Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suara atau bunyi merupakan salah satu dari banyaknya komponen
yang erat hubungannya dengan manusia dan besar pengaruhya dalam
kegiatan sehari-hari. Pemanfaatannya yang semakin berkembang dari hari
ke hari, tidak hanya berhenti sebagai alat komunikasi namun terus diinovasi,
dapat dikatakan sebagai hasil pengembangan penelitian para ilmuwan yang
mencoba mencari bentuk suara atau bunyi di alam pada waktu lampau.
Hingga pada akhirnya ditemukanlah bahwa suara atau bunyi memiliki
bentuk gelombang. Pengetahuan ini kemudian disebarluaskan dan
digunakan sebagai sumber dari pengembangan teknologi yang
memanfaatkan suara sebagai alat utamanya.
Kini, suara atau bunyi tak lagi hanya dianggap sebagai alat
komunikasi, namun sudah memiliki andil besar dalam pendeteksian
penyakit di bidang kesehatan dan bahkan sebagai pendeteksi letak serta
kerusakan pada benda-benda, seperti pada logam dan masih banyak lagi.
Tentunya, inovasi pemanfaatan gelombang suara ini harus didasari dengan
pemahaman kuat mengenai apa sebenarnya gelombang suara itu dan
bagaimana pengaplikasiannya. Maka dari itu, dibuatlah praktikum ini
dengan tujuan agar praktikan mampu memahami lebih dalam mengenai
gelombang suara.

1.2 Tujuan
1.2.1 Praktikan mampu mengetahui dan memahami hubungan antara jarak
(s) vs waktu (t) dalam gelombang suara,
1.2.2 Praktikan mampu mengimplementasikan data dalam bentuk grafik.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Gelombang
Gelombang adalah sebuah rambatan energi getaran yang merambat
melalui maupun tanpa medium (Halliday, 2010). Jenis-jenis gelombang pun
bermacam-macam dan dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori,
misalnya berdasarkan medium perambatannya yaitu gelombang mekanik
dan elektromagnetik. Di mana, gelombang mekanik didefinisikan sebagai
gelombang yang rambatannya memerlukan bantuan medium sedangkan
gelombang elektromagnetik dapat merambat meski tidak terdapat medium
apapun di sekitarnya. Tidak hanya mediumnya, gelombang juga dibagi
menjadi dua jenis berdasarkan rambatannya, yaitu transversal dan
longitudinal. Gelombang transversal sendiri dijelaskan sebagai jenis
gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan getaran dan
mediumnya, berkebalikan dengan longitudinal yang arah rambatannya
sejajar dengan getaran dan mediumnya.
Gelombang sendiri memiliki berbagai komponen penting yang akan
digunakan dalam perhitungan maupun penentuan jenisnya, seperti :
• Amplitudo
Jarak atau simpangan terjauh dari titik keseimbangan dalam
gelombang sinusoida. Biasanya disimbolkan dengan huruf A dan
memiliki satuan sama dengan satuan panjang (m). Amplitudo
sendiri memiliki istilah-istilah yang erat dengannya seperti nilai
puncak ke puncak (menunjukkan ekskursi maksimal dari suatu
gelombang), nilai puncak (menunjukkan tingkat guncangan pada
durasi yang sebentar), nilai rata-rata (memperhitungkan getaran
berdasarkan suatu periode tertentu secara garis besarnya) dan nilai
RMS (Root Mean Square, digunakan untuk memperhitungkan
waktu dan menguadratkan nilai negative pada getaran sinusoidal).
Rumus amplitudo sendiri adalah
1. Rumus amplitude simpangan periode getaran
𝑡
𝑇=
𝑛
2. Rumus frekuensi getaran Amplitudo
𝑛
𝑓=
𝑡
3. Hubungan antara frekuensi dan amplitude
1 1
𝑇= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓 =
𝑓 𝑇

Penghitungan amplitude yang tepat akan memudahkan pendeteksian


manfaat gelombang misal untuk kedalaman lautan, satelit buatan,
speaker dan masih banyak lagi.

