrol ini
modifikasi ini siap untuk diuji fungsi.
beroperasi kembali secara normal dan dilakukan juga
5. Uji Fungsi pengujian sampai waktu 2 detik ini terlewati sehingga
operasi sistem kontrol mati karena catu listrik dari
Pengujian setelah pamasangan instalasi dilakukan UPS terputus dan timbul indikasi gangguan baik
dalam beberapa tahap, pertama dilakukan penyetelan pada panel lokal maupun di RKU, hasil uji
waktu tunda time relay yaitu 2 detik yang artinya
diperlihatkan pada tabel 3 dan tabel 4.
apabila terjadi gangguan catu listrik dibawah 2 detik Selanjutnya panel kontrol hasil modifikasi
dan catu listrik kembali normal maka sistem kontrol
ini dilakukan pengujian menggerakkan motor pompa
ini akan dapat langsung beroperasi kembali. pendingin primer untuk mengetahui apakah sistem
Selanjutnya pengujian dilakukan untuk sistem kontrol ini berfungsi dengan baik dan benar sesuai
kontrolnya saja dan koneksi kabel power 3 fase yang yang diharapkan.
ke motor dilepas. Hidupkan Circuit Breaker utama
Tabel 3. Pengujian Mematikan suplai listrik dari PLN kurang dari 2 detik
No. Pompa Pengujian Indikasi
Fault Lokal Fault RKU
Ya Tidak Ya Tidak
JE 01 AP 001 Mematikan catu listrik dari PLN kurang dari 2 detik - √ - √
JE 01 AP 002 - √ - √
JE 01 AP 003 - √ - √
Tabel 4. Pengujian Mematikan suplai listrik dari PLN lebih dari 2 detik.
No. Pompa Pengujian Indikasi
Fault Lokal Fault RKU
Ya Tidak Ya Tidak
Mematikan catu listrik dari PLN lebih dari
JE 01 AP 001 √ - √ -
2 detik
JE 01 AP 002 √ - √ -
JE 01 AP 003 √ - √ -

100 ISSN 0216-3128 Kiswanto, dkk


MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN PRIMER RSG - GAS UNTUK
MENINGKATKAN KEANDALANNYA

Gambar 8. Rangkaian daya setelah dimodifikasi.

Gambar 9. Rangkaian kontrol setelah dimodifikasi

Kiswanto, dkk ISSN 0216-3128 101


MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN PRIMER RSG - GAS UNTUK
MENINGKATKAN KEANDALANNYA

HASIL DAN PEMBAHASAN dalam kondisi tertutup (ON) melalui kaki kontak NO
yang menutup dari time relay delay off. Sedangkan
Hasil desain gambar modifikasi rangkaian daya
magnet (koil) time relay akan bekerja jika kaki
sistem pendingin primer seperti ditunjukkan gambar
kontak NO (13-14) dari auxiliary contactor menutup.
8.
Agar kondisi ini terjaga maka koil auxiliary contactor
Dari gambar 8 dapat dijelaskan bahwa
harus bekerja. Sumber tegangan untuk koil auxiliary
apabila terjadi gangguan catu 3 fase nya baik itu
contactor tetap diberikan dari sumber tegangan PLN.
kehilangan 1 fase, 2 fase maupun 3 fase sekaligus
Jika gangguan listrik berdurasi pendek, maka koil
yang biasanya diakibatkan oleh putusnya fuse
auxiliary contactor tidak bekerja yang berakibat kaki
pengaman maka gangguan ini akan terdeteksi oleh
kontak NO (13-14) terlepas, sehingga koil time relay
phasa detector sehingga kontak hubungnya terminal
pun tidak bekerja. Akan tetapi fungsi delay off dari
4 dan 6 yang diletakkan pada rangkaian kontrol akan
time relay tetap bekerja (kaki kontak 15-18 masih
menutup (close), menutupnya kontak hubung ini
tetap terhubung) Sehingga apabila tegangan listrik
akan memberi catu listrik ke relai K 10 sehingga
PLN normal kembali sebelum batas setelan terlewati
lampu indikasi foult akan menyala dan sekaligus
maka koil auxiliary contactor akan bekerja kembali
akan memutuskan aliran listrik ke kontaktor utama
dan koil time relay mendapat catu tegangan kembali
dan motor pompa akan berhenti beroperasi, indikasi
dan kontak 15-18 tidak terputus dan catu tagangan
gangguan ini akan terlihat juga di RKU.
yang dari UPS akan tetap ada sehingga operasi
Desain gambar modifikasi untuk rangkaian
pompa pendingin primer tidak terganggu. Jika
kontrol diperlihatkan pada Gambar 9. Dari Gambar 9
gangguan listrik PLN dengan durasi lama yang
tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk
melebihi batas seting time relay 2 detik maka kontak
mengantisipasi gangguan listrik PLN yang biasanya
15-18 dari time relay akan terputus dan catu tegangan
berlangsung hanya dalam mili detik maka sumber
dari UPS juga akan terputus sehingga motor pompa
tegangan ke sistem kontrol motor pompa pendingin
akan berhenti beroperasi.
primer yang sebelumnya diambil dari listrik PLN
Untuk mengetahui keberhasilan modifikasi sistem
dipindahkan ke sumber listrik dari UPS BRB 220 V
kontrol pompa pendingin primer diperlihatkan pada
AC. Rangkaian kontrol untuk kontaktor utama K01,
Tabel 5 dan Tabel 6.
K02, dan K03 akan mendapat catu listrik jika MCB

