Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

INSTRUMEN KUALITAS LINGKUNGAN


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Dosen Pengampu : Syafran Arrazy, M.K.M.,P.Hd.
Mata Kuliah : Analisis Kualitas Lingkungan

Disusun Oleh Kelompok 3:


IKM 9 Sem. 4

Amanda Dwika Nst. (0801222399)


Avio Andhara Perdana Putra (0801222418)
Ira Agustin (0801222436)
Nazla Anindya (0801221128)
Nurkholisah Br Ginting (0801222403)
Widya Anggraini Siregar (0801223434)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Instrumen
Kualitas Lingkungan ”. Shalawat beserta salam dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Makalah ini disusun agar terpenuhinya tugas mata kuliah Hukun
dan Perundangan Kesehatan. Tidak lupa pula penulis mengucapkan Terimakasih
kepada Bapak Syafran Arrazy, M.K.M.,P.hD. selaku dosen pengampu mata kuliah
Analisis Kualitas Lingkungan, karena telah memberikan waktu kepada kelompok
dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari makalah yang penulis buat ini belum atau tidak
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bisa
membangun dari pembaca agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga
Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat dalam
memberikan informasi bagi semua pihak. Akhir kata penulis ucapkan Terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

Medan, 03 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2

1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

2.1. Defenisi Instrumen Analisis Kualitas Lingkungan .............................. 3

2.2. Jenis jenis instrumen standar untuk pengukuran sample .................. 3

2.3. Manfaat instrumen analisis kualitas lingkungan .............................. 14

2.4. Prinsip dan metode intrumen analisis kualitas lingkungan ............. 15

BAB III ................................................................................................................. 19

PENUTUP ............................................................................................................ 19

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 19

3.2 Saran ...................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kualitas lingkungan adalah fondasi dari keberlanjutan ekosistem dan


kesejahteraan manusia. Namun, dengan pertumbuhan populasi dan aktivitas
manusia yang terus meningkat, tekanan terhadap lingkungan semakin meningkat.
Hal ini terutama disebabkan oleh perkembangan industri, urbanisasi yang cepat,
pertanian intensif, dan penggunaan energi fosil. Dampak dari aktivitas manusia ini
meliputi peningkatan emisi polutan, degradasi tanah, dan pencemaran air.
Selain itu, pencemaran lingkungan juga memiliki dampak serius terhadap
kesehatan manusia, seperti penyakit pernapasan akibat polusi udara, keracunan
logam berat dari air minum yang terkontaminasi, dan masalah kesehatan lainnya.
Kerugian ekonomi juga terjadi akibat pencemaran lingkungan, baik secara langsung
maupun tidak langsung, seperti biaya perawatan kesehatan dan penurunan
produktivitas.
Pencemaran lingkungan bukan hanya masalah lokal, tetapi juga memiliki
dampak global, seperti perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan
penipisan lapisan ozon. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang
didasarkan pada bukti ilmiah. Instrumen kualitas lingkungan memainkan peran
penting dalam upaya untuk mengukur, memantau, dan mengelola dampak
lingkungan dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
Pemerintah dan lembaga internasional telah mengimplementasikan regulasi
dan kebijakan untuk melindungi lingkungan. Inovasi dalam teknologi sensor,
pemrosesan data, dan pemodelan telah memungkinkan pengembangan instrumen
kualitas lingkungan yang lebih canggih, akurat, dan dapat diandalkan. Dengan
demikian, pemahaman akan latar belakang ini menjadi penting dalam upaya kita
untuk melindungi sumber daya alam, memperbaiki kesehatan manusia, dan
mempromosikan pembangunan berkelanjutan secara global.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan instrumen analisis kualitas lingkungan?
2. Apa saja jenis jenis instrumen standar untuk pengukuran sample?
3. Apa manfaat dari instrumen analisis kualitas lingkungan?
4. Apa prinsip dan metode intrumen analisis kualitas lingkungan?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui apa itu instrumen analisis kualitas lingkungan.
2. Mengetahui apa saja jenis jenis instrumen standar untuk pengukuran
sample.
3. Mengetahui apa manfaat dari instrumen analisis kualitas lingkungan.
4. Mengetahui apa prinsip dan metode intrumen analisis kualitas
lingkungan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Instrumen Analisis Kualitas Lingkungan


Instrumen merupakan sesuatu yang sangat penting keberadaannya dalam
melakukan suatu kegiatan penelitian, karena instrumen memegang peranan dalam
menentukan mutu dari suatu penelitian.

