Anda di halaman 1dari 14

ANTARMUKA KOMPUTER

PERANCANGAN APLIKASI UI (USER INTERFACE) UNTUK


AKUISISI DATA SENSOR ARUS BERBASIS PYTHON
2
Rizqy Amaliyatunnisa#1, Prisma Megantoro*
#Metrologi dan Instrumentasi Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,
Jln. Sekip Unit 1 Catur Tunggal Yogyakarta 55281 INDONESIA
rizqyamaliyatunnisa@gmail.com1, Prisma.megantoro@giz.de2,

ABSTRAK
Telah dilakukan pengcodingan bahasa pemograman python tentang Perancangan Aplikasi Ui (User Interface)
Untuk Akuisisi Data Sensor Arus Berbasis Python pada hari Jumat.15 September 2017 di laboratorium S-203 Gedung
MIPA Selatan Universitas Gadjah Mada. Tujuan dari praktikum kali ini yaitu agar praktikan dapat mengetahui dan
mengerti mengenai bahasa pemograman python dan akuisisi data yang diaplikasikan untuk akuisisi data sensor arus
WCS. Python (python.org) merupakan salah satu bahasa pemrograman yang lahir dari lingkungan pendidikan dan
memiliki semangat open source. Python banyak diminati karena kesederhanaannya. Salah satu kesederhanaan dari
python adalah bahasa intinya hanya menyediakan sedikit tata bahasa dan kosakata sehingga mudah untuk diingat-ingat.
Hal seperti ini berbeda dengan bahasa seperti C, yang menawarkan berbagai alternatif pengkodean untuk melaksanakan
tugas yang sama. Sebagai contoh, untuk menangani perulangan C . Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan
untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih
lanjut dalam komputer untuk keperluan tertentu. Hasil running program dapat dilihat bahwa tanggal dan waktu
pengambilan data yaitu 15 September 2017 pukul 14:57:55 WIB dan pada tampilan tersebut akan muncul nilai
ripitabilitas yaitu 100.0, korelasinya yaitu 0.998,dan nilai sensitivitasnya 437.065.

