Anda di halaman 1dari 42

Energi Metering

PERCOBAAN IV
ENERGI METERING

4.1 KONSTANTA METER PADA MAXIMUM INDICATOR

A. Tujuan Percobaan
 Mendapatkan konstanta meter dari maximum demand indicator
B. Dasar Teori
Kilo Watt Hour (KWH) meter adalah alat untuk mengukur energi
aktif yang menggunakan suatu alat hitung serta memakai asas induksi. KWH
meter tersebut merupakan alat untuk menghitung jumlah kerja listrik (Watt jam)
dalam waktu tertentu. Jadi KWH meter dilengkapi dengan satu buah piringan
aluminium serta alat hitung yang dapat disebut penghitung mekanis. Maximum
Demand Indicator adalah alat untuk mengukur jumlah maksimum energi listrik
yang dibutuhkan oleh konsumen tertentu selama periode waktu tertentu.
Instrumen MDI mencatat kebutuhan beban dasar energi listrik. Mereka juga
dapat mengukur beban puncak, tetapi tidak dapat merekam korsleting mendadak
atau arus start motor yang tinggi. Bagian utama dari MDI adalah:
- Dial terhubung dengan sistem bergerak
- Penunjuk pada dial
- Setel ulang perangkat
- Perangkat pecahan
- Penunjukkan pin
Tipe tipe MDI (Maximum Demand Indicator) ada dua yaitu:
1. Wright Maximum Demand Indicator
Pada dasarnya indikator termal dioperasikan oleh arus. Ia bekerja
berdasarkan prinsip termometer diferensial. Itu terdiri dari tabung kaca
berbentuk U dengan dua bola lampu di ujung atas tabung. Bohlam sisi kiri
terdiri dari udara dan strip logam di sekitarnya yang kemudian dihubungkan
dengan rangkaian beban secara seri. Di bawah bohlam sisi kanan, timbangan
dipasang bersama dengan tabung Indeks lubang sempit. Tabung utama

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

berbentuk U diisi dengan asam sulfat encer, memiliki koefisien ekspansi


termal yang rendah pada suhu rendah. Perangkap di setiap anggota badan
mencegah pergerakan udara dari satu bohlam ke bohlam lainnya.

Gambar 4.1 Wright Maximum Demand Indicator


2. Merz-Prize Demand Indicator
Indikator terintegrasi dengan meter energi yang mengukur total energi yang
dikonsumsi pada interval waktu tertentu. Indikator mencatat permintaan
maksimum melalui mekanisme panggil cepat yang kompleks. Pointer yang
terhubung ke indikator permintaan Merz digerakkan oleh mekanisme cakram
pengukur energi menggunakan beberapa mekanisme roda gigi. Kemudian,
pin menggerakkan dial ke depan yang menunjukkan total daya yang
dikonsumsi pada interval tertentu. Untuk interval waktu berikutnya, pointer
akan mencatat total daya yang dikonsumsi oleh beban. Pin akan bergerak
maju hanya ketika energi yang digunakan oleh beban melebihi nilai yang
tercatat sebelumnya. Indikator terdiri dari mekanisme cam dan Bell crack,
digunakan untuk mengatur ulang penunjuk pada posisi awal.

Gambar 4.2 Merz Price Demand Indicator

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

C. Alat dan Bahan


No Kode Nama Alat/Bahan Jumlah
1 DL 10016a AC supply 1 buah
2 727 232 Maximum Demand Indicator 1 buah
3 DL 2109T26 Power Meter 1 buah
4 DL2109T3PV Moving Iron Voltmeter 1 buah
5 727 32 Moving Iron Amperemeter 2,5 A 1 buah
6 733 10 Resistive Load 1 buah
7 - Kabel konektor 1 buah

D. Prosedur Percobaan

1. Mempersiapkan alat percobaan.


2. Merangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.3.
3. Menyalakan sumber tegangan AC
4. Mengatur nilai resistor berdasarkan Tabel 4.1.1
5. Mencatat daya (P) pada wattmeter, arus (I), tegangan (V)
6. Menggunakan stopwatch untuk mengetahui waktu sekali putaran piringan
maximum demand indicator.
7. Melakukan perubahan beban resistor sesuai yang tertera pada Tabel 4.1.1
8. Setelah selesai melakukan pengukuran dan pencatatan, matikan sumber
tegangan.