Secara umum instrument adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun fenomena sosial yang diamati. Terdapat berbagai macam
pakar mengenai pengertian instrument. Menurut Purwanto, instrumen merupakan
alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara
melakukan pengukuran. Cara ini dilakukan untuk memperoleh data yang objektif
yang diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan penelitian yang objektif pula.1

Sedangkan menurut Arikunto, instrumen pengumpulan data adalah alat


bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah.2

Berdasarkan berbagai pendapat mengenai pengertian instrument, maka


dapat dikatakan bahwa instrumen merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh
peneliti, dalam mengolah fakta dan opini yang ada di lapangan untuk dijadikan
sebuah data. Instrument dapat dilakukan untuk mengukur phenomena alam yang
akan diamati, namun terlebih dahulu dilakukan kalibrasi sebelum dipergunakan.

2.2. Jenis jenis instrumen standar untuk pengukuran sample

1. Sample Air
Air memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Air sangat terikat erat
dengan kondisi ekologi setempat sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang

1
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 183
2
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Hal.134

3
sangat kompleks dalam ilmu lingkungan. Aktivitas industri seperti manufaktur,
pertambangan, konstruksi, dan transportasi merupakan penyebab utama
pencemaran air, juga limpasan permukaan dari pertanian dan perkotaan.3

Metode pengambilan sampel air dilakukan sebagai pegangan dalam


pengambilan sampel air di lapangan untuk uji kualitas air. Tujuan metode ini untuk
mendapatkan sampel yang andal untuk keperluan perneriksaan kualitas air.

Beberapa jenis alat pengambil sampel yang dapat digunakan meliputi:


1) Alat pengambil sampel sederhana berupa:
a. Botol biasa, ember plastik atau gayung plastik yang bertangkai panjang
dapat digunakan pada permukaan air secara langsung. Alat sederhana ini
paling sering digunakan untuk mengambil air permukaan atau air sungai
yang relatif dangkal.
b. Botol biasa yang diberi pemberat yang digunakan pada kedalaman
tertentu.
2) Alat pengambil sampel setempat secara mendatar, dipergunakan untuk
mengambil sampel di sungai atau di tempat yang airnya mengalir pada
kedalaman tertentu, sampel alat ini adalah tipe Wohlenberg.
3) Alat pengambil sampel setempat secara tegak, dipergunakan untuk mengambil
sampel pada lokasi yang airnya tenang atau alirannya sangat lambat seperti di
danau, waduk, dan muara sungai pada kedalaman tertentu, sampel alat ini
adalah tipe Ruttner.
4) Alat pengambil sampel pada kedalaman yang terpadu, digunakan untuk
pemeriksaan zat padat tersuspensi atau untuk mendapatkan sampel yang
mewakili semua lapisan air, sampel alat ini adalah tipe USDH (Integrated Depth
Sampler - USHD).
5) Alat pengambil sampel secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur waktu
dan volume yang diambil, digunakan untuk sampel gabungan waktu dari air
limbah atau air sungai yang tercemar, agar diperoleh kualitas air rata-rata
selama periode tertentu.

