Anda di halaman 1dari 54

MATA KULIAH : AKUSTIK ORGANOLOGI

Dosen Pengampu : M. Yusuf, M.Sn.


Kelas : C 2019

Kelompok 5

Elisa Oktavian Siagian


 Enjelina Tresia Sipahutar
Petra Yosua Hutasoit
Gery Marchelino Tarigan
Sabar Yosue Steiner Nainggolan
Gracea Gabriela Purba
Rista Purba
 GELOMBANG MEKANIK DAN BUNYI
 
 RUANG RESONANSI

 ULASAN TENTANG MEMBRANOPHONE BESERTA


CONTOH – CONTOH ALAT MUSIKNYA
BAB I
 GELOMBANG MEKANIK DAN BUNYI
1. Gelombang Mekanik
Sebelum kita mempelajari gelombang akustik, perlu dipelajari gelombang mekanik. Gelombang mekanik
adalah gangguan terhadap suatu keseimbangan yang ada kaitannya dengan waktu peljalanan atau waktu
perambatan dari satu titik atau wilayah lain. Gelombang mekanik dapat dijelaskan sebagai berikut : Bayangkan
suatu medium yang memiliki partikel – partikel yang satu dengan suatu medium yang satu dengan lain
berhubungan melalui materi yang elastic. Bila partikel pada satu ujung diganggu atau dipindahkan tempatnya
maka walaupun partikel lain tidak seketika itu pula berpindah, perpindahan partikel yang pertama itu
membangkitkan kekuatan pada materi penghubung sehingga memindahkan partikel berikutnya. Dengan kata lain
perpindahan itu merambat melalui medium kecepatan tertentu. Perpindahan ini disebut dislplacement atau
dislplasi. Perpindahan ini ada kaitannya dengan generasi atau trasmisi bunyi.
 
2. Gelombang Progresif
Gelombang progresif dapat juga disebut pula gelombang berjalan. Gelombang ini dapat dilihat pada contoh
berikut : Seutas tali diikat salah satu ujungnya pada tongkak, sedangkan ujungkan yang lain dipegang. Bila dalam
keadaan tegang tali itu digerakkan naik turun beberapa x (f) tiap detik, maka sebuah gelombang dengan frekuensi
f akan bergerak naik turun sepanjang tali itu. Kecepatan (v) gelombang berjalan ditentukan oleh massa tali dan
tegangan tali. Gelombang yang bergerak horizontal disebut gelombang longitudinal sedangkan yang bergerak
vertikal disebut gelombang transversal.
 
3. Gelombang Impulsif : Pantulan
 
Gelombang Impulsif ialah gelombang yang terjadi karena dorongan/impuls. Rentangan tali yang
digerakkan dengan dorongan akan kembali kea rah pendorong. Bila ujung tali diikatkan pada tonggak maka
pulsa gelombang balik akan sama arahnya.
 

4. Superposisi dan interferensi


 
Dua gelombang yang berjalan kearah yang berlawanan dapat saling menembus dan tetap menunjukkan
identitasnya masing – masing. Keadaan ini disebut prinsip superposisi linier. Bila 2 pulsa gambar memiliki
arah berbeda maka terjadi interferensi atau gangguan pada pulsa. Inerferensi terjadi karena sama. Pada saat
gelombang itu diam maka tempat itu disebut node. Tempat antara 2 node disebut antinode.

5. Gelombang Bunyi
 
Gelombang bunyi longitudinal berjalan pada benda padat, cair, atau gas. Gelombang bunyi berprinsip
sama seperti yang terjadi pada contoh gelombang dari tali yang telah dijelaskan dimuka, tetapi sulit
digambarkan secara visual.
6. Pemantulan Gelombang

Pantulan gelombang terjadi bila gelombang membentur suatu permukaan benda dan memantul kembali.
Gelombang yang mengenai suatu permukaan tidak selalu memantul tetapi permukaan itu dapat pula menyerap atau
meredam gelombang tersebut.

Pemantulan membentuk arah pemantulan dengan sudut 90o. Kita dapat mengarahkan bunyi atau gelombang bunyi
dengan mengatur alat pemantul disertai sudut pantulan yang terarah. Ini diterapkan pada ruang konser, ruang siding,
tempat ibadah, dan lainnya menurut keperluan. Perancangan pemantulan gelombang bunyi sangat berguna sehingga
dapat mengatur arah gelombang tepat ke telinga pendengar. Bahkan memungkinkan penghematan tanpa menggunakan
pengeras suara.
 
a. Gaung dan Gema

Sehubungan dengan pemantulan dapat terjadi gaung atau gema. Gaung terjadi karena perpanjangan bunyi pada
saat tertentu sesudah penerimaan bunyi langsung dari sumber bunyi terhenti. Ini diakibatkan oleh pantulan dari
permukaan yang tidak rata, dan pantulan disebarkan dari medium yang tidak homogeny yang dibangkitkan oleh bunyi
asli.

Gema (echo) adalah suatu paket gelombang bunyi yang dipantulkan kembali dengan penundaan waktu cukup
lama dan besaran paket gelombang dapat dibedakan dari bunyi (signal) yang langsung. Perbedaan gaung dari gema
adalah masalah pemantulan yang berupa paket/unit bunyi atau bukan. Gema biasanya terjadi karena jarak sumber
bunyi dengan pemantul cukup jauh. Gema dapat terjadi 1 atau beberapa kali karena bolak-balik. Gema dapat dipakai
mengukur jarak.
b. Refraksi

Refraksi terjadi kalau kecepatan bunyi berubah sehingga tenaga bunyi mengikuti kurva. Segala macam
gelombang dapat mengalami refraksi. Pembelokan bisa terjadi karena bunyi melalui daerah yang berbeda
temperaturnya. Pembelokan ke bawah karena dibawah lebih dingin dari pada diatas. Ini terjadi karena angin
bertiup mendorong gelombang. Pembelokan juga bisa terjadi karena perbedaan ketebalan massa yang
dilakukan.
  
c. Difraksi
Difraksi terjadi apabila gelombang terbentur pada suatu benda atau layar maka sebagian energi akan
melalui bagian yang terbuka. Kalau celah atau lubang tempat lewat itu kecil dibandingkan panjang
gelombang maka benturan gelombang akan berpencar keluar ke balik tabir. Kalau gelombang bunyi cukup
panjang tidak hanya difraksi akan tetapi gelombang tersebut dapat merambat ke segala arah dibalik tabir.
Pada praktiknya sama dengan loudspeaker dengan corong yang diarahkan kepada pendengar.