Gambar 4.3 Rangkaian Percobaan Maximum Demand Indicator

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

E. Hasil Pengamatan

Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan Konstanta Meter Dari Maximum Demand Indicator
t/
Konstanta
R (Ω) P total I (A) U (V) rotations.
meter
Sec.
100 % 267,88 0,39 229 18 750
80 % 370,92 0,54 229 14 750
60 % 398,39 0,58 229 12,31 750
40 % 686,89 1 229 7,5 750

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

F. Analisa Hasil Pengamatan

Analisa perhitungan data hasil konstanta meter dan % error


Diketahui : Pengukuran kostanta meter = 750
R = 500 Ω
I = 0,39 A
V = 229 V
t/rot = 18 s
Ptotal = 267,88 /1000 Watt = 0,267 kW
 Waktu putaaran piringan per jam
t x . sec∗h
=
h 3600 sec
18
¿
3600

= 0,005
 Konstanta meter
1
CM =
daya ( kWh )∗waktu per jam

1
¿
0,267∗0,005

¿ 749,06
 % Error

% Error= |CM hitung−CM


CM hitung
ukur
|x 100 %
¿|749,06−750
749,06 |
x 100 %

¿ 0,12 %

Untuk hasil perhitungan data selanjutnya dapat di lihat pada tabel 4.1.2

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Tabel 4.1.2 hasil perhitungan konstanta meter hitung dan persentase error, diketahui
R 100 % = 500 Ω
P total t/   I
I ukur CM CM %
R (Ω) 3Ø U (V) rotations. t/h hitung
(A) ukur hitung Error
(kW) Sec.   (A)
100% 0,267 0,39 229 18 750 0,005 749,06 0,12 0,458
80% 0,370 0,54 229 14 750 0,0038 711,23 5,45 0,5725
60% 0,398 0,58 229 12,31 750 0,0034 738,98 1,49 0,763
40% 0,686 1 229 7,5 750 0,002 728,86 2,90 1,145

Berdasarkan tabel 4.1.2 dapat dianalisa bahwa beban resistif pada rangkaian
diberikan sebesar 100% sampai dengan 20% dimana untuk nilai R 100% = 500 Ω, R
80% = 400 Ω, R 60% = 300 Ω, dan R 20% = 200 Ω. Untuk nilai tegangan yang
diberikan konstan, yaitu sebesar 229 volt. Nilai arus ukur dan arus hitung yang
didapatkan semakin meningkat seiring dengan menurunnya nilai beban, sehingga
didapatkan daya yang semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamaan :
V
I=
R
Nilai waktu putaran piringan pada maximum demand indikator semakin cepat,
hal ini dikarenakan nilai beban yang digunakan semakin kecil sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk menghabiskan energi lebih sedikit, untuk nilai konstanta meter
ukur yang terdapat pada alat, yaitu 750 dan didapatkan nilai konstanta meter
hitungnya fluktuaktif, yaitu 749,06, 711,23, 738,98 dan 728,86. Untuk nilai konstanta
meter hitung dapat dicari menggunakan persamaan :
1
CM =
daya ( kWh )∗waktu per jam
Untuk nilai presentase eror yang didapatkan fluktuatif, dimana ini merupakan
selisih nilai antara konstanta meter hitung dengan konstanta meter ukur, sesuai
dengan persamaan :

% Error= |CM hitung−CM


CM hitung
ukur
|x 100 %

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik Perbandingan CM Ukur dan CM Hitung


Terhadap Perubahan Nilai Beban
1800
749.06 711.23 738.98 728.86
Konstanta Meter

1200

750 750 750 750

600

0
100% 80% 60% 40%
Beban R (Ω)

CM ukur CM hitung

Gambar 4.4 Grafik Hubungan CM Terhadap Nilai Beban Resistif

Berdasarkan gambar 4.4 dapat dianalisa bahwa nilai konstanta meter hitung
yang didapat nilainya fluktuaktif yaitu 749,06, 711,23, 738,98 dan 728,86. Nilai
konstanta meter hitung dipengaruhi oleh daya dan waktu piringan maximum demand
indicator untuk mencapai satu putaran sehingga nilainya berubah-ubah. Hal ini sesuai
dengan persamaan :
1
CM =
daya ( kWh ) x Waktu perjam

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik Perbandingan Arus terhadap Perubahan Nilai


Beban
2.5
1.145
2

1.5 0.763
Arus (A)

0.5725
1
1 0.458
0.54 0.58
0.39
0.5

0
100% 80% 60% 40%
Beban R (Ω)

Arus ukur Arus hitung

Gambar 4.5 Grafik hubungan arus terhadap beban Resistif

Berdasarkan gambar 4.5 dapat dianalisa bahwa nilai beban yang diberikan
semakin kecil maka nilai arus yang didapatkan semakin besar, hal ini dikarenakan
nilai arus berbanding terbalik dengan nilai beban, sesuai dengan persamaan :
V
I=
R

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik Hubungan Waktu Putaran Terhadap Nilai Beban


20 18
18
16 14
14 12.31
12
Waktu (s)

10
7.5
8
6
4
2
0
100% 80% 60% 40%

Beban R (Ω)

t / rotations. Sec.

