PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Praktikan mampu memahami osilasi,
1.2.2 Praktikan mampu mencari dan memahami hubungan variasi panjang
tali dengan periode osilasi,
1.2.3 Praktikan mampu mencari dan memahami hubungan variasi beda
tinggi dengan periode osilasi,
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Osilasi
Osilasi merupakan gerak berulang seperti maju mundur, atas bawah
yang pada akhir pergerakannya akan kembali di posisi awal. Osilasi sendiri
biasanya kerap dikaitkan dengan bandul, batang dan pipa u dalam percobaan
fisika namun ternyata osilasi tak jauh hubungannya dengan kehidupan
manusia. Peran osilasi dapat dilihat pada orang utan yang bergelantungan di
pohon, anak yang bermain ayunan, gerak ayun tangan manusia ketika
sedang berjalan dan masih banyak lagi.
Untuk mengidentifikasi sebuah osilasi secara lebih detail, gerak ini
dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Osilasi harmonic sederhana
Gerak bolak-balik yang terjadi di sekitar titik kesetimbangan.
Gaya pemulih dari jenis gerak ini berbanding lurus dengan
perpindahan namun bekerja dengan arah berlawanan dengan
perpindahan. Kemudian jenis ini dibagi lagi menjadi dua yaitu :
• Linier, misal gerak bolak-balik pada penghisap dalam
silinder gas, gerak osilasi fluida pada pipa U dan gerak
bolak-balik pada pegas.
• Angular, misalnya pada gerak bandul, ayunan torsi.
2. Osilasi harmonic teredam
Gerak osilasi yang dipengaruhi oleh pengaruh luar dan kemudian
akan diperlambat seiring waktu lalu berhenti pada waktu tertentu.
3. Osilasi paksa
Gerak osilasi ini terjadi akibat adanya tambahan gaya luar dari
periodic.
Tidak jauh berbeda dengan gelombang lainnya, osilasi juga memiliki
hubungan erat dengan periode dan frekuensi. Pada kasus osilasi :
1. Periode,
Diartikan sebagai waktu yang digunakan massa untuk
melakukan satu kali osilasi. Di mana satu kali osilasi dihitung
apabila sebuah massa melakukan pergerakan dari titik awal
melewati titik keseimbangan menuju ke simpangan maksimum
pada ujung lainnya dan kembali ke titik awal dengan melewati
titik keseimbangannya. Hasil dari persamaan ini biasanya akan
disimbolkan dengan hutuf T.
1
𝑇=
𝑓
2. Frekuensi
Diartikan sebagai banyaknya osilasi yang terjadi tiap
detiknya sehingga kita akan menemukan hubungan antara
periode dan frekuensi dalam osilasi. Frekuensi sendiri memiliki
hubungan berbanding terbalik dengan periode. Apabila periode
dilambangkan dengan huruf T, maka frekuensi diberi lambang f.
1
𝑓=
𝑇
2.2 Bandul
Percobaan osilasi umumnya dilakukan dengan memanfaatkan
sebuah massa yang digantung pada tiang kemudian diberi gaya dan dilihat
pergerakannya. Percobaan bandul dinilai dapat memberikan gambaran
cukup jelas mengenai pergerakan dari satu titik ke titik lain dengan melewati
titik kesetimbangannya.
Ketika beban hanya didiamkan dan tidak diberi gaya, maka beban
akan diam di titik keserimbangannya yaitu pada titik B. Kemudian ditarik
ke titik A dan dilepas, maka bandul akan bergerak ke B-C-A.
