Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH BIOMEDIK BIOAKUSTIK

Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk. Drs. Hamdani, M.Si

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. (P17320121037) JIANA TENTI AFRIANTI

2. (P17320121055) NENG SITI FAUZIAH

3. (P17320121039) KANIA TRESNA SUNDARI

4. (P17320121041) KEMALA ANINDHYTA P

5. (P17320121061) PUTRI ERLINDA H

6. (P17320121063) PUTRI RENATA FITRIANI

7. (P17320121047) MUHAMMAD WENDY N

8. (P17320121051) NAZAR SYAIKHANI

PRODI D-III KEPERAWATAN BANDUNG


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang merambat ke depan
dengan kecepatan tertentu sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan
vibrasi getaran dari molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut
terkoordinasi menghasilkan gelombang. Gelombang bunyi dapat menjalar secara transversal atau
longitudinal.
Bunyi berhubungan dengan indra pendengaran yaitu fisiologi telinga. Telinga berfungsi
secara efisien untuk mengubah energi getaran dari gelombang menjadi sinyal listrik yang dibawa ke
otak melalui syaraf. Telinga manusia merupakan detektor bunyi yang sangat sensitif.
 Bising didefinisikan sebagai bunyi yang kehadirannya tidak dikehendaki dan dianggap
mengganggu pendengaran. Bising dapat berasal dari bunyi atau suara yang merupakan aktivitas alam
seperti bicara, pidato, tertawa dan lain – lain. Bising juga dapat berasal dari bunyi atau suara buatan
manusia seperti bunyi mesin kendaraan dan mesin – mesin yang ada di pabrik. Untuk menilai bunyi
sebagai bising sangatlah relatif. Misalnya musik di tempat – tempat diskotik, bagi orang yang biasa
mengunjungi tempat itu tidaklah merasa suatu kebisingan, tetapi bagi orang – orang yang tidak
pernah berkunjung di tempat diskotik akan merasa suatu kebisingan yang mengganggu.
B.Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang,maka rumusan makalah ini adalah :
1.      Apa itu bunyi?
2.      Bagaimana sifat dan kecepatan gelombang bunyi?
3.      Bagaimana intensitas bunyi?
4.      Bagaimana penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan?
5.      Bagaimana pengaruh dan pencegahan dari kebisingan?
6.      Bagaimana pembentukan suara?
7.      Bagaimana vibrasi itu
C.Batasan Masalah
            Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah,maka dalam penulisan makalah ini hal-hal
yang dibahas adalah mengenai pengertian bunyi,sifat dan kecepatan gelombang  bunyi,penerapan
gelombang bunyi dalam bidang kesehatan dan bagaimana pengaruh dan pencegahan dari
kebisingan,maupun bagaimana mekanisme pembentukan suara dan mengetahui apa yang dimaksud
dengan vibrasi itu.
D.     Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum
Membantu mahasiswa memahami tentang bioakustik dan aplikasinya dalam keperawatan.
2.      Tujuan Khusus
a.    Mengetahui pengertian bunyi dan gelombang bunyi
b.    Memahami sifat dan kecepatan gelombang bunyi
c.    Memahami intensitas bunyi
d.   Mengetahui penerapan gelombang bunyi
e.    Mengetahui pengaruh dan pencegahan dari bising
f.  Mengetahui bagaimana mekanisme pembentukan suara
g.  Mengetahui apa yang dimaksud dengan vibrasi
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Teori Dasar


Bioakustik adalah bidang ilmu yang mempelajari karakteristik suara, organ suara, fungsi suara,
fisiologi suara, analisis suara dan manfaat suara pada hewan dan manusia. Membahas bio-akustik
berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi – gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi
dengan kesehatan.
Bioakustik berasal dari kata bio dan akustika yg artinya hidup atau hayat dan akustik berarti
kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah acustica berasal dari bagian fisis pendengaran
yang tercakup dalam suatu bidang politik adalah suatu perubahan mekanika terhadap zat gas zat cair
atau zat padat yang sering menimbulkan gelombang bunyi titik gelombang bunyi ini merupakan
vibrasi atau molekul-molekul yang saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut
terkoordinasi menghasilkan gelombang, jadi bioakustik yaitu ilmu yang mempelajari tentang proses
penerimaan pendengaran yang timbul oleh makhluk hidup.

A.    Definisi Bunyi


Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan gelombang longitudinal yang merambat melalui
medium perambatannya (zat cair, zat padat, dan udara) sehingga dapat didengar. (Fisika, 2006 : 41).
Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-molekul zat dan saling beradu
satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasikan gelombang serta mentransmisikan
energi tanpa disertai perpindahan partikel. (Fisika Kedokteran, 1996 : 65)
1.    Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara merambat melalui
medium atau zat perantara sampai ke telinga. Contoh sumber bunyi yaitu: pembakaran minyak dalam
mesin, instrumen musik, gerakan dahan pohon, lonceng, garputala, dsb.
Syarat terjadinya bunyi yaitu:
1. Ada sumber bunyi yang bergetar
2. Ada zat perantara (medium) yang merambatkan gelombang bunyi dari sumber ke telinga
3. Getaran mempunyai frekuensi tertentu (20 Hz – 20.000 Hz)
4. Indra pendengar dalam keadaan baik

2.    Mendeteksi Bunyi


Untuk mendeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk vibrasi sehingga
dapat dianalisa frekuensi dan intensitasnya. Untuk perubahan ini diperlukan alat mikrofon dan
telinga manusia. Alat mikrofon merupakan transduser yang memberi respon terhadap tekanan bunyi
(sound pressure0 dan menghasilkan isyarat/signal listrik. Mikrofon yang banyak digunakan adalah
mikrofon kondensor. Pemilihan mikrofon ini sangat penting oleh karena berguna untuk mendeteksi
kebisingan lingkungan perusahaan (merupakan medan difus segala arah atau medan bebas)
disamping itu perlu diperhatikan faktor kecepatan angin, cuaca oleh karena sangat mempengaruhi
pada mikrofon.
3.    Pengelompokan Bunyi
Menurut frekuensinya, bunyi dikelompokan menjadi:
a.    Bunyi infrasonik (0 – 20 Hz)
Infrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga manusia, tetapi dapat di dengar
oleh jangkrik dan anjing. Frekuensi ini biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah, gempa bumi,
getaran gunung berapi.
b.    Bunyi audiosonik (20 – 20.000 Hz)
Bunyi audio merupakan bunyi yang dapat didengar manusia. Audiofrekuensi berhubungan
dengan nilai ambang pendengaran (rata-rata nilai ambang pendengaran 1000 Hz = 0 dB).
c.    Bunyi Ultrasonik (di atas 20.000 Hz)
Ultrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga manusia. Frekuensi ini dalam
bidang kedokteran digunakan dalam 3 hal yaitu pengobatan, destruktif dan diagnosis. Hal ini dapat
terjadi oleh karena frekuensi yang tinggi mempunyai daya tembus jaringan cukup besar.
4.    Azaz Doppler
Efek Doppler adalah peristiwa berubahnya frekuensi sumber bunyi yang didengar akibat
perubahan gerak antara pendengar dan sumber bunyi. Pada tahun 1800, Christian Johann Doppler
mengemukakan Efek Doppler ini berlaku secara umun pada gelombang.
Efek Doppler ini dipergunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair di dalam tubuh misalnya
darah. Berkas ultrasonik/bunyi ultra uynag mengenai darah (darah bergerak menjauhi bunyi) darah
akan memantulkan bunyi ekho dan diterima oleh detektor.

B.Sifat dan Kecepatan Gelombang Bunyi

1.    Sifat Gelombang Bunyi


Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan, dan diserap benda. Apabila
gelombang suara mengenai tubuh manusia (dinding) maka bagian dari gelombang akan dipantulkan
dan bagian lain akan diteruskan ke dalam tubuh. Penyerapan energi bunyi ini akan mengakibatkan
berkurangnya amplitudo gelombang bunyi.
Nilai amplitudo bunyi yang menetap pada jaringan dinyatakan dalam rumus:
-αx
A=A
Keterangan :
A   = amplitudo bunyi yang menetap pada jaringan yang tebal X cm
Ao = amplitudo bunyi mula-mula
α    = koefisien adsorpsi jaringan (cm-1)
x    = tebal jaringan (cm)
Dengan mempergunakan rumus tersebut dapat menghitung nilai adsopsi jaringan terhadap
gelombang bunyi.
Berikut tabel koefisien adsorpsi jaringan dan nilai paruh ketebalan jaringan.
Bahan Frekuensi Α (cm-1) nilai paruh ketebalan jaringan (cm)
Otot 1 0,13 2,7
Lemak 0,8 0,05 6,9
Otak 1 0,11 1,2
Tulang 0,6 0,4 6,95
Air 1 2,5 x 10-4 14 x 103