Keywords :Pemograman Python, Akuisi Data

A. Pendahuluan B. Literatur

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi di Penelitian yang dilakukan oleh A. Handjoko Permana
berbagai bidang, maka daya pikir manusia mengenai (2016) yang berjudul Data Logger Sensor Suhu Ds18b20
teknologi tinggi sebagai kebutuhan akan semakin Menggunakan Microcontroller Arduino Uno Dengan
meningkat pula. Dari perkembangan kompleks tersebut, Antarmuka Python Pada Pembelajaran Suhu Dan Kalor
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui prinsip
tentu akan bermunculan teknologi teknologi baru.
kerja dari data logger sensor suhu DS18B20 menggunakan
Kemajuan teknologi tersebut sangat membantu di segala microcontroller Arduino Uno dengan antarmuka Python
bidang, tidak terkecuali bidang instrumentasi dan pada pembelajaran suhu dan kalor. Pada penelitian ini
informasi. Aplikasi yang dibangun pun menjadi semakin memiliki persamaan praktikum yang dilakukan praktikan.
bayak dan semakin canggih. Mulai dari multimedia, Persamaan yang dimiliki yaitu menggunakan bahasa
programming, desain, pengolah kata dan lain-lain. Semua pemograman phyton untuk memperoleh suatu data atau
itu dimaksudkan untuk memudahkan pengguna hasil data. Akan tetapi pada praktikum ni praktikan tidak
melakukan pengambilan data dengan data logger pada
melakukan pekerjaannya. Seperti halnya sensor, yang
sensor suhu Ds18b20 seperti pada pelatihan tersebut
kini banyak digunakan untuk mendapatkan informasi melainkan hanya memfokuskan bagaimana mahasiswa
yang diinginkan tanpa keterbatasan ruang dan waktu dapat mencoding suatu bahasa pemograman phyton
dengan mendayagunakan secara maksimal cara kerja dengan perancangan aplikasi ui (user interface) untuk
sistem sensor tersebut, yang dalam aplikasinya dibantu akuisisi data sensor arus berbasis python.Penelitian
dengan mkirokontroler. Bahasa pemrograman yang baru yang dilakukan A. Handjoko Permana memiliki suatu
telah mengalami pertumbuhan yang cukup cepat. Isu-isu kesimpulan yaitu berdasarkan hasil penelitian, maka
seperti multiplatform, kompatibilitas, object oriented diperoleh nilai rata-rata angket hasil uji validasi terhadap
guru fisika 95,85 % dan hasil uji coba produk simulasi
merupakan salah satu akselerator bahasa pemrograman
terhadap peserta didik adalah sebesar 95,05 % yang
untuk dapat cepat berkembang serta diterima oleh diinterpretasikan sangat baik. Sehingga produk simulasi
penggunanya. Python (python.org) merupakan salah satu sensor suhu DS18B20 dengan data logger menggunakan
bahasa pemrograman yang lahir dari lingkungan microcontroller Arduino Uno dapat bekerja sesuai dengan
pendidikan dan memiliki semangat open source. yang diinginkan yaitu, dapat berfungsi sebagai pencatat
suhu benda dengan waktu pencacahan suhu setiap 1000 analisis dan komputasi numerik, hypertext (HTML, XML,
ms, serta dapat digunakan sebagai media pembelajaran dll), akses database, dan berbagai hal yang lain.
suhu dan kalor di sekolah. Selain sederhana, kode Python mudah untuk dibaca
Penelitian yang dilakukan oleh Rori Setiawan (2010)
siapa saja, baik oleh pemula maupun oleh mereka yang
yang berjudul Aplikasi Permainan Othello Dengan
sudah terbiasa dengan dunia pemrogaman. Hal ini berarti
Bahasa Pemrograman Python. Tujuan dari penelitian ini
Python mudah untuk dipelajari. Kemudahan untuk
yaitu untuk menghadirkan sebuah aplikasi permainan
memelajari Python juga karena Python menggunakan
othello yang dapat dimainkan untuk melawan komputer,
interpreter sebagai penerjemah. Dengan menggunakan
juga dapat digunakan untuk melawan pemain lain yang
interpreter Python, pemakai dapat menguji suatu
terhubung pada jaringan komputer. Untuk mendukung
pernyataan dalam Python secara interaktif, tidak perlu
pembuatan aplikasi permainan othello ini perlu dilakukan
menuliskan kode dalam bentuk program. Seiring dengan
analisa kebutuhan aplikasi dengan menggunakan diagram
kecenderungan penggunaan pemrogaman berorientasi
use case dan membuat pemodelan dengan menggunakan
objek dewasa ini, Python juga sangat tepat untuk
UML. Aplikasi permainan othello ini ditulis dengan
digunakan, mengingat Python memang merupakan bahasa
menggunakan bahasa pemrograman python 2.4.2 untuk
pemrograman yang berorientasi objek. Oleh karena itu,
sistem operasi windows. Pada penelitian ini memiliki keistimewaan tentang pewarisan dan instansi yang
