(RPP)
Sekolah : -
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VIII/II (Dua)
Materi Pokok : Getaran, Gelombang dan Bunyi
Alokasi Waktu : 15 JP x 40 menit
1.1 Mengagumi keteraturan dan 1.1 Mensyukuri semua ciptaan Allah SWT
kompleksitas ciptaan Tuhan termasuk indra pendengaran dan sistem
tentang aspek fisik dan kimiawi, sonar pada makhluk hidup
kehidupan dalam ekosistem, dan
peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkan-
nya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu, jujur, kerja
(memiliki rasa ingin tahu; sama, dan hati-hati
objektif; jujur; teliti; cermat; 1.2 Teliti dalam melakukan percobaan
tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif; dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari.
C. MATERI PEMBELAJARAN
I. Getaran
Peristiwa getaran dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak kita
temui, mungkin sedikit yang memahami bahwa peristiwa tersebut adalah
getaran. Saat seorang gitaris memetik gitar tampak senar gitar akan bergetar.
Sedangkan saat tangan kita menghentikan getaran maka bunyi dari gitar pun
akan menghilang. Begitu pula dengan mengapa kita dapat berbicara dan
menghasilkan beragam bunyi dari mulut kita, hal itu terjadi akibat adanya
getaran dari pita suara kita. Getaran dari suatu benda akan dirambatkan oleh
udara dan menggetarkan gendang telinga kita. Getaran tersebut terbaca oleh
saraf otak sehingga kita dapat mendengar bunyi yang dihasilkan. Contoh
lainnya pernahkah kamu melihat jam dinding yang memakai bandul? Jarum
jam tersebut bergerak akibat adanya gerak bolak balik bandul. Begitu juga
dengan ayunan.
Satu kali getaran adalah ketika benda bergerak dari titik A-O-B-O-A.
Salah satu ciri getaran adalah adanya amplitudo (simpangan terbesar). Jarak
OA dan OB merupakan amplitudo.
1. Amplitudo getaran
2. Frekuensi
n
f=
t
Keterangan:
n = jumlah getaran
1 KHz = 103 Hz
3. Periode
t
T=
n
Keterangan:
T = periode (s)
n = jumlah getaran
1 1
T = atau f =
f T
contoh soal
1. Pada suatu pegas tergantung sebuah beban yang bergetar 40 kali dalam
waktu 10 sekon. Hitunglah besar
a. frekuensi getaran
b. periode getaran
Penyelesaian:
Diketahui pegas bergetar 40 kali dalam 10 sekon.
Ditanyakan:
a. f.....?
b. T....?
Jawab:
a. Frekuensi adalah banyaknya getaran tiap sekon, maka
banyaknya getaran dalam 1 sekon.
n 40 getaran
f= = =4 getaran/sekon
t 10 s
b. Periode
1 1
T = = =0,333 sekon
f 3
c. Banyaknya getaran
n
f=
t
n=fx t
n=3 x 10
¿ 30 getaran
II. Gelombang
Energi getaran akan merambat dalam bentuk gelombang. Pada perambatan
gelombang yang merambat adalah energi, sedangkan zat perantaranya tidak ikut
merambat (hanya ikut bergetar). Seperti pada saat kita mendengar getaran akan
merambat dalam bentuk gelombang yang membawa sejumlah energi, sehingga
sampai ke saraf yang menghubungkan ke otak kita. Berdasarkan energinya,
gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik. Perambatan gelombang mekanik memerlukan
medium, misal gelombang tali, gelombang air, dan gelombang bunyi. Perambatan
gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium, misal gelombang radio,
gelombang cahaya, dan gelombang radar. Berdasarkan arah rambat dan arah
getarannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
1) Gelombang Transversal
2) Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal dapat kamu amati pada slinki atau pegas yang diletakkan
di atas lantai. Ketika slinki digerakkan maju-mundur secara terus-menerus, akan
terjadi gelombang yang merambat pada slinki dan membentuk pola rapatan dan
regangan. Gelombang longitudinal memiliki arah rambat yang sejajar dengan arah
getarannya.
Seperti halnya pada gelombang transversal, waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh satu gelombang pada gelombang longitudinal disebut periode
gelombang dengan satuan sekon (s) dan dilambangkan dengan T. Jumlah
gelombang yang terbentuk dalam 1 sekon disebut frekuensi gelombang.