2.      Kecepatan Gelombang Bunyi


Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada zat padat, zat cair dan gas
yang merambat ke depan dengan kecepatan tertentu. Gelombang bunyi ini menjalar secara
longitudinal, lain dengan cahaya yang menjalar secara transversal.
Pada suatu percobaan, apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi maka akan terjadi suatu
peningkatan tekanan dan penurunan tekanan pada tekanan atmosfer, peningkatan tekanan ini disebut
kompresi sedangkan penurunan tekanan disebut rarefaksi (peregangan).
Bunyi mempunyai hubungan antara frekuensi vibrasi (f) bunyi, panjang gelombang (γ) dan
kecepatan (v), secara sistematis hubungan itu dapat dinyatakan dalam rumus.  
f  =
      
Keterangan :
f  = frekuensi
v = kecepatan
λ = panjang gelombang
Kecepatan bunyi berbeda-beda dalam melewati berbagai medium. Berikut tabel perbedaannya.
Masa Jenis ( ) Kecepatan (v) Z (= )
Temperatur Material
Kg/m3 cm/s Kg/m2s
o
20 C Udara 1,29 331 430
0o C CO2 1,98 258 430
0o C H2 8,99 x 10-2 1.270 430
20o C Alkohol 791 1.210 430
20o C Air 1.000 1.480 430
20o C Besi 7.900 5.130 430
37o C Darah 1.056 1.570 430
20o C Otak 1.020 1.530 1,56 x 106
20o C Otot 1.040 1.580 1,64 x 106
20o C Lemak 920 1.450 1,33 x 106
20o C Tulang 1.900 4.040 7,68 x 106

Gelombang bunyi dibawa oleh zat padat, cair,  dan gas. Pada umumnya, makin keras zat,
makin cepat gelombang bunyi merambat. Hal ini masuk akal, karena kekerasan zat menyatakan
secara tidak langsung bahwa partikel-partikel tergandeng secara kuat sehingga lebih responsif
terhadap gerak partikel lainnya.

C.    Intensitas Bunyi ( I )


Intensitas Bunyi yaitu energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2. Ketika
mendengarkan bunyi yang terlalu keras, tentunya telinga akan merasa sakit. Sebaliknya, bunyi yang
terlalu lemah tidak akan mampu didengar. Kenyataan ini membuktikan bahwa intensitas bunyi yang
dapat didengar manusia dengan baik berada pada batas-batas tertentu. Intensitas bunyi yang mampu
didengar manusia mempunyai intensitas 10-12 watt/m2 sampai dengan 1 watt/m2. 
Intensitas bunyi 10-12 watt/m2 adalah intensitas bunyi terendah yang masih dapat didengar
telinga manusia. Intensitas ini disebut intensitas ambang pendengaran. Sementara itu, intensitas
bunyi terbesar yang masih dapat didengar telinga manusia tanpa menimbulkan rasa sakit adalah 1
watt/m2 dan disebut intensitas ambang perasaan.

D.    Aplikasi Gelombang Bunyi dalam Bidang Kesehatan


1.    Alat Pendengaran
Telinga merupakan alat penerima gelombang suara atau udara kemudian diubah menjadi
sinyal listrik dan diteruskan ke korteks pendengaran melalui saraf pendengaran. Telinga mempunyai
reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari
telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.Telinga luar berfungsi
menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam.
Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa
impuls ke otak untuk diolah.
a.    Susunan Telinga
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
1)   Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga).
Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, mendukung fungsinya sebagai
penangkap dan pengumpul getaran suara. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi
dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang
menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
Membran timpani tebalnya 0,1 mm, luas 65 mm2, mengalami vibrasi dan diteruskan ke telinga
tengah
2)   Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang.
Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring.
Suara yang masuk itu, 99% mengalami refleksi dan hanya 0,1 % saja yang ditransmisi.
Telinga tengah ini memiliki peranan proteksi. Karena adanya tuba eustachi yang mengatur tekanan
didalam telinga, dimana eustachi berhubungan langsung dengan mulut.
3)   Telinga dalam
Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri dari 2 bagian utama:
1. koklea (organ pendengaran)
2. kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).
koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari cairan
kental dan organ corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang memiliki rambut
yang mengarah ke dalam cairan tersebut.
Getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di
telinga dalam menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut yang berbeda
memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang
saraf. Gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan
membawanya ke otak. Walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang gaduh bisa
menyebabkan kerusakan pada sel rambut. jika sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh kembali.
Jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang
progresif dan berkurangnya pendengaran.

Cara Kerja Telinga


a.       Getaran bunyi terkumpul di daun telinga.
b.      Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga.
c.       Bila getaranbunyi tersebut mencapai gendang telinga maka gendang tersebut ikut bergetar dan
menggetarkan tulang- tulang pendengaran demikan pula cairan di rumah siput ikut bergetar.
d.      Gerakan ini mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi elektrik ke saraf pendengaran
(auditory nerve,) dan menuju  ke pusat pendengaran di otak.
e.       Pusat ini akan menerjemahkan energi tersebut menjadi suara yang dapat dikenal oleh otak.
Proses Pendengaran Manusia
a.       Proses pendengaran manusia Pertama di mulai dari daun telinga (outer Ear) yang fungsinya
menangkap suara-suara di sekitar dan memasukkan nya ke canal/ lubang telinga.
b.      Proses kedua suara yang masuk melalui lubang telinga di terima oleh gendang telinga yang
berakibat bergetarnya tiga tulang pendengaran yaitu maleus,inkus dan stapes(middle Ear). Dan
menyalurkan ke cohlea / rumah siput.
c.       Proses ke tiga di dalam cohlea / Rumah siput  terdapat hear sell yang yang bergetar akibat suara
dan getarannya menghasilkan getaran listrik yang dihasilkan dari energy kinestetik. Sehingga aliran
listrik itu menjadikan sinyal yang menyalurkan ke otak, yang di aliri oleh syaraf pendengaran, untuk
selanjutnya otak yang bekerja mengartikan semua suara-suara yang masuk tadi.  
d.      Gangguan pendengaran bisa terjadi pada siapa saja dan pada semua umur , bisa sementara dan
bahkan permanen.
e.       Gangguan pendengaran disebabkan karena salah satu atau lebih, bagian dari telinga tidak dapat
berfungsi secara normal.

Jenis Gangguan Pendengaran


a.       Gangguan pendengaran Konduktif : terjadi ketika gelombang suara, terhalang masuknya dari
lubang telinga dan gendang telinga menuju ke rumah siput ( koklea ) dan Saraf
Pendengaran(Auditory Nerve).
b.      Gangguan pendengaran Sensorineural/ Saraf : terjadi ketika rumah siput ( koklea) atau saraf
pendengaran fungsinya menurun . 
c.       Gangguan pendengaran campuran : campuran antara gangguan pendengaran konduktif dan saraf.

Pemeriksaan

1. Otoscopy
Pemeriksaan dengan menggunakan alat semacam teropong ini tergolong pemeriksaan awal.
Fungsinya untuk melihat liang telinga, apakah ada infeksi atau kotoran telinga.

2. Tympanometry
Pemeriksaan lanjutan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi telinga tengah.

3. Oto Acoustic Emissions (OAE)


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui fungsi sel rambut pada cochlea/rumah siput. Hasilnya
dapat dikategorikan menjadi dua, yakni pass dan refer. Pass berarti tidak ada masalah, sedangkan
refer artinya ada gangguan pendengaran hingga harus dilakukan pemeriksaan berikut.
4. Auditory Brainstem Response (ABR)
Cara pemeriksaannya hampir sama dengan OAE. berfungsi sebagai screening, juga dengan 2
kategori, yakni pass dan refer. Hanya saja alat ini cuma mampu mendeteksi ambang suara hingga 40
dB.

5. Conditioned Oriented Responses (CORs)


Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada bayi usia 9 bulan sampai 2,5 tahun untuk mengetahui
perkiraan ambang dengar anak. Caranya, gunakan alat yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian dan
biarkan anak mencari sumber bunyi tersebut.

6. Visual Reinforced Audiometry (VRA)


Pemeriksaan yang hampir sama dengan CORs ini juga berfungsi untuk mengetahui ambang dengar
anak. Tergolong pemeriksaan subjektif karena membutuhkan respons anak. Namun pada tes ini
selain diberikan bunyi-bunyi, alat yang digunakan juga harus dapat menghasilkan gambar sebagai
reward bila anak berhasil memberi jawaban. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sambil bermain.

7. Play Audiometry
Pemeriksaan yang juga berfungsi mengetahui ambang dengar anak ini dapat dilakukan pada anak
usia 2,5-4 tahun. Caranya? Menggunakan audiometer yang menghasilkan bunyi dengan frekuensi
dan intensitas berbeda. Bila anak mendengar bunyi itu berarti sebagai pertanda anak mulai bermain
misalnya harus memasukkan benda ke kotak di hadapannya atau bermain pasel.

