Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU TEKNIK LABORATORIUM FISIKA

LKS BERBASIS KEARIFAN LOKAL PONTIANAK PADA MATERI


FISIKA KELAS X

GETARAN HARMONIK SEDERHANA

DOSEN PENGAMPU: IRA NOFITA SARI, M.Pd

DISUSUN OLEH

MAYA WULANDARI

221710002

FAKULTAS MIPA DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2020
GETARAN HARMONIK SEDERHANA

A. ILUSTRASI TERKAIT GAMBAR

Gambar.Tradisi Naik Ayun di Pontianak

Naik Ayun merupakan kegiatan sosial yang melibatkan keluarga besar


dan para warga masyarakat yang ada di Pontianak. Dalam prosesi Naik Ayun,
anak yang sudah berusia 40 hari akan diayunkan, dan kemudian dikelilingi oleh
sesepu dan orang tua anak sebanyak tujuh kali. Pada prosesi tersebut, ketika
ayunan dimainkan maka ayunan tersebut akan bergetar secara berulang dan lama
kelamaan akan berhenti dan kembali pada posisi semula. Berdasarkan ilutrasi
tersebut menimbulkan pertanyaan mengapa ayunan setelah digerakan mengalami
getaran berulang-ulang dan berhenti kembali pada posisi awalnya ?

B. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Mengetahui definisi getaran yang terjadi pada ayunan
2. Mengetahui gaya pemulih pada ayunan tersebut

C. RINGKASAN MATERI
Pengertian Getaran
Getaran adalah suatu peristiwa gerak bolak balik
secara teratur suatu benda melalui satu titik seimbang. Karena
terjadi dengan teratur, getaran sering juga disebut dengan
gerak periodik. Kuat atau lemahnya pergerakan benda tersebut
dipengaruhi oleh jumlah energi yang diberikan. Semakin besar
energi yang diberikan maka semakin kuat pula getaran yang
terjadi. Satu Getaran sama dengan satu kali gerakan bolak
balik penuh dari benda tersebut. Contoh sederhana getaran
yaitu gerakan pegas yang diberikan beban, misalnya
pemanfaatan pegas untuk menjadi ayunan anak. (Halliday,
1985)
Getaran Pada Bandul Sederhana
Gambar dibawah ini ialah contoh getaran pada bandul
sederhana, berdasarkan pada bandul tersebut, Satu Kali
Getaran ialah satu kali pergerakan bandul dari titik A – B – C
– B – A. Satu Kali getaran juga bisa dihitung titik mulainya
dengan titik B atau Titik C (P.Beer,Ferdinand, 1994)

Gaya Pemulih pada getaran harmonik


Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang
terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk.
Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali
benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat
gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik
sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan
gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu
mengarah pada titik kesetimbangan benda. (Stockley, 2000)

Gaya Pemulih pada Ayunan Matematis


Ayunan matematis atau ayunan sederhana merupakan
suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik tetap
pada seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan tali
tidak dapat bertambah panjang. Contoh ayunan matematis ini
adalah jam bandul. Sebuah beban bermassa m tergantung pada
seutas kawat halus kaku sepanjang A dan massanya dapat
diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan
membentuk sudut θ , seperti terlihat pada Gambar 3.8b, gaya
pemulih bandul tersebut ialah mg sinθ . Secara matematis
dapat dituliskan
F = –mg sinθ (3–12)
Oleh karena sinθ =y/l , Persamaan (3–12) dapat dituliskan
sebagai berikut. (Ishaq, 2007)

D. EKSPERIMEN
1. Alat dan Bahan
a) Statip
b) Tali
c) Stopwatch
d) Neraca lengan
e) Beban (50gr dan 100gr)
f) Busur
g) Penggaris

2. Cara Kerja
Percobaan ini dibagi menjadi 3 bagian, masing-masing
diulang sebanyak 3 kali percobaan. Tiap bagian dilakukan
secara berturut-turut dengan perbedaan besarnya
amplitudo, panjangnya tali, dan beratnya massa beban.
Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
a) Siapkan Statip kemudian atur berat beban, panjang tali,
dan besar amplitudo sesuai yang telah ditentukan
b) Gunakan busur untuk mengukur sudutnya
c) Ayunkan bandul dengan posisi sudut yang telah
ditentukan
d) Hidupkan stopwatch bersamaan dengan pertama kali
bandul diayunkan
e) Hentikan stopwatch jika bandul sudah melakukan 20
kali ayunan
f) Catat waktu terakhir di stopwatch
g) Ulangi percobaan hingga 3 kali pada tiap bagian
h) Tuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel

3. Data Pengamatan
a) Jumlah getaran (n) = 20 kali
b) Gunakan persamaan periode T = t/n dengan t adalah
waktu untuk 20 getaran
c) Tabel data waktu

I Tabel
Waktu bandul terhadap amplitudo bandul, pada panjang
100 cm dan beban 100 g

Amplitudo Waktu t1 Waktu t2 Waktu


No Waktu t3
rata-rata
1 20 °
2 30 °
3 40 °

II Tabel
Waktu bandul terhadap panjang bandul pada massa 100 dan
amplitudo 30 °
Panjang Waktu t1 Waktu t2 Waktu
No Waktu t3 rata-rata
(cm)
1 40 cm
2 70 cm
3 100 cm

III Tabel
Waktu bandul terhadap beban bandul pada panjang 100 dan
amplitudo 30 °
Massa (g) Waktu t1 Waktu t2 Waktu
No Waktu t3
rata-rata
1 50 g
2 100 g
3 150 g

E. KESIMPULAN
1. Dari hasil eksperimen yang kamu dapatkan, apakah besar
amplitudo mempengaruhi atau tidak pada besarnya periode?
2. Apakah jika tali pada ayunan bandul lebih panjang akan
mempengaruhi periode? Dan apakah jika panjang tali pada
ayunan bandul lebih kecil akan mempengaruhi periode?
3. Apakah jika massa pada bandul ditambahkan akan
mempengaruhi periode pada ayunan bandul?
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, David dan Resnick, Robert. 1985. Fisika Jilid 1,


Edisi ke Tiga. Jakarta : Erlangga.
Stockley, Corinne dkk. 2000. Kamus Fisika Bergambar.
Jsakarta : Erlangga
Ishaq, Mohamad. 2007. fisika dasar edisi 2. Yogyakarta :
Graha Ilmu
P.Beer,Ferdinand dan Jhonston, E Russell. 1994. Mekanika
Untuk Insinyur STATIKA Edisi Keempat. Jakarta :
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai