Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PERALATAN LABORATORIUM KLINIK DASAR


pH METER

Dosen Pembimbing:
Hj. Her Gumiwang Ariswati, ST, MT
NIP. 19591128 198401 2 001
Dyah Titisari, ST, M.Eng
NIP. 19800611 200501 2 004

Disusun oleh 2-B1

Kelompok 1 :

Habliya Asadina P27838115001

Yasmine Winda K. P27838115008

Syafiq Naufal S. P27838115011

Risa Alvionita P27838115013

Nur Inayati Khoiron P27838115015

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2016/2017
HASIL PRAKTIKUM

1. SPESIFIKASI

Nama alat : pH Meter

Merk : WinLab

Spesifikasi :

 Artikel-Nr. : 610300030 1024381

 Steilheit : 99,8 %

 Kullpunk : 1,2 mV

 Ergeonis : Very Good

 Prufer : Bode

2. FUNGSI

Untuk mengukur konsentrasi ion Hidrogen (H+) pada suatu larutan atau zat yang
diukur.

3. BAGIAN-BAGIAN

Sebuah sistem pH meter tersusun atas beberapa komponen penting berikut


adalah komponen-komponen tersebut diantaranya adalah:

 Elektrode kaca – berfungsi sebagai salah satu kutub di antara dua elektrode ph
meter yang tercelup ke dalam larutan. Pada ujung elektrode ini terdapat bulb yang
berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran ion positif (H+).
 Elektrode referensi – berfungsi sebagai kutub lain selain elektrode kaca yang
terendam larutan tertentu, terbentuk rangkaian listrik. Elektrode ini didesain
memiliki nilai potensial yang tetap pada kondisi larutan apapun.
 Termometer – Bagian sensor temperatur ini menjadi satu komponen wajib pH
meter, karena nilai pH sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan.

 Amplifier – Setiap pH meter selalu membutuhkan penguat voltase atau dikenal


dengan amplifier. Voltase yang dihasilkan oleh dua elektrode pH meter terlalu
rendah yakni hanya sekitar 60 mV untuk setiap tingkatan nilai pH.

 Mikroprosesor – berfungsi untuk menterjemahkan nilai voltase yang dikirim oleh


amplifier menjadi nilai pH. Perhitungan kompensasi nilai temperatur larutan
terukur, juga dihitung oleh mikroprosesor ini.

Termometer, amplifier dan mikroposesor terdapat didalam pH skala digital.

 Larutan Buffer – sebagai larutan yang akan dikalibrasi atau diukur.


 Beker Glass – sebagai tempat larutan buffer atau larutan yang akan diukur.

4. KONSEP DASAR

PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk


mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan (adaelektroda khusus
yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri
dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang
mengukur dan menampilkan nilai pH. alat ini sangat berguna untuk industri air
minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan pewarna pakaian.

5. BLOK DIAGRAM

ELEKTRODA AMPLIFIER CONVERTER

DISPLAY MICROPROCESSOR

6. PRISIP KERJA

Didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang
terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di
luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil
dan aktif.
Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen
atau di istilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik
dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur
arus tetapi hanya mengukur tegangan.

Skema elektroda pH meter akan mengukur potensial listrik antara Merkuri


Klorid (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang
merupakan larutan didalam gelas elektroda serta potensial antara larutan dan elektroda
perak. Tetapi potensial antarasampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas
dapat berubah tergantung sampelnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi
dengan menggunakan larutan yang equivalent yang lainnya untuk menetapkan nilai
pH.

Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium
kloride (KCl) yang merupakan elektrolit yang berinteraksi dengan HgCl diujung
larutan KCl. Tabung gelas ini mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya
digunakan keramik berpori atau bahan sejenisnya.

Elektroda semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh logam dan unsure
natrium. Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh dan tersambung dengan
gelembung kacayang tipis. Di dalamnnya terdapat larutan KCl yang buffer ph 7.
Elektroda perak yang ujungnya merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan ke
dalam larutan tersebut.

Untuk meminimalisir pengaruh elektrik yang tidak diinginkan, alat tersebut


dilindungi oleh suatu lapisan kertas pelindung yang biasanya terdapat di bagian dalam
elektroda gelas. Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan
thermistor temperature, yakni suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature.
Antara elektroda pembanding dengan elektroda gelas sudah disusun dalam satu
kesatuan.

7. CARA PENGOPERASIAN

 Prosedur Kalibrasi Umum :

Pengukur pH harus dikalibrasi sebelum digunakan untuk menjamin kualitas dan


keakuratan bacaan berikut prosedur ini :

1. Kalibrasi satu titik. Hal ini dilakukan untuk kondisi kerja normal dan untuk
penggunaan normal. Ini menggunakan satu larutan referensi pH yang diketahui.
2. Dua titik kalibrasi. Hal ini dilakukan sebelum melakukan pengukuran yang sangat
tepat. Ini menggunakan dua larutan referensi pH yang diketahui. Hal ini juga
dilakukan jika instrumen digunakan secara sporadis dan perawatannya tidak
dilakukan secara berkala.