• Frekuensi
Jumlah getaran yang terjadi di dalam satu satuan waktu dan
memiliki hubungan yang erat dengan suara atau bunyi. Dalam ilmu
fisika, frekuensi biasa dikenali dengan symbol f dengan satuan
berupa Hz atau Hertz. Untuk mendapatkan nilai frekuensi, kita dapat
menghitungnya dengan rumus khusus berikut
𝑛 1
𝑓= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓 = (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒)
𝑡 𝑇
Namun, bukan berarti tidak ada alat khusus untuk menghitung nilai
frekuensi. Kita dapat menggunakan alat seperti frequency counter,
aplikasi seperti Zelscope dan lain-lain.
• Periode
Waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk dapat
melakukan sebuah getaran atau putaran secara penuh. Dalam
kehidupan sehari-hari, periode dikenal dengan lambang T. Sama
halnya dengan frekuensi, periode juga memiliki andil besar dalam
gelombang dan perhitungannya. Maka dari itu, dirumuskanlah
seuatu persamaan agar periode suatu gelombang dapat dihitung
sebagai berikut
𝑡 1
𝑇= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑇 =
𝑛 𝑓
• Panjang Gelombang
Sebuah jarak selang satuan berulang dari sebuah pola gelombang
dan memiliki lambang Yunani lambda (𝜆). Panjang gelombang
sendiri memiliki hubungan inverse dengan frekuensi yang
dinyatakan dalam perhitungannya yaitu
𝑐
𝜆=
𝑓
2.2 Bunyi
Bunyi merupakan salah satu jenis gelombang longitudinal yang
merambat menggunakan medium. Jenis mediumnya sendiri bermacam-
macam, dapat berupa zat cair, padat maupun gas. Perbedaan medium juga
nantinya akan menghasilkan kecepatan bunyi yang berbeda-beda akibat
adanya perbedaan massa jenis masing-masing medium.
Gelombang bunyi bekerja dengan cara merambat dari sumber suara,
melewati medium dan nantinya tersalurkan menuju gendang telinga
manusia. Sumber suara sendiri ada bermacam-macam dan memiliki
pengertian sebagai semua benda yang dapat menghasilkan bunyi tak
terbatas pada jenis benda tertentu, contohnya seperti alat music, anggota
tubuh, air dan masih banyak lagi. Semakin kencang suatu bunyi maka dapat
dipastikan bahwa pendengar berada dekat dengan sumber suara sedangkan
semakin samar suara maka dapat diartikan bahwa posisi pendengar jauh dari
sumber suara. Hal ini menjelaskan mengenai fenomena di mana getaran
udara semakin kecil seiring menjauhnya pendengar dari sumber suara atau
bunyi.
Bunyi sendiri juga memiliki beberapa komponen penting yang perlu
diperhatikan agar kita mampu memanfaatkannya ke depan, seperti :
• Gema
Bunyi pantulan oleh suatu permukaan, biasa terjadi di daerah
lembah atau tebing pegunungan, dan kemudian pantulannya akan
kembali sesudah suara asli dikeluarkan. Atau bila dipermudah, maka
dapat dijelaskan sebagai efek suara pantulan yang mengalamu delay
dari pantulan suaa setelah suara asli terdengar.
• Gelombang Bunyi
Gelombang inilah yang berperan besar dalam menghantarkan bunyi-
bunyian yang ada di udara menuju ke gendang telinga dan
gelombang bunyi sendiri dimasukkan ke dalam jenis longitudinal di
mana arah rambatannya sejajar dengan medium dan getarannya.
• Kecepatan Bunyi
• Resonansi
Bila kita sedang menyanyikan nada tinggi kemudian berfrekuensi
sama dengan suatu benda hingga bergerak tipis maka hal ini dapat
dinyatakan sebagai resonansi. Bahkan, resonansi yang begitu kuat
dapat memecahkan gelas karena pertakan.

2.3 Gelombang Bunyi


Gelombang bunyi dikelompokkan ke dalam gelombang longitudinal
dan jenis ini adalah gelombang yang dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti suhu, tekanan bahkan pada medium yang digunakan, karena bunyi
tidak akan terjadi di dalam ruang hampa. Perbedaan massa jenis medium
akan memiliki efek yang berbeda pada perpindahan molekul atau dengan
kata lain, dengan massa jenis yang semakin baik maka kecepatan
perambatan suara akan semakin cepat pula. Namun, di antara ketiga jenis
medium yaitu padat, cair dan gas, medium gas lah yang memiliki kecepatan
bunyi paling rendah kurang lebih 343 m/s.
Kecepatan ini dapat dihitung oleh beberapa cara seperti
𝑠
𝑣 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑣 = λ × 𝑓
𝑡
Namun, nilai panjang gelombang tidak dapat diketahui dengan
pengukuran menggunakan alat seperti meteran atau penggaris, pengukuran
nilai ini mengharuskan untuk dilakukan pada kolom udara yang ditentukan
pada saat terjadi peristiwa resonansi. Resonansi sendiri adalah proses di
mana kedua benda memiliki frekuensi yang sama di waktu yang bersamaan
dan terdapat pertemuan dua gelombang amplitude maksimum yang saling
menguatkan sehingga akan terdengar dengung yang cukup keras. Contoh
dari resonansi sendiri adalah ketika sebuah suara mampu menggetarkan
sebuah gelas atau kaca di sekitarnya.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Smartphone,
2. Penggaris atau meteran,
3. Laptop,
4. Software Audicity,
5. Alat tulis.

