2, Oktober 2013: 65 –7 4
ABSTRAK
ABSTRAC
1
Kajian Penghematan Energi Listrik.. (Koes Indrakoesoema, dkk)
2
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. X No.2, Oktober 2013: 65 –7 4
3
Kajian Penghematan Energi Listrik.. (Koes Indrakoesoema, dkk)
V
Gambar 1. Perbandingan frekuensi dan tegangan
Besarnya kopel motor induksi dinyatakan regulator. Hal ini berfungsi untuk meratakan
oleh persamaan berikut: 1) bentuk gelombang DC agar berbentuk lurus
dan stabil tidak terjadi naik turun (riak).
T=
Setelah didapatkan listrik DC yang
(4) murni, berikutnya adalah mengubah Listrik
DC menjadi listrik AC dengan rangkaian
dimana : Pn = Daya nominal motor (kW) inverter. Inverter sebenarnya berisi
N = putaran motor (rpm) rangkaian flip flop yang melakukan
pensaklaran secara bergantian terhadap
Inverter Tiga Fasa listrik DC sehingga menghasilkan listrik AC.
Bentuk gelombang yang dihasilkan dengan
Untuk mengubah sumber AC menjadi rangkaian inverter bisa gelombang kotak
DC dibutuhkan Rangkaian Rectifier atau gelombang sinus. Untuk menghasilkan
(Penyearah) atau Converter (Penyearah Listrik AC dari Output rangkaian inverter
Terkendali). Pada umumnya digunakan dengan gelombang sinus diperlukan
konverter (penyearah terkendali) untuk rangkaian PWM (Pulse Width Modulator).
mendapatkan sumber DC dari listrik AC. Rangkaian ini yang akan mencacah listrik
Setelah listrik AC diubah jadi sumber DC DC menjadi listrik AC dengan bentuk
maka perlu dilakukan perataan bentuk gelombang mendekati sinus. Gambar 2
gelombang DC yang masih mengandung memperlihatkan blok diagram hubungan
ripple (riak) AC. Caranya dengan inverter dengan motor AC.
menambahkan DC Link atau semacam
4
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. X No.2, Oktober 2013: 65 –7 4
PA-03
PA-01 AP001 PA-02
AP001 AP001
5
Kajian Penghematan Energi Listrik.. (Koes Indrakoesoema, dkk)
6
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. X No.2, Oktober 2013: 65 –7 4
7
Kajian Penghematan Energi Listrik.. (Koes Indrakoesoema, dkk)
8
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. X No.2, Oktober 2013: 65 –7 4