DI
OLEH:
NIM : 2040120005
PRODI : ELEKTROMEDIS
- Faradic
Efek faradic timbuk jika otot pada tubuh dialirkan arus dengan frekuensi
tertentu maka secara reflex otot tersebut akan bergerak akibat rangsangan
yang diterima. Untuk menghindari efek tersebut frekuensi yang dialirkan
sekurang kurangnya 300 KHz.
- Elektrolitik
Efek elektrolitik merupakan efek yang timbul karena aliran listrik di dalam
jaringan biologis yang mengakibatkan terjadinya pergerakan ion – ion dalam
tubuh
Prinsip kerja electrosurgery unit (ESU) saat power supply dari jala – jala
PLN, kemudian semua rangkaian akan menerima tegangan dari power supply,
pada rangkaian osilator sebagai pembangkit frekuensi dan akan diatur
penggunaannya oleh rangkaian control yang kemudian akan mengalir ke
rangkaian modulator untuk di modulasikan dan selanjutnya diperkuat power amp
yang akan menghasilkan frekuensi tinggi (HF) kemudian akan dikeluarkan
melalui patient plate (elektroda pasif). Sedangkan untuk arus dari power supply
yang mengalir ke generator akan diisolasikan, sehingga generator menghasilkan
frekuensi tinggi dengan pulse yang berbeda untuk cutting berbentuk sinus yang
terendam. Setelah itu rangkaian akan mengendalikan dalam penggunaannya,
bentuk dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan baik untuk cutting maupun
koagulasi. Output dari generator akan dikeluarkan melalui elektroda aktif.
Elektroda Pasif
Berfungsi sebagai grounding yang dipasang dan melekat pada pasient atau
disebut juga netral elektroda.
Elektroda aktif terbuat dari bahan yang bersifat konduktor dengan bentuk
fisik mempunyai permukaan yang sempit. Hal ini bertujuan agar arus listrik
frekuensi tinggi akan lebih terpusat hingga panas yang dicapai pada tubuh
merupakan panas yang maksimum. Elektroda aktif ini berbentuk pipih seperti
pisau dan digunakan pada proses pemotongan/cutting.
Gambar 3. Elektroda Aktif
Footswitch
Jadi dengan metode ini kita tidak memerlukan alat untuk menarik
elektroda yang keluar untuk ditempel ke tubuh pasien. Keunggulan dari metode
ini ialah pada saat operasi, ESU akan menggunakan voltase yang lebih sedikit.
Akan tetapi memiliki kekurangan pada saat pemotongan dan koalugasi di bagian
pendarahan yang lebar atau besar.
Efek samping seperti terbakar akan terjadi jika panas yang dihasilkan tidak
dihilangkan secara aman dengan ukuran atau tingkat konduksi dari Disperse Pad.
Metode Monopolar ini merupakan metode yang umum dan paling sering
digunakan karena dapat menggunakan berbagai jenis model dan tingkat
efektivitasnya yang baik.
1. persiapan
2. pelaksanaan
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat tiap 1 bulan
2. Cek system catu daya, perbaiki bila perlu tiap 1 bulan
3. Cek tombol selector dan indcator perbaiki bila perlu
4. Cek fungsi foot switch, perbaiki bila perlu tiap 6 bulan
5. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat tiap 1 tahun
6. Lakukan pengujian dan analisa performance frekwensi tiap 1 tahun
7. Lakukan uji kinerja alat tiap 3 bulan
3. pencatatan
1. Isi Kartu Pemeliharaan alat
2. Isi Formulir Laporan Kerja
3. User menandatangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada
user
5. pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi petugas.