Dosen Pengampu:
Putu Prima Juniartina, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
LKPD 5
C. Prosedur Kerja
No Prosedur Kerja Keterangan
1 Klik link simulasi
https://phet.colorado.edu/, setelah itu
pilih item Physics
D. Hasil Pengamatan
2. Jika amplitudo medium dan frekuensi medium dijadikan patokan, jelaskan bagaimana
cepat rambat gelombang bunyi saat:
a. Amplitudo maksimum dan frekuensi maksimum
b. Amplitudo minimum dan frekuensi minimum
Jawaban:
a. Jika amplitudo dan frekuensi maksimum maka cepat rambat gelombang bunyi akan
semakin besar dari cepat rambat gelombang frekuensi dan ampitudo medium.
b. Jika amplitudo dan frekuensi minimum maka cepat rambat gelombang akan semakin
kecil dari pada cepat rambat gelombang frekuensi dan amplitudo medium.
F. Kesimpulan
Gelombang bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium tertentu, dan
merupakan gelombang mekanik yang digolongkansebagai gelombang longitudinal. Bunyi meme
rlukan medium agar dapat merambat dan bisa terdengar. Udara merupakan medium paling
umum digunakan.Jika amplitudo dan frekuensi maksimum maka cepat rambat gelombang bunyi
akan semakin besar dari cepat rambat gelombang frekuensi dan ampitudo medium. dan Jika
amplitudo dan frekuensi minimum maka cepat rambat gelombang akan semakin kecil dari pada
cepat rambat gelombang frekuensi dan amplitudo medium.
Kegiatan 2 Ayo Kita Lakukan
A. Tujuan Percobaan
3) Siswa dapat mengetahui proses terjadinya interferensi gelombang bunyi melaluli
simulasi PhET.
4) Siswa dapat mengetahui fase atau daerah gelombang saat interferensi terjadi simulasi
PhET.
C. Prosedur
No Prosedur Kerja Keterangan
1 Klik link simulasi
https://phet.colorado.edu/, kemudian
pilih menu interference.
D. Aspek Diskusi
1. Jelaskan pengertian Interferensi gelombang bunyi dan proses terjadinya interferensi
gelombang bunyi!
Jawaban:
Interferensi gelombang bunyi merupakan perpauan dua gelombang dengan frekuensi dan
beda fase saling bertemu dan saling berinteraksi pada medium yang sama. Interferensi
terbagi dalam dua macam, yakni interferensi konstruktif (saling menguatkan) dan
interferensi destruktif (saling melemahkan). Interferensi konstruktif dan destruktif ini
terjadi karena adanya interaksi antara gelombang-gelombang yang berkolaborasi atau
koheren satu sama lain. Interferensi konstruktif dan destruktif ini terjadi karena adanya
interaksi antara gelombang-gelombang yang berkolaborasi atau koheren satu sama lain.
Baik karena berasal dari sumber yang sama maupun karena frekuensinya yang sama atau
hampir sama. The Principle of Superposition of Wave menyatakan bahwa ketika dua
gelombang atau lebih dari jenis yang sama menyebar pada titik yang sama, maka
resultan amplitudo pada saat itu akan sama dengan jumlah vektor dari amplitudo
gelombang individu.
Jika puncak gelombang bertemu dengan gelombang lain berfrekuensi sama pada titik
yang sama, maka amplitudo individu ini adalah interferensi konstruktif. Sedangkan, jika
puncak satu gelombang bertemu dengan kutub gelombang lain, maka amplitudo sama
dengan perbedaan amplitudo individu, ini disebut dengan interferensi destruktif. Proses
terjadinya interferensi gelombang ini bersifat membangun jika berbeda fase pada kedua
gelombang sama dengan nol. Jadi gelombang baru yang dihasilkan adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut. Sedangkan dinilai bersifat merusak jika fasenya 180
derajat karena kedua gelombang saling menghilangkan.