8. Conventional Audiometry
Pemeriksaan ini dapat dilakukan anak usia 4 tahun sampai remaja. Fungsinya untuk mengetahui
ambang dengar anak. Caranya dengan menggunakan alat audiometer yang mampu mengeluarkan
beragam suara, masing-masing dengan intensitas dan frekuensi yang berbeda-beda. Tugas si anak
adalah menekan tombol atau mengangkat tangan bila mendengar suara.

9.Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA)


Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada semua usia. Fungsinya, untuk mengetahui respons ambang
dengar seseorang. Pemeriksaan yang tergolong objektif ini mengharuskan anak dalam keadaan tidur,
hingga anak harus dikondisikan tidur lebih dulu.

10.Tes suara berbisik


Telinga normal dapat mendengar suara berbisik dengan nada rendah. Misalnya suara konsonan dan
palatal pada jarak 5-10 meter. Suara berbisik dengan nada tinggi misalnya suura desis pada jarak 20
meter.

11.Tes Weber
Garputala di getarkan kemudian diletakkan pada dahi atau puncak dahi. Pada penderita tuli kunduktif
akan terdengar baik terang atau baik pada telinga yang sakit. Pada penderita tuli persepsi, getaran
garpu tala terdengar terang pada telinga normal.

12.Tes Rinne
Tes ini membandinkan antara konduksi tulang dan udara. Garputala digetarkan kemudian diletakkan
pada prosesus mastoid setelah tidak mendengar getaran lagi garputala dipindahkan di depan liang
telinga, tanyakan penderita apakah masih mendengarnya.
         Normal : konduksi udara 85-90 detik. Konduksi melalui tulang 45 detik.
         Tes rinne positif : pendengaran penderita baik juga pada penderita tulipersepsi.
         Tes rinne negative : pada penderita tuli konduksi diman jarak waktu konduksi tulang mungkin
sama atau bahkan lebih panjang.

13.Tes Schwabach
Tes ini membandingkan jangka waktu konduksi tulang melalui vertex atau prosesus mastoid
penderita dengan konduksi tulang si pemeriksa.
         Pada tuli konduksi : konduksi tulang penderita lebih panjang daii pada si pemeriksa
         Pada tuli persepsi : konduksi tulang sangat pendek.

Spesialisasi Dalam Pendengaran/Telinga

Didalam bidang kedokteran dibagi dalam masing – masing bagian sesuai dengan keahlian:

1. Otologist : seorang dokter yang ahli dalam bidang telinga dan pendengaran.
2. Otolaryngologist : seorang dokter yang ahli dalam bidang penyakit telinga dan operasi
Telinga.
3.  ENT specialist : dokter ahli THT yaitu seorang dokter yang ahli dalam hal telinga, hidung
dan tenggorokan.
4.  Audiologist : Seseorang yang bukan dokter, tetapi ahli dalam mengukur respon
pendengaran, diagnosis kelainan pendengaran melalui test pendengaran, rehabilitasi yang
berkaitan dengan hilangnya pendengar.
2.    Ultrasonik dalam Bidang Medis
Bunyi ultrasonik dihasilkan oleh magnet listrik dan kristal plezo elektrik dengan frekuensi
diatas 20.000 Hz.
     Magnet listrik adalah batang feromagnet dilingkari kawat kemudian dialiri listrik yang dan
menghasilkan ultrasonik.
 Piezo elektrik
Kristal piezo electric ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun sekitar 1880; tebal
kristal 2, 85 mm. apabila kristal piezo electric dialiri tegangan listrik maka lempengan kristal akan
mengalami vibrasi sehingga timbul frekuensi ultra; demikian pula vibrasi kristal akan menimbulkan
listrik. Berdasarkan sifat itu maka kristal electric dipakai sebagai transduser pada ultrasonografi
(USG).
a.    Prinsip dan Efek Penggunaan Ultrasonik
Efek Doppler merupakan dasar penggunaan ultrasonik yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat
adanya pergerakan pendengar atau sebaliknya; dan getaran bunyi yang dikirim ke tempat tertentui
(ke objek) akan direfleksi oleh objek itu sendiri.
Efek gelombang ultrasonik :
1)    Mekanik
Efek secara mekanik yaitu membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi beberapa benda
padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu.
2)    Panas
Nelson Heerich dan Krusen, menunjukkan bahwa sebagian ultrasonik mengalami refleksi pada
titik yang bersangkutan, sedangkan sebagian lagi pada titik tersebut mengalami perubahan panas.
Pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi.
3)    Kimia
Gelombang ultrasonik menyebabkan proses oksidasi dan terjadi hidrolisis pada ikatan
polyester.
4)    Efek biologis
Efek yang ditimbulkan ultrasonik ini merupakan gabungan dari berbagai efek misalnya akibat
pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. Selain itu ultrasonik menyebabkan peningkatan
permeabilitas membran sel dan kapiler serta merangsang aktifitas sel. Sesuai hukum Van’t Hoff
(menimbulkan panas) otot mengalami paralyse dan sel-sel hancur; bakteri, virus dapat mengalami
kehancuran. Selain itu menyebabkan keletihan pada tubuh manusia apabila daya ultrasonik
ditingkatkan.

b.   Frekuensi Dan Daya Ultrasonik


1)   Untuk diagnostik: f = 1-5 MHz,daya = 0,01 W/cm2
2)   Untuk pengobatan: daya sampai 1 W/cm2
3)   Untuk merusak sel-sel/jaringan kanker: daya 103 W/cm2

c.    Ultrasonik Sebagai Pelengkap Diagnosis


Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang bunyi
ultra maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.
1)   CRT (Ossiloskop)
Kristal piezo electric yang bertindak sebagai transduser mengirim gelombang ultrasonik
mencapai pada dinding berlawanan, kemudian gelombang bunyi dipantulkan dan diterima oleh
transduser tersebut pula. Transduser yang menerima gelombang balik akan diteruskan ke amplifier
berupa gelombang listrik kemudian gelombang tersebut ditangkap oleh CRT (ossiloskop).
Bunyi yang dihasilkan oleh piezo electric melalui transduser akan dipantulkan dan diterima
oleh transduser. Gerakan transduser mula-mula akan menghasilkan echo dapat dilihat adanya dot
(dot ini disimpan pada CRT) kemudian transduser digerakkan kearah lain menghasilkan echo pula
sehingga kemudian tercipta suatu gambaran dua dimensi.
2)   MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan USG (Ultrasonography)
MRI adalah salah satu cara pemotretan organ tubuh menggunakan resonansi magnetis. Sistem
kerjanya adalah pasien berbaring dalam sebuah tabung. Kemudian gelombang bunyi ultrasonik
ditembakkan ke tubuhnya. Gema dari gelombang bunyi itu akan mencitrakan gambar tubuh bagian
dalam pasien.
Gelombang ultrasonik juga dapat mendeteksi keadaan bayi dalam kandungan, yang dikenal
dengan sebutan USG.
Pada dasarnya, prinsip kerja dari MRI dan USG adalah sama. Sebuah pulsa singkat dari bunyi
ultra dipancarkan oleh sebuah transduser. transduser adalah sebuah alat yang dapat mengubah pulsa
listrik menjadi pulsa bunyi. Sebagian dari pulsa dipantulkan pada berbagai permukaan dalam tubuh,
dan sebagian besar akan diteruskan. Transduser yang sama digunakan juga untuk mendeteksi pulsa
listrik. Pilsa-pulsa ini dapat diperlihatkan pada layar monitor.
Penggunaan citra bunyi ini merupakan kemajuan yang sangat penting dalam bidang medis.
Penggunaan bunyi ultra, dalam banyak kasus, telah menggantikan prosedur lain yang berbahaya,
seperti penggunaan sinar X. Tidak ada bukti efek yang berbahaya dari penggunaan bunyi ultra ini,
sehingga sering dikenal dengan pengujian yang tidak merusak (non destructive testing).

d.   Hal-Hal Yang Didiagnosis Dengan Ultrasonik


Ultrasonik dapat dipergunakan untuk beberapa diagnosis, diantaranya:
a.       Mendiagnosis tumor otak (echo encephalo graphy), memberi informasi tentang penyakit-penyakit
mata, daerah / lokasi yang dalam dari bola mata, menentukan apakah cornea atau lensa yang opaque
atau ada tumor-tumor retina.
b.      Untuk memperoleh informasi struktur dalam dari tubuh manusia. Misalnya hati, lambung, usus,
mata, mamma, jantung janin.
c.       Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan dari uterus/ kandung peranakan dan
kasus-kasus perdarahan yang abnormal serta treatened abortus (abortus yang sdang berlangsung).
d.      Memberi informasi tentang jantung, valvula jantung, pericardial effusion (timbunan zat cair dalam
kantong jantung).

e.    Penggunaan Ultrasonik Dalam Pengobatan


Sebagaimana telah diketahui bahwa ultrasonik mempunyai efek kimia dan biologi maka
ultrasonik dapat dipergunakan dalam pengobatan. Ultrasonik memberi efek kenaikan temperature
dan peningkatan tekanan; efek ini timbul karena jaringan mengabsorpsi energi bunyi dengan
demikian ultrasonik dipakai sebagai diatermi/ pemanasan lokal pada otot yang cedera.
Selain itu ultrasonik dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan ganas (kanker). Sel-sel
ganas akan hancur pada beberapa bagian sedangkan di daerah lain kadang-kadang menunjukkan
rangsangan pertumbuhan ; masih diselidiki lebih lanjut.
Pada penderita Parkinson, penggunaan ultrasonik dalam pengobatan sangat berhasil namun
sangat disayangkan untuk memfokuskan bunyi kearah otak sangat sulit. Sedangkan pada penyakit
meniere dimana keadaan penderita kehilangan pendengaran dan keseimbangan, apabila diobati
dengan ultrasonik dikatakan 95 % berhasil baik, ultrasonik menghansurkan jaringan dekat telinga
tengah.

