i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidk akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah yang sudah kami susun ini untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Kewirausahaan yang mesti digarap bersama karena membutuhkan waktu dan tenaga yang
cukup besar.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca, agar supaya makalah ini lebih baik di masa mendatang.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat sebagai bahan kuliah untuk mahasiswa
kesehatan masyarakat.
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................................................. i
Kata Pengantar .............................................................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................................................... iii
A. Pengertian Instrumen Analisis Kualitas Lingkungan ....................................................... 1
B. Jenis-Jenis Instrumen Standar Untuk Pengukuran Sampel ............................................... 1
1. Sampel Air.................................................................................................................... 1
2. Sampel Makanan .......................................................................................................... 6
3. Sampel Udara ............................................................................................................... 7
4. Manfaat Instrument Analisis Kualitas Lingkungan...................................................... 9
C. Prinsip Dan Metode Instrumen Analisis Kualitas Lingkungan ....................................... 10
1. Prinsip Instrumen ......................................................................................................... 10
2. DAFTAR PUSTAKA
iii
INTRUMEN ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN
1
a. Parameter Biologi
Untuk mengukur tingkat kualitas air berdasarkan parameter Biologi dapat
menggunakan beberapa alat ukur seperti berikut:
1) Bogorof Troy
Bogorov Tray adalah mikroskop binokuler dengan 40 kali
pembesaran yang digunakan untuk menagamati zooplankton dalam air.
Gambar 2. Hemocytometer
3) Plankton Net
Plankton Net adalah sebuah jarring yang digunakan untuk
menyaring plankton net air dan biasanya terbuat dari nilon berbentuk
kerucut dengan panjang 4-5 kali diameter mulut jarring. Plankton yang
ada di dalam air jumlah dan ukurannya sangat banyak, untuk
mendapatkan plankton dengan ukkuran yang diinginkan harus
menggunakan Plankton Net dengan mesh size yang sesuai.
Gambar 3. Hemocytometer
2
Gambar 4. Sedgwick
b. Parameter Fisika
Untuk mengukur tingkat kualitas air berdasarkan parameter Biologi dapat
menggunakan beberapa alat ukur seperti berikut:
1) Current Meter
Current Meter digunakan untuk mengukur kecepatan arus dan
debit air. Berdasarkan metode yang digunakan, Current Meter dibagi
menjadi 2 bagian. Pertama Current Meter dengan pengukuran otomatik
adalah current meter yang dapat merekeam data tentang kecepatan arus
dan debit air tanpa harus langsung dengan pengukuran no-otomatik
adalah current meter yang dapat merekam data tentang kecepatan arus
dan debit air yang harus dilakukan langsung oleh orang yang
menggunakannya.
3
air. Selain itu thermometer juga dapat digunakan untuk mengukur suhu
tubuh, suhu ruang, hingga suhu alat pemanggang.
4) Turbidity Meter
Turbidity Meter digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air.
Kekeruhan pada air terjadi karena adanya kandungan zat organic yang
berasal dari hewan dan tanaman atau zat anorganik yang berasal dari
logam dan batu-batuan yang mengalami pelapukan.
c. Parameter Kimia
Untuk mengukur tingkat kualitas air berdasarkan parameter Kimia dapat
menggunakan beberapa alat ukur seperti berikut:
1) DO Meter atau (Dissolve Oxygen) Meter
Digunakan untuk mengukur kadar oksigen di dalam air atau di
dalam suatu larutan dengan sistem digital. Kadar oksigen dalam air
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kandungan berbagai macam
zat organic dan suhu udara. Kualitas air dapat dikatakan baik jika
memiliki Dissolve Oxygen yang tinggi dan dapat dikatakan buruk jika
memiliki Dissolve Oxygen yang rendah.
2) CO2 Meter
Selain harus mengukur kadar oksigen dengan menggunakan DO
Meter, kadar karbon dioksida juga diukur untuk mengetahui tingkat
4
kualitas air. Kadar karbon dioksida dalam air ini dapat kita ukur dengan
menggunakan CO2 Meter, jika kadar karbon dioksidanya tinggi,
kualitas air dapat dikatakan buruk dan jika kadar karbon dioksidanya
rendah, kualitas air dapat dikatakan baik.
3) Spektrofometer
Alat ukur ini yang terdiri atas 2 alat ukut, yaitu spectrometer dan
fotometer. Sebagai alat ukur air, spektrofotometer digunakan untuk
mengukur kadar ammonia, fosfat, nitrat, dan nitrit.
