Kelompok 5
5. Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi longitudinal berjalan pada benda padat, cair, atau gas. Gelombang bunyi berprinsip
sama seperti yang terjadi pada contoh gelombang dari tali yang telah dijelaskan dimuka, tetapi sulit
digambarkan secara visual.
6. Pemantulan Gelombang
Pantulan gelombang terjadi bila gelombang membentur suatu permukaan benda dan memantul kembali.
Gelombang yang mengenai suatu permukaan tidak selalu memantul tetapi permukaan itu dapat pula menyerap atau
meredam gelombang tersebut.
Pemantulan membentuk arah pemantulan dengan sudut 90o. Kita dapat mengarahkan bunyi atau gelombang bunyi
dengan mengatur alat pemantul disertai sudut pantulan yang terarah. Ini diterapkan pada ruang konser, ruang siding,
tempat ibadah, dan lainnya menurut keperluan. Perancangan pemantulan gelombang bunyi sangat berguna sehingga
dapat mengatur arah gelombang tepat ke telinga pendengar. Bahkan memungkinkan penghematan tanpa menggunakan
pengeras suara.
a. Gaung dan Gema
Sehubungan dengan pemantulan dapat terjadi gaung atau gema. Gaung terjadi karena perpanjangan bunyi pada
saat tertentu sesudah penerimaan bunyi langsung dari sumber bunyi terhenti. Ini diakibatkan oleh pantulan dari
permukaan yang tidak rata, dan pantulan disebarkan dari medium yang tidak homogeny yang dibangkitkan oleh bunyi
asli.
Gema (echo) adalah suatu paket gelombang bunyi yang dipantulkan kembali dengan penundaan waktu cukup
lama dan besaran paket gelombang dapat dibedakan dari bunyi (signal) yang langsung. Perbedaan gaung dari gema
adalah masalah pemantulan yang berupa paket/unit bunyi atau bukan. Gema biasanya terjadi karena jarak sumber
bunyi dengan pemantul cukup jauh. Gema dapat terjadi 1 atau beberapa kali karena bolak-balik. Gema dapat dipakai
mengukur jarak.
b. Refraksi
Refraksi terjadi kalau kecepatan bunyi berubah sehingga tenaga bunyi mengikuti kurva. Segala macam
gelombang dapat mengalami refraksi. Pembelokan bisa terjadi karena bunyi melalui daerah yang berbeda
temperaturnya. Pembelokan ke bawah karena dibawah lebih dingin dari pada diatas. Ini terjadi karena angin
bertiup mendorong gelombang. Pembelokan juga bisa terjadi karena perbedaan ketebalan massa yang
dilakukan.
c. Difraksi
Difraksi terjadi apabila gelombang terbentur pada suatu benda atau layar maka sebagian energi akan
melalui bagian yang terbuka. Kalau celah atau lubang tempat lewat itu kecil dibandingkan panjang
gelombang maka benturan gelombang akan berpencar keluar ke balik tabir. Kalau gelombang bunyi cukup
panjang tidak hanya difraksi akan tetapi gelombang tersebut dapat merambat ke segala arah dibalik tabir.
Pada praktiknya sama dengan loudspeaker dengan corong yang diarahkan kepada pendengar.
Bandingkan :
Berpencarnya energi pada diameter 30 cm. Bunyi memiliki frekuensi 8000cps (lamda/panjang
gelombang = 4,3 cm) difraksi. Perambatan bunyi akan terpencar sedikit dibalik tabir. Bunyi dengan frekuensi
100 pcs (lamda = 33 cm) merambatkan bunyi kepada seluruh tubuh arah permukaan dibalik tabir.
