Disusun Oleh:
10111610000061
Dosen :
M. Khoiri, ST., MT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.
Shalawat serta salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri
tauladan pembawa kebenaran dan ilmu pengetahuan.
Laporan ini dibuat berdasarkan perhitugan yang dilakukan mahasiswa dan
berfungsi sebagai penunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa pada mata kuliah
Program Bantu Teknik Sipil. Sehingga dengan adanya laporan ini dapat membantu kita
untuk memahami lebih dalam tentang penggunaan aplikasi PLAXIS dalam
kenyataannya di kehidupan sehari-hari.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing. Saya
menyadari laporan ini belum sempurna, dan diharapkan kritik dan saran yang
membangun. Atas semua itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis
2
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
DAFTAR ISI
3
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 14. Hasil Nilai Maksimum Diagram Wall pada Galian II .................................... 15
Gambar 15. Hasil Nilai Maksimum Diagram Wall pada Galian II .................................... 15
Gambar 16. Hasil Nilai Maksimum Diagram Wall pada Galian III .................................. 15
4
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
DAFTAR TABEL
Tabel 3. Sifat-sifat material untuk batang jangkar (jangkar nodal ke nodal) .................... 7
5
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
Keterangan:
6
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
7
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Rencana galian dibuat dalam 3 (tiga) tahap galian. Galian didukung oleh didnding
diagfragma beton. Dinding kemudian dijangkarkan ke belakang dengan jangkar tanah
yang di preategang. Tiap tahap galian dipisahkan oleh garis garis geometri. Lapisan
tanah terdiri dari 3 buah lapisan yang berbeda. Dari permukaan tanah hingga
kedalaman 3 m adalah tanah timbunan berupa tanah pasiran halus yang relatif lepas. Di
bawah timbunan hingga kedalaman 15 m terdapat lapisan pasir padat bergradasi baik
yang cukup homogen. Lapisan ini layak untuk pemasangan jangkar tanah. Pada kondisi
awal terdapat muka air tanah pada elevasi 3 m di bawah permukaan (tepat pada dasar
lapisan tanah timbunan). Di bawah lapisan pasir terdapat lapisan lanau hingga
kedalaman yang cukup dalam. Dinding diafragma dimodelkan sebagai pelat.
Antarmuka disekeliling pelat digunakan untuk memodelkan efek dari interaksi
tanah-struktur. Antarmuka ini diperdalam sepanjang 1.0 m dari dasar dinding.
Antarmuka tidak digunakan disekeliling geogrid yang memodelkan tubuh grout
Perencanaan galian dibuat selebar 20 m dan sedalam 10 m. Dua buah deret jangkar
tanah juga akan digunakan pada setiap dinding untuk memberikan dukungan pada
dinding. Jangkar atas mempunyai panjang total 14.5 m dan sudut inklinasi 33.7° (2:3).
Jangkar bawah mempunyai panjang 10 m dan dipasang pada sudut 45°. Di sisi kiri dari
galian terdapat beban permukaan sebesar 10 kN/m2 sedangkan di sisi kanan terdapat
beban permukaan sebesar 5 kN/m2 yang dilibatkan dalam perhitungan seperti yang
digambarkan oleh gambar berikut.
8
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
BAB II
PROSEDUR
Saat initial condition, masukkan berat isi air sebesar 10 kN/m3. Tekanan air awal
dihitung berdasarkan sebuah garis freatik global horizontal. Berikut kondisi muka air
tanah saat proses Initial Condition
Dengan diketahui pada model geometri bahwa ketinggian muka air tanah sebesar z = 17
m, dan besar kepadatan air γw = 10 kN/m3. Dapat dihitung besar tegangan air pori yang
terjadi, dengan cara
U = γw x Z
𝑘N
= 10 x 17 m
m3
= 170 kN/m2
Jadi, dengan perhitungan manual didapat tegangan air pori sebesar 170 kN/m2
Dengan memilih Initial Pore Pressure, kemudian masukkan ketinggian muka air tanah
yang dikehendaki yaitu pada y = 17 m, melalui titik (0.0; 17.0) dan (80.0;17.0). Pilih
9
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Generate Pore Pressure dengan garis freatik global. 17 m, dapat di dapatkan hasil dari
Tegangan Air Pori Aktif sebesar 170 kN/m2
Hasil perhitungan tegangan air pori aktif dengan menggunakan Plaxis sebesar 168.72
kN/m2
10
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Diketahui pada saat Initial Condition galian memiliki 4 lapisan yaitu A, B, C, dan D
seperti pada gambar. Masing-masing memiliki besar kepadatan, dan ketinggian yang
berbeda. Untuk tanah timbunan memiliki γunsat = 16 kN/m3. Tanah pasir memiliki
γsat = 20 kN/m3. Tanah lempung memiliki γsat = 19 kN/m3. Berdasarkan data
tersebut dapat di hitung besar tegangan total, dengan cara
Titik A σA = 0
= 48 kN/m2
= 288 kN/m2
= 383 kN/m2
Jadi, dengan perhitungan manual didapat tegangan total sebesar 383 kN/m2
11
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Dengan menonaktifkan Beban, Diagram Wall, Jangkar, serta Geogrid. Dan biarkan
hanya material tanah saja yang aktif, dapat ditemukan besar tegangan total dengan pilih
Generate Initial Stress
Hasil perhitungan tegangan total dengan menggunakan Plaxis sebesar 380.99 kN/m2
12
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Perbedaan pada perhitungan manual dan dengan menggunakan plaxis memiliki selisih
yang sedikit, yaitu sebesar 3 kN/m2. Hal tersebut terjadi karena membuat permodelan
menggunakan plaxis yang memili faktor koreksi tersendiri
2.4 Kontur Groundwater Head saat Dewatering pada Galian II dan Galian III
Galian II
Galian III
13
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
BAB III
OUTPUT
Galian I
Galian II
14
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Galian III
Galian I
15
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Galian II
Galian III
Gambar 16. Hasil Nilai Maksimum Diagram Wall pada Galian III
16
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
3.3.1 Bidang M
Galian I (3 meter)
Galian II (7 meter)
17
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
3.3.2 Bidang D
Galian I (3 meter)
18
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Galian II (7 meter)
19
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
20
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil permodelan galian kering dengan jangkar pada program bantu Plaxis,
dapat disimpulkan bahwa:
4.2 Saran
1. Berhati hati dan cermat saat memasukan dan memproses data pada plaxis
agar tidak ada data yang terlewat
21
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
22