Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Analisis Kesehatan Lingkungan
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
SUMATRA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah memberikan dan
mengarahkan umatnya kepada jalan kebenaran.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Yulia Khairana Ashar,
S.K.M., M.K.M.. selaku dosen mata kuliah Analisis Kesehatan Lingkungan yang
telah memberikan arahan pada kami untuk menyusun makalah yang berjudul
“Instrumen Analisa Kualitas Lingkungan” ini sehingga memudahkan kami untuk
menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Kami selaku penyusun makalah sangat berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami dan para pembaca. Kami juga
mohon maaf bila masih terdapat kekurangan di dalamnya dan bersedia menerima
usulan, kritik, serta masukan yang bersifat edukatif dan konstruktif sebagai bahan
perbaikan di masa yang akan datang.
Pemakalah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Makalah............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................6
A. Pengertian Instrumen Analisis Kesehatan Lingkungan.....................................6
B. Tujuan dan Manfaat Instrumen Analisis Kesehatan Lingkungan .....................8
C. Prinsip dan Metode Instrumen Analisis Kesehatan Lingkungan.......................9
D. Instrumen Pengukur Sampel Air......................................................................12
E. Peralatan...........................................................................................................13
F. Bahan dan Saran..............................................................................................15
G. Volume Sampel................................................................................................16
H. Instrumen Pengukur Sampel Air.....................................................................17
I. Aktif Simpling/ Secara Konvensional.............................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah yang akan dibahas pada makalah ini, diantaranya :
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
B. Tujuan dan Manfaat Instrumen Analisis Kesehatan Lingkungan
Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi
survey/statistik, instrumentasi pengukuran suhu, dll. Contoh dari
instrumentasi sebagai alat analisis banyak dijumpai di bidang kimia dan
kedokteran, misalnya, sementara contoh instrumentasi sebagai alat kendali
banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri dan pabrik-pabrik.
Sistem pengukuran, analisis dan kendali dalam instrumentasi ini bisa
dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga
dilakukan secara otomatis dengan menggunakan komputer (sirkuit
elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan
dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri. Instrumentasi
sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/ awal dari bagian
bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari semua
jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh
di antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu,
kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya,
kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik),
viskositas, density, dll. Sedangkan Manfaat dari instrumen untuk analisa
kualiatas lingungan sebagai berikut:
kondisi lingkungan.
8
C. Prinsip dan Metode Instrumen Analisis Kesehata Lingkungan
a. Prinsip Instrumen Analisis Kesehatan Lingkungan
Validitas prediktif atau ada juga yang menyebut dengan validitas kriteria
terkait, dicari manakala instrumen akan digunakan untuk mengestimasi
beberapa bentuk tingkah laku penting yang ada di luar dari hasil
pengukuran instrumen itu sendiri. Besar kecilnya harga estimasi validitas
prediktif suatu instrumen digambarkan dengan keofisien korelasi antara
prediktor dengan kriteria tersebut.
9
mana instrumen mengungkap suatu konstruk teoritik yang hendak
diukurnya. Karakteristik instrumen itu harus reliabel. Sebenarnya
reliabilitas itu mengacu pada konsistensi pengukuran, yaitu bagaimana
skor tes atau hasil penilaian yang lain tetap (tidak berubah, sama) dari satu
pengukuran ke pengukuran yang lain. Allen dan Yen (1979),
mengemukakan tiga metode yang umum digunakan untuk menaksir
koefisien reliablitas yaitu:
Metode tes ulang pengambil tes yang sama mengikuti tes dua kali
dengan menggunakan tes yang sama kemudian hasilnya dikorelasikan.
Reliabilitas tes paralel adalah korelasi antara nilai amatan dua tes yang
paralel.
10
c. Sampling
Sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan
dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan
dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat
digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode
sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori statistika.
d. Analisis Laboratorium
Cara untuk analisis laboratorium sebagai berikut.