3
Muhammad Ikhtiar. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN. (CV. Social Politic Genius (SIGn),
Makassar: 2017). Hal. 5

4
6) Alat pengambil untuk pemeriksaan gas terlarut yang dilengkapi tutup, sehingga
alat dapat ditutup segera setelah terisi penuh ; sampel alat ini adalah tipe Cascila.
7) Alat pengambil sampel untuk pemeriksaan bakteriologi adalah botol gelas yang
di tutup kapas/aluminium foil, tahan terhadap panas dan tekanan selama proses
sterilisasi.
8) Alat pengambil sampel untuk pemeriksaan plankton berupa jaring yang berpori
173 mesh/inci, yang biasa digunakan adalah jaring plankton no.20/SI.
9) Alat pengambil sampel untuk pemeriksaan hewan benthos disesuaikan dengan
jenis habitat hewan benthos yang akan diambil, beberapa sampel alat untuk
jenis habitat tertentu antara lain: Eckman grab, Jala Surber, Petersen grab dan
Ponar grab.
10) Jaring apung terbuat dari benang nilon yang ditenun, mempunyai ukuran mata
jarring 0,595 mm dan luas 929 cm2 dipergunakan untuk mengumpulkan hewan
yang hidup dipermukaan sumber air dan lamanya waktu yang dipergunakan
dalam satu kali pengambilan adalah tiga jam.4

Alat ukur untuk mengetahui tingkat kualitas air dapat dikelompokkan


menjadi tiga parameter, yaitu (Hanna, 2015):

a. Parameter biologi, yaitu parameter kualitas air yang ditinjau dari kandungan
mikroorganisme di dalamnya, yang dapat berupa virus, jamur, ganggang, dan
bakteri patogen.
b. Parameter fisika, yaitu parameter kualitas air yang dapat dianalisis atau diamati
berdasarkan karakteristik fisik dan visual. Contoh suhu, bau, warna, rasa,
kekeruhan, dan TSS (Total Suspended Solid).
c. Parameter kimia, yaitu parameter kualitas air yang ditinjau dari komposisi
unsur atau senyawa kimia yang terkandung di dalamnya, baik senyawa organik
maupun senyawa anorganik. Contoh pH, alkalinitas, kesadahan, TDS (Total
Dissolved Solid), oksigen terlarut, BOD (Biological Oxygen Demand), COD

4
Devi Anggeliana Kusumaningrat. Modul 7: Instrumen Analisis Kualitas Lingkungan. Universitas
Esa Unggul, 2020. Hlm.2-3.

5
(Chemical Oxygen Demand), logam berat 102 (besi, mangan, timbal, raksa,
krom, tembaga, dll) dan senyawa kimia lainnya.

Dengan mengetahui parameter kualitas air, maka dapat dijadikan sebagai


acuan dalam melakukan pengendalian kualitas air terutama pengolahan air.5

a. Parameter Biologi

Untuk mengukur tingkat kualitas air berdasarkan parameter Biologi dapat


menggunakan beberapa alat ukur seperti berikut:

a) Bogorov Troy
Bogorov Tray adalah mikroskop binokuler dengan 40 kali
pembesaran yang digunakan untuk mengamati zooplankton dalam air.

b) Haemocytometer
Haemocytometer adalah mikroskop dengan 100 kali pembesaran
yang digunakan untuk mengamati plankton mikroskopik atau
phytoplankton dalam air.

5
Handri Maika Saputra, Mila Sari. Dkk. ANALISIS KUALITAS LUNGKUNGAN. (Padang: Get
Press Indonesia: 2023). Hal. 101-102.

6
c) Plankton Net
Plankton Net adalah sebuah jaring yang digunakan untuk menyaring
plankton dalam air dan biasanya terbuat dari nilon berbentuk kerucut
dengan panjang 4-5 kali diameter mulut jaring.

d) Sedgwick Rafter Cell


Sedgwick Rafter Cell adalah mikroskop binokuler dengan 100 kali
pembesaran yang digunakan untuk mengamati phytoplankton dan
mikrozooplanton dalam air.

b. Parameter Fisika

Untuk mengukur tingkat kualitas air berdasarkan parameter Biologi dapat


menggunakan beberapa alat ukur seperti berikut:

a) Current Meter
Current Meter digunakan untuk mengukur kecepatan arus dan debit
air. Berdasarkan metode yang digunakan, Current Meter dibagi menjadi 2