Gambar 4.6 Grafik Hubungan Putaran Piringan Terhadap Beban Resistif

Berdasarkan gambar 4.6 dapat dianalisa bahwa nilai satu putaran piringan
berbanding lurus terhadap nilai beban. Dimana ketika diberikan nilai beban yang
semakin kecil maka waktu yang dibutuhkan piringan maximum demand indikator
untuk mencapai satu putaran semakin cepat. Hal ini dikarenakan daya yang semakin
besar sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan jumlah energi yang
sama lebih sedikit.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik Perbandingan daya terhadap perubahan nilai


beban
0.8
0.686
0.7
0.6
0.5
Daya (kWh)

0.37 0.398
0.4
0.267
0.3
0.2
0.1
0
100% 80% 60% 40%
Beban R (Ω)

P total

Gambar 4.7 Hubungan daya terhadap beban resistif


Berdasarkan gambar 4.7 dapat dianalisa bahwa ketika beban diberikan semakin
kecil maka didapatkan nilai daya yang semakin besar. Hal ini dikarenakan nilai
beban berbanding terbalik dengan nilai daya. Dimana nilai beban juga
mempengaruhi nilai arus yang kemudian mempengaruhi nilai daya yang didapatkan,
sesuai dengan persamaan :
P3φ = 3 x V x I x cos φ

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan konstanta meter dari maximum demand


indikator dapat disimpulkan bahwa untuk mencari nilai dari konstanta meter dari
maximum demand indicator yaitu dengan melihat pengaruh daya dan jumlah
waktu yang dibutuhkan piringan untuk mencapai satu putaran, sesuai dengan
persamaan :
1
CM = .
daya ( kWh ) x Waktu perjam

Untuk nilai konstanta meter ukur konstan yaitu sebesar 750 dan nilai
konstanta meter hitung didapatkan fluktuatif yaitu 749,06, 711,23, 738,98 dan
728,86. Kemudian untuk mencari nilai presentase error didapatkan dari selisih
nilai konstanta meter hitung dengan nilai konstanta meter ukur yang konstan,
dimana nilai persentase error dapat dicari menggunakan persamaan :

% Error= |CM hitung−CM


CM hitung
ukur
|x 100 %

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

4.2 KONSTANTA METER PADA kWh METER DAN kVAr METER


A. Tujuan Percobaan
 Mendapatkan konstanta meter dari kWh meter dan kVAr meter
B. Dasar Teori
KWh Meter
KWh meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur total energi listrik
yang dikonsumsi oleh peralatan yang diambil dari energi listrik dari catu daya
utama di rumah. Cara kerja KWH meter sebenarnya cukup sederhana. Ada
piringan logam non-magnetik yang terpasang di dalam KWH meter yang akan
berputar tergantung pada daya yang melewatinya. Jadi, jika daya yang
melewatinya tinggi, maka cakram akan berputar lebih cepat dan apabila daya
yang melewatinya rendah, cakram akan berputar lebih lambat. Laju rotasi pada
nantinya akan menentukan pembacaan pada KWH meter, semakin tinggi jumlah
rotasi, maka semakin tinggi pula pembacaan meterannya dan sebaliknya. 

Gambar 4.8 kWh meter


KVArh Meter
KVArh meter (meter energi reaktif) adalah instrument ukur listrik
integrasi yang mengukur energi reaktif dalam satuan VAR/jam atau kelipatannya
yang sesuai, alat ukur ini biasa disebut sebagai alat ukur watt jam. Untuk
mengetahui energi yang tidak terpakai (energi reaktif) digunakan kVArh- meter
sebagai alat ukur. KVArh - meter biasanya digunakan pada perusahaan besar
yang menggunakan energi listrik yang besar untuk menjalankan mesin dan alat-
alat produksi yang lain karena mesin yang menggerakkan pabrik biasanya
mempunyai cos φ yang sangat jelek. kVArh - meter dapat bekerja apabila
faktor daya (cosφ) kurang dari 0.85.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Gambar 4.9 KVAr meter


kVArh meter digunakan untuk mengukur besarnya pemakaian energi
reaktif pada konsumen yang mempunyai cos φ kurang dari 0.85 atau pada
konsumen-konsumen yang mempunyai sudut phasa lebih dari 36.86°. kVArh
meter pada prinsipnya adalah seperti kWh meter, jika pada kWh meter yang
diukur adalah daya nyata atau I.E.Cos φ× t, maka pada kVArh yang
diukur adalah daya buta atau I.E.Sin φ × t.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

C. Alat dan Bahan


No Kode Nama Alat/Bahan Jumlah
1 DL 10016a AC Supply 1 buah
2 DL 2109T26 Power Meter 1 buah
DL
3 Moving Iron Voltmeter 1 buah
2109T3PV
4 727 32 Moving Iron Amperemeter 1 buah
5 727 23 kWh meter 1 buah
6 727 236 Varh meter 1 buah
7 733 10 Resistive Load 1 buah
8 733 11 Capasitive Load 1 buah
9 - Kabel konektor -

