Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan ilmu fisika dalam
beberapa hal seperti anak yang bermain ayunan, daun yang tertiup angin,
tangan manusia ketika sedang berjalan, menarik sebuah pertanyaan
mengenai bagaimana sebuah benda, baik ketika dipengaruhi oleh
gangguan dari luar maupun tidak, mampu kembali ke posisi awalnya. Hal
ini kemudian diteliti lebih lanjut dan didapatkanlah bahwa terdapat sebuah
gaya pemulih yang mampu mengembalikan sebuah benda menuju ke
posisi setimbangannya. Penemuan ini kemudian dikembangkan dan
dijadikan acuan dalam gerak bolak-balik suatu benda dan pada
percobaannya biasa digunakan media bandul, batang dan pipa u sebagai
objek yang diteliti.
Osilasi yang memiliki hubungan erat dengan kehidupan kemudian
dianggap menjadi salah satu ilmu yang perlu dikuasai. Pada bidang
geofisika, osilasi punya banyak peran sehingga pemahaman terhadap
osilasi ini perlu dimiliki oleh para geofisikawan. Maka dari itu, praktikum
kali ini ditujukan agar praktikan mampu paham dan menerapkan ilmu
osilasi dengan menggunakan bandul dan pipa u sebagai objek
pengamatannya. Selain itu, dengan pemahaman yang baik mengenai
osilasi memungkinkan siapapun untuk melakukan inovasi atau
pengembangan ilmu yang mungkin dapat membantu proses penelitian ke
depannya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Praktikan mampu memahami osilasi,
1.2.2 Praktikan mampu mencari dan memahami hubungan variasi
panjang tali dengan periode osilasi,
1.2.3 Praktikan mampu mencari dan memahami hubungan variasi beda
tinggi dengan periode osilasi,
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Osilasi
Osilasi merupakan gerak berulang seperti maju mundur, atas
bawah yang pada akhir pergerakannya akan kembali di posisi awal. Osilasi
sendiri biasanya kerap dikaitkan dengan bandul, batang dan pipa u dalam
percobaan fisika namun ternyata osilasi tak jauh hubungannya dengan
kehidupan manusia. Peran osilasi dapat dilihat pada orang utan yang
bergelantungan di pohon, anak yang bermain ayunan, gerak ayun tangan
manusia ketika sedang berjalan dan masih banyak lagi.
Untuk mengidentifikasi sebuah osilasi secara lebih detail, gerak ini
dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Osilasi harmonic sederhana
Gerak bolak-balik yang terjadi di sekitar titik kesetimbangan.
Gaya pemulih dari jenis gerak ini berbanding lurus dengan
perpindahan namun bekerja dengan arah berlawanan dengan
perpindahan. Kemudian jenis ini dibagi lagi menjadi dua yaitu :
 Linier, misal gerak bolak-balik pada penghisap dalam
silinder gas, gerak osilasi fluida pada pipa U dan gerak
bolak-balik pada pegas.
 Angular, misalnya pada gerak bandul, ayunan torsi.
2. Osilasi harmonic teredam
Gerak osilasi yang dipengaruhi oleh pengaruh luar dan
kemudian akan diperlambat seiring waktu lalu berhenti pada
waktu tertentu.
3. Osilasi paksa
Gerak osilasi ini terjadi akibat adanya tambahan gaya luar dari
periodic.
Tidak jauh berbeda dengan gelombang lainnya, osilasi juga
memiliki hubungan erat dengan periode dan frekuensi. Pada kasus osilasi :

1. Periode,
Diartikan sebagai waktu yang digunakan massa untuk
melakukan satu kali osilasi. Di mana satu kali osilasi dihitung
apabila sebuah massa melakukan pergerakan dari titik awal
melewati titik keseimbangan menuju ke simpangan maksimum
pada ujung lainnya dan kembali ke titik awal dengan melewati
titik keseimbangannya. Hasil dari persamaan ini biasanya akan
disimbolkan dengan hutuf T.
1
T=
f
2. Frekuensi
Diartikan sebagai banyaknya osilasi yang terjadi tiap
detiknya sehingga kita akan menemukan hubungan antara
periode dan frekuensi dalam osilasi. Frekuensi sendiri memiliki
hubungan berbanding terbalik dengan periode. Apabila periode
dilambangkan dengan huruf T, maka frekuensi diberi lambang
f.
1
f=
T