7
bagian. Pertama Current Meter dengan pengukuran otomatik adalah current
meter yang dapat merekam data tentang kecepatan arus dan debit air tanpa
harus langsung dilakukan oleh orang yang menggunakannya. Kedua,
Current Meter dengan pengukuran non-otomatik adalah current meter yang
dapat merekam data tentang kecepatan arus dan debit air yang harus
dilakukan langsung oleh orang yang menggunakannya.

b) Salinometer
Salinometer digunakan untuk mengukur salinitas air. Salinitas air
sendiri memiliki pengertian tingkat keasinan yang terlarut atau tingkat kadar
garam dalam air.

c) Termometer Air
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu air berdasarkan
sifat termometrik, yaitu sifat yang terjadi karena adanya perubahan suhu air.

8
Selain itu, termometer juga dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh,
suhu ruang, hingga suhu alat pemanggang.

d) Turbidity Meter
Turbidity Meter digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air.
Kekeruhan pada air terjadi karena adanya kandungan zat organik yang
berasal dari hewan dan tanaman atau zat anorganik yang berasal dari logam
dan batu-batuan yang mengalami pelapukan.

c. Parameter Kimia
Untuk mengukur tingkat kualitas air berdasarkan parameter Kimia dapat
menggunakan beberapa alat ukur sepertiberikut:
a) DO Meter atau (Dissolve Oxygen) Meter
Digunakan untuk mengukur kadar oksigen di dalam air atau di
dalam suatu larutan dengan sistem digital. Kadar oksigen dalam air
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kandungan berbagai macam zat

9
organik dan suhu udara. Kualitas air dapat dikatakan baik jika memiliki
Dissolve Oxygen yang tinggi dan dapat dikatakan buruk jika memiliki
Dissolve Oxygen yang rendah.

b) CO2 Meter
Selain harus mengukur kadar oksigen dengan menggunakan DO
Meter, kadar karbon dioksida juga harus diukur untuk mengetahui tingkat
kualitas air. Kadar karbon dioksida dalam air ini dapat kita ukur dengan
menggunakan CO2 Meter, jika kadar karbon dioksidanya tinggi, kualitas air
dapat dikatakan buruk dan jika kadar karbon dioksidanya rendah, kualitas
air dapat dikatakan baik.

c) Spektrofometer
Alat ukur air yang ini terdiri atas 2 alat ukur, yaitu spektrometer dan
fotometer. Sebagai alat ukur air, spektrofotometer digunakan untuk
mengukur kadar amonia, fosfat, nitrat, dan nitrit

10
d) pH Meter
pH Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar pH
(kadar basa atau kadar keasaman) pada air. pH Meter memiliki sebuah probe
atau elektroda pengukur berbentuk batang berstruktur yang biasanya terbuat
dari kaca dan ini menjadi bagian yang sangat penting pada pH Meter. Air
dapat dikatakan memiliki kadar asam yang tinggi jika elektron yang
terdeteksi oleh pH meter jumlahnya banyak dan air dapat dikatakan
memiliki kadar basa yang tinggi jika elektron yang terdeteksi oleh pH Meter
jumlahnya banyak.

e) Kertas pH Indikator
Pada dasarnya, kegunaan kertas pH Indikator, pH Strips Paper atau
Indikator Universal sama seperti pH Meter. Perbedaannya hanya dari segi
bentuk yaitu pH Meter berbentuk alat ukur digital, sedangkan kertas pH
Indikator berbentuk kertas dengan 4 garis warna, yaitu kuning, hijau, jingga,
dan jingga kecokelatan.

f) Titrasi
Titrasi adalah alat untuk mengukur kadar konsentrasi alkalinitas
(larutan baku) pada air dengan mencampurkan beberapa volume larutan dan
beberapa volume larutan lain yang sudah diketahui kadar konsentrasi
alkalinitasnya. Ada 2 jenis titrasi yang dapatdigunakan untuk mengetahui
kadar pH air, yaitu:
1) Alkalimetri untuk menentukan konsentrasi larutan asam menggunakan
larutan baku basa.
2) Asidimetri untuk menentukan konsentrasi larutan basa menggunakan
larutan baku asam.6

6
Agung Kurniawan. DASAR DASAR ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN. (Malang: Wineka
Bineka, 2019). Hal. 56 – 62.