BAB II
RUANG RESONANSI
1. Resonansi
Resonansi disebut pula peristiwa “ikut bergetar.” Terjadinya resonansi : kalau kita mengayun
seorang anak yang duduk di ayunan maka akan terjadi frekuensi alamiah yang ditentukan oleh panjang
tali ayunan. Bila ayunan itu didorong sedikit saja pada saat yang tepat maka amplitudo meningkat,
terjadilah resonansi. Resonansi bisa dibuat atau disengaja memakai vibrator pegas bila frekuensi kita
anggap f, maka kelipatan dua atau pembagian dua dari f dapat memperkuat bunyi nada.
110 220 440 880 760
f
Phase adalah hubungan antara dua sinyal/tanda dari frekuensi yang sama. Phase adalah fenomena
suatu spesifikasi pangkal/titik tolak suatu vibrasi. Perbedaan phase tampak antara engkol dan massa
pada suatu system dorongan pegas suatu masa. Resonansi terjadi bila phase berbeda ¼ putaran
(cycle).
Gelombang berdiri pada dawai
Telah kita pelajari bagaimana gelombang bisa terjadi. Kita juga telah
mempelajari bagaimana gelombang atau pulsa mencapai batas medium
perambatan. Menggabungkan mode – mode vibrasi atau resonansi pada system
akustik dapat ditafsirkan sebagai perambatan gelombang maju dan mundur
diantara kedua batas (ujung). Bila suatu dawai didorong hingga mencapai suatu
frekuensi suatu mode tertentu yang asli, maka resonansi akan terjadi. Frekuensi
yang terjadi tergantung dari tebal dawai, lebar dawai, panjang dawai, dan
tegangan dawai.
2. Nada partials, Harmonics dan Overtunes
Istilah harmonics atau harmonics tones adalah mode – mode vibrasi yang muncul dari satu sistem
yang merupakan penggandaan mode dasar dan bunyi – bunyi lain yang menyertainya. Sering orang
menganggap penggandaan adalah kelipatan kedua, tetapi sebenarnya 2,005 kali.
Nada harmonic pertama yaitu artinya nada harmonik pertama di atas nada dasar. Overtunes adalah
istilah yang dipakai untuk menyatakan mode – mode frekuensi yang lebih tinggi. Dengan kata lain,
harmonic adalah overtone. Nada harmonic kedua adalah overtone pertama, harmonic ketiga adalah overtone
kedua, overtones.
Partials atau nada – nada parsial adalah semua mode atau semua komponen, yaitu nada dasar serta
semua overtunes. Upper partials sama dengan pengertian overtones. Mode – mode vibrasi resonansi dari
dawai yang bergetar sebagai gelombang berdiri. N adalah modes. Frekuensi adalah harmonic dari frekuensi
dasar (f).
a. Sepuluh anggota seri harmonic yang terendah yang berdasar nada 110 Hz (a2).
b. 78 Hz (E8)
c. Seri harmonic yang lebih lengkap dari nada dasar nada 32,7 Hz (C1). Nada dasar tidak tampak. Muncul
nada – nada ketujuh, kesebelas, dan lain – lain yang ketiggiannya tidak jatuh dekat satu nadapun yang
sama pada tangga nada standart. Oleh sebab itu tidak bisa ditampilkan dalam notasi dengan tepat/resisi.
Persamaan harmonik yang muncul dari nada dasar C dan G dihubungkan dengan konsonan dan
disonan.
Nada – nada parsial yang tersusun dapat dilihat pada spectrum vibrasi.
a. Garis vertical menggambarkan bunyi lembut/lemah : glottis tidak pernah merapat penuh, sehingga isi
harmonic amat sedikit.
b. Bunyi yang cukup.
c. Bunyi yang amat kuat, menyebabkan harmonic banyak jumlahnya : glottis merapat 1/3 dari tiap putaran
(cycle), enam nada harmonik awal sama tingginya.
Resonansi sebuah tabung pipa organ , atau seruling yang kita tiup perlahan – lahan akan
memperdengarkan mode terbawah. Kalau kita tiup lebih kuat akan terdengar overtune yang pertama.
