Anda di halaman 1dari 16

SBDP RABIEL

1. Jenis-jenis interval nada Ada delapan jenis interval nada dalam


tangga yang dinamai dengan prime, second, terts, kuart, kwint, sekst,
septim, dan oktaf.
Berikut penjelasannya:
 Prime
Prime adalah interval nada atau jarak antar nada dengan pitch yang
sama. Interval nada prime sering disebut dengan unison atau first.
Contoh interval nada prime adalah jarak antara C ke nada C lagi.
Prime memiliki kesan yang kompak dan polos, juga senada jika
dibunyikan dua alat musik yang berbeda.
 Second
Second adalah interval nada antara satu nada dan nada lainnya
dengan pitch satu tingkat di atasnya. Atau dapat disebut second
adalah interval dari nada ke sau ke nada ke dua. Misalnya dari nada C
ke nada D. interval nada second memiliki kesan bunyi seperti
melangkah.
 Terts
Interval dari nada ke satu ke nada ke tiga disebut dengan terts.
Contoh interval terts adalah nada C ke nada E (terts besar) yang
memberikan lompatan melodi dengan kesan yang cerah dan nada C
ke nada Eb (terts kecil) yang memberikan lompatan melodi dengan
kesan yang sempit, gelap, juga sedih.
 Kuart
Kuart adalah jarak antar nada ke satu dengan nada ke empat.
Contoh interval kuart adalah nada C ke nada F yang memberikan
kesan bunyi yang selaras.
 Kwint
Interval kwint adalah jarak nada ke satu dengan nada ke lima.
Interval kwint juga dapat disebut tersusun dari dua interval terts.
Contoh interval kwint adalah nada C ke nada G dengan kesan yang
selaras.
 Sekst
Interval sekst adalah jarak nada ke satu dengan nada ke enam.
Contoh interval sekst adalah jarak nada C ke nada A dengan kesan
selaras yang kuat dan meyakinkan. Interval sekst besar
menambahkan kesan gembira, sedangkan interval seks kecil
menambahkan rasa sedih
 Septim
Interval septim adalah jarak nada ke satu dengan nada ke tujuh.
Misalnya jarak antara nada C ke nada B yang memberikan kesan
ketegangan dan keterlaluan, sehingga membuatnya menjadi interval
yang kurang enak ketika dinyanyikan. Oktaf Interval oktaf adalah
jarak antara nada ke satu dengan nada ke delapan. Contoh interval
oktaf adalah jarak antara nada C ke C’ yang memberikan kesan
selaras, meyakinkan, megah, dan agung.
2.alasan kita harus nyanyi dengan memperhatikan interval nada
 Dalam musik harus memperhatikan interval nada karena jika
tidak maka kita bisa salah mengucapkan nada nadanya
sehingga nantinya bisa menghasilkan suara yang terdengar
tidak bagus.
3.arti dari bunyi yang beraturan.
Kesimpulan dari bunyi yang beraturan adalah nada.
4.nama notasi angka.
Angka-angka yang dipakai adalah Do, Re, Mi, Fa, Sol, La , dan
si sedangkan untuk notasi angkanya menjadi 1, 2, 3, 4, 5, 6,7 
5.interval nada yang memiliki jarak tertentu.
Interval nada adalah jarak frekuensi (hasil bagi) antara nada
satu ke nada yang lainnya. Baik jarak nada ke atas atau jarak
nada ke bawah.
Setiap interval nada memiliki jarak yang berbeda-beda dan
setiap interval nada memiliki nama tersendiri.
6. lagu nasional dengan tangga nada mayor adalah:
A.Indonesia Raya
B.Maju Tak Gentar
C.Bangun Pemuda Pemudi
D.Berkibarlah Benderaku
E.Dari Sabang Sampai Merauke
F.Halo-Halo Bandung
G.Satu Nusa Satu Bangsa
H.Hari Merdeka
I.Kebyar-Kebyar
J.Garuda Pancasila
7. jenis alat musik melodis
 Recorder.
 Pianika.
 Gitar.
 Kecapi.
 Biola.
 Xylophone

8. interval nada mayor


skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah satu
Tangga nada diatonik. Skala ini tersusun oleh delapan not.
Interval antara not yang berurutan dalam skala mayor adalah:
1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2.
9. Tempo- Ukuran kecepatan dalam birama lagu. Ukuran
kecepatan bisa diukur  dengan alat bernama metronome dan
alat bernama keyboard.