persamaan pada praktikum yang dilakukan praktikan ditawarkan pada bahasa berorientasi objek juga dapat
yaitu menggunakan bahasa pemograman untuk membuat diwujudkan pada Python. Python mendukung 14 konsep
suatu aplikasi. Akan tetapi, pada penelitian ini bahasa keandalan, suatu kemudahan untuk mengembangkan kode
pemograman python digunakan untuk aplikasi sebuah terhadap kode yang sudah tersedia. Namun berbeda
permainan sedangkan pada praktikum yang dilakukan dengan bahasa seperti C++, Python jauh lebih sederhana.
praktikan diaplikasikan untuk perancangan aplikasi ui Sebagai gambaran pada C++ ketika suatu objek yang
(user interface) untuk akuisisi data sensor arus sudah tidak kita gunakan lagi maka kita harus
berbasis python membersihkannya dari memori, sedang pada Python kita
C. Dasar Teori tidak perlu memikirkan hal seperti itu karena Python
1. Bahasa Pemograman Python memiliki mekanisme yang dinamakan pengumpulan
Python merupakan bahasa pemrograman yang sampah. Gambar 3.1 menunjukkan langkah dari bahasa
beraras-tinggi yang diciptakan oleh Guido Van Rossum intepreter. Setiap baris perintah dalam bahasa python akan
pada tahun 1989 di amsterdam Belanda. Sebagai bahasa langsung dieksekusi tanpa melalui proses kompilasi
beraras-tinggi, python menawarkan berbagai kemudahan terlebih dahulu.
menulis suatu program. Sebagai bahasa yang
multiplatform yang dapat berjalan di lingkungan seperti
Windows, UNIX, Linux dan Mac, python memberikan Gambar 3.1 Langkah Bahasa Intepreter.
13 probabilitas yang tinggi. Bahkan python
emenggunakan antar muka yang sama pada platform- 2. Akuisi Data
platform tersebut. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan
Python banyak diminati karena kesederhanaannya. untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data
Salah satu kesederhanaan dari python adalah bahasa yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih
lanjut dalam komputer untuk keperluan tertentu
intinya hanya menyediakan sedikit tata bahasa dan
(Husein,2010). Menurut Subrata (2008), penyaluran data
kosakata sehingga mudah untuk diingat-ingat. Hal seperti dalam sistem akuisisi data dapat dilakukan secara seri
ini berbeda dengan bahasa seperti C, yang menawarkan maupun paralel dari instrumen ke komputer. Pada
berbagai alternatif pengkodean untuk melaksanakan penyaluran data seri, umumnya interface yang digunakan
tugas yang sama. Sebagai contoh, untuk menangani adalah jenis RS232 atau jalur COM. Sedangkan pada
perulangan C menyediakan perintah while dan for, penyaluran data paralel, interface yang digunakan adalah
sedangkan Python hanya menyediakan satu saja yaitu jenis ADC atau GPIB. Penyaluran data secara seri
dilakukan bit per bit data sehingga waktu penyaluran lebih
while. Pernyataan for memang khusus untuk menangani
lama dibandingkan dengan penyaluran secara paralel yang
list. Namun, dibalik kesederhanaan ini, Phyton dilakukan hanya dengan sekali penyaluran. Namun
mendukung banyak pustaka yang tersimpan dalam penyaluran paralel kurang efesien untuk penyaluran jarak
modul-modul. Sejumlah pustaka tersedia antara lain jauh karena memerlukan jalur komunikasi yang cukup
mendukung jaringan, antarmuka grafis, pencitraan, banyak. Oleh karena itu, penyaluran jarak jauh lebih
efesien menggunakan penyaluran secara seri.
Akuisisi data adalah proses perubahan data dari
sensor menjadi sinyal-sinyal listrik yang kemudian
dikonversi lebih lanjut menjadi bentuk digital untuk
pemrosesan dan analisis oleh komputer. Sebuah sistem
akuisisi data terdiri dari sensor, unit pemrosesan sinyal,
peranti keras akuisisi data, dan unit komputer 7 (Bolton,
2006). Sistem akuisisi data membutuhkan piranti-piranti
sensor untuk mengkonversi variable-variabel fisik
menjadi variable tegangan listrik (Nasrullah, 2009).
Lingkungan analog terdiri dari tranduser dan signal Gambar 4.1 Skema Percobaan Bahasa Pemograman
conditioner serta kelengkapannya. Sedangkan lingkungan Python
digital terdiri dari analog to digital converter (ADC) dan
selanjutnya digital processing yang dilakukan oleh
E. Hasil dan Pembahasan
mikroprosesor atau sistem yang berbasis mikroprosesor.
Konversi dari data analog menjadi data digital dilakukan Untuk memenuhi tugas pengganti mata kuliah
oleh ADC (Setiawan, 2008). Pada sensor dengan port praktikum antarmuka komputer maka dibuatkanah tugas