E.  Kebisingan
Bising ialah bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan aktivitas alam (bicara, pidato)
maupun buatan (bunyi mesin) dan dapat menggangu kesehatan, kenyamanan serta dapat
menimbulkan ketulian yang bersifat relatif. Alat ukur kebisingan adalah sound level meter.
1.    Pembagian Kebisingan
Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan, tingkat bunyi dan tenaga bunyi, maka bising dibagi
dalam 3 katagori :
a.    Audible noise (bising pendengaran)
Bising ini disebabkan oleh frekuensi bunyi antara 31,5 – 8.000 Hz
b.    Occupational noise ( bising yang berhubungan dengan pekerjaan)
Bising ini disebabkan oleh bunyi mesin di tempat kerja, bising dari mesin ketik.
c.    Impuls noise (impact noise = bising impulsif)
Bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak, misalnya pukulan palu, ledakan
meriam, tembakan  dan lain – lain
Berdasarkan waktu terjadinya, maka bising dibagi dalam beberapa jenis :
a.       Bising kontinyu dengan spektrum luas, misalnya karena mesin, kipas angin
b.      Bising kontinyu dengan spektrum sempit, misalnya bunyi gergaji, penutup gas
c.       Bising terputus – putus, misalnya lalu lintas, bunyi kapal terbang di udara
d.      Bising sehari penuh (full noise time)
e.       Bising setengah hari (part time noise)
f.       Bising terus – menerus (steady noise)
g.      Bising impulsive (impuls noise) ataupun bising sesaat (letupan)                      
2.    Pengaruh Bising pada Kesehatan
a.     Hilangya pendengran sementara
b.     Kebal atau imun terhadap bising
c.     Telinga berdengung
d.     Kehilangan pendengaran menetap, biasanya dimulaidari frekuensi 4000 Hz

3.    Daftar Skala Intensitas Kebisingan


Tingkat kebisingan Intensitas (dB) Batas dengar tertinggi
Menulikan 100-120 Halilintar
              Meriam
Mesin uap
Sangat hiruk pikuk 80-90 Jalan hiruk pikuk
Perusahaan sangat gaduh
Pluit polisi
Kuat 60-70 Kantor gaduh
Jalan pada umumnya
Radio
Perusahaan
Sedang 40-50 Rumah gaduh
Kantor umunya
Percakapan kuat
Radio perlahan
Tenang 20-30 Rumah tenag
Kantoer perorangan
Auditorium
Percakapan
Sangat tenang 0-10 Bunyi daun
Berbisik
Batas dengar terendah

4.      Pencegahan Ketulian dari Proses Bising


Prinsip pencegahan ketulian dari proses bising adalah menjauhi dari sumber bising. Untuk
tujuan itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.    Memberikan pelumas dan peredam pada mesin yang menghasilkan bising
b.    Menggunakan tembok pemisah antara sumber bising dengan tempat kerja.
c.    Menggunakan pelindung telinga

F.Suara
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar, perbedaan tekanan terjadi di
udara sekitarnya. Peningkatan tekanan disebut kompresi, sedangkan penurunannya disebut
rarefaction. Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda, getaran suatu benda
yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Pada
hakekatnya suara dan bunyi adalah sama. Hanya saja kata “suara” dipakai untuk makhluk hidup,
sedangkan bunyi dipakai untuk benda mati.
a.       Aliran udara yang dihasilkan dorongan otot paru-paru bersifat konstan. Ketika pita suara dalam
keadaan berkontraksi, aliran udara yang lewat membuatnya bergetar.
b.      Aliran udara tersebut dipotong-potong oleh gerakan pita suara menjadi sinyal pulsa yang kemudian
mengalami modulasi frekuensi ketika melewati pharynx, rongga mulut ataupun pada rongga hidung.
Sinyal suara yang dihasilkan pada proses ini dinamakan sinyal voiced sound.
c.       Suara bicara normal merupakan hasil dari modulasi udara yang keluar dari dalam tubuh.
d.      Beberapa bunyi ayang dihasilkan melalui mulut tanpa menggunakan pita suara disebut Unvoiced
sound, merupakan aliran udara melalui penciutan/konstriksi yang dibentuk oleh lidah, gigi, bibir dan
langit-langit. Misalnya p, t, k, s, dan ch, secara perinci:
e.       p, t, dan k suara/bunyi letupan (plosive sound)
f.       S, f, dan ch suara/bunyi frikatif (fricative sound)

Proses produksi suara pada manusia dapat dibagi menjadi tiga buah proses fisiologis, yaitu :
o   pembentukan aliran udara dari paru-paru,
o   perubahan aliran udara dari paru-paru menjadi suara, baik voiced, maupun unvoiced yang dikenal
dengan istilah phonation, dan artikulasi yaitu proses modulasi/ pengaturan suara menjadi bunyi yang
spesifik.
o   Organ tubuh yang terlibat pada proses produksi suara adalah : paru-paru, tenggorokan (trachea),
laring (larynx), faring (pharynx), pita suara (vocal cord), rongga mulut (oral cavity), rongga hidung
(nasal cavity), lidah (tongue), dan bibir (lips).

PEMBENTUKAN  SUARA (FONASI)


•      Pada pembentukan suara vokal, pita suara tertarik saling mendekat oleh otot, udara di paru
dihembuskan, tekanan dibawah pita suara meningkat dan pita suara yang tertutup dipaksa membuka.
•      Terjadi aliran cepat udara ke atas yang menyebabkan penurunan tekanan di antara pita,
menyebabkan pita suara bergerak bersama, menghambat keluarnya udara secara parsial.
•      Rongga mulut berubah bentuk akibat garakan lidah, rahang bawah, palatum lunak, dan pipi untuk
menentukan suara yang diucapkan.
•      Kadang-kadang hilangnya suara, gangguan bicara, atau rasa sakit timbul akibat obstruksi di pita
suara.
•      Hal tersebut perlu dilakukan pemeriksaan, salah satu metode yang digunakan adalah laringoskopi.
•      Metode lain juga yang digunakan adalah MRI, USG, dan berbagai prosedur radiologis misalnya
sinar-X, CT-scan, dan sebagainya.

Frekuensi dasar dari hasil vibrasi yang kompleks tergantung dari massa dan tegangan dari
pita suara.
•      Laki-laki mempunyai frekuensi suara 125 Hz.
•      Wanita  mempunyai frekuansi suara 250 Hz.
•      Suara berhubungan erat dengan rasa “mendengar”.

Pada sistem pengenalan suara oleh manusia terdapat tiga organ penting yang saling
berhubungan yaitu :
•      telinga yang berperan sebagai transduser dengan menerima sinyal masukan suara dan mengubahnya
menjadi sinyal syaraf,
•      jaringan syaraf yang berfungsi mentransmisikan sinyal ke otak,
•      dan otak yang akan mengklasifikasi dan mengidentifikasi informasi yang terkandung dalam sinyal
masukan.

G.Vibrasi
Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis
lainnya.Dibedakan menjadi:
         Vibrasi karena getaran udara yang pengaruhnya pada akustik
         Vibrasi karena getaran mekanis mengakibatkan timbulnya resonansi/ turut bergetarnya alat-alat
tubuh dan pengaruh terhadap alat alat tubuh.