1. Pilih laboratorium yang terakreditasi oleh KAN
2. Pilih metode yang standar (SNI)
3. Pilih instrumen/peralatan yang telah dikalibrasi
4. Dikerjakan oleh tenaga profesional
e. Quality Assurance and Quality Control
Quality Assurance (QA) adalah prinsip‐prinsip operasi yang
harus diikuti secara disiplin selama pengumpulan sampel sampai
dengan analisis sehingga didapatkan data yang berkualitas (terjamin)
atau data hasil analisis yang diperoleh mempunyai akurasi pada level
kepercayaan yang tinggi. Quality Control (QC) berfungsi untuk
mendapat data yang kredibel, harus dilakukan oleh analis yang
kompeten (sertifikasi kemampuan operator), sehingga mampu
menghasilkan analisis yang baik
f. Analisis & Elaborasi Data
Data yang terkumpul dianalisis: INFORMASI
Content:
1. Metode Statistik : analisis data menggunakan metode statistika
sesuai dengan pendekatan atau permasalahan penelitian
2. Pemodelan Matematik : tiruan dari kondisi nyata dalam bentuk
persamaan matematis : memprediksi dan estimasi
3. Optimasi : instrumen pengambilan keputusan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek
4. Baku Mutu Lingkungan : acuan untuk menilai kualitas lingkungan
11
g. Pengambilan Keputusan
Cara mengambil keputusan sebagai berikut.
a. Data yang telah diperoleh di lapangan akan diolah dan dianalisis
menjadi hasil analisis data
b. Selanjutnya hasil analisis data akan interpretasikan
c. Setelah adanya diskusi mengenai hasil analisis data selanjutya akan
diambil keputusan. Setelah keputusan diambil akan diinformasikan
kemasyarakat.
1. Sumber air adalah air permukaan, air tanah dan air meteorik
2. Air permukaan adalah air yang terdiri dari: air sungai, air danau, air waduk,
air saluran, mata air, air rawa dan air gua / air karst
3. Air tanah babas adalah air dari akifer yang hanya sebagian terisi air dan
terletak pada suatu dasar yang kedap air serta mempunyai permukaan bebas
4. Air tanah tertekan adalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air dengan
bagian alas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air
5. Akifer adalah suatu lapisan pembawa air
10. Sampel adalah sampel uji air untuk keperluan pemeriksaan kualitas air
E. Peralatan
a. Botol biasa, ember plastik atau gayung plastik yang bertangkai panjang
dapat digunakan pada permukaan air secara langsung. Alat sederhana ini
paling sering digunakan untuk mengambil air permukaan atau air sungai
yang relatif dangkal.
13
2) Alat pengambil sampel setempat secara mendatar, dipergunakan untuk
mengambil sampel di sungai atau di tempat yang airnya mengalir pada
kedalaman tertentu, sampel alat ini adalah tipe Wohlenberg
3) Alat pengambil sampel setempat secara tegak, dipergunakan untuk
mengambil sampel pada lokasi yang airnya tenang atau alirannya sangat
lambat seperti di danau, waduk, dan muara sungai pada kedalaman
tertentu, sampel alat ini adalah tipe Ruttner
c. Alat penyaring
Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau pompa tekan agar dapat
menahan kertas saring yang mempunyai ukuran pori 0,45/um.
d. Alat pendingin
2. Wadah Sampel
3. Mudah dicuci
2. Bila sarana pada poin tersebut diatas tidak ada, maka dapat menggunakan
perahu
G. Volume sampel
16
H. Instrumen Pengukuran Sampel Udara
Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada
lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik
Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan
manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya. Kualitas
udara berpengaruh akan kesehatan masyarakat di sekitar, hasil sisa
pembakaran dari kendaraan banyak mengandung CO2, dimana zat ini
merupakan racun bagi manusia. Pencemaran udara ini harus selalu diukur
menggunakan Alat Pengukuran Kualitas Udara atau seperti perangkat
untuk mengukur kualitas udara secara indoor yaitu salah satunya Air
Quality meter, dengan melakukan pengukuran dan monitoring lingkungan
maka akan didapatkan data yang konkret untuk
mengendalikan pencemaran udara pada lingkungan masyarakat, sehingga
data tersebut dapat menjadi himbauan dan acuan dalam hal menangulangi
dan mencegah pencemaran udara lebih luas.
