Modul M4 – Resonansi
Fajar febriyanto nugroho / 18525104
Asisten: krisna kurniawati
Tanggal praktikum: 21 maret 2024
Tehnik Mesin – Fakultas Teknologi industri
Universitas Islam Indonesia
Ʃ𝐿1
̅𝐿̅2̅= Σ | δ L2 |²
9. 3000 10,2 14,8 19,1 25,5
𝑛 Δ̅𝐿̅2̅= √
𝑛−1
94,2
=
10. 10,6 14,5 19,9 25,9 4
= √0,58
= 23,55 cm 3
11. 10,1 14,4 18,9 25,1
=0,439 cm
12. 10,5 14,7 19,4 25,3 Jadi ,( 𝐿2̅ ± ∆𝐿̅2̅) = (23,55±0,439)𝑐m
L3 δ L3 | δ L3 |²
Rata-rata
40,6 -0,6 0,36
40,9 0,4 0,16
Suhuruang = 27 (°C) 40,7 0,2 0,04
40,1 -0,4 0,16
Ʃ L3 = 162,3 Σ | δ L3 |² = 0,72
=0,489 cm
L2 δ L2 | δ L2 |² L1 δ L1 | δ L1 |²
17,2 -0,1 0,01 10,2 -0,1 0,01
16,8 -0,5 0,25 10,6 0,3 0,09
17,7 0,4 0,16 10,1 -0,2 0,04
17,5 0,2 0,04 10,5 0,2 0,04
Ʃ L2 = 69,2 Σ | δ L2 |² = 0,46 Ʃ L1 = 41,4 Σ | δ L1 |² = 0,18
Ʃ𝐿1
Ʃ𝐿1
̅𝐿1= ̅1̅= √Σ | δ L1 |²
Δ𝐿
Σ | δ L3 |² 𝑛−1
̅𝐿̅2̅= Δ̅𝐿̅2̅= √ 𝑛
𝑛 𝑛−1
69,2 =41.1 0,18
= 4 =√
4 3
= √0,46 = 10,35 cm
= 17,3 cm 3
=0,2449cm
=0,391 cm
Jadi ,( 𝐿̅2̅ ± ∆𝐿̅2̅) = (17,3 ±0,391) 𝑐m Jadi ,( 𝐿̅1̅ ± ∆𝐿̅1)̅ = (10,35±0,2449) 𝑐m
L2 δ L2 | δ L2 |²
14,8 0,2 0,04 𝜆2 = 2(𝐿̅̅3̅− 𝐿̅2)̅
14,5 -0,1 0,01 = 2(40,575-23,55)
14,4 -0,2 0,04
=34,05cm = 0,3405 m
14,7 0,1 0,01
Ʃ L2 = 58,4 Σ | δ L2 |² = 0,1
̅ ̅− 𝐿̅̅3̅)
𝜆3 = 2(𝐿4
̅ ̅2̅= Ʃ𝐿2 =2(57,275 - 40,575)
𝐿 ̅ √Σ | 𝑛−1
δ L2 |²
𝑛 Δ𝐿2= =33,4cm = 0,334m
69,2
=4 0,1
= 14,6 cm =√ λ δ λ λ |2
|δ
3 0,3445 0,0049 0,00002401
=0,181 cm 0,3405 0,0009 0,00000081
0,334 -0,0056 0,00003136
Jadi ,( 𝐿̅2̅ ± ∆𝐿̅2̅) = (14,6±0,181) 𝑐m
Σ 𝜆=1,019 Σ|δ𝜆|²=
0,00005618
L3 δ L3 | δ L3 |²
19,1 -0,2 0,04 Ʃ𝜆 Σ | δ λ |²
19,9 0,6 0,36 𝜆̅= Δ𝜆̅ = √
𝑛 𝑛−1
18,9 -0,4 0,16 1,019
=
19,4 0,1 0,01 3 0,00005618
=√
Ʃ L3 = 77,3 Σ | δ L3 |² = 0,57 = 0,3396 m 2
=0,0053 m
̅𝐿̅3̅= Ʃ𝐿3 Δ̅𝐿̅3̅= √
Σ | δ L3 |²
𝑛
101,4
𝑛−1 Jadi,( λ̅ ± ∆λ̅)=( 0,3396± 0,0053) m
= 4 0,66
=√ b. Untuk frekuensi = 2000 Hz
= 19,325 cm 3
=0,435 cm
̅ 𝐿̅̅1̅)
𝜆1 = 2(𝐿̅2−
= 2(17,3 - 8,4)
Jadi ,( 𝐿̅3̅ ± ∆𝐿̅1̅3) = (19,325 ±0,435) 𝑐m
= 17,8cm= 0,178 m
L4 δ L4 | δ L4 |² 𝜆2 = 2(𝐿3̅̅− 𝐿2̅̅)
25,5 0,1 0,01 =2(25,35-17,3)
25,9 0,5 0,25 =16,1cm = 0,161m
25,1 -0,3 0,09
25,3 -0,1 0,01 𝜆3 = 2(𝐿̅4̅− 𝐿̅̅3̅)
Ʃ L3 = 101,8 Σ | δ L3 |² = 0,36 =2(34,425 – 25,35)
=18,15 cm = 0,1815m
̅𝐿̅4̅= Ʃ𝐿4 Δ̅𝐿̅4̅= √
Σ | δ L4 |²
𝑛 𝑛−1
λ δ λ λ |2
|δ
137,7
= 4 0,39 0,178 0,0045 0,0000202
=√
= 25,45 cm 3 0,161 -0,0125 0,000156
=0,346 cm 0,1815 0,008 0,000064
Σ 𝜆= 0,5205 Σ|δ𝜆|²=
Jadi ,( 𝐿4̅ ± ∆𝐿̅4̅) = (25,45 ±0,346) 𝑐m 0,0002402
= 2 (23,55-6,325) =0,0109 m
= 34,45cm = 0,3445 m
Jadi,( λ̅ ± ∆λ̅)=( 0,1735± 0,0109) m
c. Untuk frekuensi = 3000Hz b. Untuk frekuensi 2000Hz