1.Penjalaran Vibrasi Udara dan Efek yang Timbul


            Vibrasi udara oleh karena benda bergetar dan diteruskan melalui udara akan mencapai
telinga. Getaran dengan frekuensi 1-20 Hz tidak akan terjadi gangguan penguatan pendengaran tetapi
pada intensitas lebih dari 140 dB akan terjadi gangguan vestibuler yaitu gangguan
orientasi,kehilangan keseimbangan dan mual-mual. Akan timbul nyeri telinga,nyeri dada dan bisa
terjadi getaran seluruh tubuh.
2.Penjalaran Vibrasi Mekanik dan Efek yang Timbul
            Penjalaran vibrasi mekanik melalui sentuhan atau kontak dengan permukaan benda yang
bergerak,sentuhan ini melalui daerah yang terlokalisasi (tool-hand vibration) atau mengenai seliruh
tubuh (whole body vibration). Bentuk tool hand vibration merupakan bentuk yang terlazim dalam
proses pekerjaan.
            Efek vibrasi terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh. Pada
frekuensi :
         3-9 Hz : akan timbul resonansi pada dada dan perut
         6-10 Hz :dengan intensitas 0.6 g tekanan darah,denyut jantung,pemakaian O2 dan volume
perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1.2 g terlihat banyak perubahan system peredaran darah.
         10 Hz : leher,kepala,pinggul,kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
         Tenggorokan akan mengalami resonansi.
Pada frekuensi kurang dari 20 Hz,tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot
menjadi lemah,rasa tidak enak dan kurang ada perhatian. Pada frekuensi diatas 20 Hz otot-otot
menjadi kendor dan frekuensi 30-50 Hz digunakan dalam kedokteran olahraga untuk memulihkan
otot-otot sesudah kontraksi luar biasa.

Efek vibrasi terhadap tangan :


•      Getaran dalam jangka waktu cukup lama akan menimbulkan kelainan pada tangan berupa :
•      Kelainan pada persyarafan dan peredaran darah. Gejala kealinan ini mirip dengan phenomena
Raynaud yaitu keadaan pucat dan biru dari anggota badan,pada saat anggota badan kedinginan, tanpa
ada penyumbatan pembuluh darah tepid an tanpa kelainan- kelainan gizi. Phenomena Reynaud ini
terjadi pada frekunsi sekitar 30-40 Hz.
•      Kerusakan-kerusakan pada persendian tulang
Sikap Tubuh Terhadap Getaran Mekanis
Badan merupakan susunan elastic yang kompleks dengan tulang sebagai penyokong alat-alat
dan landasan kekuatan serta kerja oto. Kerangka,alat-alat,urat danotot memiliki sifat elastic yang
bekerja secara serentak sebagai peredam dan penghantar getaran.
Pengaruh getaran terhadap tubuh ditentukan sekali oleh posisi tubuh atau sikap tubuh. Pada
tungkailurus akan mengahanta 100% getaran ke dalam badan, sedangkan dalam posisi duduk tungkai
akan berlaku sebagai peredam.
Mencegah getaran mekanis :
•      Getaran suatu benda dapat dihindari dengan meletakkan bahan peredam dibawah benda yang
bergetar. Bhan peredam sebaiknya sekitar 1 Hz.
•       Selain itu tempat duduk atau alas kaki diletakkan bahan peredam. Tebal tempat duduk dan alas kaki
sangat menentukan besar redaman.

BAB III
APLIKASI

2.1 USG ( Ultrasonography)

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan


gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi
(250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar
monitor.Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang
ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an,
prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran.

Gambar 2.1 Hasil Citra USG

Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging


yang dikenal sampai saat ini.Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang
digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue)
pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive).Interaksi antara
fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri
untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar
bekerjanya peralatan MI.
Dari sumber lain menyatakan bahwa, Ultrasonografi medis (sonografi) adalah
sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk
mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi,
membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa
digunakan ketika masa kehamilan.
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam
tubuh pasien.Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai
13 megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi
akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz),
penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi
yang ratusan kali lebih tinggi.
Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali
diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam
menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan
pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya.Misalnya, terapi untuk penderita
arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung),
elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri
dada).Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk
digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk
terapi.Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik,
seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria.Bersama dengan
saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor
otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan
gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak.Dengan menggunakan transduser
(kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar
dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah.

Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat


temuan Dussik. Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan
sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu
jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas
sangat membantu teknologi ini.

Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama,


gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses
sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat
pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil
gambar dua dimensi atau tiga dimensi.Seperti inilah hingga USG berkembang
sedemikian rupa hingga saat ini.

Gelombangultrasonikadalahgelombang accustic memiliki daerah frekuensi


diatas daerah frekuensi pendengaran manusia. Gelombang ultrasonik berupa
accustical yaitu vibrasi mekanik yang terjadi pada gas, cairan dan medium padat.
Suara yang dapat didengar oleh manusia (audiosonik) adalah gelombang suara
dengan frekuensi antara 20–20.000 Hz. Berdasarkan frekuensi gelombang suara dapat
dibedakan dalam beberapa bagian seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.1 Daerah Frekuensi Gelombang Suara

Nama Frekuensi

Infrasonik <20 Hz

Audiosonik 20 Hz – 20000 Hz

Ultrasonik >20000 Hz

Diagnostik 1 – 10 MHz

Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia
keII, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.Hoery dan Bliss
pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya
pada hati dan ginjal.Sekarang USG merupakan alat praktis dengan pemeriksaan
klinisyang luas.Dan kemudian, sejarah alat USG dimulai akhir tahun 1970an.
Generasi awal alat USG ini masih sangat tidak praktis, dikarenakan alat ini memiliki
ukuran sebesar lemari es 2 pintu. Selain itu, teknologi fisika juga masih “kuno”, tetapi
perkembangan ilmu pengetahuan demikian pesat sampai dalam kurun 2 dekade saja
sudah telah ada teknologi yang ditambahkan dan dikembangkan.

Sebelumnya, pada tahun 1880, Pierre Curie dan Jacques Curie dari Perancis
menemukan efekpiezo-listrik.Mereka menemukan bahwa USG bisa menghasilkan
dan diterima dalam frekuensi megahertz.Sistem deteksi sonar pertama kali diciptakan
untuk eksplorasi bawah air dan navigasi.Penemuan dioda dan trioda di tahun 1900an
juga mendorong perkembangan USG. Paul Langevin dan Constantin Chilowsky dari
Perancis mengembangkan sebuah perangkat suara frekuensi tinggi yang dihasilkan
oleh USG.Lahirlah hidrofon, dengan menggunakan transduser dan menggunakan
kristalkuarsa yang ditemukan oleh Curie bersaudara.Dr Ian Donald menyarankan
agar sonar dapat digunakan untuk diagnosis medis.Praktik ini dimulai setelah USG
digunakan secara terbatas setelah Perang Dunia II.Pada tanggal 21 Juli 1955, beliau
mulai bekerja pada eksperimen yang melibatkan detektor logam cacat ultrasonic
industri. USG kemudian dirasakan sangat berguna dalam mendeteksi dan
membedakan fibroid, tumor perut dan kista.Dr Karl Theodore Dussik dari Austria
menyelidiki USG transmisi di otak pada tahun 1942 dan menerbitkan beberapa karya
ultrasonic medis. Dr Ian Donald bersama rekan lain dari Glasgow telah berjasa
melakukan banyak hal dalam pengembangan aplikasi dan teknologi praktis. Karya-
karya mereka telah menyebabkan penggunaan teknologi yang lebih luas dalam
praktik medis ini.

Lebih banyak lagi tersedia sistem yang lebih komersial, seperti gambar
greyscale dan bistable. Doppler USG juga dikembangkan dengan
mengkombinasikan pindai Duplex dan pindai berwarna. Bahkan sekarang aliran
darah melalui pembuluh tubuh dapat dilihat. Pencitraan 3D dan 4D juga sekarang
tersedia, yang dimula dengan penciptaanmicrochip pada tahun 1970.Untuk mendapat
gambar-gambar tersebut, operator USG tetap membuat gambar-gambar 2 dimensi
kemudian memori potongan-potongan gambar tersebut direkonstruksi oleh komputer
dan tampak dengan tampilan 3 dimensi di layar monitor.

Ada beberapa jenis USG yang tersedia pada saat ini, dan penggunaan masing-
masing USG tergantung pada kondisi pasien dan organ tubuh yang perlu
diperiksa.Semua relatif aman, nyaman dan terjangkau untuk digunakan.Semuanya
juga memiliki risiko yang sangat rendah dan tidak memerlukan persiapan apapun oleh
pasien.Prosedurnya juga non-invasif dan tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga
seseorang dapat segera melanjutkan kegiatan normal setelah pemeriksaan.