Bila kita berbicara yang terjadi bukan hanya pantulan dari ujung pipa (yang terbuka atau tertutup),
melainkan juga dari penyempitan dan perubahan diameter pipa. Kelancaran yang terganggu ini
menyebabkan suatu bagian gelombang bunyi akan dipantulkan, jadi mengarah kepada gelombang –
gelombang berdiri dan resonansi – resonansi. Kalau pantulan ini mencapai beberapa tempat sepanjang
pipa, maka resonansi akan menjadi rumit (kompleks). Pada bidang vocal ini disebut forman.
3. Resonator
Resonator Helmholtz berguna untuk meneliti bagaimana benda bevibrasi serta menganalisis
bunyi – bunyi yang kompleks. Hemholtts membuat percobaan untuk menemukan resonansi yang
muncul dari suatu bunyi. Resonansi udara pada biola dan gitar serupa dengan resonansi Helmholtz.
Frekuensi dapat ditentukan dengan cara meniup melalui lubang biola atau gitar dan dari hasil
mendengarkan pitch resonansi itu. Untuk memperjelas bunyi, dapat digunakan mikrofon. Kotak
loudspeaker (penguat bunyi) untuk memantulkan bas dirancang sedemikian rupa sehinga pancaran
bunyi dari belakang speaker cone mengeluarkan resonansi Helmholtz dari kotak dan dapat dilihat pada
bagian reflector (reflexport) alam phase pada bagian muka speaker.
4. Impedance
Impedance adalah jumlah atau rasio dan tekanan bunyi (p) pada velositas volume (U). Ukuran
yang dipakai adalah Ohm. Impedance ini adalah tekanan alam. Fungsi kekuatan yang menyebabkan
udara mengalir, yang mengakibatkan velositas volume pada bagian mulut instrument musik (moutch
peicce).
ULASAN TENTANG MEMBRANOPHONE BESERTA
CONTOH – CONTOH ALAT MUSIKNYA
BAB I
PENDAHULUAN
Musik merupakan suatu ungkapan hati, pikiran dan perasaan manusia yang dibentuk
dalam suatu karya seorang komponis dan dituangkan dalam bentuk - bentuk yang terdiri dari
melodi: irama dan harmoni Musik tidak lepas dari media maupun instrumen yang digunakan oleh
komponis.
Musik juga dapat dirasakan oleh manusia melalui aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti
dalam waktu berjalan, berlari, bertepuk tangan, dan menangis. Dari keseharian tersebut secara
detail, musik dapat berasal dari diri sendiri maupun terdapat dari instrument. Berdasarkan cara
memainkan instrumen musik diklasifikasikan menjadi 5 bagian yaitu idiophone, membranophone,
chordophone aerophone dan electrophone. Dan pada kesmpatan ini kami akan menjelaskan
tentang membranophone.
PEMBAHASAN
BAB II
MEMBRANOPHONE
Dalam abad ke – 20 ini, instrument yang berjenis jenis itu telah digabung seluruhnya membentuk
simponi orkes. Bahkan pada abad – abad sebelumnya pun alat – alat music telah digabung oleh komponis –
komponis terkenal untuk memenuhi inspirasinya tertuang di dalam musik ciptaannya. Akan tetapi
penggabungan instrument itu, tentu tidak dilakukan secara serampangan, harus dibarengi dengan ilmu yang
cukup, agar hasil dari penggabungan itu menciptakan suasana estetik yang memadai, dan dfapat ditinjau dari
segala sisi.
Pengelompokkan yang dilakukan di dalam “The Book of Popular Science”. Volume 5 hal. 215 – 220
dapat diikuti seperti berikut ini :
1) String Instrument (Alat musik yang memakai senar)
2) Wind Instrument (Alat musik tiup)
3) Edge – tone Instrument (Alat music bernada tajam)
4) Reed Instrument (Alat musik yang memakai reed)
5) Percussion Instrument (Alat musik perkusi)
6) Brass Instrument (Alat musik dari kuningan)
7) Electronic Musical Instrument (Alat music dari Elektronik)
Pembagian ini agak terpencar, karena 2,4 dan 6 masih dapat dijadikan satu kelompok. Reed
Instrument & Brass Instrument pada dasarnya adalah sama – sama alat tiup (Wind Instrument).