Tabel 5. Data gangguan sebelum modifikasi


NO PENGOPERASIAN WAKTU JENIS GANGGUAN KETERANGAN
POMPA GANGGUAN
TANGGAL JAM
1 JE 01 AP 01 & JE 01 AP 02 09-06-2017 10.22 Gangguan listrik PLN JE 01 AP 01 MATI
JE 01 AP 02 MATI
2 JE 01 AP 01 & JE 01 AP 03 20-08-2017 15.35 Gangguan listrik PLN JE 01 AP 01 HIDUP
JE 01 AP 03 HIDUP
3 JE 01 AP 01 15-10-2017 10.25 Fuse putus JE 01 AP 01 MATI
4 JE 01 AP 02 & JE 01 AP 03 11-11-2017 10.23 Gangguan listrik PLN JE 01 AP 02 MATI
JE 01 AP 03 MATI
5 JE 01 AP 01 & JE 01 AP 03 25-11-2017 10.19 Gangguan listrik PLN JE 01 AP 01 HIDUP
JE 01 AP 03 MATI
6 JE 01 AP 01 & JE 01 AP 02 26-00-2017 00-50 Gangguan listrik PLN JE 01 AP 01 MATI
JE 01 AP 02 MATI
7 JE 01 AP 02 & JE 01 AP 03 24-02-2018 15-45 Gangguan listrik PLN JE 01 AP 02 MATI
JE 01 AP 03 MATI
Tabel 6. Data gangguan setelah modifikasi
NO PENGOPERASIAN WAKTU JENIS GANGGUAN KETERANGAN
POMPA GANGGUAN
TANGGAL JAM
1 JE 01 AP 02 & JE 01 AP 03 06-04-2018 11.00 Gangguan listrik PLN JE 01 AP 02 HIDUP
JE 01 AP 03 HIDUP
2 JE 01 AP 01 & JE 01 AP 02 08-05-2018 09.54 Gangguan listrik PLN JE 01 AP 01 HIDUP
JE 01 AP 02 HIDUP
3 JE 01 AP 01 & JE 01 AP 03 02-06-2017 06.30 Gangguan listrik PLN JE 01 AP 01 HIDUP
JE 01 AP 03 HIDUP

102 ISSN 0216-3128 Kiswanto, dkk


PROSIDING
PERTEMUAN DAN PRESENTASI ILMIAH PENELITIAN DASAR
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI NUKLIR
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator
Yogyakarta, 24 Juli 2018