Untuk bandul, terdapat beberapa rumus yang dapat kita gunakan
seperti :
• Gaya saat menyimpang
𝐹 = −𝑚 𝑔 𝑠𝑖𝑛𝜃
• Periode
𝑙
𝑇= √
𝑔
2.3 Pipa U
Sama hal nya dengan bandul, percobaan osilasi biasa juga
menggunakan pipa u sebagai media penelitiannya. Pada pipa u, titik
setimbang dinyatakan apabila ketinggian air pada dua sisinya (kedua
lengannya) sama. Osilasi akan terjadi apabila di salah satu sisi lengan pipa
u memiliki ketinggian air tertentu sedangkan sisi lainnya ditutup dan
kemudian dilepaskan. Untuk pipa U sendiri, kita data mencari periodenya
dengan cara :
𝑃 = 2𝑦𝑔𝜌
Kemudian, gaya pada zat cair adalah hasil perkalian antara tekanan
dengan luar penampang tabung yang bila ditulis dalam persamaan akan
dibentuk sebagai berikut :
∴ 𝐹 = −2𝑦𝜌𝑔𝐴 (𝑝𝑒𝑟𝑠. 1)
𝑚 = 𝐿𝐴𝜌
∴ 𝐹 = 𝐿𝐴𝜌𝑎 (𝑝𝑒𝑟𝑠. 2)
Kemudian antara persamaan 1 dan 2 kemudian disamadengankan, sehingga
𝐿𝐴𝜌𝑎 = −2𝑦𝜌𝑔𝐴
2𝑔
∴𝑎= − 𝑦
𝐿
𝑎 = −𝜔2 𝑦
2𝑔
𝑎= − 𝑦 = −𝜔2 𝑦
𝐿
Sedangkan nilai omega (𝜔) sendiri adalah
2𝑔
𝜔= √
𝐿
𝐿
𝑇 = 2𝜋√
2𝑔
2.4 Batang
Pada percobaan menggunakan batang sebagai media penelitiannya,
osilasi akan terjadi apabila sebuah benda digantung pada poros O dan
kemudian diberi simpangan lalu dilepas. Untuk batang sendiri, peristiwa
osilasi dipengaruhi oleh torka yang nilainya dapat ditemukan dengan
menggunakan persamaan
−𝑚𝑔ℎ𝑠𝑖𝑛𝜃
Kemudian, untuk nilai periodenya memiliki persamaan yang hampir mirip
dengan osilasi pipa u namun terdapat penambahan komponen seperti berikut
𝐿
𝑇 = 2𝜋√
𝑚𝑔𝑅
Namun, tidak hanya dengan persamaan tersebut, periode juga dapat dihitung
dengan
8𝜋 2 𝐿
𝑇2 =
3𝑔
Sehingga untuk mencari gravitasinya, kita dapat menggunakan persamaan
berikut
8𝜋 2 𝐿
𝑔=
3𝑔𝑇 2
BAB III
METODE PENELITIAN
Periode
Panjang Tali
Periode
Beda Tinggi
BAB IV
0,8
0,6
0,4
0,2
0
55 50 45 40 35 30 25 20 15 10
Panjang Tali
Sedangkan pada percobaan osilasi dengan Pipa U, didapatkan data sebagai
berikut :
No Percobaan Ke- Beda Tinggi (cm) Waktu (s) Periode
1 1 5 5,12 1,706667
2 2 10 5,19 1,73
3 3 15 5,19 1,73
4 4 20 5,38 1,793333
5 5 25 5,45 1,816667
Sehingga, kita akan mendapatkan grafik seperti berikut
1,74
1,72
1,7
1,68
1,66
1,64
1,62
5 10 15 20 25
Beda Tinggi
Dari hasil kedua percobaan, dapat kita lihat bahwa grafik menunjukkan
kenaikan (apabila grafik 1 dimulai dengan panjang tali 10 cm maka grafiknya
akan naik).
𝑙
𝑇= √
𝑔
𝐿
𝑇 = 2𝜋√
2𝑔
Dengan begitu, dapat kita lihat dari percobaan ini, meski mungkin masih
terdapat human error, namun kita dapat memahami bahwa factor panjang tali
dan beda tinggi baik pada bandul maupun pipa u memiliki pengaruh serta
nilainya berbanding lurus dengan periodenya.
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kita lakukan, dapat kita simpulkan bahwa osilasi
dapat diartikan sebagai gerak suatu benda di mana benda tersebut akan kembali
lagi menuju titik awalnya atau titik kesetimbangannya, Pada percobaan dengan
menggunakan media bandul, kita juga dapat melihat bahwa panjang tali yang
divariasikan memiliki hubungan lurus dengan nilai periodenya. Hal ini dapat
terjadi karena semakin panjang suatu tali maka akan semakin lambat sebuah
bandul untuk kembali ke titik awalnya dan sebaliknya. Sama halnya dengan
percobaan bandul, pada percobaan pipa u, semakin besar nilai beda tinggi,
maka nilai periodenya akan semakin besar. Hal ini menandakan bahwa antara
beda tinggi dengan nilai periode berbanding lurus dengan periodenya dan
sesuai dengan persamaan yang ada, yaitu :
𝑙
𝑇= √
𝑔
𝐿
𝑇 = 2𝜋√
2𝑔
DAFTAR PUSTAKA
Rahmah, Azzahra. (2021). Rumus Osilasi beserta dengan Pengertian dan Contoh
Soalnya. Diakses pada September 18, 2021, dari
https://rumus.co.id/osilasi-dan-contoh-soal/
Ristianto, Sigit & Gede Bayu Suparta. (2009). Eksperimen Gerak Harmonik Dua
Batang Terkunci Sebagian. Prosiding Seminar Nasional Penelitian,
Pendidikan, dan Penerapan MIPA. Diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/12220/1/28_Fis_Sigit.pdf
UNKRIS. Gerak Harmonik Sederhana. Diakses pada September 18, 2021, dari
http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Gerak-Harmonik-
Sederhana_100244_sttmcileungsi_p2k-unkris.html