4) pH Meter
pH Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar pH
(kadar basa atau kadar keasaman) pada air. pH Meter memiliki sebuah
probe atau elektroda pengukur berbentuk batang berstruktur yang
biasanya terbuat dari kaca dan ini menjadi bagian yang sangat penting
pada pH Meter. Air dapat dikatakan memiliki kadar asam yang tinggi
jika electron yang terdeteksi oleh pH meter jumlahnya banyak dan air
dapat dikatakan memiliki kada basa yang tinggi jika electron yang
terdeteksi oleh pH Meter jumlahnya banyak.
5
dan pH Meter digunakan untuk mengukur kadar pH pada air.
Perbedaannya hanya dari segi bentuk yaitu pH Meter bebentuk alat ukur
digital, sedangkan kertas pH Indikator berbentuk kertas dengan 4 garis
warna, yaitu kuning, hijau, jingga, dan jingga kecokelatan.
6) Titrasi
Titrasi adalah alat untuk mengukur kadar konsentrasi alkalinitas
(larutan baku) pada air dengan mencampurkan beberapa volume larutan
dan beberapa volume larutan lain yang sudah diketahui kadar
konsentrasi alkalinitasnya. Ada 2 jenis titrasi yang dapat digunakan
untuk mengetahui kadar pH air, yaitu :
a. Alkalimetri untuk menentukan konsentrasi larutan asam
menggunakan larutan basa.
b. Asidimetri untuk menentukan konsentrasi larutan basa menggunakan
larutan baku basa,
2. Sampel Makanan
`Menurut UU RI No. 7 Tahun 1996 mutu pangan (food quality) adalah
nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi
dan standart perdagangan terhadap bahan makanan dan minuman Metode
pengukuran mutu pangan dengan alat dapat digunakan untuk mengetahui
karakteristik atau sifat-sifat mutu pangan yang tersembunyi. Instrumen
pengukuran mutu pangan dapat dibagi menjadi 5 metode, yaitu (Hubeis,
2008):
6
b. Metode Pengukuran Uji Kimia
Metode pengukuran uji kimia dibagi dua kelompok, yaitu :
1) Analisi proksimat, yaotu kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar
karbohidrat, dan kadar abu;
2) Analisis kualitatif/kuantitatif, yaitu komponen makro (protein, lemak,
kadar gula, kadar asam amino).
c. Metode Pengukuran Uji Fisik –Kimia
Metode pengukuran Uji Fisik-Kimia, antara lain:
1) alatpH-Meter untuk mengukur keasaman
2) Refraktometer untuk mengukur indeks refraksi atau untuk mengukur
kadar total padatan (terlarut).
3) Kolorimeter untuk mengukur warna dan untuk menentukan kadar
nitrogen, fosfor, sitrat, vanili, dan sebagainya.
4) Spectrometer untuk analisis kualitatif.
d. Uji Mikroanalitik dan Histologis
Uji mikroanalitik digunakan untuk menganalisis unsur-unsur mikro seperti
vitamin dan mineral, baik dengan teknologi spektrometri, kromatografi,
maupun fotomikroskopi. Sedangkan uji histologis digunakan untuk
mendapatkan gambaran (image) struktur jaringan maupun pola kehidupam
di dalam sel jaringan hewani, nabati maupun mikroorganisme. Histologis
dilaksanakan dengan kombinasi mikroskopi, baik sinar tampak, polarisasi
maupun elektorn.
e. Metode Pengukuran Uji Mikrobiologis
Digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif mikroorganismem
seperti bakteri, kapang, ragi dan protozoa. Uji mikrobiologis yang terkenal
adalah uji total jumlah mikroba (total plate counts) dan uji kolifom untuk
mikroorganisme yang terdapat dalam kotoran manusia sebagai indikator
apakah makanan tersebut tercemar atau tidak.
3. Sampel Udara
Udara ambeien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan
troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang
dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur
lingkungan hidup lainnya. Alat ukur untuk mengetahui tingkat kualitas udara
dapat dikelompokkan menjadi lima parameter, yaitu:
1) Thermometer
Digunakan untuk menyatakan besaran derajat panas/dingin suatu
benda. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
kerja perkantoran dan industry standart suhu adalah suhu 18°c –28°c.
7
2) Hygrometer
Digunakan untuk mengukur kelembapan udara atau jumlah uap air
diudara. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
kerja perkantoran dan industri standart kelembapan adalah 40%-60% .