analog, dibutuhkan ADC untuk mengubah data analog mengenai bahasa pemograman python tentang
yang didapat dari sensor menjadi data digital agar data Perancangan Aplikasi Ui (User Interface) Untuk Akuisisi
dapat diolah oleh mikrokontroler. Akurasi data yang Data Sensor Arus Berbasis Python. Dalam proses bahasa
didapatkan mikrokontroler dipengaruhi oleh besarnya pemograman python terdapat 3 proses seperti pada gambar
resolusi data dari ADC (Nugroho, 2011).
4.1. Berikut ini merupakan blok diagram dan flowchart
D. Metode Pelaksanaan
pada bahasa pemograman python.
Proses pengcodingan pada pemograman python
dilakukan secara individu pada hari Jumat,15 September
2017 di laboratorium S-203 Gedung MIPA Selatan. Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
laptop yang terhubung dengan jaringan Hotspot
Universitas Gadjah Mada. Dengan langkah percobaan
praktikum seperti dibawah ini :
1. Memastikan emua alat dan bahan telah tersedia
untuk masing-masing individu.
2. mengkoneksikan wifi laptop/pc dengan jaringan
Hotspot Universitas Gadjah Mada. Gambar 4.1 Blok Diagram Bahasa Pemograman Python
3. Run aplikasi IDLE(Python GUI) jendela yang Pada diagram blok diatas dapat diketahui bahwa pada
terbuka adalah python shell, tempat untuk hasil bahasa pemograman python proses yang pertama
running program. dilakukan adalah proses input. Proses input merupkan
4. Membuat file baru, klik file, New maka proses berupa data yang berasal dari sensor arus beserta
akan terbuka jendela baru, yaitu editor tempat codingan. Processing merupakan proses pada aplikasi
untuk membuat program pemograman pyton yang digunakan untuk memproses data
5. Menyimpan engan tekan CTRL+S, simpan pada menjadi hasil yang dikehendaki. Dan yang terakhir
direktori C:Python27\dengan nama file yang terdapat proses output, proses output disini merupakan
diinginkan data keluaran berupa nilai yang diinginkan (nilai
6. Mengetik list progam yang terlampir pada editor korelasi,sensitivitas, ripitabilitas,dll) dan grafik. Berikut
7. Apabila list program sudah selesai diketik, tekan ini merupakan flowchart pada program utama dan akuisisi
f5, klik OK lihat hasilnya pada shell. Dan data :
melakukan simulasi program tersebut.
Kemudian screenshot hasilnya.
8. Jika masih ada eror, silahkan betulkan hingga
sukses
9. Jika sudah sukses tinggal run program
Berikut ini merupakan skema praktikum atau percobaan
yang dilakukan saat praktikum mengenai bahasa
pemograman python :
Pada gambar 5.2 dapat dilihat bahwa saat memulai
program akuisisi data praktikan menginput nilai uji dan
nilai standar sensor arus WCS pada microsoft excel
kemudian praktikan mendeklarasikan codingan yang
ditulis pada python shell. Selanjutnya menghitung nilai
ripitabilitas, korelasi, sensitivitas, tanggal dan waktu.
Kemudian pada bagian print merupakan proses
menampilkan suatu data hasil dari deklarasi codingan
tersebut yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk
grafis UI (User Interface). Setelah berhasil menampilkan
suatu grafis UI maka program akan berhenti.
Grafis UI (User Interface) dan grafik perbandingan
nilai uji dengan nilai standar sensor arus wcs akan
ditampilkan ketika program di running. Berikut ini
Gambar 5.1 Flowchart Program Utama
merupakan hasil yang diperoleh saat program di running :
Pada gambar diatas merupakan flowchart pada
program utama. Proses awal pada program utama yaitu
mengimport library yang berupa import matplotlib.pyplot
untuk membuat atau menunjukan suatu grafik
perbandingan nilai uji dan standar. Setalah mengimport
kemudian akan menjalankan suatu program utama.
Program utama ini dapat dijalankan berulang-ulang
(mainloop) sesuai pengulangan yang praktikan inginkan.
Di dalam flowchart program utama terdapat sebuah
flowchart atau sub flowchart mengenai akuisisi data.
Dibawah ini merupakan flowchart akuisisi data pada
praktikum ini :
Gambar 5.3 Hasil Tampilan Running Program
Pada hasil running program dapat dilihat bahwa
tanggal dan waktu pengambilan data yaitu 15 September
2017 pukul 14:57:55 WIB dan pada tampilan tersebut
akan muncul nilai ripitabilitas,
korelasi,sensitivitas,tanggal,dan waktu. Nilai ripitabilitas
yaitu 100.0, korelasinya yaitu 0.998,dan nilai
sensitivitasnya 437.065. Hasil yang diperoleh dari
tampilan seperti gambar diatas juga akan diperoleh pada
python shell ketika di running ditunjukan seperti pada
gambar 5.4 dibawah ini :