2.2 Bandul
Percobaan osilasi umumnya dilakukan dengan memanfaatkan
sebuah massa yang digantung pada tiang kemudian diberi gaya dan dilihat
pergerakannya. Percobaan bandul dinilai dapat memberikan gambaran
cukup jelas mengenai pergerakan dari satu titik ke titik lain dengan
melewati titik kesetimbangannya.
Ketika beban hanya didiamkan dan tidak diberi gaya, maka beban
akan diam di titik keserimbangannya yaitu pada titik B. Kemudian ditarik
ke titik A dan dilepas, maka bandul akan bergerak ke B-C-A.
Untuk bandul, terdapat beberapa rumus yang dapat kita gunakan
seperti :
 Gaya saat menyimpang
F=−m g sinθ
 Periode
l
T=
√ g
 Gravitasi dapat dicari dengan
4 π 2l 2 2
g= 2
=4 π f l
T

2.3 Pipa U
Sama hal nya dengan bandul, percobaan osilasi biasa juga
menggunakan pipa u sebagai media penelitiannya. Pada pipa u, titik
setimbang dinyatakan apabila ketinggian air pada dua sisinya (kedua
lengannya) sama. Osilasi akan terjadi apabila di salah satu sisi lengan pipa
u memiliki ketinggian air tertentu sedangkan sisi lainnya ditutup dan
kemudian dilepaskan. Untuk pipa U sendiri, kita data mencari periodenya
dengan cara :
P=2 ygρ
Kemudian, gaya pada zat cair adalah hasil perkalian antara tekanan
dengan luar penampang tabung yang bila ditulis dalam persamaan akan
dibentuk sebagai berikut :
∴ F=−2 yρgA ( pers.1 )
m=LAρ
∴ F=LAρa ( pers .2)
Kemudian antara persamaan 1 dan 2 kemudian disamadengankan,
sehingga
LAρa=−2 yρgA
−2 g
∴ a= y
L
a=−ω 2 y
−2 g
a= y=−ω 2 y
L
Sedangkan nilai omega (𝜔) sendiri adalah
2g
ω=
√ L
Nilai percepatan memiliki nilai sebanding dengan perpindahan dan
memiliki nilai periode sebesar :
L
T =2 π
√ 2g

2.4 Batang
Pada percobaan menggunakan batang sebagai media penelitiannya,
osilasi akan terjadi apabila sebuah benda digantung pada poros O dan
kemudian diberi simpangan lalu dilepas. Untuk batang sendiri, peristiwa
osilasi dipengaruhi oleh torka yang nilainya dapat ditemukan dengan
menggunakan persamaan
−mghsinθ
Kemudian, untuk nilai periodenya memiliki persamaan yang hampir mirip
dengan osilasi pipa u namun terdapat penambahan komponen seperti
berikut
L
T =2 π
√ mgR
Namun, tidak hanya dengan persamaan tersebut, periode juga dapat
dihitung dengan
2 8 π2 L
T =
3g
Sehingga untuk mencari gravitasinya, kita dapat menggunakan persamaan
berikut
8 π2 L
g=
3 g T2

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Percobaan Osilasi pada Bandul
 Bandul
 Tali
 Penggaris
 Stopwatch
 Timbangan
 Statif (paku dan tripod)
2. Percobaan Osilasi pada Pipa U
 Selang
 Air
 Penggaris
 Stopwatch