Bandingkan :
Berpencarnya energi pada diameter 30 cm. Bunyi memiliki frekuensi 8000cps (lamda/panjang
gelombang = 4,3 cm) difraksi. Perambatan bunyi akan terpencar sedikit dibalik tabir. Bunyi dengan frekuensi
100 pcs (lamda = 33 cm) merambatkan bunyi kepada seluruh tubuh arah permukaan dibalik tabir.
BAB II
 RUANG RESONANSI

1. Resonansi
 
Resonansi disebut pula peristiwa “ikut bergetar.” Terjadinya resonansi : kalau kita mengayun
seorang anak yang duduk di ayunan maka akan terjadi frekuensi alamiah yang ditentukan oleh panjang
tali ayunan. Bila ayunan itu didorong sedikit saja pada saat yang tepat maka amplitudo meningkat,
terjadilah resonansi. Resonansi bisa dibuat atau disengaja memakai vibrator pegas bila frekuensi kita
anggap f, maka kelipatan dua atau pembagian dua dari f dapat memperkuat bunyi nada.
 
110 220 440 880 760
 
f
 
Phase adalah hubungan antara dua sinyal/tanda dari frekuensi yang sama. Phase adalah fenomena
suatu spesifikasi pangkal/titik tolak suatu vibrasi. Perbedaan phase tampak antara engkol dan massa
pada suatu system dorongan pegas suatu masa. Resonansi terjadi bila phase berbeda ¼ putaran
(cycle).
 Gelombang berdiri pada dawai
 
Telah kita pelajari bagaimana gelombang bisa terjadi. Kita juga telah
mempelajari bagaimana gelombang atau pulsa mencapai batas medium
perambatan. Menggabungkan mode – mode vibrasi atau resonansi pada system
akustik dapat ditafsirkan sebagai perambatan gelombang maju dan mundur
diantara kedua batas (ujung). Bila suatu dawai didorong hingga mencapai suatu
frekuensi suatu mode tertentu yang asli, maka resonansi akan terjadi. Frekuensi
yang terjadi tergantung dari tebal dawai, lebar dawai, panjang dawai, dan
tegangan dawai.
2. Nada partials, Harmonics dan Overtunes
 
Istilah harmonics atau harmonics tones adalah mode – mode vibrasi yang muncul dari satu sistem
yang merupakan penggandaan mode dasar dan bunyi – bunyi lain yang menyertainya. Sering orang
menganggap penggandaan adalah kelipatan kedua, tetapi sebenarnya 2,005 kali.

Nada harmonic pertama yaitu artinya nada harmonik pertama di atas nada dasar. Overtunes adalah
istilah yang dipakai untuk menyatakan mode – mode frekuensi yang lebih tinggi. Dengan kata lain,
harmonic adalah overtone. Nada harmonic kedua adalah overtone pertama, harmonic ketiga adalah overtone
kedua, overtones.

Partials atau nada – nada parsial adalah semua mode atau semua komponen, yaitu nada dasar serta
semua overtunes. Upper partials sama dengan pengertian overtones. Mode – mode vibrasi resonansi dari
dawai yang bergetar sebagai gelombang berdiri. N adalah modes. Frekuensi adalah harmonic dari frekuensi
dasar (f).
 
a. Sepuluh anggota seri harmonic yang terendah yang berdasar nada 110 Hz (a2).
b. 78 Hz (E8)
c. Seri harmonic yang lebih lengkap dari nada dasar nada 32,7 Hz (C1). Nada dasar tidak tampak. Muncul
nada – nada ketujuh, kesebelas, dan lain – lain yang ketiggiannya tidak jatuh dekat satu nadapun yang
sama pada tangga nada standart. Oleh sebab itu tidak bisa ditampilkan dalam notasi dengan tepat/resisi.
Persamaan harmonik yang muncul dari nada dasar C dan G dihubungkan dengan konsonan dan
disonan.

Nada – nada parsial yang tersusun dapat dilihat pada spectrum vibrasi.
 
a. Garis vertical menggambarkan bunyi lembut/lemah : glottis tidak pernah merapat penuh, sehingga isi
harmonic amat sedikit.
 
b. Bunyi yang cukup.
 
c. Bunyi yang amat kuat, menyebabkan harmonic banyak jumlahnya : glottis merapat 1/3 dari tiap putaran
(cycle), enam nada harmonik awal sama tingginya.
 
Resonansi sebuah tabung pipa organ , atau seruling yang kita tiup perlahan – lahan akan
memperdengarkan mode terbawah. Kalau kita tiup lebih kuat akan terdengar overtune yang pertama.
Bila kita berbicara yang terjadi bukan hanya pantulan dari ujung pipa (yang terbuka atau tertutup),
melainkan juga dari penyempitan dan perubahan diameter pipa. Kelancaran yang terganggu ini
menyebabkan suatu bagian gelombang bunyi akan dipantulkan, jadi mengarah kepada gelombang –
gelombang berdiri dan resonansi – resonansi. Kalau pantulan ini mencapai beberapa tempat sepanjang
pipa, maka resonansi akan menjadi rumit (kompleks). Pada bidang vocal ini disebut forman.
3. Resonator
 
Resonator Helmholtz berguna untuk meneliti bagaimana benda bevibrasi serta menganalisis
bunyi – bunyi yang kompleks. Hemholtts membuat percobaan untuk menemukan resonansi yang
muncul dari suatu bunyi. Resonansi udara pada biola dan gitar serupa dengan resonansi Helmholtz.
Frekuensi dapat ditentukan dengan cara meniup melalui lubang biola atau gitar dan dari hasil
mendengarkan pitch resonansi itu. Untuk memperjelas bunyi, dapat digunakan mikrofon. Kotak
loudspeaker (penguat bunyi) untuk memantulkan bas dirancang sedemikian rupa sehinga pancaran
bunyi dari belakang speaker cone mengeluarkan resonansi Helmholtz dari kotak dan dapat dilihat pada
bagian reflector (reflexport) alam phase pada bagian muka speaker.
 