Gambar 5.2 Flowchart Akuisisi Data Gambar 5.4 Hasil Running Pada Python Shell
Pada hasil running program pada python shell dan terlebih dahulu yang menyebabkan proses
grafis UI terdapat perbedaan tampilan yaitu pada grafis pengambilan data tidak kondusif atau efektif.
UI terlihat sangat sederhana tampilannya sedangkan pada
G. Referensi
python shell terlihat sangat panjang yaitu terdapat Aatas
1. Santoso, Berkah.(2010), Bahasa Pemrograman
dan Abawah serta nilai rerata eror dan Fs. Hasil nilai
Python Di Platform Gnu/Linux, Laporan
ripitabilitas,korelasi,dan sensitivitas pada kedua tampilan
Praktikum, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
tersebut sama tidak ada yang berbeda. Berikut merupakan
Teknologi dan Informasi. Universitas Multimedia
grafik keluaran yang diperoleh dari kedua tampilan
Nusantara : Tangerang,Indonesia.
tersebut :
2. Permana, A Handjoko dkk.(2016), Data Logger
Sensor Suhu DS18B20 Menggunakan
Microcontroller Arduino Uno Dengan Antarmuka
Python Pada Pembelajaran Suhu Dan Kalor,
Jurnal Seminar Fisika dan Aplikasinya, Jurusan
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Jakarta :
Jakarta, Indonesia.
3. Setiawan,Rori.(2011), Aplikasi Permainan
Othello Dengan Bahasa Pemrograman Python,
Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro,Fakultas
Teknik. Universitas Diponegoro :
Semarang,Indonesia.