D. Prosedur Percobaan

1. Mempersiapkan alat percobaan.


2. Merangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.10.
3. Menyalakan sumber tegangan AC
4. Mengatur nilai resistor berdasarkan Tabel 4.2.1
5. Mencatat daya (P) pada wattmeter, arus (I), tegangan (V)
6. Menggunakan stopwatch untuk mengetahui waktu sekali putaran piringan
pada kWh meter dan kVAr meter.
7. Melakukan perubahan beban resistor sesuai yang tertera pada Tabel 4.2.1
8. Setelah selesai melakukan pengukuran dan pencatatan, matikan sumber
tegangan.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Gambar 4.10 Rangkaian percobaan kWh meter dan kVAr meter

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.2.1 Hasil Pengamatan Konstanta Meter Dari kWh Meter dan kVar Meter

t/rotation Kontanta Konstanta Cos


R Ptotal I U t/rotation
sec. meter meter phi
(Ω) (W) (A) (V) sec. kWh
kVAr kWh kVAr (φ)

100% 193 0.28 228 170 248 120 75 0.87


80 % 234 0.32 228 145 243 120 75 0.87
60 % 262 0.35 228 114 238 120 75 0.87
40 % 289 0.4 228 77 234 120 75 0.87

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

F. Analisa Hasil Pengamatan

Analisa perhitungan data hasil konstanta meter dan % error


 kWh meter
Diketahui : Pengukuran kostanta meter = 750
R = 500 Ω
I = 0,28 A
V = 228 V
t/rot = 170 s
Ptotal = 192/1000 Watt = 0,192 kW
 Waktu putaaran piringan per jam
t x . sec∗h
=
h 3600 sec
170
¿
3600

= 0,047
 Konstanta meter
1
CM =
daya ( kWh ) × waktu per jam

1
¿
0,192× 0,047

¿ 110.29

 % Error

% Error= |CM hitung−CM


CM hitung
ukur
|x 100 %
¿|110.29−120
110.29 |
x 100 %

¿ 8.8 %

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Analisa perhitungan data hasil konstanta meter dan % error


 kVArh meter
 Waktu putaaran piringan per jam
t x . sec∗h
=
h 3600 sec
228
¿
3600

= 0,069
 Mencari nilai daya reaktif
Q = 3 x V x I x Sin . Cos-1 (0.87)
= 3 x V x I x Sin (29.5)
= 3 x 228 x 0,28 x Sin (29.5)
= 94.4 = 0,0944 kVAr
 Konstanta meter
1
CM =
daya ( kVAr ) × waktu per jam

1
¿
0,0944 ×0,69

¿ 153.77

 % Error

% Error= |CM hitung−CM


CM hitung
ukur
|x 100 %
|153.77−75
¿
153.77 |
x 100 %

¿ 51.24 %

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Tabel 4.2.2 Hasil Perhitungan kWh meter dan kVArh meter, diketahui R 100% = 500 Ω
Konstanta meter kWh Konstanta meter kVArh
t/ rot t/rot P total Q
R (Ω) P (W) I (A) U (VL-N) CM CM % CM CM %
(kWh) (kVArh) (kW) (Var)
ukur hitung Error ukur hitung Error
100 % 192 0.28 228 170 248 120 110.29 8,8% 75 153.77 51.24% 0.192 94.4
80% 219 0.32 228 145 243 120 113.37 5.85% 75 137.30 45.38% 0.219 107.9
60% 239 0.35 228 114 238 120 132.13 9.18% 75 128.19 41.49% 0.239 118
40% 274 0.4 228 77 234 120 170.63 29.67% 75 114.04 34.24% 0.274 134.9

Berdasarkan tabel 4.2.2 dapat dianalisa bahwa pada rangkaian diberikan beban resistif sebesar 100% sampai dengan 40%, kemudian nilai
tegangan konstan yaitu 228 volt. Didapatkan nilai arus semakin meningkat yakni dari 0.28 A sampai dengan 0.4 A seiring dengan
penurunan nilai beban, sehingga nilai daya juga semakin besar yakni dari 192 W sampai dengan 274 W. Hal ini sesuai dengan persamaan :
V
I=
R
Pada tabel 4.2.2. nilai waktu putaran piringan yang semakin kecil baik pada kWh meter dan kVArh meter hal ini dipengaruhi oleh
nilai arus dan daya yang semakin besar sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan energi menjadi lebih sedikit atau waktu
putaran semakin cepat. Nilai konstanta meter kWh memiliki nilai sebesar 120, didapatkan nilai konstanta meter hitung kWh yang semakin
meningkat yaitu dari 110.29 sampai dengan 170.63. Nilai konstanta meter hitung ini dapat dicari menggunakan persamaan :
1
CM =
daya ( kWh )∗waktu per jam