𝜆1 = 2(𝐿2̅−
̅ 𝐿1̅)̅ 𝑉𝑡 = 𝜆 . 𝑓
= 2(14,6-10,35) = 0,1735. 2000
= 8,5cm= 0,085 m = 347 m/s
273
𝜆2 = 2(𝐿3̅−
̅ 𝐿2̅)̅ 𝑉0 = 𝑉𝑡√
=2(19,325-14,6) 1+𝑡
=9,45cm = 0,945m 273
=347 √
300
̅ ̅− 𝐿̅3̅)
𝜆3 = 2(𝐿4 =347. 0,95
=2(25,45- 19,325) =329,65 m/s
=12,25 cm = 0,1225m Δ𝑉𝑡 = √|𝑓|2|Δ𝜆̅|2
λ δλ | δ λ |2 =√|2000|2|0,0109 |2
0,085 -0,2991 0,08946081 = √4000000 . 0,00011881
0,945 0,5609 0,31460881 = 21,8 m/s
0,1225 -0,2616 0,0684356
2
Σ 𝜆= 1,1525 Σ|δ𝜆|²=
273
0,47250522 Δ𝑉0 = √|√ | |Δ𝑉𝑡|2
1+𝑡
Ʃ𝜆 Σ | δ λ |²
𝜆̅= Δ𝜆̅ = √ 2
𝑛 𝑛−1 273
1,1525 =√|√ | |21,8 |2
= 300
3 0,47250522
=√
= 0,3841 m 2 =√0,91 . 475,24
=0,48605 m =20,795 m/s
=√0,91 . 789,0481
=26,796 m/s
4. Grafik Ln vs n V. PEMBAHASAN
1000 Hz 2000 Hz 3000 Hz Sebelum melaksanakan praktikum resonansi, pertama kita
̅𝐿̅1̅ 6,325 8,4 10,35 menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk
̅𝐿̅2̅ 23,55 17,3 14,6 pelaksanaan praktikum, yaitu Tabung Resonansi, Audio
̅𝐿̅3̅ 40,575 25,35 19,325 Frekuensi Generator dan Sound Level Meter, lalu kita mulai
̅𝐿̅4̅ 57,275 34,425 25,45 melakukan praktikum. Langkah awal, praktikan mengukur
suhu ruangan dengan menggunakan termometer ruang lalu
a. Untuk frekuensi = 1000 Hz dilanjutkan dengan mengatur frekuensi pada audio frekuensi
generator sebesar 1000 Hz selanjutnya praktikan
menyambungkan kabel sound level meter dan audio
1000 Hz frekuensi generator ke tabung resonansi, kemudian setelah
audio frekuensi generator diatur frekuensinya dan
80 dihidupkan maka piston pada tabung resonansi ditarik
57,275 dengan memperhatikan jarum pada sound level meter,
60
40,575 apabila jarum pada sound level meter menyimpang secara
40 23,55 maksimal, maka piston yang ditarik harus segera dihentikan,
selanjutnya memeriksa panjang kolom udara pertama (L1)
20 6,325
dengan cara mengukur dari ujung tabung resonansi sampai
0 titik akhir penghentian piston tadi, lalu diukur dengan
menggunakan mistar, dilanjutkan dengan mencari panjang
Series 1 kolom udara kedua (L2) dengan frekuensi yang sama,
caranya adalah dengan menghidupkan audio frekuensi
generator lalu piston ditarik dari titik panjang kolom udara
b. Untuk frekuensi = 2000 Hz pertama (L1), setelah didapat panjang kolom udara kedua
(L2) maka mencari panjang kolom udara ketiga (L3) dan
2000 Hz keempat (L4) dengan proses yang sama seperti mencari
panjang kolom udara pertama (L1) dan kedua (L2), dalam
40 34,425 mencari panjang kolom udara pada praktikum resonansi ini,
30 25,35 setiap panjang kolom udara dicari sebanyak empat kali