3.2 Skema Percobaan

Perekam Sumber suara

Interval variasi perubahan jarak 30 cm

Meteran/ Penggaris

3.3 Langkah-langkah Praktikum


1. Download software Audacity,
2. Install software Audacity di laptop,
3. Rekam suara berupa clapping atau lainnya (1 hentakan suara) di perekam
suara smartphone,
4. Susun semua alat dan bahan sesuai skema, percobaan dimulai dengan
jarak 0 hingga 270 cm dengan rentang 30 cm setiap data,
5. Mulai recording dengan aplikasi Audacity,
6. Hentikan rekaman dengan menekan tombol stop,
7. Picking first break pada gelombang suara yang sudah terekam di laptop,
8. Catat tiap waktu tiba gelombang suara yang telah di pick,
9. Analisis data.
3.4 Analisis Data
3.4.1. Tabel Data
Jarak (m) Waktu (s)
0 0,406
0,3 0,585
0,6 0,600
0,9 0,835
1,2 0,760
1,5 0,838
1,8 0,732
2,1 0,750
2,4 0,616
2,7 1,015

3.4.2. Grafik

Hubungan Waktu dengan Jarak


1,2

0,8
Waktu (s)

0,6

0,4

0,2

0
0 0,3 0,6 0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,4 2,7
Jarak (m)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan Gelombang Suara ini, praktikan diminta untuk


memvariasikan jarak sumber suara (smartphone) terhadap media perekam (laptop,
software Audacity) dengan rentang antara 0 hingga 270 cm dan interval data setiap
30 cm sehingga di akhir, praktikan akan mendapatkan 10 data. Sepuluh data
tersebut merupakan waktu terekamnya suara satu hentakan yang telah direkam
terlebih dahulu. Sehingga, kita dapat melihat hubungan antara jarak dengan waktu
pada fenomena perambatan gelombang suara di udara.
Dari tabel, kita bisa membaca bahwa pada jarak 0 cm waktu suara terekam
adalah pada 0,406 s, jarak 0,3 m pada 0,585 s, jarak 0,6 m pada 0,6 s dan seterusnya
yang menandakan bahwa semakin jauh jarak sumber suara maka waktu tempuh
menuju rekaman juga semakin lama (delay). Selain itu, kita dapat memahami
bahwa gelombang suara merambat dan bergerak serta memiliki kecepatan.
Sedangkan garis linear dari grafik menunjukkan bahwa hubungan antara
waktu dengan jarak saling berbanding lurus namun berbanding terbalik dengan nilai
kecepatan. Hal ini ditunjukkan dengan melihat bahwa apabila sumber suara berada
di tempat yang dekat dengan objek penerima maka kecepatannya akan bernilai
besar sedangkan nilai waktu tempuhnya kecil dan sebaliknya.
Untuk pertanyaan kedua, apakah dari percobaan ini kemudian kita cukup
untuk mendapatkan angka 340 m/s? Jawabannya adalah tidak. Hal ini dikarenakan
banyaknya hambatan yang dilalui sumber suara. Selain itu, adanya suhu yang tidak
stabil beserta banyaknya factor luar akhirnya tidak menghasilkan nilai dan grafik
yang ideal.
BAB V

KESIMPULAN

Dengan adanya praktikum ini, maka kita dapat memahami bahwa peristiwa
perambatan gelombang adalah peristiwa yang sebenarnya selalu terjadi di sekitar
kita dan gelombang ini dapat merambat di berbagai medium. Kecepatan
rambatannya sendiri dipengaruhi oleh waktu dan jarak dengan perumusan bahwa
kecepatan akan bernilai selaras dengan jaraknya sedangkan bernilai terbalik dengan
waktu tempuhnya.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarsono, Zuli, Agung Prihandono. (2015). Implementasi Semsor Ultrasonik


untuk Mengulur Panjang Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroler.
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, 20(2), 171-177.

Dani, Azka. (2021). Pengertian dan Cara Menghitung Frekuensi. Diakses dari
https://wikielektronika.com/pengertian-rumus-cara-menghitung-
frekuensi/

Fauziyyah, Risya. (2020). Contoh Soal Frekuensi. Periode dan Jumlah Getaran.
Diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/08/122549169/contoh-
soal-frekuensi-periode-dan-jumlah-getaran?page=all

Ghani, Maulia I. (2021). Belajar Rumus Periode. Diakses dari


https://www.zenius.net/blog/rumus-periode

Halliday, David dkk. (2010). Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga.

Tonny, Andreas, Ardi Triansyah. (2015) . Laporan Resmi Praktikum Fisika


Percobaan 3 Gelombang Bunyi. Diakses dari
https://www.academia.edu/23190107/LAPORAN_RESMI_PRAKTIKU
M_FISIKA_PERCOBAAN_3_GELOMBANG_BUNYI

UGM. Amplitudo : Mempelajari Gelombang Fisika. Diakses pada September 11,


2021, dari https://iup-ugm.com/amplitudo/

UM. Pemaparan Konsep-Konsep Dasar Gelombang. Diakses pada September 11,


2021, dari http://repository.um.ac.id/20379/

UPI. Bab -12 : Gelombang. Diakses pada September 11, 2021, dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/1957080719
82112-WIENDARTUN/Makalah-1.pdf

Anda mungkin juga menyukai