Walaupun keduanya dapat dibedakan, yakni alat musik tiup pakai reed dan alat tiup dari
kuningan.
Pengelompokkan yang dilakukan Sachs dan Horn-Bostel, agaknya lebih sistematis dan
sederhana, yang didasarkan kepada hasil penelitian tahun 1914. Mereka telah mengklafikasikan
berjenis – jenis instrumen sepanjang abad & kultur yang dilalui instrument – instrument tersebut.
Mereka mendasarkan penelitiannya kepada prinsip – prinsip akustik, sehingga mereka
mengelompokkan intrumen itu atas 5 kategori sebagai berikut : Idiophone, Membranophone,
Aerophone, Chordophone dan Electrophone.
Tapi saat ini kami akan menjelaskan beberapa hal tentang membranophone dan hal – hal
yang berkaitan tentang penggunaan alat membranophe tersebut.
II. Pengertian Membranophone
Pengertian Membranophone menurut Sach dan Horn-Bostel, yaitu golongan alat musik
dimana suara dihasilkan oleh getaran membran yang dibentangkan secara ketat. Kelompok ini
memasukkan semua jenis drum dan kazoo.
Pengertian Membranophone dari sumber lain :
Membranophones, yang telah ada dalam beberapa bentuk selama lebih dari 4000 tahun,
adalah instrumen yang membuat suara ketika bergetar kulit menggeliat. Biasanya membranophone
adalah drum yang membuat suara ketika membran terkena. Tangan atau stik drum biasanya
digunakan untuk menyerang kulit. Beberapa drum bisa di set untuk titinada yang berbeda dengan
mengencangkan atau kehilangan ketegangan pada kulit.
III. Klasifikasi Alat Musik Membranophone
Membranofon dengan tubuhnya memiliki diameter yang sama di bagian tengah maupun ujungnya -
drum silindrikal
Membranofon dengan hanya satu membran yang dapat dipakai
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya terbuka
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya tertutup
Membranofon dengan dua membran yang dapat dipakai
Tunggal
Set
1. Djembe
Fungsi Alat Musik Djembe atau Jimbe. Ini adalah merupakan alat musik perkusi asal Afrika
Barat yang cara memainkannya dengan cara dipukul menggunakan tangan kosong. Alat perkusi ini
dimainkan oleh lintas kalangan, dari mulai anak-anak hingga dewasa. Salah satu hal yang unik dari alat
musik ini adalah dalam pola-pola ritme permainannya, ada yang konstan, ada yang ditabuh hingga
bergemuruh, berbunyi tajam, bahkan dapat berbunyi sangat treble dan gaduh yang seolah-olah dapat
membangkitkan energi spiritual dari ritual-ritual primitif masa lalu. Ada banyak nama untuk alat musik
berjenis seperti ini, di antaranya sangba, yimbei, jimberu, bata, tapoi dan lainnya. Masing-masing dari alat
musik ini dimainkan oleh sekelompok orang-orang ataupun suku-suku yang berbeda pula.
Fungsi Alat Musik Djembe atau Jimbe :
Di Negara Mali, Djembe atau Jimbe dipergunakan hanya pada malam hari untuk
berbagai perayaan, misalnya menyambut bulan purnama, datangnya musim semi, musim
panas, musim panen, musim dingin, perkawinan, pembaptisan dan lain sebagainya.
Cara Pembuatan alat Musik Djembe atau Jimbe :
Konon nama djembe diambil dari pohon djem yang banyak ditemukan di Mali, Afrika. Pohon Djem
adalah merupakan bahan dasar untuk membuat Djembe, setelah pohon ditebang batang pohon tersebut
dibentuk menyerupai piala, lantas dilubangi, dan diukir sedemikian rupa. Konon menebang pohonnya pun
dibarengi dengan ritual khusus dan tentunya menggunakan kayu dari pohon djem pilihan.