 
4. Impedance
 
Impedance adalah jumlah atau rasio dan tekanan bunyi (p) pada velositas volume (U). Ukuran
yang dipakai adalah Ohm. Impedance ini adalah tekanan alam. Fungsi kekuatan yang menyebabkan
udara mengalir, yang mengakibatkan velositas volume pada bagian mulut instrument musik (moutch
peicce).
 ULASAN TENTANG MEMBRANOPHONE BESERTA
CONTOH – CONTOH ALAT MUSIKNYA
BAB I
 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Musik merupakan suatu ungkapan hati, pikiran dan perasaan manusia yang dibentuk
dalam suatu karya seorang komponis dan dituangkan dalam bentuk - bentuk yang terdiri dari
melodi: irama dan harmoni Musik tidak lepas dari media maupun instrumen yang digunakan oleh
komponis.

Musik juga dapat dirasakan oleh manusia melalui aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti
dalam waktu berjalan, berlari, bertepuk tangan, dan menangis. Dari keseharian tersebut secara
detail, musik dapat berasal dari diri sendiri maupun terdapat dari instrument. Berdasarkan cara
memainkan instrumen musik diklasifikasikan menjadi 5 bagian yaitu idiophone, membranophone,
chordophone aerophone dan electrophone. Dan pada kesmpatan ini kami akan menjelaskan
tentang membranophone.
PEMBAHASAN
BAB II
MEMBRANOPHONE

I. Sejarah Pengelompokkan Musik Membranophone

Dalam abad ke – 20 ini, instrument yang berjenis jenis itu telah digabung seluruhnya membentuk
simponi orkes. Bahkan pada abad – abad sebelumnya pun alat – alat music telah digabung oleh komponis –
komponis terkenal untuk memenuhi inspirasinya tertuang di dalam musik ciptaannya. Akan tetapi
penggabungan instrument itu, tentu tidak dilakukan secara serampangan, harus dibarengi dengan ilmu yang
cukup, agar hasil dari penggabungan itu menciptakan suasana estetik yang memadai, dan dfapat ditinjau dari
segala sisi.
Pengelompokkan yang dilakukan di dalam “The Book of Popular Science”. Volume 5 hal. 215 – 220
dapat diikuti seperti berikut ini :
1) String Instrument (Alat musik yang memakai senar)
2) Wind Instrument (Alat musik tiup)
3) Edge – tone Instrument (Alat music bernada tajam)
4) Reed Instrument (Alat musik yang memakai reed)
5) Percussion Instrument (Alat musik perkusi)
6) Brass Instrument (Alat musik dari kuningan)
7) Electronic Musical Instrument (Alat music dari Elektronik)
Pembagian ini agak terpencar, karena 2,4 dan 6 masih dapat dijadikan satu kelompok. Reed
Instrument & Brass Instrument pada dasarnya adalah sama – sama alat tiup (Wind Instrument).
Walaupun keduanya dapat dibedakan, yakni alat musik tiup pakai reed dan alat tiup dari
kuningan.
 
Pengelompokkan yang dilakukan Sachs dan Horn-Bostel, agaknya lebih sistematis dan
sederhana, yang didasarkan kepada hasil penelitian tahun 1914. Mereka telah mengklafikasikan
berjenis – jenis instrumen sepanjang abad & kultur yang dilalui instrument – instrument tersebut.
Mereka mendasarkan penelitiannya kepada prinsip – prinsip akustik, sehingga mereka
mengelompokkan intrumen itu atas 5 kategori sebagai berikut : Idiophone, Membranophone,
Aerophone, Chordophone dan Electrophone.
 
Tapi saat ini kami akan menjelaskan beberapa hal tentang membranophone dan hal – hal
yang berkaitan tentang penggunaan alat membranophe tersebut.
II. Pengertian Membranophone

Pengertian Membranophone menurut Sach dan Horn-Bostel, yaitu golongan alat musik
dimana suara dihasilkan oleh getaran membran yang dibentangkan secara ketat. Kelompok ini
memasukkan semua jenis drum dan kazoo.
 
Pengertian Membranophone dari sumber lain :
 
Membranophones, yang telah ada dalam beberapa bentuk selama lebih dari 4000 tahun,
adalah instrumen yang membuat suara ketika bergetar kulit menggeliat. Biasanya membranophone
adalah drum yang membuat suara ketika membran terkena. Tangan atau stik drum biasanya
digunakan untuk menyerang kulit. Beberapa drum bisa di set untuk titinada yang berbeda dengan
mengencangkan atau kehilangan ketegangan pada kulit.
III. Klasifikasi Alat Musik Membranophone

Kami akan menjelaskan klasifikasi alat musik membranophone :


 
1. Membranofon pukul / struck membranophones.
 
Drum pukul, alat musik yang memiliki membran untuk dipukul. Kategori ini termasuk
kebanyakan tipe drum, seperti timpani dan snare drum.
 
1) Membranofon pukul langsung / Directly struck membranophones
 
Alat musik di mana bagian membrannya dipukul secara langsung, seperti
menggunakan tangan, pemukul, ataupun keyboard.
 