10. jenis alat musik

A. Alat Musik Melodis

Alat musik melodis adalah alat musik yang menghasilkan nada.


Alat music dapat membunyikan melodi dalam lagu secara
lengkap. Bunyi yang dihasilkan dalam alat musik melodis ini
mengatur nada utama dalam sebuah lagu atau musik.

Berikut jenis-jenis cara memainkan alat musik melodis beserta


contohnya;

- Alat musik yang dipetik yaitu gitar, selain gitar, alat musik
melodis lain yang dipetik ada ukulele, sasando, kecapi, dan
mandolin.

- Alat musik yang ditiup yaitu pianika. Selain pianika, seruling


juga termasuk alat musik melodis yang ditiup. Selain itu ada
juga flute, terompet, dan saxophone.

- Alat musik yang ditekan yang paling populer adalah piano,


ada juga alat musik keyboard, organ, dan akordeon yang juga
dimainkan dengan cara ditekan.

- Alat musik getar atau digoyang yaitu angklung.


- Alat musik yang digesek yang paling populer adalah biola.
Biola dimainkan menggunakan alat gesek yang dibuat dari
bahan khusus, namanya bow. Adapun alat musik melodis yang
digesek lainnya ialah cello.

- Alat musik yang dihisap yaitu harmonika. Harmonika bisa


mengeluarkan suara dari tarikan dan hembusan udara dari
mulut pemainnya.

B. Alat Musik Harmonis

Alat musik jenis harmonis dimainkan untuk memainkan


harmoni pada suatu lagu. Berikut adalah contohnya:

- Gitar, ukulele dan guitalele. Ketiga alat musik ini dimainkan


dengan cara dipetik. Selanjutnya gambus, adalah alat musik
yang mirip dengan gitar, cara memainkannya dengan cara
dipetik dan punya beberapa senar.

- Piano, adalah alat musik harmonis modern yang juga populer


yang dimainkan dengan cara ditekan.

- Harpa adalah alat musik harmonis yang bisa dimainkan


dengan cara dipetik.
- Sasando adalah alat musik harmonis yang berasal dari NTT,
tepatnya dari Rote. Sasando merupakan alat musik dawai yang
bisa dimainkan dengan cara dipetik.

C. Alat Musik Ritmis

Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak memiliki nada.
Alat musik ini berguna untuk mengatur jalannya irama musik.

Alat musik ritmis adalah alat musik yang sering dijadikan


pengiring lagu. Contohnya seperti drum dan marakas

11. makna lagu daerah.

judul lagu daerah,asal lagu dan maknanya dapat dilihat di


bawah ini, yakni:

Anging mammiri

Asal lagu: Makassar, Sulawesi Selatan

Makna: angin bertiup, yang membawa kesejukan dan pesan


untuk menyampaikan kerinduan kepada orang yang disayang”

Apuse

Asal lagu: Papua


Makna: lagu rakyat Papua yang mengisahkan tentang seorang
cucu yang hendak pamit kepada kakek-neneknya pulang ke
pulau seberang, dan dengan berat hati direlakan.

Butet

Asal lagu: Sumatera Utara

Makna: Lagu ini dinyanyikan oleh seorang ibu untuk anaknya,


bertujuan untuk menghibur anaknya yang bersedih menunggu
balasan surat dari ayahnya di medan perang”

Ambon Manise

Asal lagu: Ambon

Makna : menerangkan kekayaan daerah ambon yang nan luar


biasa indah

Gundul pacul

Asal lagu: Jawa Tengah

Makna : seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang


diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk
mencangkul, yang mengupayakan kesejahteraan bagi
rakyatnya/orang banyak.
Hidop Gandong

Asal lagu: Maluku

Makna : sebuah lagu yang mengajak semua orang untuk hidup


dalam persaudaraan, saling membantu di waktu susah, dan
jika ada persoalan supaya dibicarakan secara baik-baik.

Istilah gandong terkait dengan adat Pela Gandong yang berarti


ikatan persatuan dan persaudaraan antara komunitas-
komunitas etnik di Maluku yang pada dasarnya datang dari
akar yang sama.

