Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM AYUNAN BANDUL SEDERHANA

I. KOMPETENSI INTI
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

II. TUJUAN
1. Peserta didik dapat menentukan hubungan massa (m) terhadap
periode ayunan.
2. Peserta didik dapat menentukan hubungan panjang tali (l) terhadap
periode ayunan.
3. Peserta didik dapat menentukan besar gravitasi di tempat tinggal
masing-masing
III. LANDASAN TEORI
Gerak Harmonik Sederhana
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak – balik benda melalui
suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda
dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak Harmonik Sederhana dapat
dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam
silinder gas, gerak osilasi air raksa/ air dalam pipa U, gerak
horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya
2. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/
bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
Telaah terhadap bunyi dan getaran sangat berkait bahkan tidak dapat
dipisahkan dengan kajian tentang ayunan atau yang disebut juga
dengan istilah osilasi. Gejala ini dalam kehidupan kita sehari-hari
contohnya adalah gerakan bandul jam, gerakan massa yang digantung
pada pegas, dan bahkan gerakan dawai gitar saat dipetik. Ketiganya
merupakan contoh-contoh dari apa yang disebut sebagai ayunan.
Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana
1. Gerak harmonik pada bandulKetika beban digantungkan pada
ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan dian di titik
keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka
beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban
akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada
ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
2. Gerak harmonik pada pegas Semua pegas memiliki panjang alami
sebagaimana tampak pada gambar 2. Ketika sebuah benda
dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang
(bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai titik
kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang).
Syarat sebuah benda melakukan Gerak Harmonik Sederhana adalah
apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangannya. Apabila gaya
pemulih sebanding dengan simpangan x atau sudut 0 maka pendulum
melakukan Gerak Harmonik Sederhana.
Gaya pemulih pada sebuah ayunan menyebabkannya selalu bergerak
menuju titik setimbangnya. Periode ayunan tidak berhubungan dengan
dengan amplitudo, akan tetapi ditentukan oleh parameter internal yang
berkait dengan gaya pemulih pada ayunan tersebut.
Periode adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk
melakukan satu getaran lengkap. Getaran adalah gerakan bolak-balik
yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat lemahnya
dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan.

Satu getaran adalah satu kali gerak bolak-balik penuh. Satu kali getaran
pada bandul, jika bandul bergerak dari A-B-C-B-A
Periode ayunan Bandul adalah : Waktu yang dibutuhkan bandul untuk
satu kali getaran
t
T=
n
T = pereode (s)
t = waktu (s)
n = jumlah getaran
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu
satu detik
n
f=
t
t = waktu (s)
n = jumlah getaran
f = frekuensi (Hz)
1
Periode juga dapat dicari dengan satu dibagi dengan frekuensi (𝑇 = 𝑓).

Dan frekuensi juga dapat dicari dengan satu dibagi dengan pereode
1
(𝑓 = 𝑇).
GAMBAR AYUNAN BANDUL SEDERHANA

Adapun gaya pemulih pada benda m yang melakukan grak harmonik


sederhana adalah F = m.a = m ( - 𝜔2 x) sehingga dapat diperoleh bahwa
periode ayunan tali adalah

𝑙
𝑇 = 2𝜋√
𝑔

Dengan T adalah periode ayunan, l adalah panjang tali dan g adalah


grvitasi bumi.Sehingga untuk menghitung gravitasi di tempat terjadinya
ayunan sederhana adalah,
4𝜋 2
𝑔= 𝑙
𝑇2

Dengan :
l = Panjang tali (m)
g = Percepatan gravitasi (ms-2)
T = pereode (s)
IV. ALAT DAN BAHAN
 Benang
 Stop watch
 Mistar 100 cm
 Busur
 Beban yang massanya berbeda
 Statif buatan

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perhatikan video dengan alamat
https://www.youtube.com/watch?v=jH7Qeehj_8w atau video
yang lain tentang percobaan gerak harmonik sederhana
2. Menyediakan alat untuk percobaan.
3. Mengukur panjang tali dari pusat bola titik gantung ± 90 cm.
4. Kemudian mengukur sudut simpangan bola ± 150 sampai
200 kemudian dilepas.
5. Catat waktu untuk 12 ayunan dengan menekan stop watch pada
saat bandul dilepas dan lakukan tiga kali
6. Mengulang prosedur nomor 4 untuk panjang tali 70,60, dan 55
7. Membuat tabel dari hasil yang diperoleh

VI. DATA HASIL PENGAMATAN


PANJANG WAKTU 12 AYUNAN (sekon) Pereode
NO. Beban TALI T1 T2 T3 rata-rata

1. Massa 70

2. pertama 60

3. 55

4. 70
PANJANG WAKTU 12 AYUNAN (sekon) Pereode
NO. Beban TALI T1 T2 T3 rata-rata

5. Massa 60

6. kedua 55

T1 = pereode yang diperoleh dari percobaan pertama


T2 = pereode yang diperoleh dari percobaan kedua
T3 = pereode yang diperoleh dari percobaan ketiga

VII. TUGAS

1. Mengapload video saat melakukan praktikum


2. Mengambil data hasil praktikum dan memasukkannya ke dalam
tabel
3. Mengolah hasil praktikum untuk menghitung percepatan gravitasi
untuk setiap panjang tali yang berbeda dan massa yang berbeda di
tempat tinggal masing-masing
4. Bandingkan percepatan gravitasi yang diperoleh dengan yang ada
pada literature
5. Buatlah kesimpulan
6. Laporan dikumpulkan diteams
7. Dikumpulkan terakhir tanggal 3 April 2021

Anda mungkin juga menyukai