 Membranofon di mana tubuh drum berbentuk seperti piring ataupun mangkuk - timpani
 
 Tunggal
 Set
 Membranofon di mana tubuh drum berbentuk tubular / seperti tabung

 Membranofon dengan tubuhnya memiliki diameter yang sama di bagian tengah maupun ujungnya -
drum silindrikal
 Membranofon dengan hanya satu membran yang dapat dipakai
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya terbuka
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya tertutup
 Membranofon dengan dua membran yang dapat dipakai
Tunggal
Set

 Membranofon dengan tubuhnya berbentuk seperti barel / tong - drum barel


 Membranofon dengan hanya satu membran yang dapat dipakai
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya terbuka
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya tertutup
 Membranofon dengan dua membran yang dapat dipakai
Tunggal
Set
 Membranofon dengan tubuhnya memiliki bentuk-kerucut-ganda
 
 Membranofon dengan hanya satu membran yang dapat dipakai
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya terbuka
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya tertutup
 
 Membranofon dengan dua membran yang dapat dipakai
Tunggal
Set

 Membranofon dengan tubuhnya berbentuk seperti jam pasir


 
 Membranofon dengan hanya satu membran yang dapat dipakai
 
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya terbuka
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya tertutup
 
 Membranofon dengan dua membran yang dapat dipakai
Tunggal
Set
 Membranofon dengan tubuhnya berbentuk seperti kerucut
 
 Membranofon dengan hanya satu membran yang dapat dipakai
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya terbuka
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya tertutup

 Membranofon dengan dua membran yang dapat dipakai


Tunggal
Set
 
 Membranofon dengan tubuhnya berbentuk seperti gelas-berkaki
 
 Membranofon dengan hanya satu membran yang dapat dipakai
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya terbuka
Membranofon yang dibagian ujung-tanpa-membrannya tertutup

 Membranofon dengan dua membran yang dapat dipakai


Tunggal
Set
IV. CONTOH – CONTOH ALAT MUSIK
MEMBRANOPHONE
Kami akan menjelaskan beberapa contoh alat musik membranophone, mulai dari sejarah,
gambar, penjelasan dan cara penggunaannya. Jenis alat musik membranophone terbagi 2 lagi,
yaitu Tradisional dan Modern. Berikut contoh – contoh alat musiknya :
 

A. Alat Musik Membranophone Tradisional


 
Berikut beberapa contoh alat musik membranophone tradisonal beserta penjelasannya:

1. Djembe

Fungsi Alat Musik Djembe atau Jimbe. Ini adalah merupakan alat musik perkusi asal Afrika
Barat yang cara memainkannya dengan cara dipukul menggunakan tangan kosong. Alat perkusi ini
dimainkan oleh lintas kalangan, dari mulai anak-anak hingga dewasa. Salah satu hal yang unik dari alat
musik ini adalah dalam pola-pola ritme permainannya, ada yang konstan, ada yang ditabuh hingga
bergemuruh, berbunyi tajam, bahkan dapat berbunyi sangat treble dan gaduh yang seolah-olah dapat
membangkitkan energi spiritual dari ritual-ritual primitif masa lalu. Ada banyak nama untuk alat musik
berjenis seperti ini, di antaranya sangba, yimbei, jimberu, bata, tapoi dan lainnya. Masing-masing dari alat
musik ini dimainkan oleh sekelompok orang-orang ataupun suku-suku yang berbeda pula.
 Fungsi Alat Musik Djembe atau Jimbe :
 
Di Negara Mali, Djembe atau Jimbe dipergunakan hanya pada malam hari untuk
berbagai perayaan, misalnya menyambut bulan purnama, datangnya musim semi, musim
panas, musim panen, musim dingin, perkawinan, pembaptisan dan lain sebagainya.
 Cara Pembuatan alat Musik Djembe atau Jimbe :
 
Konon nama djembe diambil dari pohon djem yang banyak ditemukan di Mali, Afrika. Pohon Djem
adalah merupakan bahan dasar untuk membuat Djembe, setelah pohon ditebang batang pohon tersebut
dibentuk menyerupai piala, lantas dilubangi, dan diukir sedemikian rupa. Konon menebang pohonnya pun
dibarengi dengan ritual khusus dan tentunya menggunakan kayu dari pohon djem pilihan.
 
Cara Pembuatan alat musik Djembe atau Jimbe. Hal Pertama yang dilakukan adalah mengukur
panjang kayu dan dipotong sesuai ukuran, Setelah dipotong sesuai ukuran selanjutnya bagian kayu luar
dihilangkan dengan cara dikelupas menggunakan pisau besar sampai bagian putih kayu terlihat. Setelah itu
proses pembubutan dalam proses ini memerlukan tenaga yang cukup besar dan diharuskan sudah terampil
dalam membentuk kayu sesuai dengan bentuk jimbe. Setelah kayu sudah membentuk jimbe kemudian
keringkan dibawah sinar matahari. Proses selanjutnya yaitu menghaluskan permukaannya dengan cara
diamplas. Setelah itu maka dilakukan proses pemotifan pada jimbe. Pemasangan tali dan kulit. Prosesnya
memang agak rumit jika kita pertama kali melihat, tapi proses perakitan ini masih mudah untuk dipelajari
oleh semua orang, karena intinya hanyalah teliti dan telaten. Untuk mengunci dan menyambungkan tali
dengan kulit yaitu menggunakan besi yang melingkar sesuai diameter jimbe. Tali yang digunakan adalah tali
sepatu dan tali alpin/rasta. Dan kulitnya berasal dari kulit sapi maupun kulit kambing. Ketika sudah selesai
proses merakitnya, kemudian dijemur sebentar agar kulitnya kering dan akhirnya jadilah kendang jimbe
yang dibuat melalui banyak proses yang tidak mudah.
Membran sebagai sumber bunyinya bisa menggunakan kulit kambing, kerbau ataupun
antelop. Teknik merenggangkannya pun khusus, setelah melalui proses pengeringan yang
cukup membran atau kulit tersebut diikatkan kencang dengan tali di selingkar badan
kayunya. Di Amerika, Belgia, Jerman, Perancis dan di beberapa negara lainnya terdapat
sekolah djembe, yang mendatangkan guru-guru langsung dari negara asalnya. Semoga
Indonesia sudah ada sekolah jimbe, di karenakan aktifitas “djembe fola” telah menyebar di
pelosok negeri ini.
2. Kendang
Fungsi Alat Musik Tradisional Kendang (Gendang). Alat musik Kendang awal
mulanya ditemukan oleh manusia di peradaban awal yang memiliki kebiasaan memukul-mukul
benda sekitarnya untuk mengekspresikan kegembiraan, yang ditandai dengan ditemukan
kendang/drum tertua dari masa neolitikum.
 Proses Pembuatan Kendang (Gendang)
 