Ultrasonografi (USG) tradisional bagi banyak orang sangat sulit untuk


membaca dan menginterpretasikan karena hanya menawarkan gambar datar yang
sering kabur dan terdistorsi dalam banyak cara. Hal ini dapat mengakibatkan frustasi
di kalangan orang tua karena tidak bisa mengatakan jenis kelamin bayi karena
kualitas pencitraan yang kurang baik. Sebuah USG standar hanya menyediakan
gambar dua dimensi dari janin yang biasanya dipesan dalam kehamailan karena
berbagai alasan seperti mengevaluasi perkembangan bayi, menentukan usia
kehamilan dan mengidentifikasi kelainan. Meskipun USG standar menghasilkan
gambar janin, mungkin diperlukan ahli sonogram terlatih atau dokter untuk
mengidentifikasi fitur dan bagian tubuh.Namun, pencitraan 3D dengan menggunakan
berbagai sudut yang diambil dari bayi dengan mesin USG tunggal dapat berubah
menjadi model empat dimensi, semi animasi anggota keluarga.
Model 4D menawarkan orang tua kesempatan untuk melihat apa bayi mereka
akan terlihat seperti sebelum ia lahir. Ini berarti bahwa orang tua dapat memulai
proses ikatan sebelum lahir, menawarkan hingga foto - foto bayi mereka sebelum
mereka lahir dan bahkan memiliki sesuatu untuk ditambahkan ke buku bayi yang
akan dipahami bagi anak di kemudian hari. Meskipun semua hal luar biasa, banyak
orang masih memilih untuk mengorbankan USG 4D untuk 2D yang lebih tradisional
karena takut bahwa bayi mungkin akan terluka oleh mesin. Ini hanya tidak akan
terjadi seperti gelombang yang digunakan dalam mesin 4D identik dengan yang di
mesin 2D, karena hanya dijalankan melalui program komputer untuk membersihkan
dan mempersembahkan gambar yang lebih jelas.
Pemilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh
pasien.Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13
megahertz.Sedangkan dalam fisika istilah “suara ultra” termasuk ke seluruh energi
akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz),
penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi
yang ratusan kali lebih tinggi.

2.2 Skema Cara Kerja USG

1. Transduser

Salah satu bagian dari alat USG adalah transduser. Tranduser merupkan alat yang
nantinya akan ditempelkan pada tubuh pasien. Didalam alat ini terdapat material
piezoelektrik yang mampu menghasilkan “piezoelektrik effect” yaitu bila diberikan
energi listrik akan menimbulkan suatu getaran yang kemudian menghasilkan
gelombang suara, begitu pula sebaliknya apabila ada gelombang suara yang
dipantulkan oleh organ, maka piezoelektrik ini akan menangkap dan merubah menjadi
sinyallistrik. Pulsa yang di pancarkan kemudian dipantulkan oleh organ dan
ditangkap kembali oleh tranduser. Pulsa itu akan di ubah menjadi data digital dan
diolah secara komputer sehingga menjadi sebuah gambar yang di tampilkan pada
layar monitor. Teknologi transduser digital sekiar tahun 1990an memungkinkan
sinyal gelombang suara yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan
tubuh dengan lebih jelas.Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat
membantu teknologi ini.

Gelombang suara akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan
diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam
komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor.
Transduser yang digunakan terdiri dari transducer penghasil gambar 2 dimensi atau 3
dimensi. Hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
- Gambar 2.2 Tranduser

Transduser Ultrasonik

Transduser adalah adalah piranti yang dapat mengubah suatu bentuk energi kedalam
bentuk energi lain. Transduser ultrasonik untuk merubah suatu sinyal listrik kedalam
energi suara ultra yang dapat dipancarkan kedalam jaringan, mengubah energi
ultrasonik yang dipantulkan kembali dari jaringan/materi ke dalam sinyal listrik. Pada
sistem elektronik, gelombang ultrasonik dapat dibangkitkan melalui kristal tipis yang
bersifat piezoelektrik terbuat dari bahan alami kuarsa, garam rochelle, tourmaline
atau bahan piezoelektrik buatan, misalnya: Barium Titanate, Lead Circonate-titanate,
Lead Metaniobate. Bahan tersebut bersifat seperti kapasitor dengan konstanta
dielektrik tertentu yang memiliki perbedaan muatan listrik dalam lapisannya.

Penggunaan gaya perubahan bentuk atau tegangan pada kristal asimetris akan
menciptakan suatu tegangan listrik, fonemena ini disebut dengan efek piezoelektrik.
Ketika transduser piezoelektrik berfungsi sebagai pemancar (transmitter) akan
mengubah energi listrik menjadi energi mekanis (efek piezoelektrik terbalik), dan bila
sebagai penerima (receiver) maka akan mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik (efek piezoelektrik). Untuk membangkitkan gelombang ultrasonik, bahan
tersebut digetarkan oleh rangkaian osilator.
Pola radiasi yang dipancarkan melalui tranduser yang berada didepan nya
tergantung pada diameter transduser dan panjang gelombangnya sehingga transduser
yang sama dapat memiliki pola radiasi yang berlainan jika medium yang dilalui juga
berlainan.

2.Monitor yang digunakan dalam USG

Monitor adalah layar yang digunakan untuk menampilkan bentuk gambar dari
hasil pengolahan data komputer.
Monitor yang digunakan pada awal penemuan USG masih berupa layar tabung
besar yang terpisah dari mesin USG. Perkembangan teknologi yang terus
berkembang pesat membawa kemajuan pada teknologi monitor. Kalau pada awal
penemuan memakai layar tabung yang besar kini sudah menggunakan layar kecil dan
tipis. Awal penemuan USG layar monitor masih hitam putih sekarang sudah
berwarna. Layar monitor sekarang juga menjadi satu dengan alat USG sehingga
bentuk USG lebih terlihat kecil.

3. Mesin USG

Mesin USG merupakan bagian dari sistem alat USG dimana fungsinya untuk
mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah pusar
kontrol USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti
CPU pada komputer. Dimana cara kerja USG merubah gelombang menjadi
gambar.Mesinpada USG digunakan sebagai pengolah data.Sinyal suara yang diterima
transduser akan dirubah menjadi sinyal listrik dan akan dikirim ke mesin. Komputer
merubah sinyal listrik menjadi data gambar dan merekonstruksi gambar. Kemudian
hasil olahan komputer akan di tampilkan pada monitor.Komputer terletak pada main
unit.

Dalam peralatan USG, layarmonitor merupakan salah satu media output dari
gambaran yang diperoleh yang diperoleh setelah sinyal listrik dari pengolahan
komputer, dahulu layar monitor yang digunakan adalah jenis CRT dengan resolusi
gambar yang baik. Namun dengan siring kemajuan teknologi, saat ini tersedia layar
monitor berupa LCD maupun LED yang lebih simpel dan mempunyai banyak variasi
warna. Layar ini biasanya lebih datar dan tipis sehingga lebih praktis.

Gambar.2.3 Mesin USG

4. Printer

Pada peralatan USG, printer merupakan media output dari gambaran yang diperoleh
dari pengolahan komputer, pada zaman dahulu piranti printer ditempati oleh foto
Polaroid namun sekarang sudah diganti dengan film khusus, yaitu film termal.

Saat ini terdapat dua jenis printer yang digunakan yaitu printer berwarna dan printer
hitam putih. Printer warna akan lebih mahal dari printer hitam-putih. Jika tidak ada
printer USG, dapat juga digunakan printer lain seperti printer pada komputer pada
umumnya, maupun printer foto. Kekurangan jika menggunakan printer lain, gambar
tidak sejelas printer khusus USG dan printer ini tergantung dari isi tinta di dalamnya.
2.3 Prinsip Kerja Alat Ultrasonografi(USG)

Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara.


Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh
transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan
dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai
dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur
transducer dan akan ditangkap oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa
listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar
monitor. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier
seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.

- Gambar 2.4 Diagram Prinsip Dasar


USG

2.4Pemeriksaan Usg (Ultra Sonography)

USG atau Ultrasonografi dalam dunia kedokteran memang bukan barang


baru. Toh, kehadirannya terkadang masih menimbulkan kekhawatiran pada sebagian
orangtua tentang penggunaan dan manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran akan radiasi
yang ditimbulkan dari alat tersebut. Beberapa orang bahkan menyangsikan manfaat
alat ini mengingat ada satu dua kasus kelainan bayi yang dianggap tak terdeteksi oleh
pemeriksaan USG. Belum lagi soal biaya. Beberapa klinik/rumah sakit memang
sudah memasukkan biaya USG dalam biaya pemeriksaan kehamilan. Namun cukup
banyak juga yang menagih pemeriksaan ini sebagai biaya tersendiri. Kalau pasien
yang meminta, mungkin enggak jadi soal. Tapi jika dokter melakukan pemeriksaan
USG setiap kali pasien kontrol dan ada biaya tambahan untuk itu, tampaknya ini tidak
fair bagi pasien.