3.2 Skema Percobaan


 Percobaan Osilasi pada Bandul
 Percobaan Osilasi pada Pipa U

3.3 Langkah-langkah Praktikum


1. Gerak Osilasi pada Bandul
 Rangkai alat dan bahan sesuai dengan skema,
 Lakukan percobaan dengan memvariasikan panjang tali,
 Simpangkan bandul sebesar 20° lalu diukur waktunya selama 10
ayunan bandul,
 Interval variasi panjang tali adalah 5 cm, lakukan ulang langkah 3
dan 4,
 Ulangi 10 kali.
2. Gerak Osilasi pada Pipa U
 Rangkai alat dan bahan sesuai skema,
 Masukkan air ke selang yang sudah disediakan,
 Percobaan akan dilakukan dengan memn=variasikan beda tinggi
muka air di dalam selang,
 Tutup kedua ujung selang dengan jari tangan, naikkan ujung selang
pada tangan sampai air di ujung kanan dan kiri memiliki beda tinggi
sebesar 5 cm,
 Lepas jari tangan yang menutupi ujung selang dan hitung waktu
tempuh 3 kali ayunan air.
 Catat beda tinggi air yang digunakan dan waktu tempuh 3 kali
ayunan air,
 Ulangi langkah 4-6 dengan variasi beda tinggi muka air di dalam
selang dengan interval beda tinggi sebesar 5 cm.

3.4 Analisis Data


3.4.1. Tabel Data
 Gerak Osilasi pada Bandul

 Gerak No Percobaan Ke- Panjang Tali (cm) Periode Ayunan


1 Awal 55
Osilasi 2 I 50
pada 3 II 45
4 III 40
Pipa U 5 IV 35
6 V 30
No Percobaan
7 Ke- VI Beda Tinggi25
(cm) Periode
1 8 1 VII 5 20
2 9 2 VIII 10 15
3 10 3 IX 15 10
4 4 20
5 5 25
3.4.2. Grafik
 Grafik Osilasi Bandul

Periode

Panjang Tali

 Gerak Osilasi Pipa U

Periode

Beda Tinggi
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan osilasi dengan memanfaatkan bandul sebagai media


pengamatannya, didapatkanlah data sebagai berikut :
No Percobaan Ke- Panjang Tali (cm) Waktu Periode
(s) Ayunan
1 Awal 55 14,59 1,459
2 I 50 13,47 1,347
3 II 45 12,69 1,269
4 III 40 11,76 1,176
5 IV 35 10,99 1,099
6 V 30 10,13 1,013
7 VI 25 8,36 0,836
8 VII 20 8,18 0,818
9 VIII 15 6,88 0,688
10 IX 10 5,32 0,532

Sehingga, grafik yang nampak akan seperti berikut


Periode vs Panjang Tali
1.6
1.4
1.2
1
Periode
0.8
0.6
0.4
0.2
0
55 50 45 40 35 30 25 20 15 10

Panjang Tali

Sedangkan pada percobaan osilasi dengan Pipa U, didapatkan data sebagai


berikut :
No Percobaan Ke- Beda Tinggi (cm) Waktu (s) Periode
1 1 5 5,12 1,706667
2 2 10 5,19
1,73
3 3 15 5,19
1,73
4 4 20 5,38 1,793333
5 5 25 5,45
1,816667

Sehingga, kita akan mendapatkan grafik seperti berikut

Periode vs Beda Tinggi


1.84
1.82
1.8
1.78
1.76
Periode

1.74
1.72
1.7
1.68
1.66
1.64
5 10 15 20 25

Beda Tinggi
Dari hasil kedua percobaan, dapat kita lihat bahwa grafik menunjukkan
kenaikan (apabila grafik 1 dimulai dengan panjang tali 10 cm maka
grafiknya akan naik).

Pada percobaan pertama, bandul diberi simpangan sebesar 20° kemudian


dilepaskan dan mulai mengayun. Untuk pengambilan datanya sendiri, kita
akan menghitung waktu yang dibutuhkan bandul dengan panjang tali
divariasi interval 5 cm untuk melakukan 10 ayunan. Maka, didapatkanlah
bahwa bandul dengan panjang tali 55 cm menempuh waktu 14,59 sekon dan
memiliki periode sebesar 1,459. Sedangkan, apabila panjang tali semakin
pendek, maka akan semakin kecil pula nilai periodenya dengan nilai terkecil
pada percobaan ini berada pada panjang tali 10 cm berperiode 0,532.
Dengan melihat data dan grafik yang tersedia, dapat kita pahami bahwa
panjang tali jelas memiliki hubungan langsung dengan periodenya dan
sifatnya sendiri berbanding lurus. Artinya, apabila sebuah tali semakin
pendek ukurannya maka ayunannya akan semakin cepat untuk sampai
kembali ke titik kesetimbangannya sedangkan apabila sebuah tali memiliki
ukuran yang panjang maka ia akan memerlukan waktu yang lebih banyak
untuk menempuh jarak ke titik kesetimbangannya. Hal ini sesuai dengan
persamaan periode milik bandul yaitu