Gambar 5.5 Grafik Perbandingan Nilai Standar dan


Nilai Uji
Pada grafik diatas diketahui bahwa sumbu x
merupakan nilai standard dan sumbu y merupakan nilai
uji. Dari hasil diatas diketahui bahwa nilai pada setiap
pengukuran semakin meningkat dari data ke-1 sampai
dengan data ke-11.

F. Kesimpulan dan saran


Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh
kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut :
1. Python (python.org) merupakan salah satu bahasa
pemrograman yang lahir dari lingkungan
pendidikan dan memiliki semangat open source .

2. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan


untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan
data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut
diolah lebih lanjut dalam komputer untuk keperluan
tertentu.

3. Hasil running program dapat dilihat bahwa tanggal


dan waktu pengambilan data yaitu 15 September
2017 pukul 14:57:55 WIB dan pada tampilan
tersebut akan muncul nilai ripitabilitas yaitu 100.0,
korelasinya yaitu 0.998,dan nilai sensitivitasnya
437.065.

4. Saran dalam praktikum kali ini seharusnya aplikasi


python pada laptop praktikan harus terlebih dahulu
disiapkan sehingga saat praktikum tidak menginstall
LAMPIRAN

Berikut ini merupakan codingan yang dituliskan pada listStd^2)