2.5Jenis Pemeriksaan Usg

1. USG 2 Dimensi

Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang
baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan. Dari hasil gambar 2D diperoleh
bentuk citra P x L (panjang x lebar)

2. USG 3 Dimensi

Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal.
Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini
tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang
berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang
diputar). Untuk gambar 3 dimensi diperoleh bentuk citra P x L x Tebal (Panjang x
lebar x Tebal)

3. USG 4 Dimensi

Ultrasonografi (USG) adalah teknik yang dilakukan di mana gelombang suara


frekuensi sangat tinggi ditransmisikan ke dalam tubuh, yang mencerminkan gema
yang dibawa kembali dan dianalisis untuk membuat gambar. Gambar yang akan
ditampilkan adalah gambar organ internal dan janin yang sedang beristirahat di dalam
rahim. 4D adalah singkatan untuk empat dimensi. USG 4D adalah teknologi USG
terbaru prenatal yang mengambil gambar tiga dimensi USG 3D dan menambahkan
elemen waktu untuk proses. Hal ini memungkinkan untuk melihat bayi yang belum
lahir secara detail. Sebuah USG 4D menggunakan teknologi yang sama tetapi dengan
kemajuan bahkan lebih. Dalam jenis scan, gelombang suara dikirim kembali pada
sudut yang berbeda sehingga volume hidup seperti tiga dimensi.Pada USG 4 dimensi
diperoleh bentuk citra P x L x Tebal + pembuluh darah dapat divisualisasi dan
bergerak.

- 5. USG Doppler

Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama


aliran tali pusat.Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan
janin.Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:

- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).

- Tonus (gerak janin).

- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).

- Doppler arteri umbilikalis.

- Reaktivitas denyut jantung janin.

Pada aplikasi USG aliran darah menyebabkan pergeseran frequensi yang disebut
frequensi Doppler, yaitu beda antara frequensi refleksi dan transmitter.

- Pulse Wave Doppler (PW)

Merupakan aplikasi Doppler dengan prinsip mengambil sampel secara pulse/berupa


cuplikan.

 Transducer memancarkan Pulsa

 Receiver diaktifkan setelah preset time, jadi processing diawali pd kedalaman


tertentu
 Receiver di-off-kan setelah sample volume dicapai

 Fd dari sample volume diproses dan ditampilkan


Keunggulan PW
 Dapat menampilkan duplex atau triplex ( b-mode, c-mode dan spectral
berjalan bersama)
 Besar dan letak sample volume dapat diatur.

Kelemahan

 Karena informasi dicuplik pd waktu tertentu, data diperoleh sepotong-


sepotong, sehinga untuk kecepatan aliran yang lebih besar dari sampling rate
akan terjadi ALIASING.

- Continous wave Doppler (CW)

Merupakan aplikasi Doppler dengan prinsip mengambil sampel secara terus


menerus/continue

 Ultrasound dipancarkan terus menerus oleh transducer dan Echo diterima


transducer secara terpisah
 CW mendeteksi seluruh gerakan objek pada daerah overlap beam.

 CW biasanya di pakai dalam pemeriksaan Ultrasonografi Jantung.

Keunggulan CW

 Tidak ada aliasing, karena frequensi Doppler yang diterima bukan cuplikan
sample volume. Oleh karenanya CW dapat mendeteksi kecepatan aliran yang
tinggi.

Kelemahan CW
 Informasi Doppler yang diterima tidak dapat diatur posisinya (sampel volume
tidak bisa di atur besarnya)
 Output CW tidak dapat Duplex /triplex.
- Langkah-langkah dalam pemeriksaan USG Color Dopler

1. Maksimalkan tampilan 2D pembuluh darah

2. Aktifkan color doppler/CFM, lakukan pengaturan steer/sudut color box

3. Tekan tombo PW atau CW (CW biasanya dipakai untuk pemeriksaan


jantung), lalu atur posisi sampel volume, besarnya sampel volume dan
sudut sampel volume
4. Lalu aktifkan Doppler (biasanya tombol SET), lalu lakukan pengukuran.

2.5.1 Manfaat USG 4 Dimensi

Manfaat dari jenis USG adalah signifikan. Sangat mudah bagi tim kedis untuk
melihat perkembangan bayi dan mendiagnosa serta mengurangi masalah pada awal
kehamilan. Selain itu, studi menunjukkan ikatan antara orangtua dan anak tumbuh
lebih kuat sebelumnya bila terkena jenis penyaringan. Scan ini benar - benar mudah
dan aman diperoleh. 4D telah berhasil digunakan untuk melihat amniosintesis, CVS,
kardiosintesis dan transfusi intrauterin. Menggunakan bimbingan USG 4D, prosedur
yang paling dilakaukan dalam waktu 5 menit dan dengan tingkat keberhasilan 100%
bahkan dalam kasus yang melibatkan plasenta berat oligohidramnion, tipis dan vena
umbilikalis sempit. Selain itu, tidak ada komplikasi yang serius selama atau setelah
prosedur apapun.Hal ini tampaknya berkontribusi pada akurasi penempatan jarum
dengan menghilangkan fenomena lateralisasi ketika lampiran jarum tetap digunakan.
Saat ini, kedua metode 2D dan 4D diperlukan untuk penilaian perkembangan
motorik awal janin dan perilaku motorik.Beberapa pola gerakan seperti menyamping
lentur, cegukan, gerakan pernapasan, pembukaan mulut dan gerakan wajah dapat
diamati hanya dengan USG 2D.Gerakan tangan terisolasi dan subtipe gerakan tangan
yang mudah dikenal oleh USG 4D.Semua subtipe tangan untuk gerakan kepala dapat
dilihat dari minggu ke 13 kehamilan dengan kejadian berfluktuasi.Kegiatan wajah
dan berbagai bentuk ekspresi yang mudah dikenali. USG 4D memungkinkan untuk
menentukan arah yang tepat dari sisi janin, namun jumlah yang tepat dari setiap jenis
gerakan tangan masih bisa tidak akan ditentukan. Di antara kegiatan wajah yang
diamati oleh USG 4D, kelopak mata dan gerakan mulut simultan mendominasi antara
30 dan 33 minggu kehamilan.Gerakan mulut murni seperti pembukaan mulut,
menguap dan cemberut.
Pada trimester pertama dilakukan untuk mengetahui terjadinya kehamilan atau
tidak, mengetahui keadaan rahim, denyut janin, bayi kembar, kelainan bentuk kepala,
kelainan tengkuk untuk mengetahui down sindrome.Pada trimester kedua dilakukan
untuk menentukan lokasi plasenta, mengukur panjang seviks, melihat bentuk jantung
dan sistem saraf pusat, kelainan hidrosefalus, kelainan katarak, kelainan rongga
jantung, kelainan tulang belakang, kelainan bibir sumbing.Pada trimester ketiga
dilakukan untuk menilai kesejahteraan janin, melihat posisi janin dan tali pusat serta
menilai keadaan plasenta.

2.5.2 Waktu Untuk Melakukan USG 4 Dimensi

Cara terbaik untuk melakukan USG 4D setelah kehamilan 28 minggu karena


ini adalah saat kehamilan bila ada biasanya jumlah yang cukup cairan ketuban sekitar
bayi.Cairan ketuban yang memadai diperlukan untuk mendapatkana gambar yang
jelas.Pemahaman saat ini menunjukkan bahwa USG 4D tidak menimbulkan resiko
terdeteksi baik bayi atau ibu. Namun, ini tidak berarti bahwa penelitian yang akan
datang tidak akan menemukan risiko baru. Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan
usia 10 - 12 minggu dilakukan untuk penilaian awal. Pada saat usia kehamilan 20 - 24
minggu sebagai penilaian lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu
gambaran janin pada layar monitor akan terlihat sebagian dan tidak secara utuh.
BAB IV
KEGUNAAN ALAT

KEGUNAAN ALAT BIOAKUSTIK

Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang bunyi

maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.

a. Ultrasonik Sebagai Pelengkap Diagnosis

Kristal piezo electrik yang bertindak sebagai transduser mengirim gelombang

ultrasonik mencapai pada dinding berlawanan, kemudian gelombang bunyi dipantulkan

dan diterima oleh transduser tersebut pula.

Gambaran yang diperoleh CRT tergantung tehnik yang dipergunakan. Ada 3 macam

metode dalam memperoleh gambaran yaitu :

1) A skaining

2) B skaining

3) M skaining

1. Alat Bantu Dengar

Alat bantu dengar merupakan suatu alat akustik listrik yang dapat digunakan oleh

manusia dengan gangguan fungsi pendengaran pada telinga. Biasanya alat ini dapat

dipasang pada bagian dalam telinga manusia ataupun pada bagian sekitar telinga.

Alat bantu dengar tersebut dibuat untuk memperkuat rangsangan bagian sel-sel

sensorik telinga bagian dalam yang rusak terhadap rangsangan suara dan bunyi-bunyian

dari luar.
Alat bantu dengar tersebut merupakan sebuah alat elektronik yang

menggunakan baterei dimana dalam pemakaiannya terdapat mikrofon yang mengubah

gelombang dari suara tersebut menjadi energi listrik yang kemudian diterima amplifier

yang dapat memperbesar volume suara dan mengirimkannya pada speaker yang ada pada

bagian dalam telinga.

Secara umum, pada alat bantu dengar yang beredar di pasaran terdapat pengatur

volume suara, sehingga output suara yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan ambang

pendengaran pengguna alat tersebut.

