Bawang Merah
Iradiasi
Pengamatan Mutu :
Susut bobot, kadar air, kekerasan, persentase
kerusakan, kadar sulfur
Selesai
Dimana:
Yijk = Respon pada faktor A (dosis iradiasi) taraf ke-I, faktor B (suhu) taraf
ke-j dan ulangan ke-k
µ = Nilai rata-rata umum pengamatan
αi = Pengaruh faktor dosis iradiasi ke-i
βj = pengaruh faktor suhu penyimpanan ke-j
(αβ)ij = komponen interaksi dari faktor A (dosis iradiasi) dan faktor B
(suhu)εijk = Pengaruh galat percobaan suhu ke-i dan ulangan ke-j
disebut terakhir ini paling banyak digunakan (Winarno et al., 1980 dalam Hasbullah
2016).
Gambar 1 menunjukkan prinsip pengawetan bahan pangan dengan iradiasi. Pada
Gambar 1 terlihat bahwa sumber iradiasi (sinar x, sinar gamma dan berkas elektron)
mengenai bahan pangan. Apabila hal ini terjadi maka akan menimbulkan eksitasi,
ionisasi, dan perubahan komponen yang ada pada bahan pangan tersebut. Apabila
perubahan terjadi pada sel hidup, maka akan menghambat sintesis DNA yang
menyebabkan proses terganggu dan terjadi efek biologis. Efek inilah yang digunakan
sebagai dasar untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan
(Maha 1985 dalam Dwiloka 2002).
Pemanfaatan praktis iradiasi bahan pangan banyak berkaitan dengan
pengawetan. Radiasi menonaktifkan organisme perusak pangan, yaitu bakteri, kapang
dan khamir. Iradiasi juga efektif untuk memperpanjang masa simpan sayur dan buah
segar karena membatasi perubahan hayati yang berkaitan dengan pematangan,
peramunan, pertumbuhan dan penuaan.
Sumber Iradiasi
Sinar X, gamma, berkas elektron
Bahan Pangan
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2017 sampai dengan September 2017
di PT Rel Ion Sterilization Service, Cibitung , Laboratorium Teknik Penanganan
Pangan dan Hasil Pertanian Fateta IPB, dan Laboratorium Mutu dan Keamanan Pangan
SEAFAST CENTRE dengan rincian jadwal yang terlampir pada lampiran 1.