8
5) Particle Counter
Digunakan untuk mengukur partikulat debu, Partikulat debu
merupakan partikel padat yang terbentuk karena adanya kegiatan alami
atau mekanik seperti penghalusan, penghancuran, peledakan pengayaan
atau pengeboran. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
kerja perkantoran dan industri standart kandungan debu maksimal didalam
udara ruangan dalam pengukuran rata-rata 8 jam adalah sebagai berikut :
debu total 0,15 mg/m.
9
C. Prinsip Dan Metode Instrumen Analisis Kualitas Lingkungan
1. Prinsip Instrumen
Instrumen memiliki karakteristik penting yang dapat
menunjukkan kualitas dari suatu hasil penelitian. Karakteristik tersebut
adalah validitas dan reliabilitas. Instrumen dikatakan valid (tepat/absah)
apabila instrumen digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Dalam hal ini sasaran kepada siapa instrumen itu ditujukan
merupakan salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam
menganalisis validitas suatu instrumen. Aspek lainnya misalnya
kesesuaian indikator dengan butir soal, penggunaan bahasa, kesesuaian
dengan kurikulum yang berlaku, kaidah-kaidah dalam penulisan butir
soal, dsb. Ada tiga tipe validitas, yakni (Nunnaly, 1978):
1) Validasi Prediktif
Validitas prediktif atau ada juga yang menyebut dengan validitas
kriteria terkait, dicari manakala instrumen akan digunakan untuk
mengestimasi beberapa bentuk tingkah laku penting yang ada di luar
dari hasil pengukuran instrumen itu sendiri. Besar kecilnya harga
estimasi validitas prediktif suatu instrument digambarkan dengan
keofisien korelasi antara prediktor dengan kriteria tersebut.
2) Validasi Isi
Validitas isi suatu instrumen adalah sejauh mana butir-butir
dalam instrumen itu mewakili komponen-komponen dalam
keseluruhan obyek yang hendak diukur (aspek representasi) dan
sejauh mana butir-butir itu mencerminkan ciri perilaku yang hendak
diukur (aspek relevansi). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat validitas
isi suatu instrumen sedikit-banyak tergantung pada penilaian subyektif
individual penilai.
3) Validasi Konstruk
Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauh
mana instrumen mengungkap suatu konstruk teoritik yang hendak
diukurnya.
Karakteristik instrumen itu harus reliabel. Sebenarnya reliabilitas
itu mengacu pada konsistensi pengukuran, yaitu bagaimana skor tes
atau hasil penilaian yang lain tetap (tidak berubah, sama) dari satu
pengukuran ke pengukuran yang lain. Allen dan Yen (1979),
mengemukakan tiga metode yang umum digunakan untuk menaksir
koefisien reliablitas yaitu:
a) Metode tes ulang
Metode tes ulang pengambil tes yang sama mengikuti tes dua
kali dengan menggunakan tes yang sama kemudian hasilnya
dikorelasikan.
b) Metode tes parallel
Reliabilitas tes paralel adalah korelasi antara nilai amatan dua
tes yang paralel.
10
c) Metode konsistensi internal
Reliabilitas konsistensi internal ditaksir dengan satu kali
pelaksanaan tes sehingga permasalahan yang menyertai metode tes
ulang dapat dihilangkan.
Metode Instrumen
11
d. Analisis Laboratorium
Cara untuk analisis laboratorium sebagai berikut:
1. Pilih laboratorium yang terakreditasi oleh KAN
2. Pilih metode yang standard (SNI)
3. Pilih instrument/perlatan yang telah dikalibrasi
4. Dikerjakan oleh tenaga professional
e. Quality Assurance and Quality Control
Quality Assurance (QA) adalah prinsip‐prinsip operasi yang
harus diikuti secara disiplin selama pengumpulan sampel sampai
dengan analisis sehingga didapatkan data yang berkualitas
(terjamin) atau data hasil analisis yang diperoleh mempunyai
akurasi pada level kepercayaan yang tinggi.
f. Analisis & Elaborasi Data
data yang terkumpul dianalisis INFORMASI
Content:
1. Metode Statistik : analisis data menggunakan metode statistika
sesuai dengan pendekatan atau permasalahan penelitian.
2. Pemodelan Matematik : tiruan dari kondisi nyata dalam bentuk
persamaan matematis memprediksi dan estimasi.
3. Optimasi : instrumen pengambilan keputusan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek.
4. Baku Mutu Lingkungan : acuan untuk menilai kualitas
lingkungan.
g. Pengambilan Keputusan
12
DAFTAR PUSTAKA
13