Anda di halaman 1dari 2

1.

7 Birama Gantung

Jika dalam sebuah lagu birama pertamanya tidak penuh sesuai dengan
tanda biramanya, maka lagu tersebut dapat dikatakan berbirama gantung.Biasanya, kekurangan birama
pertama juga akan dipenuhi oleh birama terakhir, sehingga birama terakhir juga idak penuh. Dengan kata
lain jumlah not pada birama pertama dengan not pada birama terakhir, harus penuh satu ruang sesuai dengan
tanda birama lagu tersebut.

1.8 Notasi Birama

Komponen-komponen notasi birama

- Tanda birama
- Garis birama
- Ruang (ruas) birama
- Garis birama ganda,menyatakan satu bagian lagu telah selesai
- Garis birama ganda,menyatakan satu lagu telah selesai

1.9 Pola Irama


Pola irama adalah bentuk susunan irama yang terdapat pada bagianbagian lagu atau frase lagu. Periksalah
pola irama lagu-lagu berikut ini

Pola irama tersebut berbentuk, disebabkan oleh adanya durasi atau nilarnada yang berbeda Oleh sebab itu
gerak pulsa tidak sama dengan irama. Pulsa bergerak dari awal sampai akhir lagu secara teratur, dan irama
bergerak di dalam birama itu, sehingga menimbulkan gerak hidup melodi.
Jika pulsa lagu dibagi secara simetris oleh durasi nada-nada, makaterjadilah perbedaan pola irama yang rata.
Namun jika pulsa lagu dibagi dengan tidak simetris oleh durasi nada-nada,maka terjadilah yang sering
disebut pola irama yang tidak rata.
Disamping itu ada pola irama yang bersifat khusus yang kerap kali dipergunakan di dalan musik, seperti
berikut ini
a) Pola lrama Suku Bangsa.
Pola irama seperti ini bersifat khas, yangdigunakan oleh suku-suku bangsa tertentu. Jika suatu lagu
dinyanyikan atau dimankan denga instrumen, maka pendengar sering dapat
menyebutKan dari suku bangsa mana atau dari daerah mana lagu tersebut Musik daerah atau etnis di
Indonesia sangat kaya dengn pola irama suku bangsa seperti irania Melayu, irama Sunda, irama Jawa dan
lain-lain Juga rama bangsa lain misalnya: irama India, irama Spanyol, irama Arab dan sebagainya. Irama
khas lain, terdapat pada jenis musik tertentu seperti irama dangdut, irarma joget, jazz dan lain -lain.

b) Pola Irama Ostinato


Pola irama ini tidak terdapat dalam lagu-lagu homoloni, tetapi biasanya dalam lagu polifoni atau lagu-lagu
yang diaransemen dengan gaya politoni. Pola irama ostinato tidak digunakan pada melodi pokok, tetapl pada
suara-suara lain dalam lagu polifoni, misalnya pacda bas atau pada alto dan tenor. Ostinato adalah pola
irama yang digurnakan berulang-ulang dengan interval nada yang sama, yang diulang boleh dar motl bas,
biasanya selama beberapa ruang birama atau selang lagu.

c) Poliritmik
Poliritmik artinya banyak ritme atau irama. Suatu lagu atau musik dengan banyak Suaraatad polifoni,
biasanya menggunakan bermacam-macatm rithie atau polil ltama yang berbeda-beda, namun tetap
membentuk keharmonisan dan keindahan yang utuh. Poliritmik banyak
dijumpai dalam lagu-lagu Ciptaan Jeach, G.F, Handel, L.V. Beethoven dan beberapa komponis fainiiVa
Namun, dewasa ini lagu-lagu lndonesia telahbanyak ditemukan karya karya yang menggunakan poliritmik,
Seperti karya dari Nortir Simanungkalit, Binsar Sitompul, L Fohan dan lain-lain yang umumnya dalam
bentuk paduan suara.

1.10 Pola Membirama


Pola membirama adalah pola gerakan tangan dirigen ketika memimpin penyanyi dalam bentuk padiian
suara, orkestra dan ensambel. Gerakan tangan umumnya dilakukan: dari atas ke báwah secara vertikal, dari
sisi kiri ke sisi kanan, dan dar Sisi kanan ke kiri kemudian dari bawah ke atas.Gerakan tangan dilakukan
dalam posisi pada batas-batas tertentuGerakan tangan ke atas setinggi kepala, dan ke bawah sebatas perut,
batas sisi kiri dan sisi kanan ditentukan olehh tempat berdiri atau tempat duduk anggota penyanyi atau
pemain musikTempat berdiri seorang dirigen adalah di depan tengah anggota penyanyiatau pemain musik,
tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jauh dari penyanyi dan pemain musik. Ini berarti dirigen dapat melihat
anggotanya masing-masing dengan sekilas pandang, demikian juga sebaiknya anggota dengan mudah dapat
melihat setiap gerakan dirigen.Kaki dirigen terbuka sedikit dan salah satu kakinya agak dimajukansedikit ke
depan kira-kira setengah telapak kaki. Hal ini dilakukan agar posisi dirigen kuat, tidak mudah goyah
sewaktu membirama dan memberikan kebebasan kepada gerakan tangan dan seluruh tubuh sehingga dapat
santai dan elastis. Perlu diingat, yang memimpin bukan hanya tangan melainkan seluruh jiwa raga
dirigen.Untuk memulai sebualh lagu, dirigen mengangkat kedua tangannya,sebagai persiapan, lalu diam
sebentar untuk berkonsentrasi. Setelah dirasakan bahwa memberikan satu pukulan sebagai gerakan
pendahulan dan dilanjutkan dengan ketukan pertama sehingga seluruh anggota penyanyi dapat bernyanyi
serempak maka dirigenpuncak konsentrasi seluruh anggota tercapai.
Tentang gaya membirama pada nakıkatnva terdiri dari dua cara secarasederhana. Pada lagu-lagu yang
bertempo lambat, agak lambat dan sedang dilakukan dengan gerakan legatis artinya gerakan tangan
bersambung tidak dihentak-hentak. Pada lagu-lagu yang bertempo agak cepat, cepat dan sangat cepat,
gerakan tangan stakatis, dimana tangan dihentak-hentakkan seakan-akan terputus-putus sesuai dengan gaya
lagunya.

Anda mungkin juga menyukai