17,3 sehingga didapat data pada frekuensi 1000 Hz: L1 =
20 (6,1;6,9;6,5;5,8) L2 = (22,9;23,8;23,7;23,8) L3 =
8,4 (40,6;40,9;40,7;40,1) L4 = (57,2;56,7;57,3;57,9), untuk
10
frekuensi kedua yaitu sebesar 2000 Hz diperoleh data L1 =
0 (8,3 ;8,7 ;8,5 ;8,1) L2 = (17,2 ;16,8 ;17,7 ;17,5) L3 = (25,8
;25,5 ;24,7 ;25,4) L4 = (34,9;34,1;34,5;34,2). Dan untuk
Series 1 frekuensi yang ketiga sebesar 3000 Hz diperoleh data L1 =
(10,2 ;10,6 ;10,1 ;10,5) L2 = (14,8 ;14,5 ;14,4 ;14,7) L3 =
c. Untuk frekuensi = 3000 Hz (19,1 ;19,9 ;18,9 ;19,4) L4 = (25,5;25,9;25,1;25,3). Setelah
selesai mencari panjang kolom udara, maka setiap panjang
kolom udara tersebut dicari nilai rata-ratanya dan didapatlah
3000 Hz panjang kolom udara(L) pada frekuensi 1000 Hz: L1 =
30 25,45 (6,325) L2 = (23,55) L3 = (40,575) L4= (57,275)
19,325 selanjutnya dengan frekuensi 2000 Hz diperoleh data L1 =
20 14,6 (8,35) L2 = (17,5) L3 = (24,625) L4 = (33,275) dan dengan
10,35 frekuensi 3000 Hz diperoleh data L1 = (10,45) L2 =
10 (13,925) L3 = (21,075) L4 = (26,375).
Secara teori, kecepatan bunyi diudara dengan suhu
0 sebesar 0 derajat celcius pada tekanan 1 atm adalah 331 m/s.
Hasil perhitungan percobaan didapatkan 339,6 m/s untuk
Series 1 sumber bunyi dengan frekuensi sebesar 1000 H, 304 m/s
untuk sumber bunyi dengan frekuensi sebesar 2000 Hz dan
347 m/s untuk sumber bunyi dengan frekuensi sebesar 3000
hz. Sedangkan kecepatan bunyi diudara pada saat suhu
tertentu adalah 1.152,3 m/s. Hasil perhitungan kecepatan
bunyi diudara pada saat suhu 27 derajat celcius didapatkan
322,62 m/s untuk frekuensi sebesar 1000 Hz, 329,65 m/s
untuk frekuensi sebesar 2000 Hz dan 1.094,685 m/s untuk
frekuensi sebesar 3000 Hz. Teori dengan hasil perhitungan peristiwa resonansi pada telinga kita. Didalam telinga kita
pada percobaan terpaut selisih yang sedikit, hal ini bisa terdapat selaput gendang telinga. Selaput ini sangat tipis dan
terjadi karena faktor ketidaktepatan pembacaan angka mudah beresonansi dengan bunyi audiosonik, persitiwa
dibelakang koma dan pembulatan angka, kesalahan resonansi suara pada gitar dan roket. Ketika pesawat luar
praktikan saat melihat hasil pengukuran kolom udara pada angkasa melesat dari landasannya di kennedy space center,
tabung resonansi. suaranya sangat menggelegar. Beberapa kilometer darinya,
Prinsip dari praktikum ini yaitu mengamati proses para penonton harus memegang erat bangkunya karena
tabung resonansi saat bekerja, menghitung hasil pengamatan getaran suara yang dihasilkan begitu besar.