Kendang yang baik terbuat dari kayu nangka, kelapa atau cempedak. Kulit
kerbau sering digunakan untuk bam (permukaan bagian yang memancarkan ketukan
bernada rendah) sedangkan kulit kambing digunakan untuk chang (permukaan luar
yang memancarkan ketukan bernada tinggi). Pada tali kulit yang berbentuk "Y" atau tali
rotan, yang dapat dikencangkan atau dikendurkan untuk mengubah nada dasar. Semakin
kencang tarikan kulitnya, maka semakin tinggi pula suara yang dihasilkannya.

Kesulitan dalam pembuatan kendang adalah pada saat mencari kayu terbaik dan
mengeringkan kulit kerbau yang diperlukan. Biasanya Jenis kayu yang digunakan untuk
membuat kendang/gendang adalah kayu mahoni.

Kendang sangat berperan penting dalam suatu pementasan, karena kendang


menjadi pendukung yang sangat dominan dan komunikatif, mengendalikan tempo dan
irama setiap lagu, baik tempo pokok maipun irama cepat atau lambat, ditangkap dengan
bunyi kendang termasuk didalamnya mengawali dan mengakhiri gendingan.
 Cara Memainkan Alat Musik Kendang (Gendang)

Alat musik kendang merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul dengan kedua telapak
tangan, dan diredam oleh telapak kaki kiri pemainnya. Ditempatkan di depan pemain secara horizontal. Biasanya pemain
kendang Sunda memainkan dua kendang yaitu kendang dan kulanter (kendang kecil).

 Fungsi Alat Musik Kendang (Gendang)

Fungsi kendang dalam suatu lagu yang dimainkan memiliki hal terpenting yaitu mengendalikan tempo dan irama
setiap gending, baik tempo pokok maupun irama cepat ataupun lambat dan tangkap, diatur dengan bunyi kendang
termasuk didalamnya mengawali dan mengakhiri gendingan.

Fungsi kendang didalam karawitan sunda sedikitnya ada 5 kategori :

1. Anggeran wiletan yaitu penjaga irama.


2. Anceran wiletan yaitu pemberi irama baik pada awal lagu maupun pertengahan lagu sesuai kebutuhan. 
3. Amardawalagu yaitu sebagai melodi lagu. 
4. Arkuh lagu yaitu kerangka lagu. 
5. Adumanis lagu yaitu pendukung ritmis pada wadrita-wadrita lain dan sinden yang memberi variasi. 

Alat musik ini umumnya berbentuk silinder. Dahulu kendang/gendang dipakai sebagai pengiring dalam seni
bela diri pencak silat yang sampai sekarang masih digunakan dibeberapa daerah diindonesia selain itu biasa juga
digunakan sebagai musik iring-iringan pengantin, menyambut tamu dan lain lain.
3. Tambo

Tambo adalah alat musik tradisional aceh. Tambo


terbuat dari batang iboh, kuliit sapi, dan rotan sebagai alat
peregang kulit.bentuknya sejenis tambur dan dimainkan
dengan cara dipukul. Tambo ini dimainkan menggunakan
tangan dan dipukul sampai menimbulkan sura tertentu.
 
Pada zaman dahulu tambo ini berfungsi sebagai alat
komunikasi untuk menandakan datangnya waktu shalat dan
untuuk mengumpulkan warga ke meunasah untuk
membicarakan masalah-masalah yang ada di dalam
kampung.
 
Di era zaman modern ini tambo sudah sangat jarang
ditemukan karena sudah digantikan oleh mikrofone.dan alat
musik tambo ini, masuk ke dalam alat musik ritmis.
4. Tagading
Tagading adalah salah satu alat musik toba, yang
terdiri dari lima buah gendang yang berfungsi sebgai
pembawa melodi dan juga sebagai ritem dalam sebuah lagu.
Instrumen ini termasuk ke dalam kelompok membranophone,
yang dimainkan dengan cara dipukul membranya dengan
menggunakan palu-palu(stik).

Tagading terdiri dari lima buah gendang yang


digantungkan dalam sebuah rak. Bentuknya sama dengan
gordang, hanya saja ukuranya bermacam-macam. Yang
paling besar adalah gendang pling kanan, dan semakin ke kiri
ukurnya semakin kecil. Nadanya juga demikian, semakin ke
kiri semakin tinggi nadanya.