l
T=
√ g

Sama halnya dengan percobaan yang dilakukan dengan pipa U sebagai


media pengamatannya, grafik menunjukkan kenaikan. Apabila bandul
menggunakan 10 ayunan sebagai variable terikatnya maka pada pipa u, kita
hanya akan menggunakan 3 ayunan air dalam pipa. Hasil pengamatannya
baik berupa grafik maupun tabel, menunjukkan bahwa periode dari beda
tinggi sebesar 5 cm hanya bernilai 1,7 sedangkan beda tinggi 25 cm sebesar
1,8. Hal ini menunjukkan bahwa periode dan beda tinggi memiliki
hubungan langsung pula dan sifatnya berbanding lurus. Di mana, nilai
periode akan bertambah besar seriring dengan nilai beda tingginya dan
sesuai dengan rumus yang berlaku pada pipa U, yaitu
L
T =2 π
√ 2g

Dengan begitu, dapat kita lihat dari percobaan ini, meski mungkin masih
terdapat human error, namun kita dapat memahami bahwa factor panjang
tali dan beda tinggi baik pada bandul maupun pipa u memiliki pengaruh
serta nilainya berbanding lurus dengan periodenya.

BAB V

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah kita lakukan, dapat kita simpulkan bahwa
osilasi dapat diartikan sebagai gerak suatu benda di mana benda tersebut akan
kembali lagi menuju titik awalnya atau titik kesetimbangannya, Pada
percobaan dengan menggunakan media bandul, kita juga dapat melihat bahwa
panjang tali yang divariasikan memiliki hubungan lurus dengan nilai
periodenya. Hal ini dapat terjadi karena semakin panjang suatu tali maka akan
semakin lambat sebuah bandul untuk kembali ke titik awalnya dan
sebaliknya. Sama halnya dengan percobaan bandul, pada percobaan pipa u,
semakin besar nilai beda tinggi, maka nilai periodenya akan semakin besar.
Hal ini menandakan bahwa antara beda tinggi dengan nilai periode
berbanding lurus dengan periodenya dan sesuai dengan persamaan yang ada,
yaitu :

 Persamaan periode pada bandul


l
T=
√ g
 Persamaan periode pada pipa u
L
T =2 π
√ 2g
DAFTAR PUSTAKA

Berita Update. (2020). Gerak Harmonik Sederhana : Pengertian dan


Karakteristiknya. Diakses pada September 18, 2021, dari
https://kumparan.com/berita-update/gerak-harmonik-sederhana-
pengertian-dan-karakteristiknya-1ukpBUQRiOq/full

Khanafiyah, S. (2009). Percobaan Osilasi Bandul Fisis Bentuk Sederhana Sebagai


Tugas Penelitian pada Materi Momen Inersia di SMA. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, 5(1).

Rahmah, Azzahra. (2021). Rumus Osilasi beserta dengan Pengertian dan Contoh
Soalnya. Diakses pada September 18, 2021, dari
https://rumus.co.id/osilasi-dan-contoh-soal/

Ristianto, Sigit & Gede Bayu Suparta. (2009). Eksperimen Gerak Harmonik Dua
Batang Terkunci Sebagian. Prosiding Seminar Nasional Penelitian,
Pendidikan, dan Penerapan MIPA. Diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/12220/1/28_Fis_Sigit.pdf

Tim Asisten Praktikum Gelombang. (2021). Praktikum Osilasi [Powerpoint


slides]. [Available from
https://docs.google.com/presentation/d/1V19qKK8DqEKBUCwXTufzGI
bQ4cC5CF2-UpG6lyOgrN8/edit#slide=id.p3
UNKRIS. Gerak Harmonik Sederhana. Diakses pada September 18, 2021, dari
http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Gerak-Harmonik-
Sederhana_100244_sttmcileungsi_p2k-unkris.html

Anda mungkin juga menyukai