Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODUL 5
RESONANSI DAN KECEPATAN BUNYI

Kelompok : D-3
Nama : Azrina Nishfania (6162101077)
Hari, tanggal praktikum : Kamis, 9 Desember 2021
Hari, tanggal penyerahan : Minggu, 12 Desember 2021
Asisten : Irene Hadyanto, S.Si. M.T.

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2021
I. TUJUAN
1.1. Mengamati fenomena resonansi pada benda yang berbentuk tabung.
1.2. Mengukur kecepatan suara di udara

II. DASAR TEORI


2.1. Resonansi dalam tabung dengan salah satu ujung terbuka
Resonansi bunyi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda
lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama. Bunyi merupakan suatu benda yang
bergetar berasal dari suatu sumber. Getaran ini menimbulkan gangguan pada lingkungan
perantara seperti udara, dan perambatan gangguan terjadi dalam bentuk. Gelombang suara
yang digolongkan kepada gelombang longitudinal. Gelombang suara biasanya memiliki
panjang gelombang, frekuensi, amplitudo, dan besaran yang dikenal sebagai kecepatan
rambat.

𝑣
λ =
𝑓

keterangan: λ = panjang gelombang bunyi

𝑣 = kecepatan rambat bunyi di udara

𝑓 = frekuensi gelombang bunyi

Sebagaimana gelombang cahaya, gelombang bunyi dapat dipantulkan oleh suatu


benda getar, dimana benda pemantul merupakan tempat simpul gelombang stasioner yang
terjadi dari hasil superposisi antara gelombang datang dan gelombang pantul. Modul ini
menjelaskan mengenai pipa yang terbuka di salah satu ujungnya tertutup dan terbuka di
ujung lainnya. Ketika terkena udara dalam tabung ini, suara dengan frekuensi tertentu
dihasilkan. Diagram pembelokkan gelombang suara dari udara pada tabung jenis ini
ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar: Ilustrasi beberapa konfigurasi gelombang bunyi yang dapat terbentuk dalam pipa dengan
satu ujung terbuka dan yang lain tertutup.

Penjelasan lebih lanjut mengenai makna simpangan dalam tabung ini dapat
ditemukan dalam literatur, misalnya referensi [1]. Frekuensi-frekuensi yang dihasilkan
terkait gelombang bunyi yang terbentuk pada gambar (A), (B), dan (C) yaitu:

Persamaan di atas menunjukkan hubungan antara frekuensi dan panjang ruang


udara dalam tabung. Dapat disimpulkan, semakin kecil d maka semakin besar pula
frekuensi f.
2.2. Phyphox

Pada percobaan praktikum kali ini, fitur yang digunakan pada aplikasi phypox,
yaitu fitur Audio Spectrum. Bunyi yang dihasilkan percobaan saat air mengalir kepada
tabung akan dideteksi pada audio spectrum di phyphox. Pada fitur ini, disediakan kurva
time (s) vs frekuensi (Hz) yang akan muncul pada saat pengamatan berlangsung. Sebuah
tabung dengan satu ujung terbuka dan ujung lainnya tertutup dapatt memberikan hasil lebih
dari satu frekuensi bunyi sehingga beberapa frekuensi dapatt ditemukan secara bersamaan.

2.3. Laju kenaikan permukaan air dan frekuensi

Ketika keran dibuka, jarak dari permukaan air ke bagian atas tabung akan berubah
seiring waktu H(t). Jika. Panjang total tabung adalah L, maka:

ℎ(𝑡) = 𝐿 − 𝑣𝑎. 𝑡

Dimana va adalah laju kenaikan permukaan air, untuk pengukuran va cukup mengisi
tabung dari kosong hingga penuh tanpa mengubah aliran air keran.

𝑉𝑎 = 𝐿/𝑇
III. DATA

Tabel Kecepatan Bunyi dan Resonansi


L = 0,15 meter
T = 7,2 sekon

Phyphox Frekuensi (Hz) Waktu (sekon) Kecepatan Bunyi (m/s)

656 7,2 393,45

515 3,7 308


539 6,7 323

562 6,4 337

585 3,6 350

Rata – rata kecepatan bunyi = 342,2 m/s


IV. PENGOLAHAN DATA
V. ANALISIS
Pada percobaan menggunakan aplikasi phyphox untuk mengamati resonansi dan
kecepatan bunyi, saya menggunakan fitur Audio spectrum. Percobaan kali ini saya
menggunakan tabung setinggi 15 cm atau setara 0,15 meter dengan debit yang cukup tinggi
dan terisi penuh dalam waktu 7,2 sekon. Dapat diamati pada data tabel kecepatan bunyi
dan resonansi, grafik yang ditampilkan menunjukkan grafik yang membentuk garis putih
lurus. Dari hasil lima kali percobaan menghasilkan nilai rata-rata kecepatan bunyi yang
cukup baik, yaitu sebesar 342,2 m/s, angka ini memiliki selisih 2,2m/s dari kecepatan
resonansi yang sesungguhnya yaitu, 340m/s.
Pada percobaan saya sebelumnya dengan menggunakan gelas menghasilkan angka
kecepatan yang sangat buruk, yaitu sekitar 50m/s sampai dengan 200m/s. Hal inti tentu
dipengaruhi oleh tabung yang saya pakai pada percobaan pertama kali yaitu menggunakan
gelas, serta besarnya debit air yang mengalir juga mempengaruhi percobaan ini.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai Resonansi dan Kecepatan
Bunyi dapat disimpulkan bahwa :
• Rata-rata kecepatan bunyi di udara menggunakan tabung dengan debit air yang
cukup besar adalah 342,2m/s. Nilai rata-rata kecepatan bunyi di udara tersebut tidak
jauh berbeda dengan standar kecepatan bunyi di udara yaitu 340 m/s.
• Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar frekuensi maka
semakin meningkat juga kecepatan bunyi yang dihasilkan. Hal ini menyatakan
bahwa frekuensi sebuah gelombang berbanding lurus dengan nilai kecepatan
rambat bunyi.

• Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi percobaan ini, diantaranya wadah


tabung yang digunakan. Semakin tipis gelas atau wadah, semakin nyaring pula
suara yang dihasilkan oleh wadah sehingga menghasilkan perhitungan yang akurat.
Faktor yang kedua, yaitu debit air. Apabila gelas yang dipakai tidak menghasilkan
suara nyaring, maka tentu kita harus memperbesar debit air agar memiliki suara
yang dapat terdeteksi oleh aplikasi phyphox.

VII. REFERENSI
• Modul praktikum fisika dasar phypox
• Scribd. (n.d.). Resonansi Bunyi. Scribd. Retrieved November 19, 2021, from
https://www.scribd.com/doc/90920473/RESONANSI-BUNYI

Anda mungkin juga menyukai