Tagading ini dimainkan oleh satu atau dua orang


engan menggunakaan dua buah stik. Keberadaan tagading
dalam sebuah permainan, cukup vital karena selain untuk
tabuhan, tagading juga berpadu dengan melodi sarune. Yang Alat musik tagading ini, dapat dilihat pada acara-acara
mana tagading ini, berfungsi untuk memberikan aba-aba serta hiburan, adat istiadat, bdan kegiatan besar lainnya. Alat musik ini
menyebarkan semangat kepada semua personil yang ikut akan tampil bersama dengan sarune, ogung, sulim, dan hasapi. Dan
dalam permainan tersebut. alat musik ini masuk ke dalam jenis alat musik melodis.
5. Bedug

GAMBAR BEDUG GAMBAR ALAT PEMUKUL BEDUG


Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik
tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat
komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Bedug
sebenarnya berasal dari India dan Cina. Berdasarkan legenda Cheng Ho(abad 15) dari Cina,
ketika Laksamana Cheng Ho datang ke Semarang, mereka disambut baik oleh Raja Jawa pada
masa itu. Kemudian, ketika Cheng Ho hendak pergi, dan hendak memberikan hadiah, raja dari
Semarang mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendengarkan suara bedug dari masjid.
Sejak itulah, bedug kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di
negara Cina, Korea dan Jepang, yang memposisikan bedug di kuil-kuil sebagai alat
komunikasi ritual keagamaan. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk
pemberitahuan mengani waktu salat atau sembahyang. Saat Orba berkuasa bedug pernah
dikeluarkan dari surau dan masjid karena mengandung unsur-unsur non-Islam. Bedug
digantikan oleh pengeras suara. Hal itu dilakukan oleh kaum Islam modernis, namun
warga NU melakukan perlawanan sehingga sampai sekarang dapat terlihat masih banyak
masjid yang mempertahankan bedug.
 Fungsi :
 
 Fungsi sosial: bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai
dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komunitas.
 Fungsi estetika: bedug berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material
musikal.
 

 Cara Memainkan :
 
Bila di tabuh, bedug mempunyai suara yang khas yaitu bernada berat sehingga bisa terdengar
hingga jarak yang cukup jauh. Di Jawa Barat ada seni untuk memainkan Bedug ,seni ini diberi nama
“NGADULAG”. Seni ngadulag berasal dari daerah Jawa Barat. Pada dasarnya, bedug memiliki fungsi
yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, tabuhan bedug di tiap-tiap daerah
memiliki perbedaan dengan daerah lainnya, sehingga menjadikannya khas. Sehingga lahirlah sebuah
istilah “Ngadulag” yang menunjuk pada sebuah keterampilan menabuh bedug. Kini keterampilan
menabuh bedug telah menjadi bentuk seni yang mandiri yaitu seni Ngadulag (permainan bedug).
Dahulu, peralatan seni menabuh bedug hanya terdiri dari bedug, kohkol, dan terompet. Tapi kini
peralatannya pun mengalami perkembangan. Selain yang telah disebutkan di atas, menabuh bedug kini
juga dilengkapi dengan alat-alat musik seperti gitar, keyboard, dan simbal.
6. Tamborin

TAMBORIN KULIT TAMBORIN PLASTIK


Tamborin berasal dari Eropa, namun memiliki kemiripan dengan alat musik sejenis yang
ditemukan di Cina dan Asia Tengah (Diere), India (Daph), Peru (Chil Chil),
dan Greenland (Aelyau). Tamborin tradisional mula-mula dimainkan oleh kelompok musik yang
berasal dari tentara Turki, yang dikenal dengan nama Janissaries. Mozart pertama kali
menggunakan tamborin sebagai salah satu instrumen dalam musiknya pada tahun 1782.
Tamborin modern berkontribusi besar dalam berbagai orkestra. Alat musik ini telah banyak
dipakai untuk menambah variasi warna suara dalam pertunjukkan musik sejak abad 19 dan terus
dimainkan dalam band maupun ensembel musik klasik atau populer.
 
Tamborin terbuat dari bingkai kayu bundar yang dilengkapi dengan membran pelapis
dari kulit sapi atau plastik mengkilap yang disebut hologram. Tamborin memiliki beberapa
simbal atau kerincingan logam kecil di sekeliling bingkainya yang akan mengeluarkan bunyi
bergemerincing bila alat musik ini digoyangkan. Tamborin biasanya dimainkan dengan cara
dipegang secara vertikal dan digoyang dengan salah satu tangan disertai tabuhan pada membran
kulit dengan menggunakan tangan yang lainnya. Bunyi tamborin dengan membran dari
bahan selaput hologram (plastik) lebih nyaring dari pada yang terbuat dari kulit binatang. 
 
Di beberapa tempat ibadah, alat musik tamborin juga digunakan sebagai bagian dari
kegiatan ibadah mereka.Suara dari tamborin sabit lebih ramai dibandingkan tamborin yang
memiliki membran. Karena biasanya memiliki simbal lebih banyak.
 Cara Memainkan :
 
Tamborin adalah alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara ditabuh
dan digoyangkan. Tamborin memiliki simbal berukuran mini yang mengelilingi
tubuhnya. Saat dipukul, tamborin juga menghasilkan suara gemerincing dari
simbal tersebut. Bentuk tamborin biasanya bulat, tapi ada juga yang bentuknya
seperti sabit dan ada yang tak memiliki membran sama sekali.
 
Cara memainkan alat musik tamborin, yaitu: Dipegang & digoyang
dengan tangan kiri, lalu memukulnya dengan tangan kanan, atau sebaliknya.
B. Alat Musik Membranophone Modern

Berikut beberapa contoh alat musik membranophone modern beserta penjelasannya :


 
1. Timpani
Timpani adalah alat musik dalam keluarga perkusi. Sejenis drum, alat musik tersebut
terdiri dari sebuah kulit yang disebut sebagai kepala yang dipakaikan di atas sebuah mangkok
besar yang secara tradisional terbuat dari tembaga. Alat musik tersebut dimainkan dengan cara
memukul kepalanya dengan stik drum khusus yang disebut stik timpani atau timpani mallet.
 
Alat musik timpani (tambur atau genderang) modern juga ternyata berasal dari peradaban
Islam. Menurut Henry George Farmer (1988) dalam bukunya, Historical facts for the Arabian
Musical Influence, cikal bakal timpani berasal dari Naqareh Arab. Alat musik pukul itu
diperkenalkan ke benua Eropa pada abad ke-13 M oleh orang Arab dan Tentara Perang Salib.
Biola, Rebec, dan Rebab Biola modern yang saat ini berkembang pesat di dunia Barat ternyata juga
berawal dan berakar dari dunia Islam. Alat musik gesek itu diperkenalkan oleh orang Timur Tengah
kepada orang Eropa pada masa kejayaan Kekhalifahan Islam.
 