Ati Raja

Asal lagu: Sulawesi Selatan

Makna: bentuk pengucapan syukur dan sikap keberserahan diri


pada Tuhan serta menganggap Tuhan hanya satu / tunggal.

O Minahasa Kinatouanku

Asal lagu: Sulawesi Utara

Makna: Lagu ini menggambarkan kekaguman terhadap


keindahan tanah Minahasa dan harapan supaya hidup aman
dan sentosa di tanah kelahiran ini.
O Ina' ni Keke'

Asal lagu: Sulawesi Utara

Makna: yang berarti “O ibu dari keke'.”Keke' adalah sapaan


sayang bagi anak perempuan Minahasa.

Lagu ini menceritakan tentang perjalanan seorang ibu ke kota


Manado, yang disebut Wenang dalam bahasa Minahasa, untuk
membeli kue (waleko; diawali artikel “em” dibacambaleko).
Sayangnya, yang meminta kue tidak kebagian karena sudah
dimakan habis baru meminta.

Ampar-ampar pisang

Asal lagu: Kalimantan Selatan

Makna Lagu: Asal usul lagu ampar ampar pisang ini pada
awalnya dinyanyikan secara iseng saat masyarakat kalimantan
selatan membuat sebuah kue/makanan yang terbuat dari
pisang. Makanan ini bernama rimpi. Cara membuat makanan
ini adalah dengan cara pisang di diampar (disusun) kemudian
dibiarkan hingga hampir matang.

Bubuy bulan

Asal lagu: Jawa Barat


Makna lagu: Lagu ini bercerita tentang kesedihan seseorang
yang ditinggalkan oleh kekasih. Kesedihan itu bertambah buruk
ketika seseorang itu melihat seseorang yang melewat setiap
pagi dan melihat sorot matanya terkenang oleh kekasih yang
dulu meninggalkannya.

Ketabo

Asal lagu: Tapanuli Selatan

Makna lagu: di Mandailing si anak gadis ditempatkan dan


dilamar di bagas podoman yang dikhaskan buat mereka yang
sudah remaja di bawah pimpinan seorang warga wanita tua
yang dihormati masyarakat setempat.

Piso Surit

Asal lagu: Sumatera Utara

Makna lagu: Menceritakan tentang sang gadis yang sering


sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan
kekasihnya dan selalu teringat akan kekasihnya itu sehingga
mengandaikan dirinya sebagai burung Piso Surit yang selalu
berkicau sendu.

Tudung Periuk

Asal lagu: DKI Jakarta


Makna lagu: Lagu yang pendek ini menceritakan banyak
perihal dan persoalan mengenai orang Melayu.

Makan Sirih

Asal lagu: Riau

Makna lagu: Dalam kehidupan orang Melayu di kenal sebagai


sebuah tradisi yang yang disebut dengan berkapur sirih, yaitu
tradisi makan sirih yang diramu dengan kapur dan pinang.
Tradisi makan sirih merupakan warisan budaya masa silam,
lebih dari 300 tahun yang lampau hingga saat ini.

Jali Jali

Asal lagu : Jakarta

Makna lagu: Berpisah untuk berjumpa lagi, Perpisahan kadang


juga suatu awal dari kemajuan karir seseorang, Maunya sih
memang tidak usah ada perpisahan, tapi kayaknya sudah jadi
hukum alam bahwa setiap ada perjumpaan pasti akan ada
perpisahan

Pileuleuyan

Asal lagu : Jawa Barat

Makna lagu: Berpisah untuk berjumpa lagi, ada juga yang


bilang kalau artinya rindu.
Lon Sayang

Asal lagu: Aceh

Makna: Tentang perjuangan rakyat Aceh

Gambang Suling

Asal lagu: Jawa Tengah

Makna: ungkapan kekaguman terhadap instrumen suling yang


ditiup dengan merdu, dan membentuk harmonisasi dengan
instrumen lain

Rasa Sayang-Sayange

Asal lagu : Maluku

Makna: rasakan kasih sayangnya, nanti kamu akan tau


sebesar apa kasih sayangnya

12. Ciri-Ciri Khas Tari Klasik:


a) Berpedoman pada pakem tertentu “ada standardisasi”.
b) Mempunyai nilai estetis yang tinggi dan makna yang dalam.
c) Disajikan dalam penampilan yang serba mewah mulai dari
gerak, riasan, hingga kostum yang dikenakan.
Contoh Tari Klasik:
1. Tari bedhaya
2. Tari srimpi
3. Tari golek
4. Dan tari bondan

