Abstrak
Pada umumnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) banyak memanfaatkan motor induksi sebagai
generator induksi karena cukup menggunakan energi terbarukan seperti air dan angin sebagai penggerak
(Prime over) dan tidak banyak membutuhkan perawatan. Permasalahan generator induksi adalah apabila
dibebani tegangannnya akan turun dan apabila terjadi pengurangan beban, maka tegangan akan naik. Tujuan
penelitian ini adalah menstabilkan tegangan pada generator induksi 3 phasa 1 Kw 4 kutub menggunakan
kontrol PI dengan cara menentukan parameter dan respon yang tepat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode pengujian dan pengukuran untuk mendapatkan parameter kendali Kp dan Ti
berdasarkan metode Ziegler-Nichols. Hasil pengujian dengan mentuning kurva S didapat nilai Tu = 0,3 detik
dan Tg = 2 detik serta parameter Kp = 6 dan Ti = 0,99. Respon kendali penstabil tegangan maksimal 25 detik
dengan penambahan dan pengurangan beban sebesar 60 Watt. Tegangan stabil 200 VAC, frekuensi 50 Hz, dan
kecepatan generator konstan 1538 Rpm.
Kata Kunci : Generator Induksi, Tegangan, Frekuensi, Kontrol PI, Ziegler-Nichols, Parameter.
yang sangat berbahaya terutama pada beban masing 380 Volt dan 50 Hz, dan tidak berfluktuasi
kapasitif. saat terjadi perubahan beban. Generator induksi
Chairul Gagarin Irianto (2004) Suatu Studi dengan pemasangan rangkaian VSI beroperasi
Penggunaan Motor Induksi sebagai Generator: dengan daya output relatif konstan 438,5 Watt.
Penentuan Nilai Kapasitor Untuk Penyedia Daya Daya yang diserap inverter akan bertambah ketika
Reaktip. Operasi motor sebagai generator induksi beban berkurang, dan sebaliknya daya inverter
membutuhkan daya reaktif. daya reaktif dapat akan berkurang ketika beban bertambah. Dari hasil
diperoleh dari grid. Jika generator induksi terpisah simulasi yang dilakukan, penggunaan kontroller PI
atau terisolasi dari grid, daya reaktif dapat pada sistem menunjukkan tegangan dan frekuensi
diperoleh dari kapasitor. Kapasitor dapat output generator induksi dijaga sesuai dengan yang
digunakan pada terminal motor induksi. Nilai diinginkan.
kapasitor akan menentukan beban pembangkit. Supri Hardi, ST. MT. (2015) Rancang Bangun
Jika beban meningkat, tegangan akan turun. Pada Thyristor Controlled Reaktor (TCR) sebagai
generator induksi perubahan beban berpengaruh penstabil tegangan dan peredam harmonisa
pada tegangan yang dihasilkan, untuk memperoleh aplikasi pada generator induksi Pembangkit
tegangan yang stabil diperlukan perubahan nilai Mikrohidro. Yang menghasilkan tegangan
kapasitor sesuai dengan perubahan beban. bangkitkan semakin kecil dari 220 volt sampai 138
Erwin sutanto (2008) Kontrol Proporsional volt saat dilakukan penambahan beban dari 0 watt
Integral Derivatif (PID) Untuk Motor DC s/d 876 watt walau kecepatan generator dijaga
Menggunakan Personal Computer. Pengendali tetap pada 1528 RPM, demikian juga torsi yang
Proportional Integral Derivative (PID) merupakan dibutuhkan semangkit meningkat dari 1,87 N-m
salah satu pengendali yang bertujuan memperbaiki s/d 4,14 N-m. Nilai frekuensi juga menurun pada
kinerja suatu sistem, termasuk sistem kendali saat generator dibebani oleh beban linear dan non
putaran motor dc. Kecepatan respon dan error linear. Kemudian digunakan TCR untuk mengatur
steady state merupakan parameter yang diukur sudut trigger sehingga nilai frekuensi dapat
untuk menilai kinerja suatu sistem kendali. Kendali konstan 50 Hz tetapi tegangan yang dibangkitkan
PID dalam makalah ini diimplementasikan melalui oleh generator semakin kecil dan harmonisa yang
perangkat lunak berbasis personal computer (PC) dibangkitkan semakin besar. Setelah itu dilakukan
yang sekaligus juga dipakai sebagai monitoring percobaan TCR bervariasi dengan single tuned
kurva respon yang dihasilkan melalui tampilan pada putaran 1618 RPM sehingga menghasilkan
grafik interaktif. Kondisi terbaik dengan metode tegangan dan frekuensi tetap meskipun dilakukan
tunning Ziegler-Nichols diperoleh pada nilai penambahan beban. Frekuensi dapat tetap, jika
konstanta kendali Kp, Ki, Kd masing-masing dilakukan pengaturan Torsi penggerak mula. Jika
sebesar 11.175, 22.35 dan 1.35 dengan error torsi penggerak mula tidak dapat diatur maka
steady state sebesar 2%. frekuensi harus dilakukan kendali tersendiri.