 Deskripsi prosesnya

1. Kalibrasi pH meter dengan menggunakan larutan pH yang diketahui

(Satu titik kalibrasi).

 Sambungkan peralatan ke sumber tegangan (dalam alat ini menggunakan


baterai) dengan voltase yang sesuai.

 Sesuaikan meter.

 Lepaskan elektroda dari wadah penyimpanan.

Elektroda harus selalu disimpan dalam larutan yang sesuai. Beberapa


dapat dipertahankan dalam air suling, yang lain harus disimpan dalam larutan
yang berbeda seperti yang direkomendasikan oleh produsen mereka. Jika
karena suatu alasan, elektroda menjadi kering, perlu untuk merendamnya
setidaknya selama 24 jam sebelum digunakan.

 Bilas elektroda dengan air suling dalam gelas kosong.

 Keringkan elektroda dengan bahan yang mampu menyerap cairan sisa di


permukaannya, tanpa memenuhi elektroda. Untuk menghindari kemungkinan
kontaminasi, elektroda harus dibilas di antara larutan yang berbeda.

2. Tempatkan elektroda pada larutan kalibrasi.

 Turunkan elektroda dalam larutan standarisasi sedemikian rupa sehingga


ekstremitas bawahnya tidak menyentuh bagian bawah gelas kimia. Hal ini
mengurangi risiko pemutusan elektroda. Jika pengujian mengharuskan
solusinya terus bergerak menggunakan pengaduk magnetis, perhatian khusus
harus dilakukan agar batang agitasi tidak menabrak elektroda karena hal ini
dapat mematahkannya. Larutan penyangga digunakan sebagai larutan kalibrasi,
karena pHnya diketahui dan oleh karena itu tetap akan dipertahankan meski
terjadi kontaminasi sedikit. Secara umum, larutan pH = 7 digunakan untuk
tujuan ini.

3. Tekan tombol mode untuk fungsi pemilih dari posisi siaga ke posisi pH.
 Tindakan ini menghubungkan elektroda dengan pH Skala pengukuran dalam
meter pH.

 Sesuaikan meter untuk membaca pH larutan kalibrasi dengan menggunakan


tombol bertanda Cal. Tekan tombol Cal lama sampai bunyi beep lama lalu
lepas. Ini memungkinkan meter untuk membaca pH larutan kalibrasi.

 Masukkan elektroda ke larutan kalibrasi.

 Tekan Enter 2 kali.

 Pemilihan jenis larutan yang digunakan.

 Tunggu sampai ready berhenti membaca.

 Tekan Enter lalu tekan mode untuk 1P.

4. Mengukur pH larutan.

 Lepaskan elektroda dari larutan kalibrasi.

 Bilas elektroda dengan air suling dan keringkan.

 Tempatkan elektroda dalam larutan pH yang tidak diketahui.

 Tekan pemilih fungsi mode dari posisi Standby ke posisi pH.

 Baca pH larutan pada display meter. Daftarkan bacaan yang diperoleh di


lembar kontrol.

 Balikkan pemilih fungsi lagi ke posisi Standby.

Jika perlu untuk mengukur pH lebih dari satu larutan, ulangi prosedur
yang telah dijelaskan sebelumnya, bilas probe dengan air suling dan
pengeringan dengan kertas bersih dan bebas serat antara pembacaan dan
gunakan mode untuk 2P. Bila pH harus diukur dalam banyak solusi, pH meter
harus sering dikalibrasi, mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan
sebelumnya.

5. Untuk men-save data

 Posisikan pada mode ready sampai tulisan ready berhenti.

 Tekan tombol Log, lalu pada saat menekan tombol ingat n_ _ berapa.

 Lalu tekan tombol Mode sampai mode log.


 Tekan Enter

 Pilih n_ _ berapa yang sudah kita save dengan menekan tombol up atau down.

6. Untuk delete data

 Kalau posisi dalam mode log dan ada tulisan “not log” maka tekan enter.

 Lalu tekan tombol Mode lagi untuk memilih mode log lagi.

 Tekan tombol Log lama sampai beep lama.

 Kemudian ada tulisan “Ger” lalu tekan Enter kemudian muncul tulisan “Clr”.

 Tekan Enter lagi.

7. Matikan pH meter.

 Lepaskan elektroda dari larutan terakhir yang dianalisis.

 Bilas elektroda dalam air suling dan keringkan dengan bahan pengeringan yang
tidak akan menembusnya.

 Tempatkan elektroda dalam wadah penyimpanannya.

 Pastikan pemilih fungsi dalam posisi Standby.

 Tekan tombol off.

 Bersihkan area kerja.

 Tempatkan setiap bagian alat sesuai ke tempatnya masing-masing dan taruh


dalam posisi berdiri atau tegak.

8. PEMELIHARAAN

a) Pemeliharaan pada body pH meter

Frekuensi setiap enam bulan :

 Periksa bagian luar dari pH meter dan evaluasi kondisi fisik. Pastikan
kebersihan penutup dan setelan mereka.