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Sedangkan untuk nilai konstanta meter kVArh memiliki nilai 75 dan didapatkan nilai konstanta hitung kVArh yang semakin menurun
yakni dari 153.77 sampai dengan 114.04. nilai konstanta meter hitung ini dapat dicari menggunakan persamaan
1
CM =
daya ( kVAr )∗waktu per jam

sementara itu besar atau kecilnya selisih nilai dari konstanta meter hitung dengan konstanta meter ukur inilah yang menentukan besar atau
kecilnya nilai persentase error, selisih nilai antara konstanta meter hitung dengan konstanta meter ukur ini dapat dihitung dengan
persamaan persentase error yaitu:

% Error= |CM hitung−CM


CM hitung
ukur
|x 100 %

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik Hubungan Arus terhadap Perubahan Nilai


Beban
0.45 0.4
0.4 0.35
0.35 0.32
0.28
0.3
Arus (A)

0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
100% 80% 60% 40%

Beban R (Ω)
I (A)

Gambar 4.11 Grafik hubungan arus terhadap perubahan nilai beban

Berdasarkan data pada gambar 4.11 dapat dianalisis bahwa seiring


menurunnya nilai beban maka nilai arus akan semakin meningkat, dimana nilai arus
berbanding terbalik dengan nilai beban R. Hal ini sesuai dengan persamaan :

V
I=
R

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik Perbandingan Konstanta pada kWh meter


350
170.63
300
132.13
250 110.29 113.37
Konstanta meter

200

150 120 120 120 120


100

50

0
100% 80% 60% 40%
Beban R (Ω)

CM ukur CM hitung

Gambar 4.12 Grafik hubungan konstanta kWh terhadap perubahan nilai beban

Berdasarkan gambar 4.12 dapat dianalisis bahwa seiring menurunya nilai


beban yang di berikan maka nilai konstanta meter hitung pada kWh meter semakin
meningkat dan mendekati nilai konstanta meter ukur yang konstan 120.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik Perbandingan Konstanta pada kVArh meter


250 153.77
137.3
128.19
200 114.04
Konstanta meter

150

100 75 75 75 75

50

0
100% 80% 60% 40%
Beban R (Ω)

CM ukur CM hitung

Gambar 4.13 Grafik hubungan konstanta kVArh terhadap beban

Berdasarkan gambar 4.13 dapat dianalisis bahwa seiring menurunnya nilai


beban yang diberikan maka nilai konstanta hitung pada kVArh meter semakin kecil,
nilai dari konstanta hitung ini mendekati nilai dari konstanta meter ukur yang konstan
sebesar 75.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik Perbandingan Waktu putaran piringan


terhadap perubahan nilai beban
450 248
243
400 238
350 234
300
Waktu (s)

250
200 170
145
150 114
100 77
50
0
100% 80% 60% 40%
Beban R (Ω)

Konstanta meter kWh Konstanta meter kVArh

Gambar 4.14 Grafik Perbandingan waktu putaran piringan terhadap nilai beban

Berdasarkan gambar 4.14 dapat dianalisis bahwa pada kWh meter dan kVArh
meter semakin kecil nilai beban yang di berikan maka waktu yang dibutuhkan
piringan untuk mencapai satu putaran juga semakin cepat.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik hubungan daya 3Ø terhadap perubahan nilai


beban
0.3 0.274
0.239
0.25 0.219
0.192
Daya (kW)

0.2

0.15
0.1

0.05
0
100% 80% 60% 40%

Beban R (Ω)

P total

Gambar 4.15 Hubungan daya 3Ø terhadap perubahan nilai beban R

Berdasarkan gambar 4.15 dapat dianalisis bahwa nilai daya aktif berbanding
terbalik terhadap nilai beban yang dimana semakin menurunnya nilai beban maka
nilai daya aktifnya meningkat. Sesuai dengan persamaan daya aktif yaitu :

P3Ø = VL-N x I x Cosφ

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa


konstanta meter hitung dari kWh meter semakin meningkat yakni 110.29 sampai
dengan 170.63,dimana diketahui nilai konstanta meter ukur adalah 120.
Sedangkan nilai konstanta hitung dari KVArh meter yang didapatkan semakin
menurun yaitu dari 153.77 sampai dengan 114.04, dimana diketahui dari nilai
konstanta meter ukur konstan sebesar 75. Selisih nilai dari konstanta meter hitung
dengan nilai konstanta meter ukur pada kWh meter dan pada kVArh meter
menyebabkan persentase error, dimana untuk mencari nilai persentase error
menggunakan persamaan:

