Pengenalan Bangunan
Konstruksi; Irigasi
Naufal Setiawan
{2023}
Pendahuluan
Ruang lingkup pekerjaan survei rekayasa.
Petak sekunder
• Kumpulan petak tersier yang merupakan satu kesatuan dan mendapat air irigasi
melalui saluran sekunder yang sama
• Biasanya menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau
sekunder.
• Batas-batas petak sekunder berupa saluran pembuang.
• Luas petak sekunder bisa berbeda tergantung pada situasi daerah.
I P G Suryantara Pariartha
Klasifikasi jaringan irigasi
Semi-teknis, ciri-cirinya:
• Bendung memiliki bangunan yang
lengkap baik pengambilan maupun
pengukur
• Daerah yang dilayani lebih luas
dibandingkan irigasi sederhana
• Sistem pembagian air serupa dengan
irigasi sederhana
I P G Suryantara Pariartha
Klasifikasi jaringan irigasi
Teknis, ciri-cirinya:
• Adanya pemisahan antara saluran
irigasi dan drainase
• Pembagian air dan pembuangan
lebih efisien
I P G Suryantara Pariartha
KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI
3. Jaringan saluran Saluran irigasi dan Saluran irigasi dan Saluran irigasi dan
pembuang terpisah pembuang tidak pembuang jadi satu
sepenuhnya terpisah
4. Petak tersier Dikembangkan Belum dikembangkan atau Belum ada jaringan
sepenuhnya densitas bangunan tersier terpisah yang
jarang dikembangkan
I P G Suryantara Pariartha
Bangunan Irigasi
Bendung,
• Digunakan untuk meninggikan muka air sampai batas yang diperlukan,
• Ketinggian bendung akan menentukan luas area yang dialiri.
I P G Suryantara Pariartha
Bangunan Irigasi
Bendung karet,
• Memiliki dua bagian pokok yaitu tubuh bendung dari karet dan pondasi beton
untuk dudukan,
• Tubuh bendung dapat ditinggikan atau diturunkan dengan mengisi angin atau air
melalui pompa.
I P G Suryantara Pariartha
Bangunan Irigasi
Pengambilan bebas (free intake)
• Tidak diperlukan mengatur tinggi muka air,
• Muka air di sungai harus lebih tinggi dibandingkan daerah yang dialiri.
I P G Suryantara Pariartha
Bangunan Irigasi
Bangunan pelengkap
Bangunan yang dibuat untuk mendukung saluran irigasi.
I P G Suryantara Pariartha
Bangunan Irigasi
Dapat dibagi menjadi:
• Bangunan bagi sadap, bangunan yang mempunyai pintu sadap ke petak tersier.
Bangunan Irigasi
Dapat dibagi menjadi:
• Bangunan kantong lumpur, bangunan yang berada di pangkal saluran induk, yang
berfungsi untuk menampung dan mengendapkan lumpur, pasir, kerikil, supaya
bahan endapan tersebut tidak terbawa saluran di hilirnya. Bangunan dapat dibilas
sewaktu-waktu.
• Bangunan pelimpah, bangunan yang terletak di hulu bangunan talang, siphon,
dan lain-lain, untuk keamanan jaringan. Bangunan bekerja otomatis dengan
naiknya muka air.
• Bangunan pembilas, bangunan yang berfungsi untuk membilas sedimen pada
kantong lumpur dan atau saluran tersier penerima.
• Bangunan pengatur muka air, bangunan yang berfungsi mengatur/ mengontrol
ketinggian muka air di saluran primer dan sekunder sampai batas-batas yang
diperlukan untuk dapat memberikan debit yang konstan pada bangunan sadap
tersier.
I P G Suryantara Pariartha
Bangunan Irigasi
Dapat dibagi menjadi:
• Bangunan sadap, bangunan air yang berfungsi mengalirkan air dari saluran primer
atau sekunder ke saluran tersier penerima.
• Bangunan sekunder, bangunan yang membawa air dari saluran primer ke petak-
petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran
adalah pada bangunan sadap terakhir.
• Bangunan suplesi, bangunan yang berfungsi mengalirkan air dari saluran suplesi
ke saluran pembawa atau ke sungai.
• Bangunan terjun, bangunan air yang berfungsi untuk menurunkan muka air dan
tingkat energi yang dipusatkan di satu tempat.
I P G Suryantara Pariartha
Saluran Irigasi
Dibagi menjadi dua,
1. Saluran irigasi
• Saluran irigasi primer, membawa air dari bending ke saluran sekunder dan ke
petak-petak tersier yang dialiri. Batas ujung saluran primer adalah pada
bangunan bagi yang terakhir.
• Saluran irigasi sekunder, membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier
yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada
bangunan sadap terakhir.
• Saluran irigasi tersier, membawa air dari bangunan sadap tersier ke petak tersier
yang terletak di seberang petak tersier lainnya. Saluran ini termasuk dalam
wewenang dinas irigasi.
I P G Suryantara Pariartha
Saluran Irigasi
I P G Suryantara Pariartha
Saluran Irigasi
I P G Suryantara Pariartha
Saluran Irigasi
Dibagi menjadi dua,
1. Saluran pembuang
• Saluran pembuang
primer,
• Saluran pembuang
sekunder,
• Saluran pembuang
tersier.
Tahapan perencanaan irigasi
• Pembuatan peta lay out jaringan irigasi/tata letak (saluran pembawa dan saluran
pembuang, daerah yang tidak bisa diairi, kampung, jalan raya, batas petak)
• Pembuatan peta petak, luasan : 50 – 100 ha
• Perhitungan neraca air
• Perencanaan saluran irigasi
• Profil/potongan memanjang saluran (menentukan elevasi muka air)
• Profil/potongan melintang saluran (mengetahui galian dan timbunan)
• Desain bangunan utama dan pelengkap
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan irigasi
• Gambar tata letak dicek kembali dengan peta yang baru.
• Lokasi bangunan utama harus memperhatikan tinggi pengambilan dan peta situasi.
• Tipe-tipe saluran irigasi, saluran tanah atau saluran pasangan dengan memperhatikan
kondisi tanah yang ada di lapangan.
• Kecocokan daerah yang bersangkutan untuk irigasi pertanian.
• batas-batas administratif.
• Konsultasi dan sosialisasi dengan pemerintah setempat dan petani (P3A) disepanjang
rencana trase saluran dan batas-batas daerah irigasi.
• Jaringan irigasi yang ada.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan irigasi
• Perkampungan penduduk dan lahan yang tidak bisa diairi.
• Kondisi pembuang yang ada atau yang akan dibuat, apakah perlu saluran pembuang
silang.
• Perhitungan neraca air dengan data-data daerah irigasi dan perhitungan kebutuhan
air yang lebih tepat.
• Pemilihan jenis bangunan dan bahan–bahan bangunan (pasangan, beton dll)
• Penyelidikan geologi teknik untuk bangunan utama dan apabila diperlukan untuk
bangunan dan saluran.
Ada pertanyaan?