Cara Pembuatan alat musik Djembe atau Jimbe. Hal Pertama yang dilakukan adalah mengukur
panjang kayu dan dipotong sesuai ukuran, Setelah dipotong sesuai ukuran selanjutnya bagian kayu luar
dihilangkan dengan cara dikelupas menggunakan pisau besar sampai bagian putih kayu terlihat. Setelah itu
proses pembubutan dalam proses ini memerlukan tenaga yang cukup besar dan diharuskan sudah terampil
dalam membentuk kayu sesuai dengan bentuk jimbe. Setelah kayu sudah membentuk jimbe kemudian
keringkan dibawah sinar matahari. Proses selanjutnya yaitu menghaluskan permukaannya dengan cara
diamplas. Setelah itu maka dilakukan proses pemotifan pada jimbe. Pemasangan tali dan kulit. Prosesnya
memang agak rumit jika kita pertama kali melihat, tapi proses perakitan ini masih mudah untuk dipelajari
oleh semua orang, karena intinya hanyalah teliti dan telaten. Untuk mengunci dan menyambungkan tali
dengan kulit yaitu menggunakan besi yang melingkar sesuai diameter jimbe. Tali yang digunakan adalah tali
sepatu dan tali alpin/rasta. Dan kulitnya berasal dari kulit sapi maupun kulit kambing. Ketika sudah selesai
proses merakitnya, kemudian dijemur sebentar agar kulitnya kering dan akhirnya jadilah kendang jimbe
yang dibuat melalui banyak proses yang tidak mudah.
Membran sebagai sumber bunyinya bisa menggunakan kulit kambing, kerbau ataupun
antelop. Teknik merenggangkannya pun khusus, setelah melalui proses pengeringan yang
cukup membran atau kulit tersebut diikatkan kencang dengan tali di selingkar badan
kayunya. Di Amerika, Belgia, Jerman, Perancis dan di beberapa negara lainnya terdapat
sekolah djembe, yang mendatangkan guru-guru langsung dari negara asalnya. Semoga
Indonesia sudah ada sekolah jimbe, di karenakan aktifitas “djembe fola” telah menyebar di
pelosok negeri ini.
2. Kendang
Fungsi Alat Musik Tradisional Kendang (Gendang). Alat musik Kendang awal
mulanya ditemukan oleh manusia di peradaban awal yang memiliki kebiasaan memukul-mukul
benda sekitarnya untuk mengekspresikan kegembiraan, yang ditandai dengan ditemukan
kendang/drum tertua dari masa neolitikum.
Proses Pembuatan Kendang (Gendang)
Kendang yang baik terbuat dari kayu nangka, kelapa atau cempedak. Kulit
kerbau sering digunakan untuk bam (permukaan bagian yang memancarkan ketukan
bernada rendah) sedangkan kulit kambing digunakan untuk chang (permukaan luar
yang memancarkan ketukan bernada tinggi). Pada tali kulit yang berbentuk "Y" atau tali
rotan, yang dapat dikencangkan atau dikendurkan untuk mengubah nada dasar. Semakin
kencang tarikan kulitnya, maka semakin tinggi pula suara yang dihasilkannya.
Kesulitan dalam pembuatan kendang adalah pada saat mencari kayu terbaik dan
mengeringkan kulit kerbau yang diperlukan. Biasanya Jenis kayu yang digunakan untuk
membuat kendang/gendang adalah kayu mahoni.
Alat musik kendang merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul dengan kedua telapak
tangan, dan diredam oleh telapak kaki kiri pemainnya. Ditempatkan di depan pemain secara horizontal. Biasanya pemain
kendang Sunda memainkan dua kendang yaitu kendang dan kulanter (kendang kecil).