Doni Suhendra (2014) Perancangan Alat Perancangan sistem pengaturan daya reaktif
Pengontrolan Frekuensi Dalam Pengaturan untuk menghasilkan prototif single tuned dan TCR
Kecepatan Motor Induksi Satu phasa yang dikendalikan dengan mengatur sudut trigger.
menggunakan kongrol PID. Pada saat pengujian Injeksi arus kapasitor tetap ke generator induksi
mengontrol frekuensi dalam mengatur kecepatan dilakukan agar terbangkitnya tegangan generator.
motor induksi satu fasa menggunakan kontrol PID Ditambahkan induktor L seri dengan kapasitor
dengan putaran motor 1050 rpm dibutuhkan waktu untuk mengurangi Inrush current. Kerja capasitor
3,73 s untuk mencapai titik kestabilan referensi, dan induktor L secara seri (single tuned) untuk
putaran motor 1200 rpm dibutuhkan waktu 3,6 s meredam harmonisa. Kontrol PI terhadap sudut
untuk mencapai titik kestabilan referensi, putaran trigger pada TCR untuk mengatur daya reaktif ke
motor 1350 rpm dibutuhkan waktu 2,24 s untuk generator induksi agar tegangan tetap sebesar 220
mencapai titik kestabilan referensi, dan putaran Volt fasa ke netral dengan frekuensi 50 Hz.
motor 1500 rpm dibutuhkan waktu 2 s untuk Penggunaan kontrol Proposional-Integral untuk
mencapai titik kestabilan referensi. Dari hasil mempercepat respon. Perancangan reaktor tiga
tersebut dapat dilihat bahwa semakin cepat fasa sesuai kebutuhan induktansi pada prototip
berputarnya motor induksi satu fasa maka semakin TCR untuk mereduksi daya reaktif.
kecil waktu yang dihasilkan PID dalam mencapai
titik kestabilan referensi. A. Kontrol PID
Heri Ardiansyah (2012) Studi Regulasi Output PID (Proportional Integral Derivative)
Generator Induksi Dengan Voltage Source Controller merupakan kontroler untuk menentukan
Inverter. Pemasangan rangkaian VSI dan dc kepresisian suatu sistem instrumentasi dengan
chopper dengan kombinasi pengaturan tegangan karakteristik adanya umpan balik/feed back pada
ac, tegangan dc dan current-controlled inverter sistem tersebut. komponen PID terdiri dari 3 jenis,
dapat digunakan untuk mengatur tegangan dan yaitu Proportional, integral, dan Derivatif.
frekuensi output generator induksi. Tegangan dan ketiganya dapat dipakai bersamaan maupun
frekuensi output generator induksi adalah masing-
Level
(%)
B. Kontrol Proporsional 𝑡
U(t) = 𝐾𝑖 0
𝑒 𝑡 𝑑𝑡
Kontroller merupakan sebuah pennguat input
sehingga hasil pada output tidak semakin menjadi
kecil pada sebuah sistem. Output Proporsional Pada diagram blok controller inegral,
adalah hasil perkalian antara konstanta menunjukkan hubungan antara nilai error dengan
proporsional dengan nilai errornya. Perubahan output. kontroller inegral membantu menaikkan
yang terjadi pada sinyal input akan menyebabkan respon sehingga menghasilkan output yang
sistem secara langsung mengubah output sebesar diinginkan.
konstanta pengali.