Rangkaian instrumen ini tampak gagah dibelakang pasukan orkestra. Meskipun letaknya
di belakang sendiri, tapi timpani memiliki pengaruh magis yang sangat besar dalam sebuah
orkestra. Timpani dapat memberi aksen kuat pada sebuah komposisi dan memberi dorongan
ekspresi pada orkestra.
 Macam dan Cara Memainkannya :
 
Berdasarkan ukurannya, timpani dibagi menjadi lima macam. Urutan dari
diameter timpani yang terkecil adalah 20 inch, 23 inch, 26 inch, 29 dan 33 inch
merupakan yang terbesar. Jumlah standar timpani adalah dua buah, selanjutnya bisa
ditambahkan menyesuaikan kebutuhan lagu. Timpani modern, seluruhnya
menggunakan pedal pengubah nada. Sistem pedalnya ada yang secara mekanis dan
juga hidrolis. Perlu ketrampilan dan kecermatan dalam penggunaan alat pengubah
nada ini. Misalnya dalam sebuah komposisi dibutuhkan nada D, A, G, C. tapi tiba-tiba
pada bagian tertentu harus dimainkan nada B. maka dengan cepat sang penabuh
timpani harus menginjak salah satu pedal dari timpani yang bernada paling dekat. Stik
atau mallet timpani berbahan dasar kayu berdiameter kurang-lebih 2 cm. ujungnya
berbalut bola kapas yang biasanya terbuat dari bulu biri-biri Eropa yang sangat
lembut. Mallet seperti ini biasanya merupakan produk impor, maka dari itu tidak
sembarang toko alat musik menyediakannya.

Cara memainkannya dengan cara memukul kepalanya dengan stick drum


khusus yang disebut STIK TIMPANI/TIMPANI MALLET.
2. CONGA

Conga drum yang berasal dari Afrika. Nama conga


mungkin berasal dari nama itu tanah, yang Congolaise dari
Afrika. Namun, yang Conga juga disebut Tumbadora.
Dimulai pada akhir 1960-an, band pemain conga mulai
memasukkan unsur dari irama folkloric, terutama rumba.
Changuito dan Raúl "el Yulo" Cárdenas dari Los Van Van
memelopori pendekatan ini dari songo era. Hubungan antara
drum berasal dari gaya yang dikenal sebagai rumba .
Perasaan bagian drum yang tinggi seperti quinto di rumba,
terus penekanan, pewarna, dan aksen, tapi tidak bermain solo
sampai saat yang tepat (Santos 1985).
 
Conga yang merupakan keturunan yang berbentuk
kerucut berbentuk drum dari "Makuta". Conga yang telah
melalui beberapa perubahan dalam bentuk dan bahan-bahan
yang sejak semula ia diciptakan. Hari congas lebih berbentuk
kerucut bulat dari para leluhur. Conga yang pada awalnya
dibuat dari kayu, tetapi saat ini tersedia dalam fiberglass
juga.
Conga kepala pada awalnya dibuat dari kulit mentah. Belulang masih yang
paling populer untuk bahan kepala, tetapi hari ini, kepala sintetis, yang terbuat dari
bahan plastik lainnya, juga tersedia. Kulit kepala yang asli congas telah memakukan
ke kayu shell; sebelum kinerja yang memakukan setiap kepala di mana air panas oleh
anglo untuk mendapatkan ketegangan yang dikehendaki. Saat ini, kulit yang
diselenggarakan di tempat oleh satu set cincin & tuning lugs, yang juga melayani
untuk menyesuaikan ketegangan.
 
Tiga ukuran kepala conga muncul dari drum berbentuk kerucut Afrika. Atas
nama kepala ukuran untuk memberikan wawasan yang drum dari fungsi. Misalnya,
bahkan hari ini, nama-nama yang menggambarkan drum pitch, tempos & rhythms
akan bermain.
3. DRUM

Fungsi Drum Alat Musik Perkusi. Alat Musik ini pasti sudah tidak asing lagi bagi anda apalagi bagi
yang hobi dan gemar bermain musik. Nah berikut adalah penjelasan singkat tentang alat musik Drum.
Secara umum, drum merupakan alat musik tertua di dunia. Bentuk drum yang paling primitif adalah
dalam bentuk kayu besar dan panjang yang di tengahnya terdapat lubang memanjang untuk menghasilkan
suara. Alat ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik.
Maka Dapat Disimpulkan Bahwa Drum adalah merupakan salah satu dari kelompok alat musik
perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul oleh tangan atau sebuah batang (stick). 
Alat Musik Drum awalnya dibuat dengan kayu gelondongan yang di tengahnya dibuat lubang dan di
atasnya dipasang kulit hewan untuk menghasilkan resonansi suara saat ditabuh.
 Sejarah Penemuan Drum :

Drum merupakan Salah satu alat music tertua didunia. Alat musik ini digunakan sebelum
tahun 6000SM (Sebelum Masehi). Dahulu bangsa Afrika menggunakan drum untuk bermain
musik, mengiringi tarian pada upacara adat, tanda peringatan bahaya, maupun menginstruksikan
pasukan maju ke medan perang. Namun tentu saja bentuknya tidak seperti sekarang. Pada
awalnya drum hanya terdiri dari tomtom. Adanya invasi bangsa Eropa dan Timur Tengah ke
Afrika menyebabkan drum semakin dikenal dan semakin berkembang sehingga tercipta senar
drum.