Fungsi kendang dalam suatu lagu yang dimainkan memiliki hal terpenting yaitu mengendalikan tempo dan irama
setiap gending, baik tempo pokok maupun irama cepat ataupun lambat dan tangkap, diatur dengan bunyi kendang
termasuk didalamnya mengawali dan mengakhiri gendingan.
Alat musik ini umumnya berbentuk silinder. Dahulu kendang/gendang dipakai sebagai pengiring dalam seni
bela diri pencak silat yang sampai sekarang masih digunakan dibeberapa daerah diindonesia selain itu biasa juga
digunakan sebagai musik iring-iringan pengantin, menyambut tamu dan lain lain.
3. Tambo
Cara Memainkan :
Bila di tabuh, bedug mempunyai suara yang khas yaitu bernada berat sehingga bisa terdengar
hingga jarak yang cukup jauh. Di Jawa Barat ada seni untuk memainkan Bedug ,seni ini diberi nama
“NGADULAG”. Seni ngadulag berasal dari daerah Jawa Barat. Pada dasarnya, bedug memiliki fungsi
yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, tabuhan bedug di tiap-tiap daerah
memiliki perbedaan dengan daerah lainnya, sehingga menjadikannya khas. Sehingga lahirlah sebuah
istilah “Ngadulag” yang menunjuk pada sebuah keterampilan menabuh bedug. Kini keterampilan
menabuh bedug telah menjadi bentuk seni yang mandiri yaitu seni Ngadulag (permainan bedug).
Dahulu, peralatan seni menabuh bedug hanya terdiri dari bedug, kohkol, dan terompet. Tapi kini
peralatannya pun mengalami perkembangan. Selain yang telah disebutkan di atas, menabuh bedug kini
juga dilengkapi dengan alat-alat musik seperti gitar, keyboard, dan simbal.
6. Tamborin
Fungsi Drum Alat Musik Perkusi. Alat Musik ini pasti sudah tidak asing lagi bagi anda apalagi bagi
yang hobi dan gemar bermain musik. Nah berikut adalah penjelasan singkat tentang alat musik Drum.
Secara umum, drum merupakan alat musik tertua di dunia. Bentuk drum yang paling primitif adalah
dalam bentuk kayu besar dan panjang yang di tengahnya terdapat lubang memanjang untuk menghasilkan
suara. Alat ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik.
Maka Dapat Disimpulkan Bahwa Drum adalah merupakan salah satu dari kelompok alat musik
perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul oleh tangan atau sebuah batang (stick).
Alat Musik Drum awalnya dibuat dengan kayu gelondongan yang di tengahnya dibuat lubang dan di
atasnya dipasang kulit hewan untuk menghasilkan resonansi suara saat ditabuh.
Sejarah Penemuan Drum :
Drum merupakan Salah satu alat music tertua didunia. Alat musik ini digunakan sebelum
tahun 6000SM (Sebelum Masehi). Dahulu bangsa Afrika menggunakan drum untuk bermain
musik, mengiringi tarian pada upacara adat, tanda peringatan bahaya, maupun menginstruksikan
pasukan maju ke medan perang. Namun tentu saja bentuknya tidak seperti sekarang. Pada
awalnya drum hanya terdiri dari tomtom. Adanya invasi bangsa Eropa dan Timur Tengah ke
Afrika menyebabkan drum semakin dikenal dan semakin berkembang sehingga tercipta senar
drum.
Pedal drum
Pedalbass – drum mulai berkembang pada akhir decade 1890, penemuan teknologi pedalbass –drum
memberikan kemungkinan bagi pemain drum untuk memainkan beberapa jenis drum oleh seorang pemain.
Pada awal perkembangannya, pedalbass – drum tidak menggunakan pegas, melainkan pemain menekan atau
menginjak dan mengangkat pedal dengan tumit kaki sehingga menguras tenaga. Ukuranbass – drum yang
digunakan berdiameter 26 inci yaitu lebih besar dari pada ukuran yang umumnya pada masa sekarang.