% Error= |CM hitung−CM


CM hitung
ukur
|x 100 %

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

4.3 MENGHITUNG DAYA DENGAN KONSTANTA METER


A. Tujuan Percobaan
 Mendapatkan konsumsi daya aktif dengan menggunakan konstanta meter
kWh meter
 Mendapatkan konsumsi daya reaktif dengan menggunakan konstanta meter
kVar meter

B. Dasar Teori
Energi meter adalah alat untuk mengukur besarnya daya listrik selama waktu
tertentu. Tipe-tipe Kwh meter adalah:
a. Tipe electrolytic meter.
Kerjanya tergantung pada proses elektrolisa.
Alat ini utk mengukur rangkaian DC sbg Amper jam meter dan Watt jam
meter (krg baik krn tdk cocok digunakan pada tegangan yang bervariasi). Kerja
elektrolisa, air raksa dimuaikan atau gas/ uap logam dibebaskan shg jumlah arus
yang lewat ditandai dengan ketinggian air raksa pada suatu pipa kapiler. Arus
kerja dilewatkan melalui elektrolit pada bagian voltmeter.
b. Tipe Motor meter.
Instrumen ini adalah motor listrik dgn daya kecil. Jenisnya antara lain :
Mercury motor meter (DC), Commutator Motor meter (AC / DC), dan Induction
Motor meter (AC).Sistem penggerak berputar secara kontinu.banyaknya putaran
dicatat secara mekanis melelui roda gigi.
c. Clock meter.
Fungsinya seperti mekanis jam

Fungsi KWh meter :


• mengukur besarnya energi listrik.
• mengukur hasil kali tegangan, arus, faktor daya, dan waktu
V. I . cos φ . t
Kwh = ----------------------
1000.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Daya listrik didefinisikan sebagai kecepatan aliran energi listrik pada satu
titik jaringan listrik tiap satu satuan waktu. Dengan satuan watt atau Joule per
detik dalam SI, daya listrik menjadi besaran terukur adanya produksi energi
listrik oleh pembangkit, maupun adanya penyerapan energi listrik oleh beban
listrik.

Daya listrik menjadi pembeda antara beban dengan pembangkit listrik,


dimana beban listrik bersifat menyerap daya sedangkan pembangkit listrik
bersifat mengeluarkan daya. Berdasarkan kesepakatan universal, daya listrik
yang mengalir dari rangkaian masuk ke komponen listrik bernilai positif.
Sedangkan daya listrik yang masuk ke rangkaian listrik dan berasal dari
komponen listrik, maka daya tersebut bernilai negatif.

Daya Nyata

Secara sederhana, daya nyata adalah daya yang dibutuhkan oleh beban
resistif. Daya nyata menunjukkan adanya aliran energi listrik dari pembangkit
listrik ke jaringan beban untuk dapat dikonversikan menjadi energi lain.
Sebagai contoh, daya nyata yang digunakan untuk menyalakan kompor listrik.
Energi listrik yang mengalir dari jaringan dan masuk ke kompor listrik,
dikonversikan menjadi energi panas oleh elemen pemanas kompor tersebut.

Daya listrik pada arus listrik DC, dirumuskan sebagai perkalian arus listrik
dengan tegangan.

P=IxV

Namun pada listrik AC perhitungan daya menjadi sedikit berbeda karena


melibatkan faktor daya (cos ∅).

P = I x V x cos ∅

Daya Reaktif

Daya reaktif menjadi tema bahasan yang dianggap cukup sulit bagi
sebagian orang. Berbagai bentuk ilustrasi dan pengandaian digunakan untuk
memudahkan kita memahami daya reaktif. Kali ini kita akan membahas daya
reaktif menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan sederhana dan
pendekatan ilmiah. Kita akan cukup dalam membahas daya reaktif secara
Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035
Energi Metering

ilmiah agar kita memahaminya dengan lebih total dan ‘menancap’ di kepala
kita.

Secara sederhana, daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk


membangkitkan medan magnet di kumparan-kumparan beban induktif. Seperti
pada motor listrik induksi misalnya, medan magnet yang dibangkitkan oleh
daya reaktif di kumparan stator berfungsi untuk menginduksi rotor sehingga
tercipta medan magnet induksi pada komponen rotor. Pada trafo, daya reaktif
berfungsi untuk membangkitkan medan magnet pada kumparan primer,
sehingga medan magnet primer tersebut menginduksi kumparan sekunder.