1 𝑡
u(t) = Kp 𝑒 𝑡 + 0
𝑒 𝑡 . 𝑑𝑡
𝑇𝑖
Dengan :
Level u(t)= Sinyal pengeluaran pengendali PI
(%) Kp= Konstanta Proporsional
Ti= Waktu Integral
Ki= Konstanta Integral
e(t)= Sinyal kesalahan ( e(t) = Referensi keluaran
Plant )
Gambar 3. Grafik nilai Kp kecil
Jadi, fungsi alih pengendali PI (dalam domain s)
Jika nilai Kp besar, respon sistem menunjukkan dapat dinyatakan sebagai berikut.
semakin cepat mencapai keadaan yang stabil,
tetapi juga memungkinkan motor berputar diatas 𝐾𝑖
set point. Gc(s) = Kp +
𝑆
Gambar 7. Diagram blok metode open loop Bahan dan peralatan yang digunakan untuk
melakukan pengujian ini yaitu sebagai berikut :
1. Motor Servo yang berfungsi sebagai penggerak
Perhitungan nilai parameter PID menggunakan dari pada generator induksi 3 phasa.
rumus yang telah terdapat pada Tabel 1 2. Motor induksi 3 phasa 1 kW 4 kutub berfungsi
Tabel 1. Perhitungan nilai parameter PID sebagai generator induksi yang digerakkan oleh
prime mover ( motor servo).
Kp Ti Td 3. Capasitor 30 uF/400 VAC berfungsi sebagai
PID 1,2 Tg/Tu 2 Tu 0,5 Tu pembangkit eksitasi agar keluar tegangan dari
pada generator induksi.
PI 0,9 Tg/Tu 3,3 Tu 4. Kontroller yang berfungsi sebagai pengendali
atau pemberi perintah kepada plant agar error
P Tg/tu yang terjadi antara set point dengan feedback
bernilai 0.
5. Sensor tegangan yang berfungsi sebagai kondisi beban bertambah. Hasil pengukuran
feedback dari pada plant ke kontroller. dimasukkan ke Tabel 4.
6. Modul Trigger 3 phasa yang berfungsi sebagai 5. Setelah dilakukan pengukuran berbeban,
plant penyulut pulsa yang diperintah oleh kemudian dilakukan pengukuran tegangan dan
kontroller untuk melakukan penyulutan ke frekuensi kondisi beban berkurang. hasil
thyristor agar pembebanan tetap stabil. pengukuran masukkan ke Tabel 5.
7. Induktor L 3,3 mH 3 phasa yang yang 6. Kemudian dihidupkan sistem pengendali
dihubungkan seri dengan beban resistive tegangan, dan mensetting set point pada
berfungsi sebagai pengalihan beban induktif tegangan 3,8 VDC yang sama dengan tegangan
apabila terjadi perubahan pada beban. 200 VAC.
8. Lampu pijar 100 watt sebagai beban resistive 7. Melakukan pengujian respon kurva S dengan
berfungsi sebagai pembagi beban. apabila nilai Kp 1,0. dan melakukan tuning pada kurva
pembebanan diputuskan, maka pembebanan S untuk menentukan parameter Kp dan Ti
beralih ke beban resistive , dan apabila beban berdasarkan metode Ziegler-Nichols. Tuning
dihidupkan atau dibebani, maka arus beralih kurva S dapat dilihat pada Gambar 13.
dari beban resistive ke beban. 8. Setelah didapat parameter PI yang tepat,
9. Beban lampu yang berfungsi sebagai simulasi dilakukan pengujian sistem kendali close loop
pembebanan yang terjadi pada kehidupan untuk penambahan beban dan pengurangan
sehari-hari. beban.
9. Merekam respon kendali pada saat
penambahan dan pengurangan beban.
D. Gambar Rangkaian Pengendali
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengendali arus reaktor close-loop kontrol
dalam mengatur pemakaian daya reaktif terhadap A. Pengujian Sensor Tegangan
perubahan beban. Pengujian sensor tegangan dilakukan untuk
mengetahui perbandingan antara input dan output
sensor dengan rating tegangan dari 0 – 250 VAC.
Generator Induksi
AC Titik Pengukuran
Prime Beban
Mover
Sensor
Fluktuasi
Sensor tegangan ini berfungsi sebagai penyensor
Tegangan
Universal
Meter
tegangan keluaran dari generator yang kemudian di
supply ke kontroller dengan rating tegangan 0 – 10
TCR
C Pengukuran Kontrol
Computer Tegangan PI
Ink
Induktor L
+ - VDC.