Perkembangan selanjutnya, tahun 1500 Masehi, Eropa mencoba menaklukan Amerika


untuk membentuk koloni baru. Bangsa Eropa membawa orang – orang Afrika untuk
diperdagangkan sehingga kebudayaan Eropa, Afrika, dan penduduk asli Amerika saling berbaur.
Namun orang Afrika yang berkulit hitam tidak boleh memainkan music orang kulit putih. Oleh
karena itu mereka menciptakan drum – set (seperangkat alat music drum) dari drum Afrika yang
mereka bawa untuk bermain musik. Baru pada Abad 20 orang – orang Amerika mulai tertarik
mempelajari drum, kemudian drum pun semakin berkembang hingga mencapai bentuk seperti
sekarang (drum akustik). Pada saat ini drum sudah semakin maju saja, kalau sekarang sudah ada
gitar, piano dan biola elektrik maka drum pun sudah ada yang elektrik.
 Sejarah Drum – set :
 
Sekitar pada tahun 1800, drum – set dimainkan oleh beberapa musisi,masing – masing memainkan
snare - drum, bassdrum, simbal, dan lain – lain yang tergabung di dalam sebuah grup musisi dengan banyak
pemain atau big-band. Pada akhir tahun 1890, tata cara bermain drum – set mulai berubah. Semenjak musisi
mulai bermain ditempat tempat teater berukuran kecil, maka tidak memungkinkan bagi musisi untuk
memainkan drum oleh 3 orang atau lebih pemain. Oleh sebab itu mereka berusaha untuk mengurangi
jumlah pemain drums, misalnya seorang drummer memainkan beberapa alat perkusi.
 

 Pedal drum
 
Pedalbass – drum mulai berkembang pada akhir decade 1890, penemuan teknologi pedalbass –drum
memberikan kemungkinan bagi pemain drum untuk memainkan beberapa jenis drum oleh seorang pemain.
Pada awal perkembangannya, pedalbass – drum tidak menggunakan pegas, melainkan pemain menekan atau
menginjak dan mengangkat pedal dengan tumit kaki sehingga menguras tenaga. Ukuranbass – drum yang
digunakan berdiameter 26 inci yaitu lebih besar dari pada ukuran yang umumnya pada masa sekarang.
Penemu pedal untuk bass - drum di pasang alat pengait untuk memukul simbal sehingga keduanya dapat
dibunyikan sekaligus.
 Drumset Ludwig, 1918
 
Walaupun hasil penemuan pedal – bass dan simbal terdaftar dalam hak – paten pada tahun
1888, revolusi perkembangan teknologi drum –set mulai marak pada tahun 1909 oleh William F
Ludwig bersama saudara kandungnya Theobalt, William F Ludwig mencetak sejarah drum – set
setelah menemukan teknologi menggunakan menggunakan pegas pada pedal bass - drum,
penemuan revolusioner ini memungkinkan bagi drummer untuk bermain lebih lama, lebih cepat
dan tidak melelahkan. Drum – set pertama yang mulai dipasarkan pada tahun 1918 adalah Ludwig
"Jazz – er - up" yang terdiri dari 24 ''x 8 bass - drum, 12' 'x 3 snare - drum, pedalbass – drum
berikut pedal simbal, simbal diatas bass-drum dan wood-block (alat music seperti kentongan
Bakso).

Kemudian Ludwig menambahkan asesoris berupa dua buah 'single headed tuneable' tom -
tom, cowbell, two-tone block dan triangle. Disebut 'tuneable' sebab sekeliling rim tom – tom
dilengkapi baut sehingga ketegangan kulit drum tom – tom dapat diatur. Yaitu dengan cara
mengencangkan baut untuk menghasilkan suara tom – tom lebih nyaring atau lebih rendah bila
baut dikendurkan. Dengan demikian drum – set modern mulai terbentuk.
 Penjelasan tentang drum :
 
Drum adalah kelompok alat music perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan
dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain,
misalnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang,
timpani, Bodhrán, Ashiko, snaredrum, bassdrum, tom-tom, beduk, dan lain-lain.
 
Dalam music pop , rock, dan jazz, drums biasanya mengacu kepada drum kit atau drumset,
yaitu sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snaredrum, tom-tom, bassdrum, cymbal, hit -
hat, dan kadang ditambah berbagai alat music drum listrik. Orang yang memainkan drumset
disebut "drummer".
 Bagian – bagian dari sebuah drumset antara lain :
 
1. Bass Drum
2. Snare Drum
3. Tom Tom, tom tom ini terbagi menjadi dua yaitu mounted atau rack tom untuk tom tom yang
menggunakan penopang, dan floor tom untuk tom tom yang menggunakan kaki.
4. Cymbal, untuk cymbal terbagi lagi ada hi hat, crash cymbal, ride cymbal, chinese cymbal,
splash cymbal, effect cymbal.
5. Hardware, antara lain kursi drum, stand cymbal, pedal, stand hi hat, tom holder.
6. Doubel pedal , yaitu pedal drum yang jumlahnya ada 2
 
 
Biasanya drum dibagi berdasarkan kelasnya, ini dibagi menurut tingkat harganya. Ada yang
disebut entry level atau drum untuk pemula. Ada juga drum untuk kelas menengah dan ada juga
drum untuk kelas atas. Biasanya drum untuk kelas menengah dan kelas atas, membeli drum tidak
disertai dengan cymbal. Untuk cymbal harus membeli tersendiri.
 Konstruksi Drum :
 
Shell atau selongsong adalah pembentuk dari sebuah drum. Shell atau selongsong ini
bisa terbuat dari kayu atau dari besi. Karakter dari shell ini akan mempengaruhi kepada
suara yang nantinya dihasilkan oleh drum tersebut. Biasanya shell yang terbuat dari besi
karakter suaranya adalah tajam dan attack, sementara karakter suara dari drum yang terbuat
dari kayu adalah hangat.
 

 Jenis drum :
 
- Aburukuwa - Timpani
- Ashiko - Timbales
- Bodhrán - Tapan
- Bougarabou - Tabla
- Cajón - Taiko
- Chenda - Mridangam
- Conga - Dunun
- Davul - Djembe
- Dhol

Anda mungkin juga menyukai