17
2. Higrometer digunakan untuk mengukur kelembapan udara atau jumlah uap
air di udara. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan
lingkungan kerja perkantoran dan industri standart kelembaban
adalah 40%-60%
18
I. Aktif Sampling/ Secara Konvensional
Aktif sampling adalah pengambilan sampel udara dengan
menggunakan peralatan mekanik, misalnya pompa untuk mengalirkan
udara kedalam media sampling. Pada sampling aktif, terdapat 3 elemen
utama, yaitu:
3) Moisture adsorber : tabung berisi bahan penyerap uap air (desikan) untuk
melindungi pompa dari korosi.
4) Flow meter, yaitu alat pengukur kecepatan aliran udara dengan metoda
bubbleflow.
1) Menarik udara dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang berisi
larutan penangkap.
NOMOR
NO. JUDUL
SNI
Air dan air limbah – Bagian
1 : Cara uji daya hantar
1. SNI 6989.1:2019
listrik
(DHL)
Air dan air limbah – Bagian
2 : Cara uji Kebutuhan
Oksigen
2. SNI 6989.2:2009 Kimiawi (Chemical Oxygen
Demand/COD) dengan
refluks tertutup secara
spektrofotometri
Air dan air limbah – Bagian
2 : Cara uji kebutuhan
oksigen
kimiawi (chemical oxygen
3. SNI 6989.2:2019
demand / COD) dengan
refluks
tertutup secara
spektrofotometri
Air dan air limbah – Bagian
3 : Cara uji padatan
4. SNI 06-6989.3-2004 tersuspensi
total (Total Suspended Solid,
TSS) secara gravimetri
Air dan air limbah – Bagian
3 : Cara uji padatan
tersuspensi
5. SNI 6989.3:2019
total (Total Suspended
Solids, TSS) secara
gravimetri
20
Air dan air limbah – Bagian
4 : Cara uji besi (Fe) secara
6. SNI 6989.4:2009
Spektrofotometri Serapan
atom (SSA)-nyala
Air dan air limbah – Bagian
5 : Cara uji mangan (Mn)
7. SNI 6989.5:2009 secara
Spektrofotometri Serapan
atom (SSA)-nyala
Air dan air limbah – Bagian
6 : Cara uji tembaga (Cu)
8. SNI 6989.6:2009 secara
Spektrofotometri Serapan
Atom (SSA)-nyala
Air dan air limbah – Bagian
7 : Cara uji seng (Zn) secara
9. SNI 6989.7:2009
Spektrofotometri Serapan
Atom (SSA)-nyala
Air dan air limbah – Bagian
8 : Cara uji timbal (Pb)
10. SNI 6989.8:2009 secara
Spektrofotometri Serapan
Atom (SSA)-nyala
Air dan air limbah – Bagian
9 : Cara uji nitrit (NO2-N)
11. SNI 06-6989.9-2004
secara
spektrofotometri
Air dan air limbah – Bagian
10 : Cara uji minyak dan
12. SNI 6989.10-2011
lemak
secara gravimetri
Air dan air limbah – Bagian
11 : Cara uji derajat
13. SNI 06-6989.11-2004 keasaman
(pH) dengan menggunakan
alat pH meter
Air dan air limbah – Bagian
11 : Cara uji derajat
14. SNI 6989.11:2019 keasaman
(pH) dengan menggunakan
pH meter
Air dan air limbah – Bagian
12 : Cara uji kesadahan total
15. SNI 06-6989.12-2004 kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg) dengan
metode titrimetri
16. SNI 06-6989.13-2004 Air dan air limbah – Bagian
21
13 : Cara uji kalsium (Ca)
dengan metode titrimetri
Air dan Air limbah – Bagian
14 : Cara uji oksigen terlarut
17. SNI 06-6989.14-2004
secara yodometri
(modifikasi azida)
Air dan air limbah – Bagian
15 : Cara uji kebutuhan
oksigen