Daya Semu

Daya semu atau daya total (S), ataupun juga dikenal dalam Bahasa Inggris
Apparent Power, adalah hasil perkalian antara tegangan efektif (root-mean-
square) dengan arus efektif (root-mean-square).
S = VRMS x IRMS

Tegangan RMS (VRMS) adalah nilai tegangan listrik AC yang akan


menghasilkan daya yang sama dengan daya listrik DC ekuivalen pada suatu
beban resistif yang sama. Pengertian tersebut juga berlaku pada arus RMS. 220
volt tegangan listrik rumah kita adalah tegangan RMS (tegangan efektif).
Secara sederhana, 220 volt tersebut adalah 0,707 bagian dari tegangan
maksimum sinusoidal AC. Berikut adalah rumus sederhana perhitungan
tegangan RMS:

Demikian pula dengan rumus perhitungan arus RMS:

Dimana Vmax dan Imax adalah nilai tegangan maupun arus listrik pada titik
tertinggi di grafik gelombang sinusoidal listrik AC.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

C. Alat dan Bahan


No Kode Nama Alat/Bahan Jumlah
1 DL 10016a AC Supply 1 buah
2 DL 2109T26 Power Meter 1 buah
DL
3 Moving Iron Voltmeter 1 buah
2109T3PV
4 727 32 Moving Iron Amperemeter 1 buah
5 727 23 kWh meter 1 buah
6 727 236 Varh meter 1 buah
7 733 10 Resistive Load 1 buah
8 733 11 Capasitive Load 1 buah
9 - Kabel konektor -

D. Prosedur Percobaan
1. Mempersiapkan alat percobaan.
2. Merangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.16.
3. Menyalakan sumber tegangan AC
4. Mengatur nilai resistor berdasarkan Tabel 4.3.1
5. Mencatat daya aktif (P), daya reaktif (Q) pada wattmeter, arus (I), tegangan
(V)
6. Menggunakan stopwatch untuk mengetahui waktu sekali putaran piringan
pada kWh meter dan kVAr meter.
7. Melakukan perubahan beban resistor sesuai yang tertera pada Tabel 4.3.1
8. Setelah selesai melakukan pengukuran dan pencatatan, matikan sumber
tegangan.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Gambar 4.16 Rangkaian Percobaan Mengukur Daya Dengan Konstanta Meter

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.3.1 Hasil Pengamatan Konsumsi Daya Aktif dan Reaktif menggunakan
Konstanta Meter
Active Active Reactive Reactive
Q U(V energy t energy energy t energy
I(A) P(W)
(Var) ) per rot. calculated per rot. calculated
Sec/R power Sec/R power
0,28 196,07 191 228 170 120 248 75
0,32 199 218 228 145 120 243 75
0,35 202,02 239 228 114 120 238 75
0,4 205,12 273 228 77 120 234 75

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

F. Analisa Hasil Pengamatan

a). Menghitung Daya Aktif

Diketahui : t/rot = 170 s


t/h = 170/3600 = 0,047
CM ukur = 120

Ditanya : Phitung = ………..?

1
Jawaban : Phitung =
( 1000
CM
) x( ht )
1
=
( 1000
120
) x( 0,047)
= 177,30 W

% Error= | P hitung−P
P hitung
ukur
|x 100 %
|177,30−191
¿
177,30 |
x 100 %

¿ 7,27 %
b). Menghitung Daya Reaktif

Diketahui : t/rot = 248 s


t/h = 248/3600 = 0,06 %
CM ukur = 75

Ditanya : Qhitung = ………..?

1
Jawaban : Qhitung =
( 1000
CM
) x( ht )
Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035
Energi Metering

1
=
( 1000
75
) x( 0,06)
= 196,07 VAr

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Analisa Tabel Hasil Pengamatan

Tabel 4.3.2 Hasil perhitungan pengamatan konsumsi daya aktif dan reaktif
menggunakan konstanta meter, diketahui R = 100%

Reaktiv Konstant Active Konstant P (W) 3Ø


R U Q %
I (A) e energy a meter energ a meter uku
(Ω) (V) (Var) hitung Error
t/rot kVArh y t/rot kWh r
100 0,2 22 248 196,0 170 191 177,3
% 8 75 120 7,27
8 7 0
0,3 22 243 145 218
80% 8 75 199 120 208,3 4,65
2
0,3 22 238 202,0 114 239 268,8 11,0
60% 8 75 120
5 2 1 8

40% 0,4 22 234


75
205,1 77 120 273 396,8 31,2
8 2 2 0

Berdasarkan tabel 4.3.2 dapat dianalisa bahwa pada saat diberikan beban
yang semakin kecil, maka didapatkan nilai arus yang semakin besar dengan nilai
tegangan konstan yaitu 228 V. Nilai arus yang didapatkan semakin besar ini
disebabkan karena arus yang berbanding terbalik terhadap nilai beban R, sesuai
dengan persamaan