V Ref
B. Pengujian Sistem Kendali Tegangan 3 Phasa T 190 48,48 149 47,85 145 46,22
menggunakan Kontrol PI Apabila terjadi penambahan beban, maka
Pengujian sistem kendali tegangan 3 phasa tegangan akan menurun secara bertahap tergantung
menggunakan kontrol PI ( Proporsional – dari besarnya beban yang bertambah.
Integral ) dilakukan pada laboratorium Proteksi
dan Distribusi Sistem Tenaga Listrik. Pengujian ini Setelah dilakukan pengukuran tegangan dan
merupakan pengujian keseluruhan sistem dari frekuensi dengan kondisi beban berkurang,
pembangkit hingga ke pembebanan dengan didapatkan data hasil seperti pada Tabel 5.
melibatkan sistem pengendali tegangan generator
induksi 3 phasa. Tabel 5. Pengukuran tegangan dan frekuensi beban
Gambar 11 merupakan gambar rangkaian berkurang
keseluruhan pengujian sistem pengendali tegangan XL 45 Watt + XL 45 Watt +
pada generator induksi 3 phasa menggunakan XL 45 Watt Lampu pijar Lampu pijar
kontrol PI (Proporsional-Integral). 100 Watt 200 Watt
Kurva S
250
200
Tegangan (Volt)
150
100 Series1
Tg Linear (Series1)
50 Tu
0
0 1 2 3 4
Time (S)
Dari respon kurva yang terbentuk pada gambar Pada saat penambahan beban sebesar 25 Watt
13 maka penulis menentukan nilai Tu dan Tg maka tegangan turun mencapai 195 volt dengan
untuk menentukan tuning PID. Nilai Tu adalah frekuensi konstan 50 Hz. Setelah 20 detik tegangan
titik persinggungan bangkitan kurva S dengan titik kembali normal sebesar 200 volt dan frekuensi 50
kurva S, sedangkan Tg adalah titik persinggungan Hz. Respon tegangan kondisi penambahan beban
antara akhir dari kurva S dengan Steady State. 25 watt terlihat pada Gambar 14.
Sehingga nilai dari Tu dan Tg adalah :
Tu = 0,3 det dan Tg = 2 det.
a. Penambahan beban
Kondisi normal yang di uji pada pengujian ini
yaitu:
Tegangan = 200 Volt
Frekuensi = 50 Hz Gambar 15. Respon tegangan kondisi
Putaran generator = 1538 Rpm penambahan beban 60 watt
Beban normal = 75 Watt
24 Journal of Electrical Technology, Vol. 2, No. 3, Oktobert 2017
Said Abubakar, Supri Hardi, Sistem Pengemdali.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)
Respon penambahan beban sebesar 45 watt Respon Pengurangan beban sebesar 45 watt
lampu XL tegangan yang turun tidak terlalu lampu XL tegangan yang naik tidak terlalu
signifkan, ini dikarenakan pada lampu XL telah signifkan, ini dikarenakan pada lampu XL telah
ada perbaikan daya reaktif dengan capasitor dan ada perbaikan daya reaktif dengan capasitor dan
induktor yang ada pada komponen lampu XL dan induktor yang ada pada komponen lampu XL dan
frekuensi tetap koonstan seperti yang ditunjukkan frekuensi tetap koonstan seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 16. pada Gambar 19.
[3] Darjad, dkk., 2008, Aplikasi Kontrol aplikasi pada generator induksi Pembangkit
Proporsional Integral Berbasis Mikrohidro. Lhokseumawe : Politeknik
Mikrokontroler Atmega8535 Untuk Negeri Lhokseumawe.
Pengaturan Suhu Pada Alat Pengering [5] Hardi, Supri. 2015, Instrumentasi, Buku
Kertas, Seminar Ilmiah Nasional Komputer Ajar. Lhokseumawe : Politeknik Negeri
dan Sistem Intelijen . Depok : Universitas Lhokseumawe.
Gunadarma. [6] Harahap, R., 2016, Motor Induksi,
[4] Hardi, Supri. dkk. 2015, Rancang Bangun repository.usu.ac.id/bitstream/123456789
Thyristor Controlled Reaktor (TCR) sebagai /55591/4/Chapter%20II.pdf. Diakses 23
penstabil tegangan dan peredam harmonisa Desember 2016.