18. SNI 06-6989.15-2004 kimiawi (KOK) refluks
terbuka dengan refluks
terbuka
secara spektrofotometri
Air dan air limbah – Bagian
15 : Cara uji kebutuhan
oksigen
19. SNI 6989.15:2019 kimiawi (chemical oxygen
demand/COD) dengan
refluks
terbuka secara titrimetri
Air dan air limbah – Bagian
16 : Cara uji kadmium (Cd)
20. SNI 6989.16:2009
secara Spektrofotometri
Serapan atom (SSA)-nyala
Air dan air limbah – Bagian
17 : Cara uji krom total (Cr-
21. SNI 6989.17:2009 T)
secara Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA)-nyala
Air dan air limbah – Bagian
18 : Cara uji nikel (Ni)
22. SNI 6989.18:2009 secara
Spektrofotometri Serapan
Atom (SSA)-nyala
Air dan air limbah – Bagian
23. SNI 6989.19:2009 19 : Cara uji klorida (Cl–)
dengan metode argentometri
Air dan air limbah – Bagian
20 : Cara uji sulfat (SO42-)
24. SNI 6989.20:2009
secara
turbidimetri
Air dan air limbah – Bagian
25. SNI 6989.20:2019 20 : Cara uji Sulfat (SO42-)
secara turbidimetri
26. SNI 06-6989.21-2004 Air dan air limbah – Bagian
21 : Cara uji kadar fenol
secara
22
spektrofotometri
Air dan air limbah – Bagian
22 : Cara uji nilai
27. SNI 06-6989.22-2004
permanganat
secara titrimetri
Air dan air limbah – Bagian
28. SNI 06-6989.23-2005 23 : Cara uji suhu dengan
termometer
Air dan air limbah – Bagian
29. SNI 06-6989.24-2005 24 : Cara uji warna secara
perbandingan visual
Air dan air limbah – Bagian
25 : Cara uji kekeruhan
30. SNI 06-6989.25-2005
dengan
nefelometer
Air dan air limbah – Bagian
26 : Cara uji kadar padatan
31. SNI 06-6989.26-2005
total
secara gravimetri
Cara uji padatan total (Total
32. SNI 6989.26:2019 Solids, TS) secara
gravimetri
Air dan air limbah – Bagian
27 : Cara uji kadar padatan
33. SNI 06-6989.27-2005
terlarut total secara
gravimetri
Air dan air limbah – Bagian
34. SNI 6989.27:2019
27 : Cara uji padatan terarut
Air dan air limbah – Bagian
35. SNI 06-6989.28-2005 28 : Cara uji karbon organik
total (TOC)
Air dan air limbah – Bagian
29 : Cara uji fluorida (F–)
36. SNI06-6989.29-2005 secara
spektrofotometri dengan
SPADNS
Air dan air limbah – Bagian
30 : Cara uji kadar amonia
37. SNI 06-6989.30-2005
dengan spektrofotometer
secara fenat
Air dan air limbah – Bagian
31 : Cara uji kadar fosfat
38. SNI 06-6989.31-2005 dengan
spektrofotometer secara
asam askorbat
39. SNI 06-6989.32-2005 Air dan air limbah – Bagian
32 : Cara uji kadar sulfit
23
(SO32-)
secara titrimetri
Air dan air limbah – Bagian
33 : Cara uji kadar perak
40. SNI 06-6989.33-2005 (Ag)
dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA)
Air dan air limbah – Bagian
34 : Cara uji aluminium (Al)
41. SNI 6989.34:2009
secara Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA)-nyala
Air dan air limbah – Bagian
35 : Cara uji kadar
aluminium
42. SNI 06-6989.35-2005 (Al) terlarut dengan
spektrofotometer secara
eriokromsianin
R
Air dan air limbah – Bagian
36 : Cara uji kadar
aluminium
43. SNI 06-6989.36-2005 (Al) dengan
Spektrofotometer Serapan
Atom (SSA) secara
tungku karbon