11
2. Sample Udara

Kualitas udara berpengaruh akan kesehatan masyarakat di sekitar, sebagian


besar pencemaran udara dihasilkan oleh kegiatan manusia, seperti transportasi,
industri dan kegiatan rumah tangga. Bahan pencemar tersebut berasaal dari sisa
proses pembakaran energi yang berlangdung tidak efisien,7 dimana zat ini
merupakan racun bagi manusia.

Pencemaran udara ini harus selalu diukur menggunakan Alat Pengukuran


Kualitas Udara atau seperti perangkat untuk mengukur kualitas udara secara indoor
yaitu salah satunya Air Quality meter, dengan melakukan pengukuran dan
monitoring lingkungan maka akan didapatkan data yang konkret untuk
mengendalikan pencemaran udara pada lingkungan masyarakat, sehingga data
tersebut dapat menjadi himbauan dan acuan dalam hal menangulangi dan mencegah
pencemaran udara lebih luas.

Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir
yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan
mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup
lainnya.

Aktif sampling adalah pengambilan sampel udara dengan menggunakan


peralatan mekanik, misalnya pompa untuk mengalirkan udara kedalam media
sampling. Pada sampling aktif, terdapat 3 elemen utama, yaitu:

1. Calibrator, digunakan untuk menunjukan berapa banyak udara yang telah di


dorong atau diisap, dengan kalibrator pompa dapat dikalibrasi sehingga
volume udara yang terisap dapat ditentukan secara akurat.
2. Sampling pump pompa yang digunakan untuk mendorong atau mengisap
udara.

7
Reda Rizal. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN Buku Ajar Analisis Kualitas Lingkungan
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakulltas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta Tahun-
2017. (Jakarta Selatan, Penerbit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta: 2017). Hal. 154.

12
3. Sampling media, media yang digunakan untuk mengumpulkan kontaminan
udara Untuk menetapkan kadar gas-gas berbahaya secara konvensional,
digunakan alat yang disebut air sampler impinge.8

Alat ukur untuk mengetahui tingkat kualitas udara dapat dikelompokkan


menjadi beberapa parameter, yaitu:

a. Thermometer

Digunakan untuk menyatakan besaran derajat panas/dingin suatu benda.


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002
tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri standart
suhu adalah suhu 18°c –28°c.

b. Higrometer

Digunakan untuk mengukur kelembapan udara atau jumlah uap air di udara.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002
tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri standart
kelembaban adalah 40%-60%.

8
Syafran Arrazy. Bahan Ajar Analisis Kualitas Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Negeri Medan Sumatera Utara: 2020. Hlm. 36.

13
c. Particle Counter

Digunakan untuk mengukur partikulat debu, Partikulat debu merupakan


partikel padat yang terbentuk karena adanya kegiatan alami atau mekanik seperti
penghalusan, penghancuran, peledakan pengayaan atau pengeboran. Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang
persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri standart
kandungan debu maksimal didalam udara ruangan dalam pengukuran rata-rata 8
jam adalah sebagai berikut: debu total 0,15 mg/m.

2.3. Manfaat instrumen analisis kualitas lingkungan

Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi


survey/statistik, instrumentasi pengukuran suhu, dll. Contoh dari instrumentasi
sebagai alat analisis banyak dijumpai di bidang kimia dan kedokteran, misalnya,
sementara contoh instrumentasi sebagai alat kendali banyak ditemukan dalam
bidang elektronika, industri dan pabrik-pabrik. Sistem pengukuran, analisis dan
kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan
ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan menggunakan
komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa
dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.

Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/


awal dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur
dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa
contoh di antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu,
kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya,
kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik),
viskositas, density, dll.

14
Sedangkan Manfaat dari instrumen untuk analisa kualiatas lingungan
sebagai berikut:

1) Membantu dalam perumusan kebijakan


2) Sarana untuk mengevaluasi efektifitas program lingkungan
3) Membantu dalam mendesain program lingkungan
4) Mempermudah komunikasi dengan publik sehubungan dengan kondisi
lingkungan

2.4. Prinsip dan metode intrumen analisis kualitas lingkungan

1. Prinsip Instrumen

Instrumen memiliki karakteristik penting yang dapat menunjukkan kualitas


dari suatu hasil penelitian. Karakteristik tersebut adalah validitas dan reliabilitas.
Instrumen dikatakan valid (tepat/absah) apabila instrumen digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam hal ini sasaran kepada siapa
instrumen itu ditujukan merupakan salah satu aspek yang harus dipertimbangkan
dalam menganalisis validitas suatu instrumen. Ada tiga tipe validitas, yakni
(Nunnaly, 1978):

1) Validitas Prediktif
Validitas prediktif atau ada juga yang menyebut dengan validitas
kriteria terkait, dicari manakala instrumen akan digunakan untuk
mengestimasi beberapa bentuk tingkah laku penting yang ada di luar dari
hasil pengukuran instrumen itu sendiri. Besar kecilnya harga estimasi
validitas prediktif suatu instrumen digambarkan dengan keofisien korelasi
antara prediktor dengan kriteria tersebut.
2) Validitas Isi
Validitas isi suatu instrumen adalah sejauh mana butir-butir dalam
instrumen itu mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan obyek
yang hendak diukur (aspek representasi) dan sejauh mana butir-butir itu

15
mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi). Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat validitas isi suatu instrumen sedikit-banyak
tergantung pada penilaian subyektif individual penilai.
3) Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana
instrumen mengungkap suatu konstruk teoritik yang hendak diukurnya.

Karakteristik instrumen itu harus reliabel. Sebenarnya reliabilitas itu


mengacu pada konsistensi pengukuran, yaitu bagaimana skor tes atau hasil
penilaian yang lain tetap (tidak berubah, sama) dari satu pengukuran ke pengukuran
yang lain. Allen dan Yen (1979), mengemukakan tiga metode yang umum
digunakan untuk menaksir koefisien reliablitas yaitu:

1) Metode tes ulang


Metode tes ulang pengambil tes yang sama mengikuti tes dua kali
dengan menggunakan tes yang sama kemudian hasilnya dikorelasikan.
2) Metode tes parelel
Reliabilitas tes paralel adalah korelasi antara nilai amatan dua tes
yang paralel.
3) Metode konsistensi internal
Reliabilitas konsistensi internal ditaksir dengan satu kali
pelaksanaan tes sehingga permasalahan yang menyertai metode tes ulang
dapat dihilangkan.

16
2. Metode Instrumen

Tahapan analisis kualitas lingkungan sebagai berikut. (Badrus Zaman,


Syafrudin, 2012):

a. Tujuan Analisis

Untuk tujuan disesuaikan dengan tujuan penelitian dan hipotesis, tujuan


yang digunakan harus jelas dan logis (dapat dicapai dengan biaya dan waktu yang
direncanakan.

b. Pemilihan Parameter

Pemilihan paramater disesuaikan dengan kualitas lingkungan yang akan


diukur seperti jenis media lingkungan (tanah, air, udara), sumber pencemaran,
ketersediaan dana, waktu dan tenaga.

c. Sampling

Sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan


dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan
metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk
menggeneralisasikan keseluruhan populasi.

17
d. Analisis Laboratorium

Cara untuk analisis laboratorium sebagai berikut.

1) Pilih laboratorium yang terakreditasi oleh KAN.