 Uji kabel konektornya dan system dari konektornya. Cek bahwa mereka dalam
keadaan baik dan bersih.

 Periksa perlengkapan kontrolnya. Pastikan bahwa mereka dalam kondisi baik


dan telah aktif tanpa adanya kesulitan.
 Periksa meteran dalam kondisi baik. Untuk melakukan ini pastikan bahwa alat
telah terlepas dari jala-jala listik. Atur jarum indicator kenol menggunakan mur
dari peralatan yang secara umum ditemukan di bawah poros dari ujung
indikator. Jika peralatan tersebut mempunyai layar indikator, cek apakah
berfungsi dengan normal.

 Pastikan bahwa indikator (gelembung/dioda) beroperasi dengan normal.

 Pastikan bahwa elektroda dalam keadaan membawa lengan. Periksa bahwa


pelengkap elektoda dan pemasangan mekanik untuk mencegah elektroda lepas.

 Cek baterai (jika dapat dipakai) ganti jika perlu.

 Uji fungsinya dengan mengukur pH dari larutan yang diketahui.

 Perisa koneksi ground dan cek arus yang keluar.

b) Pemeliharaan elektroda

Frekuensi setiap 4 bulan sekali :

1. Hilangkan pendeteksi elektroda dari penyimpanan larutan buffer

2. Bilas pendeteksi elektroda dengan air sulingan.

3. Hilangakan pembungkus pendeteksi elektroda bagian atas

4. Isi keliling pipa dari bagian dalam elektroda dengan larutan jenuh KCl.
Gunakan semprotan/aplikasi persediaan dengan larutan KCl. Pastikan ujung
semprotan tidak menyentuh bagian elektroda

5. Tutup elektroda dengan penutup. Bilas eletroda dengan air suling

6. Simpan elektroda dalam larutan buffer selama tidak digunakan.

c) Pembersihan elektroda :
1. Pembersihan umum :Rendam elektroda dalam 0.1 M HCl/0.1 M HNO3 selama
20 menit. Bilas dengan air.
2. Menghapus bakteri : Rendam elekroda pH dalam larutan cairan pemutih 1%
selama 10 menit. Bilas dengan air
3. Membersihkan dari minyak dan pelumas :bilas elektroda pH dengan deterjen /
methyl alkohol. Bilas dengan air.
4. Membersihkan dari protein :rendam elektroda pH dengan 1% pepsin 0.1 M
HCl selama 5 menit. Bilas dengan air.
d) Beberapa tindakan pencegahan :
1. Jangan membenturkan elektroda. Diketahui bahwa strukturnya terbuat dari
kaca dan sangat mudah pecah. Itu membutuhkan pergerakan sangat hati2 dan
jaga dari benturan.
2. Ingat bahwa elektroda mempunyai batas life time

Selama itu tidak digunakan, simpan elektroda di dalam penyimpanan larutan buffer.

9. HASIL PENGUKURAN

 Kalibrasi buffer 4 : 3,98

 Kalibrasi buffer 7 : 9,01

10. PENEMPATAN

 Tempatkan alat di tempat yang datar, rata dan kokoh.

 Alat harus diletakkan dengan posisi berdiri sebelum elektroda dikeluarkan.

 Peletakkan elektroda harus posisi berdiri menggantung ke bawah tidak boleh


dimiringkan atau diletakkan secara mendatar.

 Taruh elektroda pada standing arm agar tetap berdiri tegak sebelum kalibrasi
pH meternya.

 Pada saat penyimpanan, elektroda harus direndam dengan larutan KCl.

11. TROBLESHOOTING

No. Masalah Penyebab Solusi


1. Ph meter menunjukkan Ada gelembung di Mencelupkan elektroda
pembacaan yang tidak elektrodanya, elektrodanya untuk mengeluarkan
stabil. kotor, elektroda tidak gelembungnya, bersihkan
tercelup, elektrodanya elektroda dan kalibrasi
rusak. ulang elektrodanya,
pastikan sample menutup
ujung elektroda dengan
benar/sempurna, ganti
eleltrodanya.
2. Elektroda merespon Elektroda kotor dan Bersihkan elektroda dan
dengan lambat berminyak. kalibrasi ulang lagi.
3. Layar menunjukkan Tidak benar dalam Pastikan operasi mode
pesan error. pengoperasian mode yang yang dipilih. Pilih
dipilih mode/operasi yang benar.
4. Layar menunjukkan Ada kalibrasi yang error, Kalibrasi kembali pH
kalibrasi atau pesan nilai kalibrasi buffernya meter, pastikan nilai buffer
error salah, elektroda kotor yang digunakan, bersihkan
dan kalibrasi elektrodanya

5. pH meter nyala, tapi Baterai diinstal dengan Periksa kutub dari baterai,
tidak ada sinyal pada buruk, baterainya habis. ganti baterainya
layar.
6. Indikator baterai Baterainya habis Mengganti baterai
menyala hanya
sebentar.

Anda mungkin juga menyukai