Air dan air limbah – Bagian
37 : Cara uji kadar kadmium
(Cd) dengan
44. SNI 06-6989.37-2005
Spektrofotometer Serapan
Atom (SSA) secara
ekstraksi
Air dan air limbah – Bagian
38 : Cara uji kadar kadmium
(Cd)
45. SNI 06-6989.38-2005 denganSpektrofotometer
Serapan Atom (SSA) secara
tungku
karbon
Air dan air limbah – Bagian
39 : Cara uji kadar barium
46. SNI 06-6989.39-2005 (Ba)
dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA)
47. SNI 06-6989.40-2005 Air dan air limbah – Bagian
40 : Cara uji kadar barium
(Ba)
dengan Spektrofotometer
24
Serapan Atom (SSA) secara
tungku
karbon
Air dan air limbah – Bagian
41 : Cara uji kadar mangan
(Mn)
48. SNI 06-6989.41-2005
dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA) secara
ekstraksi
Air dan air limbah – Bagian
42 : Cara uji kadar mangan
(Mn)
49. SNI 06-6989.42-2005 dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA) secara
tungku
karbon
Air dan air limbah – Bagian
43 : Cara uji kadar seng (Zn)
50. SNI 06-6989.43-2005 dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA) secara
ekstraksi
Air dan air limbah – Bagian
44 : Cara uji kadar seng (Zn)
dengan Spektrofotometer
51. SNI 06-6989.44-2005
Serapan Atom (SSA) secara
tungku
karbon
Air dan air limbah – Bagian
47 : Cara uji kadar timbal
(Pb)
52. SNI 06-6989.45-2005
dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA) secara
ekstraksi
Air dan air limbah – Bagian
46 : Cara uji kadar timbal
(Pb)
53. SNI 6989.46:2009 dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA) –
tungku
karbon
Air dan air limbah – Bagian
47 : Cara uji kadar nikel
(Ni)
54. SNI 06-6989.47-2005
dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA) secara
ekstraksi
55. SNI 06-6989.48-2005 Air dan air limbah – Bagian
25
48 : Cara uji kadar nikel
(Ni)
dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA) secara
tungku
karbon
Air dan air limbah – Bagian
49 : Cara uji kadar besi (Fe)
56. SNI 06-6989.49-2005 dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA) secara
ekstraksi
Air dan air limbah – Bagian
50 : Cara uji kadar besi (Fe)
dengan Spektrofotometer
57. SNI 06-6989.50-2005
Serapan Atom (SSA) secara
tungku
karbon
Air dan air limbah – Bagian
51 : Cara uji kadar surfaktan
58. SNI 06-6989.51-2005 anionik dengan
spektrofotometer secara biru
metilen
Air dan air limbah – Bagian
52 : Cara uji kadar nitrogen
59. SNI 06-6989.52-2005
organik secara makro
kjedahl dan titrasi
Air dan air limbah – Bagian
53 : Cara uji kadar krom
heksavalen (Cr-VI) dengan
60. SNI 6989.53-2010
Spektrofotometer Serapan
Atom
(SSA) secara ekstraks
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen merupakan sesuatu
yang sangat penting keberadaannya dalam melakukan suatu kegiatan
penelitian, karena instrumen memegang peranan dalam menentukan mutu
dari suatu penelitian.
B. Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, Satriyo Aji (2005). Bahan Ajar Toksikologi Lingkungan. Jakarta: Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
28
29
30