3 unit motor pompa pendingin primer yang terdapat pompa akan berhenti beroperasi. hal ini akan
di Reaktor Serba Guna pada setiap kali operasi meningkatkan keandalan sistem pendingin primer
reaktor hanya dioperasikan 2 unit sedangkan 1 unit dalam mendukung operasi reaktor.
sebagai cadangan. Pengaturan pengoperasian motor
pompa pendingin primer ditentukan oleh Bidang UCAPAN TERIMA KASIH
Operasi Reaktor.
Disampaikan terima kasih atas bantuan dari berbagai
Dari Tabel 5 dapat dijelaskan bahwa
pihak sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
sebelum dilakukan modifikasi panel kontrol motor
1. Drs. R.Heru Umbara selaku Kepala Pusat Reaktor
pompa pendingin primer dari bulan juni 2017 sampai
Serba Guna GA Siwabessy.
dengan bulan februari 2018 telah mengalami 7 kali
2 Ir. Edison M.Si selaku Kepala Bidang
gangguan yaitu 6 kali gangguan listrik PLN dan 1 kali
Pemeliharaan Reaktor.
fuse putus, dari 6 kali gangguan listrik PLN ternyata
3. Cahyana ST selaku Kepala Sub Bidang Elektrik.
panel kontrol sistem pendingin primer mampu 2 kali
4. Semua pihak yang telah membantu
mempertahankan motor pompa tetap beroperasi hal
terselesaikannnya makalah ini.
ini disebabkan panel kontrol memang telah
Meskipun penulis telah berusaha semaksimal
dilengkapi dengan komponen untuk menahan
mungkin, akan tetapi penulis menyadari masih
gangguan seperti itu, akan tetapi kemampuan
banyak kekurangan dan kesalahan yang penulis tidak
komponen ini hanya untuk gangguan maksimum 300
mengetahuinya, sehinggga saran dan kritik dari
mili detik dan pada bulan oktober 2017 komponen
yang dipasang pada panel motor pompa JE 01 AP 03 berbagai pihak sangat penulis harapkan guna
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Besar
mengalami kerusakan dan dilepas dari rangkaian
harapan penulis semoga makalah ini dapat
kontrol. Untuk gangguan pada bulan oktober 2017
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
dimana motor pompa JE 01 AP 01 dioperasikan
penulis pada khususnya.
untuk ujifungsi sebelum operasi reaktor yang tiba-
tiba mati tanpa ada indikasi gangguan pada panel
kontrol, indikasi matinya motor pompa ini hanya DAFTAR PUSTAKA
diketahui pada panel RKU dimana batas minimum 1. PUSAT REAKTOR SERBA GUNA
aliran air pada sistem pendingin primer telah “Maintenance And In Service Inspections Of
terlampaui. Setelah dilakukan pengecekan pada panel Rectifiers Capability Rsg-Gas” Desember 2017.
kontrol ternyata ada 2 buah fuse yang putus.
Sedangkan dari Tabel 6 dapat dijelaskan bahwa 2. PUSAT REAKTOR SERBA GUNA ”Laporan
setelah dimodifikasi pada bulan maret 2018 terjadi 3 Analisis Keselamatan” Rev 10, 2013.
kali gangguan listrik PLN dan panel kontrol motor 3. DJITENG MARSUDI, ”Pembangkit Energi
pendingin primer tetap dapat mempertahankan motor Listrik”, Penerbit Erlangga, 2005.
pompa beroperasi normal sedangkan untuk gangguan
hilangnya suplai 3 phasa baik itu karena fuse putus 4. http://jagootomasi.com/pengendalian-motor-
atau hal lain belum terjadi akan tetapi dari hasil listrik-3-phasa-dengan-star-delta-pada-otomasi-
ujifungsi untuk ganguan ini telah mamadai dimana industri/ diakses tanggal 4 juni 2018.
proses terjadinya gangguan adalah sama yaitu 5. Interatom GmbH”Main Distribution Board
hilangnya catu tegangan 1 fase, 2 fase atau bahkan 3 BHD/BHE/BHF”, , 1986.
fase sekaligus pada phasa detector.
6. https://en.wikipedia.org/wiki/Circuit_breaker
KESIMPULAN diakses tanggal 4 juni 2018

Modifikasi panel kontrol motor pompa pendingin 7. CATALOG, SIEMENS, “Sirius 3R”, 04/199.
primer telah berhasil mengatasi gangguan sesaat 8. https://www.bpx.co.uk/store/category/53/product
listrik PLN dibawah 2 detik, hal ini terbukti bahwa /21180.aspx diakses tanggal 4 juni 2018
dari data gangguan setelah modifikasi ketiga unit
motor pompa pendingin primer tetap dapat 9. KISWANTO “ Modifikasi Suplai Daya Listrik
beroperasi normal saat terjadi gangguan dan dari data Sistem Distribusi Air Bebas Mineral RSG-GAS”
hasil ujifungsi diketahui bahwa apabila terjadi Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan
gangguan hilangnya catu tegangan 3 fase maka akan Pengelolaan Perangkat Nuklir PSTA-BATAN
timbul indikasi gangguan baik pada panel lokal Jogjakarta September 2014.
maupun pada panel yang berada di RKU dan motor

Kiswanto, dkk ISSN 0216-3128 103


MODIFIKASI PANEL KONTROL SISTEM POMPA PENDINGIN PRIMER RSG - GAS UNTUK
MENINGKATKAN KEANDALANNYA

104 ISSN 0216-3128 Kiswanto, dkk

Anda mungkin juga menyukai