13. pola lantai tari


1.Pola lantai garis lurus
Pola lantai garis lurus menampilkan kesan kuat, kokoh, dan
jelas dalam penyajian tari. Umumnya lebih sering digunakan
oleh penari tunggal, namun juga bisa diterapkan dalam tari
berpasangan ataupun berkelompok. Berikut tiga bentuk
penyajian tari pola lantai garis lurus, yaitu:
A.Pola lantai diagonal
Dalam pola ini, penari bergerak membentuk garis melintang
dari sudut kiri bawah ke kanan atas atau sebaliknya. Contoh
tariannya adalah Tari Gending Sriwijaya dari Sumatra Selatan
serta Tari Pendet dari Bali.
B.Pola lantai horizontal
Dalam pola ini, penari bergerak membentuk garis dari kiri ke
kanan dan sebaliknya. Contoh tariannya adalah Tari Indang
dari Sumatra Barat dan Tari Saman dari Aceh.
C.Pola lantai vertikal
Dalam pola ini, penari bergerak mirip seperti pola horizontal.
Hanya saja gerakannya membentuk garis dari depan ke
belakang. Contoh tariannya adalah Tari Yospan dari Papua
serta Tari Serimpi dari Jawa Tengah.
D.Pola lantai garis lengkung
Pola lantai ini menimbulkan kesan lemah, tetapi juga menarik
dan terlihat samar-samar. Umumnya lebih sering digunakan
oleh penari berkelompok. Secara garis besar, pola garis
lengkung dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu pola lantai
lingkaran, pola lantai angka delapan, serta pola lantai
melengkung ke belakang. Contoh tariannya:
Tari Kecak dari Bali (pola lantai lingkaran)
Tari Andun dari Bengkulu (pola lantai lingkaran)
Tari Piring dari Sumatra Barat (pola lantai angka delapan)
Tari Randai dari Sumatra Barat (pola lantai garis lengkung).
14. tarian daerah yang dilakukan secara berkelompok:
Tari Kecak.
Tari Saman.
Tari Wor.
Tari Tortor.
Tari Zapin.
Tari Rentak Bersapih.
Tari Gambyong.
Tari Gantar.

15. tarian daerah yang memiliki pola lantai lurus:


Tari Yospan dari Papua
Tari Serimpi dari Jawa Tengah
Tari Baris Cengkedan dari Bali
Tari Saman dari Aceh
Tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan.

16. properti yang dibutuhkan saat menampilkan tarian daerah:


Setproperti.
Setproperti adalah media atau alat pertunjukan yang digunakan
pada panggung, berupa peralatan yang mendukung pada
sistem suatu pertunjukan. Hal ini untuk memudahkan suatu
pertunjukan dalam mengungkapkan setting situasi dan kondisi
yang diinginkan. Misalnya panggung, lighting, set lampu,
background, dan lainnya.
Handproperti
Handproperti adalah media atau alat yang digunakan pelaku
tari pada sebuah pertunjukan, yang berfungsi sebagai alat
pendukung pada suatu karakter yang akan dimainkan.
Misalnya, selendang, keris, topeng, payung, tombak, panah,
piring, sapu tangan, dan lainnya. Lihat Foto Tari Topeng
Kelana, asal Cirebon yang diperankan

17.pengertian pola lantai.


Pengertian pola lantai adalah pola yang dibentuk sebagai
aturan bagi penari dalam berpindah, bergerak, maupun
bergeser posisi saat di panggung agar tampak lebih menarik.

18.perbedaan tari klasik dan tari kerakyatan.


Tari Klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan
yang tinggi dan sudah ada sejak jaman feudal.
SEDANGKAN Tari Rakyat adalah tari yang hidup dan
berkembang pada masyarakat tertentu sejak jaman primitif
sampai sekarang.

19. tujuan tari kreasi.


Tujuan nya untuk melestarikan kebudayaan juga kita dapat
mengembangkan sebuah tarian lama yang jenisnya agak
modern dan dapat menampakkan kepada khalayak umum
terhadap tari kreasi yang dibuat.

Anda mungkin juga menyukai