python shell, beserta penjelasannya : Abawaha_ei = 0
#perumpamaan rumus sum(xi)
from tkinter import * for p in range(0,len(listUji1)):
import matplotlib.pyplot as plt Abawaha_ei +=listStd[p] #+=
#berfungsi untuk memplot grafik merupakan perumpamaan rumus sum(bilangan listStd)
listStd = [0.9, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 29.1] Abawaha_e =Abawaha_ei**2
#menuliskan data standar #perumpamaan rumus (sum(xi))^2
listUji1 = [5324, 6455, 8868, 10216, 11279, 12846, Abawaha = (n*Abawaha_d)-Abawaha_e
12908, 15596, 15716, 17649, 18690] #rumus mencari nilai Abawaha
#menuliskan data uji 1 print "Abawaha : " +str(Abawaha)
listUji2 = [6588, 6936, 7493, 8690, 10269, 11567, 14221, #mencetak hasil Abawaha pada program python shell
14408, 16640, 17457, 17775] dengan maksud str adalah string(tulisan)
#menuliskan data uji 2
Mencari nilai Abawahb
subprogram dari korelasi Abawahb_f = 0
def korelasi(): #perumpamaan rumus sum(yi^2)
listUjiRata = [] for q in range(0,len(listUji1)):
#pengisian matriks data untuk mencari Rata-rata list Uji Abawahb_f +=(listUjiRata[q])**2 #+=
for j in range(0,len(listUji1)): merupakan perumpamaan rumus dari sum(bilangan
rata = (listUji1[j] + listUji2[j]) / 2 listUjiRata^2)
listUjiRata.append(rata) Abawahb_gi = 0
#penambahan object baru pada list (rata) #perumpamaan rumus sum(yi)
n=len(listStd) for r in range(0,len(listUji1)):
#len adalah jumlah elemen pada data listStd Abawahb_gi +=listUjiRata[r] #+= merupakan
perumpamaan rumus dari sum(bilangan listUjiRata)
Mencari nilai Aatas Abawahb_g =Abawahb_gi**2 #perumpamaan rumus
Aatas_a = 0 (sum(yi))^2
#perumpamaan rumus sum(xiyi) Abawahb = (n*Abawahb_f)-Abawahb_g #rumus
for k in range(0,len(listUji1)): mencari nilai Abawahb
#range= batas antara 0 sampai jumlah elemen listUji1 print "Abawahb : " +str(Abawahb) #mencetak hasil
Aatas_a += listStd[k] *listUjiRata[k] #+= merupakan Abawahb pada program python shell dengan maksud str
perumpamaan rumus sum dengan mengkalikan bilangan adalah string(tulisan)
listStd*listUjiRata
Aatas_b = 0 Mencari nilai Abawah
#perumpamaan rumus sum(xi) Abawah=(Abawaha*Abawahb)**0.5 #rumus mencari
for l in range(0,len(listUji1)): nilai Abawah dengan rumus mengakar 2 (Abawaha
Aatas_b +=listStd[l] #+= *Abawahb)
merupakan perumpamaan rumus sum bilangan listStd print "Abawah : " +str(Abawah) #mencetak hasil
Aatas_c = 0 Abawah pada program python shell dengan maksud str
#perumpamaan rumus sum(yi) adalah string(tulisan)
for m in range(0,len(listUji1)):
Aatas_c +=listUjiRata[m]#+= Menacari nilai Korelasi
merupakan perumpamaan rumus sum bilangan listUjiRata Korelasi = abs(Aatas/Abawah) #rumus korelasi
Aatas = (n *Aatas_a)-(Aatas_b*Aatas_c) Korelasi = round(Korelasi,3) #round berfungsi untuk
#rumus mencari nilai Aatas membulatkan nilai "Korelasi" menjadi 3 digit
print "Aatas : " +str(Aatas) global Korelasi #merupakan variabel global dari
#mencetak hasil Aatas pada program python shell Korelasi
print "Korelasi : " +str("{:.3f}".format(Korelasi))
Mencari nilai Abawaha #mencetak nilai Korelasi dengan hasil output
Abawaha_d = 0 string(tulisan) 3 digit
#perumpamaan rumus sum(xi^2)
for o in range(0,len(listUji1)): Subprogram sensitivitas
Abawaha_d +=(listStd[o])**2 #+= def sensitivitas():
merupakan perumpamaan rumus dari sum(bilangan listUjiRata = [] #pengisian matriks data untuk mencari
Rata-rata list Uji
for j in range(0,len(listUji1)): Subprogram
rata = (listUji1[j] + listUji2[j]) / 2 def input():
listUjiRata.append(rata) #penambahan object baru korelasi() #input korelasi
pada list (rata) sensitivitas() #input sensitivitas
n=len(listStd) #len adalah jumlah elemen pada data
listStd selisihUji = [] #matriks terisi pada hasil selisihUji
selisih1 = 0
Mencari nilai Batas for i in range(0,len(listStd)):
Batas_a = 0 #perumpamaan rumus sum(xiyi) selisih = abs(listUji1[i] - listUji2[i]) #mencari nilai
for k in range(0,len(listUji1)): #range= batas antara 0 selisih dengan rumus absolut listUji1 dikurangi listUji2
sampai jumlah elemen listUji1 selisihUji.append(selisih) #append = penambahan
Batas_a += listStd[k] *listUjiRata[k] #+= merupakan object dari data selisih
perumpamaan rumus sum dengan mengkalikan bilangan selisih1 = selisih1 +selisih #selisih1 itu jumlah eror
listStd*listUjiRata UjiRata = selisih1/len(listStd) #hasil nilai UjiRata dari
Batas_b = 0 #perumpamaan rumus sum(xi) pembagian antara selisih1 dengan jumlah elemen dari
for l in range(0,len(listUji1)): data listStd
Batas_b +=listStd[l] #+= merupakan perumpamaan print "rerata eror : " +str(UjiRata) #mencetak nilai
rumus sum bilangan listStd rerata eror pada program python shell dengan maksud str
Batas_c = 0 #perumpamaan rumus sum (yi) adalah string(tulisan) UjiRata
for m in range(0,len(listUji1)):
Batas_c +=listUjiRata[m] #+= merupakan Mencari rata-rata
perumpamaan rumus sum bilangan listUjiRata Rata = [] #matriks rata-rata terisi
for j in range(0,len(listUji1)):
Batas = (n *Batas_a)-(Batas_b*Batas_c) #rumus rata = (listUji1[j] + listUji2[j]) / 2
mencari nilai Batas Rata.append(rata)
print "Batas : " +str(Batas) #mencetak hasil Batas pada
program python shell dengan maksud str adalah Mencari Full Scale
string(tulisan) maks1 = max(listUji1)
mins1 = min(listUji1)
Mencari nilai Bbawah maks2 = max(listUji2)
Bbawah_d = 0 #perumpamaan rumus sum(xi^2) mins2 = min(listUji2)
for o in range(0,len(listUji1)): if maks1>maks2:
Bbawah_d +=(listStd[o])**2 #+= merupakan maksTotal = maks1
perumpamaan rumus dari sum(bilangan listStd^2) else:
Bbawah_ei = 0 #perumpamaan rumus sum(xi) maksTotal = maks2
for p in range(0,len(listUji1)): if mins1>mins2:
Bbawah_ei +=listStd[p] #perumpamaan rumus minsTotal = mins2
sum(listStd) else:
Bbawah_e =Bbawah_ei**2 #perumpamaan rumus minsTotal = mins1
(sum(xi))^2 FS = maksTotal - minsTotal
print "FS : " +str(FS)
Bbawah = (n*Bbawah_d)-Bbawah_e #rumus mencari ripit = float (100 - (UjiRata/FS*100)) #float berarti
nilia Bbawah decimal
print "Bbawah : " +str(Bbawah) #mencetak hasil print "ripitabilitas : " + str(ripit) + "%"
Bbawah pada program python shell dengan maksud str
adalah string(tulisan) Menampilkan tanggal
import time
Mencari nilai Sensitivitas print 'Tanggal = ' +(time.strftime("%x"))
Sens=abs(Batas/Bbawah) #dengan rumus absolute tanggal = time.strftime("%x")
(Batas dibagi Bbawah)
Sens = round(Sens,3) #membulatkan bilangan hasil Menampilkan waktu
Sens menjadi 3 digit import time
global Sens #merupakan variabel global dari print 'Waktu = ' +(time.strftime("%H:%M:%S"))
Sensitivitas waktu = time.strftime("%H:%M:%S")
print "Sensitivitas : " +str(Sens) #mencetak hasil
Sensitivitas pada program python shell dengan maksud str Sebagai tampilan pada UI
adalah string(tulisan) (Userinterface)
teksSuhu.delete(0,len(teksSuhu.get()))
teksSuhu.insert(0,str(ripit))
teksKor.delete(0,len(teksKor.get()))
teksKor.insert(0,str(Korelasi))
teksSen.delete(0,len(teksSen.get()))
teksSen.insert(0,str(Sens))
teksCurrent.delete(0,len(teksCurrent.get()))
teksCurrent.insert(0,str(tanggal))
tekstime.delete(0,len(tekstime.get()))
tekstime.insert(0,str(waktu))