Penemu pedal untuk bass - drum di pasang alat pengait untuk memukul simbal sehingga keduanya dapat
dibunyikan sekaligus.
Drumset Ludwig, 1918
Walaupun hasil penemuan pedal – bass dan simbal terdaftar dalam hak – paten pada tahun
1888, revolusi perkembangan teknologi drum –set mulai marak pada tahun 1909 oleh William F
Ludwig bersama saudara kandungnya Theobalt, William F Ludwig mencetak sejarah drum – set
setelah menemukan teknologi menggunakan menggunakan pegas pada pedal bass - drum,
penemuan revolusioner ini memungkinkan bagi drummer untuk bermain lebih lama, lebih cepat
dan tidak melelahkan. Drum – set pertama yang mulai dipasarkan pada tahun 1918 adalah Ludwig
"Jazz – er - up" yang terdiri dari 24 ''x 8 bass - drum, 12' 'x 3 snare - drum, pedalbass – drum
berikut pedal simbal, simbal diatas bass-drum dan wood-block (alat music seperti kentongan
Bakso).
Kemudian Ludwig menambahkan asesoris berupa dua buah 'single headed tuneable' tom -
tom, cowbell, two-tone block dan triangle. Disebut 'tuneable' sebab sekeliling rim tom – tom
dilengkapi baut sehingga ketegangan kulit drum tom – tom dapat diatur. Yaitu dengan cara
mengencangkan baut untuk menghasilkan suara tom – tom lebih nyaring atau lebih rendah bila
baut dikendurkan. Dengan demikian drum – set modern mulai terbentuk.
Penjelasan tentang drum :
Drum adalah kelompok alat music perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan
dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain,
misalnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang,
timpani, Bodhrán, Ashiko, snaredrum, bassdrum, tom-tom, beduk, dan lain-lain.
Dalam music pop , rock, dan jazz, drums biasanya mengacu kepada drum kit atau drumset,
yaitu sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snaredrum, tom-tom, bassdrum, cymbal, hit -
hat, dan kadang ditambah berbagai alat music drum listrik. Orang yang memainkan drumset
disebut "drummer".
Bagian – bagian dari sebuah drumset antara lain :
1. Bass Drum
2. Snare Drum
3. Tom Tom, tom tom ini terbagi menjadi dua yaitu mounted atau rack tom untuk tom tom yang
menggunakan penopang, dan floor tom untuk tom tom yang menggunakan kaki.
4. Cymbal, untuk cymbal terbagi lagi ada hi hat, crash cymbal, ride cymbal, chinese cymbal,
splash cymbal, effect cymbal.
5. Hardware, antara lain kursi drum, stand cymbal, pedal, stand hi hat, tom holder.
6. Doubel pedal , yaitu pedal drum yang jumlahnya ada 2
Biasanya drum dibagi berdasarkan kelasnya, ini dibagi menurut tingkat harganya. Ada yang
disebut entry level atau drum untuk pemula. Ada juga drum untuk kelas menengah dan ada juga
drum untuk kelas atas. Biasanya drum untuk kelas menengah dan kelas atas, membeli drum tidak
disertai dengan cymbal. Untuk cymbal harus membeli tersendiri.
Konstruksi Drum :
Shell atau selongsong adalah pembentuk dari sebuah drum. Shell atau selongsong ini
bisa terbuat dari kayu atau dari besi. Karakter dari shell ini akan mempengaruhi kepada
suara yang nantinya dihasilkan oleh drum tersebut. Biasanya shell yang terbuat dari besi
karakter suaranya adalah tajam dan attack, sementara karakter suara dari drum yang terbuat
dari kayu adalah hangat.
Jenis drum :
- Aburukuwa - Timpani
- Ashiko - Timbales
- Bodhrán - Tapan
- Bougarabou - Tabla
- Cajón - Taiko
- Chenda - Mridangam
- Conga - Dunun
- Davul - Djembe
- Dhol