V
I=
R
Pada Tabel 4.3.2 juga didapatkan nilai waktu putaran piringan yang semakin
kecil baik pada kWh meter dan kVArh meter hal ini dipengaruhi oleh nilai arus dan
daya aktif ukur yang semakin besar sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
menghabiskan energi menjadi lebih sedikit atau waktu putaran semakin cepat, dan
untuk nilai konstanta meter ukur pada kWh meter dan kVArh meter bernilai konstan
yaitu 75 pada kVArh meter dan 120 pada kWh meter. Untuk nilai daya aktif yang
diukur didapatkan nilainya semakin meningkat yaitu 191, 218, 239, dan 273 hal ini
dipengaruhi oleh nilai arus yang semakin meningkat, sesuai dengan persamaan :
P3Ø = V x I x Cos φ
Dan untuk nilai daya aktif yang dihitung didapatkan nilainya semakin
meningkat hal ini dipengaruhi oleh nilai konstanta meter dan t rotation, sesuai dengan
persamaan:

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

1
Phitung =
( 1000
CM
) x( ht )

Didapatkan hasil perhitungan dari daya reaktif menggunakan konstanta meter


adalah 196.07, 199, 202.02, dan 205.12 Var, hal ini sesuai dengan persamaan :
1
Qhitung =
( 1000
CM
) x( ht )
Dari Tabel 4.3.2 juga dapat dianalisa bahwa nilai daya aktif ukur dan nilai
daya aktif hitung nilainya semakin meningkat, dan untuk nilai persentase error ini
didapatkan dari selisih nilai antara daya aktif ukur dengan daya aktif hitung, sesuai
dengan persamaan

% Error= | P hitung−P
P hitung
ukur
|x 100 %

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik hubungan daya aktif terhadap perubahan nilai


beban
800
396.82
700
600 268.81
500 208.3
Daya aktif

177.3
400
273
300 218 239
191
200
100
0
100% 80% 60% 40%
Beban R(Ω)

P ukur P hitung

Gambar 4.17 Grafik hubungan daya aktif terhadap perubahan nilai beban

Berdasarkan gambar 4.17 dapat dianalisa bahwa nilai daya berbanding


terbalik terhadap nilai beban, dimana semakin kecil nilai beban yang diberikan maka
daya aktif yang didapat akan semakin besar. Dimana daya aktif ukur dipengaruhi
oleh tegangan dan arus, sesuai dengan persamaan :
P3Ø = V x I x Cos φ
Sedangkan untuk daya aktif hitung dipengaruhi oleh nilai konstanta meter dan
t rotation, sesuai dengan persamaan:
1
Phitung =
( 1000
CM
) x( ht )

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik hubungan daya reaktif terhadap perubahan ni-


lai beban
206 205.12
204 202.02
202
200 199
Daya reaktif

198 196.07
196
194
192
190
100% 80% 60% 40%
Beban R(Ω)

Q (Var)

Gambar 4. 18 Grafik hubungan daya reaktif terhadap perubahan nilai beban

Berdasarkan gambar 4.18 dapat dianalisa bahwa nilai daya reaktif berbanding
terbalik dengan nilai beban, dimana semakin kecil nilai beban yang diberikan maka
daya reaktif yang didapatkan semakin besar.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

Grafik hubungan waktu putaran piringan terhadap


perubahan nilai beban
450 170
145
400 114
350 77
300 248 243 238 234
Waktu (s)

250
200
150
100
50
0
100% 80% 60% 40%
Beban R(Ω)

kVArh kWh

Gambar 4.19 Grafik hubungan waktu putaran piringan terhadap perubahan nilai
beban

Berdasarkan gambar 4.19 dapat dianalisa bahwa semakin kecil nilai beban yang
di berikan, maka waktu yang dibutuhkan untuk piringan kWh meter dan kVArh
meter untuk mencapai satu putaran semakin kecil.

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035


Energi Metering

G. Kesimpulan

1. Daya aktif yang di konsumsi akan semakin besar seiring dengan penurunan
nilai beban. Hal ini juga mengakibatkan waktu yang dibutuhkan piringan
untuk mencapai satu putaran lebih sedikit, karena semakin besar dayanya
maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi
yang sama. Dari percobaan ini didapatkan hasil daya aktif ukur 3Ø sebesar
191, 218, 239, dan 273 Watt, hal ini sesuai dengan persamaan:
P3Ø = V x I x Cos φ
Sedangkan untuk daya aktif hitung menggunakan konstanta meter didapatkan
daya aktif sebesar 177.30, 208.3, 268.81, dan 396.82 Watt. Hal ini sesuai
dengan persamaan :
1
Phitung =
( 1000
CM
) x( ht )
2. Daya reaktif semakin meningkat dan cenderung konstan seiring dengan
berkurangnya nilai beban. Hal ini juga mengakibatkan waktu yang
dibutuhkan piringan untuk mencapai satu putaran semakin singkat.
Didapatkan hasil perhitungan dari daya reaktif menggunakan konstanta meter
adalah 196.07, 199, 202.02, dan 205.12 Var, hal ini didapatkan dengan
persamaan :
1
Qhitung =
( 1000
CM
) x( ht )

Praktikum Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik 2023 / F1B020035

Anda mungkin juga menyukai