2) Pilih metode yang standar (SNI).
3) Pilih instrumen/peralatan yang telah dikalibrasi.
4) Dikerjakan oleh tenaga profesional

e. Quality Assurance and Quality Control

Quality Assurance (QA) adalah prinsip‐prinsip operasi yang harus diikuti


secara disiplin selama pengumpulan sampel sampai dengan analisis sehingga
didapatkan data yang berkualitas (terjamin) atau data hasil analisis yang diperoleh
mempunyai akurasi pada level kepercayaan yang tinggi.

Quality Control (QC) berfungsi untuk mendapat data yang kredibel, harus
dilakukan oleh analis yang kompeten (sertifikasi kemampuan operator), sehingga
mampu menghasilkan analisis yang baik

f. Pengambilan Keputusan

Cara mengambil keputusan sebagai berikut.

1) Data yang telah diperoleh di lapangan akan diolah dan dianalisis


menjadi hasil analisis data.
2) Selanjutnya hasil analisis data akan interpretasikan.
3) Setelah adanya diskusi mengenai hasil analisis data selanjutya akan
diambil keputusan. Setelah keputusan diambil akan diinformasikan
kemasyarakat

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Instrumen merupakan sesuatu yang sangat penting keberadaannya dalam
melakukan suatu kegiatan penelitian. Instrumen merupakan suatu alat bantu yang
digunakan oleh peneliti, dalam mengolah fakta dan opini yang ada di lapangan
untuk dijadikan sebuah data. Instrument dapat dilakukan untuk mengukur
phenomena alam yang akan diamati.
Air sangat terikat erat dengan kondisi ekologi setempat sehingga kualitas
air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu lingkungan. Ada tiga
parameter alat ukur untuk mengetahui tingkat kualitas air yaitu Parameter biologi,
alatnya berupa bagorov troy, haemocytometer, plankton net, dan sedgwick rafter
cell. Parameter Fisika, alatnya seperti current meter, salinometer, termometer air
dan turbidity meter. Serta parameter kimia, berupa DO meter (Dissolve Oxygen
Meter), CO2 meter, spektrofometer, pH meter, kertas pH indikator dan titrasi.
Kualitas udara berpengaruh akan kesehatan masyarakat di sekitar, beberapa
alat ukur untuk menegtahui tingkat kualitas udara yaitu thermometer, higrometer
dan particle counter.
Manfaat dari instrumen untuk analisa kualiatas lingungan yaitu membantu
dalam perumusan kebijakan, sarana untuk mengevaluasi efektifitas program
lingkungan, membantu dalam mendesain program lingkungan, mempermudah
komunikasi dengan publik sehubungan dengan kondisi lingkungan.
Tahapan analisis kualitas lingkungan yaitu: memebuat tujuan analisis,
sampling, analisis laboratorium, quality assurance dan pengambilan keputusan.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan makalah ini dengan sumber yang
lebih terpercaya. Kritik atau saran penulisan juga dapat berupa tanggapan terhadap
kesimpulan pembahasan makalah yang diuraikan. Bagian akhir makalah
adalah daftar pustaka.

19
DAFTAR PUSTAKA

Agung Kurniawan. DASAR DASAR ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN.


(Malang: Wineka Bineka, 2019).

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Devi Anggeliana Kusumaningrat. Modul 7: Instrumen Analisis Kualitas


Lingkungan. Universitas Esa Unggul, 2020.

Handri Maika Saputra, Mila Sari. Dkk. ANALISIS KUALITAS LUNGKUNGAN.


(Padang: Get Press Indonesia: 2023).

Muhammad Ikhtiar. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN. (CV. Social Politic


Genius (SIGn), Makassar: 2017).

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Reda Rizal. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN Buku Ajar Analisis Kualitas


Lingkungan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakulltas Ilmu
Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta Tahun-2017. (Jakarta Selatan, Penerbit
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta: 2017).

Syafran Arrazy. Bahan Ajar Analisis Kualitas Lingkungan Fakultas Kesehatan


Masyarakat Universitas Islam Negeri Medan Sumatera Utara: 2020.

20

Anda mungkin juga menyukai