dari tabung resonansi untuk dijadikan bahan penelitian
lanjutan.
Penting bagi praktikan untuk memperhatikan proses saat
melaksanakan praktikum, apabila terjadi salah satu saja VI. KESIMPULAN
kekeliruan, maka akan beda data yang didapat, salah satunya Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah,
adalah pada saat proses penarikan piston tabung resonansi, praktikan dikatakan berhasil pada praktikum ini apabila
saat penarikan piston tersebut harus bersamaan dengan praktikan telah memahami gejala yang terjadi pada
memperhatikan jarum pada sound level meter, saat jarum resonansi dan gelombang bunyi serta didapat kesimpulan,
pada sound level meter menyimpang dengan sempurna itu bahwa tabung resonansi digunakan dalam mencari panjang
tanda bahwa tabung resonansi telah mengalami resonansi kolom udara dan didapatlah data pada kolom data
yang pertama, hendaknya penarikan piston dihentikan dan pengamatan. Kemudian dengan data yang diperoleh dapat
praktikan mengukur panjang kolom udara, dalam proses menentukan kecepatan bunyi di udara.
dapat terjadi kesalahan apabila praktikan tidak
memperhatikan arah simpangan jarum, karena terlalu
terfokus pada piston, sehingga saat simpangan jarum pada DAFTAR PUSTAKA
sound level meter telah maksimum sedangkan penarikan
piston tidak dihentikan, maka akan didapat data yang tidak BIBLIOGRAPHY
sesuai. [1] Aip Saripudin, d. (2007). Praktis Belajar Fisika.
Grafik diatas merupakan sebuah grafik yang jakarta: PT Grafindo Media Pratama.
menggambarkan sebuah fungsi Ln vs n dimana Ln
merupakan rata-rata dari panjang kolom udara pada setiap [2] Riyn,2008).Pengertian Gelombang
frekuensi sedangkan n adalah orde dari setiap rata-rata http://riyn.multiply.com/journal/item/47/
panjang kolom udara, pada tabel diatas terdapat tiga gambar Gelombang/
tabel, itu merupakan gambar dari setiap frekuensi, diperoleh
perhitungan rata-rata dari frekuensi sebesar 1000 Hz L1 = diakses pada tanggal 13 Mei 2020 pukul
(6,325) L2 = (23,55) L3 = (40,575) L4= (57,275), diproleh 22.30 WITA.
data pada frekuensi 2000 Hz L1 = (8,4) L2 = (17,35) L3 =
(25,35) L4 = (34,425), dan diperoleh data dari frekuensi [3] Grancolli,douglas,1997.Fisika Jilid,edisi
sebesar 3000 Hz L1 = (10,35) L2 = (14,6) L3 = (19,325) L4 keempat.Erlangga:Jakarta.
= (25,45). Setelah semua data dari masing-masing frekuensi
telah didapat maka langkah selanjutnya adalah menggambar [4] Gie,2009.Definisi Gelombang
grafik dengan cara, orde dari setiap rata-rata panjang
kolom udara (n) diletakkan pada garis X (horizontal) dan http://marikemari.com/mengenal-
rata-rata panjang kolom udara (L) pada garis Y (vertikal), gelombang/diakses
lalu didapatlah data seperti hasil diatas.
pada tanggal 13 Mei 2020 pukul 23.06 WITA.
Kegunaan praktikum resonansi dalam kehidupan sehari-
hari adalah kita dapat mendengar bunyi karena adanya