Lambang untuk frekuensi adalah f dengan satuannya hertz (Hz).
t n
T= atau f=
n t
1 1
T= atau f=
f T
v
λ=
f
1
oleh karena f = , rumus tersebut dapat ditulis:
T
λ=v ∙ T
Keterangan:
λ=¿ panjang gelombang (m)
v=¿ cepat tambat gelombang (m / s)
f =¿ frekuensi gelombang (Hz)
T =¿ periode gelombang (sekon)
III. Bunyi
Bunyi adalah hasil getaran sebuah benda yang menghasilkan bunyi disebut
sumber bunyi. Bunyi dapat terdengar apabila ada 1.) sumber bunyi, 2.)
medium/zat perantara, 3.) alat penerima/pendengar. Seberapa cepat kita dapat
mendengar bunyi? Ahli fisika bernama Miller melakukan percobaan untuk
mengukur kecepatan bunyi di udara dengan menembakkan peluru sebagai sumber
bunyi dan meletakkan detektor pada jarak tertentu. Kecepatan bunyi tergantung
pada temperatur. Semakin rendah suhu lingkungan semakin besar kecepatan
bunyi. Hal ini membuktikan mengapa pada malam hari bunyi terdengar lebih jelas
daripada siang hari. Pada siang hari gelombang bunyi dibiaskan ke arah udara
yang lebih panas (ke arah atas) karena suhu udara di permukaan bumi lebih dingin
dibandingkan dengan udara pada bagian atasnya. Berlawanan pada malam hari,
gelombang bunyi dibiaskan ke arah yang lebih bawah karena suhu permukaan
bumi lebih hangat dibandingkan dengan udara pada bagian atasnya.
Tabel 3.1 Cepat rambat bunyi pada berbagai jenis suhu udara
Gambar 3.2 Cepat rambat bunyi pada berbagai medium
Anjing adalah salah satu contoh hewan yang mampu menangkap bunyi
infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik (hingga 40.000 Hz). Anjing akan
terbangun jika mendengar langkah kaki manusia walaupun sangat pelan. Hal ini
menjadi alasan oleh sebagian orang untuk memanfaatkan anjing sebagai penjaga
rumah. Kelelawar dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik saat terbang.
Selain anjing, kelelawar juga mampu memanfaatkan bunyi dengan baik. Pada
malam hari, mata kelelawar mengalami disfungsi (pelemahan fungsi). Kelelawar
menggunakan indera pendengarannya untuk "melihat". Kelelawar mengeluarkan
bunyi ultrasonik sebanyak mungkin. Kemudian, kelelawar mendengarkan bunyi
pantul tersebut untuk mengetahui letak suatu benda dengan tepat, sehingga
kelelawar mampu terbang dalam keadaan gelap tanpa menabrak benda-benda
disekitarnya. Mekanisme untuk memahami keadaan lingkungan dengan bantuan
bunyi pantul ini sering disebut dengan sistem ekolokasi.
B. Karakteristik Bunyi
1. Tinggi Rendah Dan Kuat Lemah Bunyi
Bunyi dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan telinga sakit dan nyeri
karena gendang telinga ikut bergetar lebih cepat. Tinggi rendahnya nada ini
ditentukan frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar frekuensi bunyi, akan semakin
tinggi nadanya. Sebaliknya, jika frekuensi bunyi rendah maka nada akan semakin
rendah. Garpu tala yang digetarkan pelan-pelan menghasilkan simpangan yang
kecil, sehingga amplitudo gelombang yang dihasilkan juga kecil. Hal ini
menyebabkan bunyi garpu tala terdengar lemah. Pada saat garpu tala digetarkan
akan menghasilkan simpangan yang besar dan amplitudo gelombang yang
dihasilkan juga besar sehingga bunyi garpu tala terdengar keras. Kuat lemahnya
suara ditentukan oleh amplitudonya.
2. Nada
Bunyi musik akan lebih enak didengarkan karena bunyi musik memiliki
frekuensi getaran teratur yang disebut nada, sebaliknya bunyi yang memiliki
frekuensi yang tidak teratur disebut desah.
4. Resonansi
Ikut bergetarnya udara yang ada di dalam kentongan setelah dipukul
mengakibatkan bunyi kentongan terdengar semakin keras. Hal inilah yang disebut
resonansi. Resonansi dapat terjadi pada kolom udara.
Prinsip kerja resonansi digunakan manusia karena memiliki beberapa
keuntungan, misal dapat memperkuat bunyi asli untuk berbagai alat musik. Selain
itu, ada dampak yang merugikan dari efek resonansi, yaitu bunyi ledakan bom
dapat memecahkan kaca walaupuan kaca tidak terkena langsung bom, bunyi
gemuruh yang dihasilkan oleh guntur beresonansi dengan kaca jendela rumah
sehingga bergetar dan dapat mengakibatkan kaca jendela pecah, serta bunyi
kendaraan yang lewat di depan rumah dapat menggetarkan kaca jendela rumah.
5. Pemantulan Bunyi
Macam – macam bunyi pantul
a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Apabila kita berbicara di dalam ruangan kecil, suara yang terdengar
akan lebih keras dibandingkan dengan berbicara di ruang terbuka,
misalnya di lapangan. Mengapa hal itu terjadi? Hal ini disebabkan
jarak sumber bunyi dan dinding pemantul berdekatan sehingga selang
waktu antara bunyi asli dan bunyi pantul sangat kecil. Antar bunyi
akan terdengar bersamaan dengan bunyi asli dan bunyi asli terdengar
lebih keras tetapi tidak jelas.
b. Gaung atau kerdam
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar
bersama-sama dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak
jelas. Bagaimana cara menghindari terjadinya gaung? Untuk
menghindari terjadinya gaung, pada dinding ruangan yang besar harus
dilengkapi peredam suara.
