Anda di halaman 1dari 4

Resonansi Bunyi

M.Alfat Nur Rizqi (6044)


Mohamad Ridwan (5974)
Ryas Cahya Annisa (6087)
Singgih Damayanti (6125)
Guru Pembimbing: Drs. M. Yasin Kholifudin, M. Pd
Tanggal Percobaan: 28/10/2012
Fisika Kelas XII IPA
Laboratorium Fiasika Dasar SMA Negeri 2 Kebumen

Abstrak
Pada praktikum ini kami melakukan percobaan resonansi sederhana antara garputala dan kolom udara pada
pipa organa tertutup untuk menentukan cepat rambat bunyi di udara. Praktikum tersebut kami laksanakan
pada tanggal 28 Oktober 2012 secara bersama – sama. Dari praktikum kami mendapatkan kesimpulan bahwa
cepat rambat bunyi di udara secara teori dan praktek tidak sama.
Kata kunci: percobaan, resonansi, cepat rambat

. λ= panjang gelombang
1. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat
mengamati resonansi menggunakan kolom udara.
Secara teori kita mengatahui bahwa cepat rambat
Jika pada kolom udara yang terletak diatas
buyi di udara adalah 340 m/s. Dengan percobaan
permukaan air digetarkan garputala maka molekul-
pada tabung resonansi sederhana kita akan
molekul air akan bergetar.
membuktikan teori tersebut. Percobaan ini akan
Resonansi pada kolom udara terjadi jika :
menghasilkan komponen perumusan cepat rambat
 Pada permukaan air terjadi simpul gelombang
bunyi secara nyata yang dapat kita hitung dan
hasilnya kita bandingkan dengan teori yang ada.  Pada ujung tabung bagian atas merupakan perut
gelombang
Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan
2. LANDASAN TEORI
getaran udara pada pipa organa tertutup. Jadi,
Bila garputala digetarkan di atas tabung resonansi pertama akan terjadi jika panjang kolom
resonansi, maka getaran garputala akan udara di atas air ¼ λ, resonansi kedua¾λ,resonansi
menggetarkan kolom udara di dalam tabung ketiga 5/4 λ dan seterusnya.
resonansi. Dengan pengaturan panjang kolom udara Kolom udara pada percobaan penentuan
di dalam tabung resonansi, maka akan terdengar resonansi diatas berfungsi sebagai tabung resonator.
dengung “nguk” , ini berarti terjadi resonansi. Peristiwa reonansi ini dapat dipakai untuk mengukur
kecepatan perambatan bunyi di udara. Agar dapat
Jika pada salah satu tabung diletakan
terjadi resonansi,
sebuah sumber suara sedangkan ujung tabung
l= (2n-1) ¼ λ dengan n = 1,2,3,....
lainnya ditutup, maka gelombang suara akan
merambat melewati udara di dalam tabung dan
l=panjang kolom udaranya
ketika sampai di ujung yang tertutup, gelombang
tersebut dipantulkan. Dengan demikian di dalam
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat
tabung terdapat gelombang datang dan gelombang
ditentukan bahwa resonansi berurutan dapat
pantul. Kedua gelombang ini akan berinterferensi.
terdengar apabila suatu resonansi dengan resonansi
Pada frekuensi gelombang suara tertentu,
berikutnya memiliki jarak
gelombang ini akan berinterferensi. Pada frekuensi
gelombang suara tertentu, gelombang hasil
∆ l= ½λ.
interferensi akan menghasilkan gelombang berdiri.
Peristiwa ini dinamakan resonansi. Dengan kata lain,
λ = 2∆l
resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu
Jika frekuensi garputala diketahui, cepat
benda karena ada benda lain yang bergetar.
rambat gelombang bunyi di udara dapat diperoleh
Resonansi dapat terjadi apabila kedua frekuensi
melalui
sama atau frekuensi yang satu merupakan kelipatan
frekuensi yang lain.
Syarat terjadinya resonansi adalah : v=λ.f
L = (2n-1)λ/4 dimana:
L= panjang tabung dengan :
n=1,2,3,...... adalah orde resonansi frekuensi
dasar, tingkat pertama,dst. v = cepat rambat bunyi di udara ( m/s )
1
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi sumber bunyi (Hz)

3. METODOLOGI-LANGKAH KERJA
Alat yang digunakan dalam pratikum :
1. seperangkat tabung resonansi sederhana
2. garputala dengan frekuensi :
a. 288 Hz
b. 341 Hz
c. 426 Hz
d. 512 Hz
3. Batu (untuk dipukulkan pada garputala)
4. Air
5. Tempat air dan gayung

Gambar 3-1 Contoh Diagram

4. HASIL DAN ANALISIS

Tabel 1. Nilai parameter frekuensi garputala, panjang


kolom udara, cepat rambat bunyi di udara
Cepat
Frekuensi Panjang Panjang Panjang rambat
garputala kolom Kolom kolom bunyi
(Hz) l (1) m l (2) m L (3) m (m/s)
288 0,29 0,90 351,26
341 0,23 0,75 354,64
2
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen
426 0,18 0,59 349,32

512 0,16 0,50 348,16

Dari percobaan diperoleh cepat rambat bunyi di


udara sebesar 350,845 m/s pada suhu 26 ºC.
Hasil tersebut tidak sesuai dengan teori yang
ada,itu disebabkan perbedaan suhu udara saat
melakukan percobaan.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan
diperoleh cepat rambat bunyi di udara sebesar
350,845 m/s pada suhu 26 ºC. Dari data tersebut
kita mengetahui bahwa cepat rambat bunyi
dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi
suhu udara semakin cepat bunyi merambat di
udara.

DAFTAR PUSTAKA
[1] http://findrifindrifindri.blogspot.com/2011/12/
laporan-praktikum-fisika-dasar_21.html
Pada pukul 11.05 WIB, 28 0ktober 2012
[2] Supiyanto, Fisika, Phibeta, Jakarta, 2007.
[3] http://percobaandanpraktikum.blogspot.com/
2012/09/laporan-fisika-kolom-udara.html
Pada pukul 11.00 WIB, 28 Oktober 2012

3
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen
6. LAMPIRAN

4
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen

Anda mungkin juga menyukai