plt.title('Grafik Perbandingan Nilai Standar dan Nilai


Uji')
plt.plot(listStd, listUji1)
plt.ylabel('Nilai Uji')
plt.xlabel('Nilai Standar')
plt.show()

untuk mengakses judul pada UI


root=Tk()
root.title('PRAKTIKUM ANTARMUKA') #tampilan
judul root
Menampilkan kolom dan tulisan pada UI
Label (root,text='Karakteristik
Sensor:').grid(row=0,column=0,sticky=W)
Label (root,text='Ripitabilitas').grid(row=1,column=0,
sticky=W)
Label (root,text='Korelasi').grid(row=2,column=0,
sticky=W)
Label (root,text='Sensitivitas').grid(row=3,column=0,
sticky=W)
Label (root,text='Tanggal').grid(row=4,column=0,
sticky=W)
Label (root,text='Waktu').grid(row=5,column=0,
sticky=W)

Isi dalam User Interface (UI)


teksSuhu=Entry(root)
teksSuhu.grid(row=1,column=1,sticky=W)
teksKor=Entry(root)
teksKor.grid(row=2,column=1,sticky=W)
teksSen=Entry(root)
teksSen.grid(row=3,column=1,sticky=W)
teksCurrent=Entry(root)
teksCurrent.grid(row=4,column=1,sticky=W)
tekstime=Entry(root)
tekstime.grid(row=5,column=1,sticky=W)
Tampilan bawah root
Label(root,text='Pengolahan Data
>>>').grid(row=6,column=0,sticky=E)
Button(root,text='OK',width=6,command=input).grid(row
=6,column=1,sticky=E,padx=4)
Label(root,text=' ').grid(row=7,column=0,sticky=W)
Label(root,text=' ').grid(row=7,column=2,sticky=W)
Proses utama yang berulang-ulang
mainloop()
Berikut ini merupakan screenshoot codingan pada python :
Tabel 1. Nilai Yang digunakan dari Sensor Arus
Standar Uji 1 Uji 2
0,9 5324 6588
3 6455 6936
6 8868 7493
9 10216 8690
12 11279 10269
15 12846 11567
18 12908 14221
21 15596 14408
24 15716 16640
27 17649 17457
29,1 18690 17775

Anda mungkin juga menyukai