Peredam suara terbuat dari bahan karet busa, karton tebal, karpet, dan
bahan-bahan lain yang bersifat lunak. Biasanya bahan-bahan tersebut
sering kita jumpai di gedung bioskop, studio TV atau radio, aula, dan
studio rekaman.
c. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar sesudah bunyi asli. Apabila
kamu berteriak di lereng gunung atau lapangan terbuka, maka kamu
akan mendengar bunyi pantul yang persis sama seperti bunyi asli dan
akan terdengar setelah bunyi asli.
a. Penilaian Sikap
Teknik penilaian : Non tes
Bentuk Instrumen : Observasi
Instrumen Penilaian
Memiliki Menunjukkan Berperilaku jujur
motivasi dan sikap saling dan bertanggung
No Nama rasa ingin tahu menghargai satu jawab dalam
dalam dengan yang kegiatan
pembelajaran lainnya pembelajaran
(skor: 1-3) (skor: 1-3) (skor: 1-3)
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Memiliki motivasi dan rasa 1 : Tidak menunjukkan antusias
ingin tahu dalam pembelajaran dalam belajar seperti melakukan
pengamatan, belum aktif bertanya
2 : Menunjukkan rasa ingin tahu,
tidak terlalu antusias, sesekali
bertanya
3 : Menunjukkan rasa ingin tahu
yang besar, antusias, bertanya kritis
2 Menunjukkan sikap saling 1: Tidak menghargai pendapat
menghargai satu dengan yang orang lain saat berdiskusi,
lainnya 2: Tidak terlalu menghargai
pendapat orang lain dalam
menyampaikan pendapat
3: Menunjukkan sikap menghargai
pendapat orang lain
3 Berperilaku jujur dan 1 : Tidak jujur dalam mengerjakan
bertanggung jawab dalam tugas
kegiatan pembelajaran 2 : Tidak terlalu bertanggung jawab
dalam mengerjakan tugas
3 : Jujur dan bertanggung jawab
dalam mengerjakan tugas
Keterangan :
1 : cukup (65 ke bawah )
2 : baik (66 - 85)
3 : sangat baik (86-100)
b. Penilaian Psikomotorik
Teknik penilaian : Non tes
Bentuk Instrumen : Observasi
Instrumen Penilaian
Kriteria SKOR
No. Nama A B C
3 2 1 3 2 1 3 2 1
Rubrik Penilaian
Hasil Penilaian
Urut Indikator 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
A Memperhatikan demonstrasi yang
dilakukan guru atau melakukan
eksperimen sesuai pada LKPD/LDPD
B Menjawab pertanyaan pada
LKPD/LDPD
C Mempresentasikan LKPD/LDPD
Jumlah Skor yang Diperoleh
Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor yang Diperoleh
Nilai = X 100
Skor Maksimum
c. Penilaian Kognitif
Teknik Penilaian : Tes
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
No
Soal Jawaban
.
1. Apa yang di maksud dengan
periode dan frekuensi pada
getaran serta jelaskan
hubungannya?
2. Tuliskan rumus periode,
frekuensi, cepat rambat
gelombang, dan panjang
gelombang, beserta
keterangannya!
3. Buatlah grafik simpangan
terhadap arah rambat pada
gelombang transversal, serta
buatlah rapatan dan regangan
pada gelombang longitudinal
dengan keterangan yang
lengkap
4 Sebuah gelombang merambat
dengan kecepatan 30 m/s.
Jika frekuensi gelombang
adalah 6 Hz, panjang
gelombang dari gelombang
tersebut adalah
5 Sebutkan karakterisitk bunyi!
6. Sebutkan pemanfaatan
resonansi dalam kehidupan
sehari-hari?
7. Sebutkan 3 jenis bunyi
berdasarkan frekuensinya,
serta jelaskan!
8. Jelaskan skema proses
mendengar pada manusia
9. Sebutkan pemanfaatan sistem
sonar dalam kehidupan
sehari-hari !
Rubrik Penilaian
Soal no. urut Essay skor
1 Jawaban benar 10
2 Jawaban benar 10
3 Jawaban benar 12
4 Jawaban benar 17
5 Jawaban benar 8
6 Jawaban benar 10
7 Jawaban benar 10
8 Jawaban benar 15
9 Jawaban benar 8
Total Skor 100
1. Media
Gambar
Papan tulis
spidol
2. Alat/Bahan
Kaki statif
Dasar statif
Batang statif pendek
Batang statif panjang
Penjepit
Beban 25 gram
Tali, panjang 15 cm dan 30 cm
Busur
Stopwatch
Slinki
Garputala
Gelas ukur
Air
Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Diskusi Peserta Didik
3. Sumber Belajar
Kemendikbud RI. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas VIII
Semester 2. Jakarta : Kemendikbud
Krisno, H, Moch, Agus. dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam:
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Buku referensi lainnya