Macam – Macam Alat Bantu Dengar:

1). Model dalam Telinga (ITE)

Alat bantu dengar dengan model dalam telinga (in the ear aids / ITE) dapat

digunakan untuk penderita gangguan pendengaran kategori ringan sampai dengan

kategori sedang. Alat ini memberikan kenyamanan yang lebih kepada pemakainya karena

terletak pada bagian dalam dan tidak tampak dari luar. Didalam komponen alat ini

terpasang telecoil yang merupakan suatu kumparan magnet kecil yang dapat

memungkinkan pengguna alat bantu dengar tersebut untuk lebih nyaman dalam

bertelepon.

2). Model belakang telinga (BTE)

Jenis ini dipasang pada bagian belakang telinga. Dapat digunakan pada kondisi

kerusakan telinga kategori ringan sampai berat. Alat ini menggunakan komponen cetakan

telinga (earmuld) yang berfungsi sebagai penjernih suara.

3). Model Pocket/Saku

Alat bantu dengar model pocket ini, merupakan alat bantu dengar dengan model

seperti walkman. Mic, amplifier dan baterai terdapat dalam box khusus yang dapat
ditaruh disaku, sedangkan receiver berada di telinga dengan menggunakan kabel yang

menghubungkan antara amplifier dan receiver. Alat bantu bantu dengar ini lebih cocok

untuk orang dewasa, apabila digunakan pada anak – anak dapat mengganggu aktifitas

anak.

2. Stetoskop

Stetoskop berasal dari bahasa Yunani: stethos dada danskopeein, memeriksa. Stetoskop
adalah

sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh, digunakan untuk mendengar

suara jantung, pernafasan dan suara darah dan jantung. Stetoskop adalah alat kedokteran yang

paling banyak dipakai oleh dokter, bidan dan perawat.

Alat kedokteran stetoskop ini mempunyai banyak macam warna, bentuk dan ukuran yang

berbeda-beda. Stetoskop adalah alat kedokteran yang diciptakan untuk mempermudah dokter

dan tenaga kesehatan untuk menegakkan diagnosis. Stetoskop ini terdiri dari selang kosong
yang

berisi udara, bagian kepala yang terdiri dari dua sisi, diafragma atau bell. Bila bagian
diafragma

ini diletakkan ke pasien, maka akan tercipta gelombak akustik yang menjalar dari selang ke

telinga. Inilah yang menjadi dasar dari teknologi stetoskop ini. Sekarang ada banyak sekali

teknologi yang berusaha untuk menciptakan stetoskop yang mampu menangkap gelombang

suara semaksimal mungkin.

3. CT-Scan/MRI

CT- singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto atau MRI adalah

salah satu cara pemotretan organ tubuh menggunakan resonansi magnetis. Sistem
kerjanya adalah pasien berbaring dalam sebuah tabung. Kemudian gelombang bunyi

ultrasonik ditembakkan ke tubuhnya. Gema dari gelombang bunyi itu akan mencitrakan

gambar tubuh bagian dalam pasien.

Sehingga fungsi dari alat ini tiada lain adalah untuk menghasilkan foto bagian-bagian

dalam dari tubuh dengan lebih lengkap dan akurat. Hal ini dikarenakan foto yang

dihasilkan dari CT-Scan ini merupakan foto (gambar) bagian dalam tubuh berupa irisan.

4. Ultrasonography (USG)

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkangelombang

ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000

kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan

alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun

setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai

diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini

pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu

penyakit.

USG sering dipergunakan untuk melihat perkembangan janin dalam tubuh ibu hamil,

untuk mengecek adanya penyakit lain dalam tubuh seperti kanker, miom, dan lain

sebagainya.

Kegunaan mesin USG bisa didapatkan dengan cara memanfaatkan gelombang ultrasonik
dengan frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran dari dalam tubuh. Hal tersebut tanpa
menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit, dan tidak menimbulkan efek samping
pada orang yang mendapat USG.

Pada pemeriksaan USG, gelombang suara yang digunakan hanya menggunakan frekuensi 1-
10 MHz. Ultrasonik adalah sebuah gelombang suara yang frekuensinya lebih tinggi
dibanding kemampuan pendengaran manusia. Suara yang dapat didengar oleh manusia
berkisar pada frekuensi antara 20-20.000 Hz. Pada pemeriksaan USG, gelombang suara
digunakan untuk mendeteksi penyakit yang berada dalam tubuh manusia.

Terdapat beberapa jenis pemeriksaan USG yang berkembang sejalan dengan kemajuan
teknologi. Awalnya, pemeriksaan ultrasonografi hanya menghasilkan citra hitam putih dan
tidak bergerak. Saat ini, pemeriksaan USG berkembang menjadi dimensi gambar (3D) hingga
yang bergerak (4D).

Kegunaan Mesin USG

USG atau ultrasonografi mempunyai banyak kegunaan dalam pengobatan. Mulai dari untuk
mengkonfirmasi kehamilan, hingga perkiraan tanggal kelahiran. Selain itu, kegunaan mesin
usg adalah untuk mendiagnosis kondisi tertentu, serta membantu dokter untuk menentukan
prosedur medis yang tepat. Beberapa kegunaan mesin USG yang bisa didapatkan adalah:

1. Kehamilan

Kegunaan mesin USG yang bisa didapatkan adalah untuk mengetahui kondisi kehamilan
seseorang. Alat tersebut digunakan untuk menentukan tanggal lahir, menentukan apakah bayi
kembar atau tidak, dan mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Selain itu, alat USG juga
dapat membantu untuk mendeteksi potensi masalah pada janin, termasuk cacat lahir, masalah
plasenta, posisi bayi yang sungsang, dan sebagainya. Pun, USG dapat mengetahui jenis
kelamin pada bayi yang dikandung.

2.Diagnostik

Kegunaan mesin USG lainnya adalah untuk mendiagnosis bermacam-macam kondisi yang
dapat memengaruhi organ dan jaringan lunak tubuh. Termasuk jantung, pembuluh darah,
hati, kantung empedu, limpa, pankreas, ginjal, tiroid, testis, dan lain-lain. Walau begitu, USG
mempunyai beberapa batasan diagnostik, yaitu gelombang suara tidak dapat ditransmisikan
melalui tulang padat atau bagian tubuh yang berguna untuk menahan udara atau gas, seperti
usus.

Membantu Prosedur Medis


Salah satu kegunaan mesin USG lainnya adalah membantu prosedur medis. Alat ini dapat
membantu prosedur medis, seperti biopsi jarum yang harus dilakukan dokter untuk
menghilangkan jaringan dari area yang tepat pada tubuh untuk uji laboratorium.

3.Terapi

Terapi juga dapat menjadi kegunaan mesin USG lainnya. Gelombang suara yang dihasilkan
oleh alat tersebut dapat berguna untuk mendeteksi dan mengobati cedera pada jaringan lunak.

Keunggulan USG

Ultrasonografi atau USG mempunyai banyak keunggulan, yaitu:

-Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit ketika dilakukan dan tidak memerlukan jarum,
suntikan, dan sayatan.

-Seseorang yang mendapat USG tidak terpapar radiasi ion, cara ini lebih aman dibanding
sinar-X dan CT scan.

-Tidak menimbulkan efek samping apabila digunakan sesuai prosedur yang ada.

-USG dapat menangkap gambar jaringan lunak yang tidak terlihat jelas oleh sinar-X.

-Ultrasonik mudah untuk ditemukan dan lebih murah dibanding metode lain.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-molekul zat dan saling beradu
satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasikan gelombang yang merambat melalui
medium padat, cair, dan udara.
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang bunyi ultra
maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.
Bioakustik dalam keperawatan banyak manfaatnya baik untuk diagnosis suatu penyakit maupun
dalam pengobatan. Kebisingan merupakan penyakit akibat kerja yang mana dapat merugikan
kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran dan bila pemaparan dalam waktu yang lama
akan menyebabkan ketulian. Pada dasarnya pengendalian kebisingan dapat dilakukan terhadap
sumbernya, perjalanannya dan penerimanya. Langkah terakhir adalah penggunaan alat pelindung
pendengaran.

B.Saran
  Pentingnya penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan mahasiswa
lebih mendalami pemahaman tentang bioakustik terutama dalam keperawatan.
  Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kesehatan diharapkan terus dipelajari mahasiswa
keperawatan.
  Telinga sebagai alat pendengaran penting untuk dijaga dari berbagai pengaruh kebisingan.

BAB VI

DAFTAR PUTAKA

https://id.scribd.com/document/375993919/Peranan-Bioakustik-Dalam-Keperawatan-Dan-Kesehatan

https://www.slideshare.net/suhendidarma/bioakustik-57595010

https://adoc.pub/bab-ii-tinjauan-pustaka-gambar-21-hasil-citra-usg.html

Anda mungkin juga menyukai