Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

INSPEKSI SANITASI PARIWISATA DI TAMAN MIGAS TUN TELANI


DOMPAK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
ADILIAN NUR OKTASARI (PO7233320 763)
AINIYYAH DWI SALSABILA (PO7233320 765)
NANDITO PUTRA PRATAMA (PO7233320 779)
NURAZIZAH (PO7233320 780)
SYAZA HALWA AMANINA (PO7233320 791)
TARISA (PO7233320 792)

3A SANITASI
Dosen Pembimbing : M YUSUF, MF MT

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGPINANG
PROGRAM STUDI DIII SANITASI
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini guna memenuhi tugas
kelompok Mata Kuliah Dasar Pemecahan Masalah dengan judul “Inspeksi Sanitasi
Pariwisata Di Taman Migas Dompak”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada instruktur mata kuliah, yaitu bapak M
Yusuf, MF MT dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan laporan ini. Kami berharap bahwa penulisan laporan ini dapat
menambahkan pengetahuan dan wawasan baik bagi penulis maupun bagi pembaca.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang
membangun dari berbagai pihak.

Tanjungpinang, 16 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB 1............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................1
BAB II .......................................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 2
2.1 Definisi Objek Wisata .....................................................................................................2
2.2 Taman Migas ..................................................................................................................2
2.3 Lingkungan .....................................................................................................................3
2.4 Bencana ..........................................................................................................................3
BAB III ......................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
3.1 Penilaian Observasi Kualitas Lingkungan Kawasan Wisata .............................................5
3.2 Penentuan Prioritas Masalah dan Pemecahan Masalah ................................................8
3.2.1 Penentuan Prioritas Masalah ......................................................................................8
3.2.2 Penentuan Solusi Pemecahan Masalah .......................................................................9
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 11
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................11
4.2 Saran ............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13
DOKUMENTASI ...................................................................................................... 14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara (Undang-undang Kepariwisataan
No.10 tahun 2009). Pariwisata dilakukan seseorang dengan memanfaatkan waktu
luang dan melakukan perjalanan ke suatu tempat wisata karena merasa jenuh
dengan kegiatan di hari kerja dan produktivitas yang semakin meningkat.
Taman Migas Tun Telani di kawasan Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan
Riau merupakan alternatif untuk area bermain bagi anak-anak. Taman Migas Tun
Telani diresmikan pada awal tahun 2022, tepatnya dibulan Januari lalu. Taman ini
terletak disekitar bundaran Tugu Provinsi Kepri, dengan air mancur buatan yang
menjadi daya tarik masyarakat.
Sektor pariwisata sangat rentan terkena dampak bencana alam, apalagi jika
dikembangkan pada area yang beresiko terkena bencana alam. Jika tidak dikelola
dengan baik, sektor pariwisata dapat mengalami pengurangan kunjungan yang
berkepanjangan, kerusakan infrastruktur dan citra media yang negatif
(Huang&Min, 2002; Huang, Tseng, & Petrick, 2007).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kualitas lingkungan kawasan wisata taman migas tun telani?
2. Bagaimana kebersihan lingkungan kawasan wisata taman migas tun telani?
3. Bagaimana potensi dan kerusakan alam di kawasan wisata taman migas tun
telani?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kualitas lingkungan kawasan wisata Taman Migas Tun Telani
2. Mengetahui kebersihan lingkungan kawasan wisata Taman Migas Tun Telani
3. Mengetahui potensi bencana dan kerusakan alam/lingkungan

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Objek Wisata


Wisata menurut UU No 10 Tahun 2009 adalah sebuah kegiatan perjalanan
seseorang atau sekelompok orang, yang mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang
merupakan daya tarik agar orang-orang ingin datang berkunjung ke tempat tersebut.
Objek dan daya tarik wisata menurut Undang-undang No 10 tentang kepariwisataan
yaitu daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan
nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan dan daerah tujuan pariwisata
yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata.
Objek wisata adalah suatu tempat yang menjadi kunjungan pengunjung karena
mempunyai sumberdaya, baik alami maupun buatan manusia, seperti keindahan alam
atau pegunungan, pantai flora dan fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah,
monumen-monumen, candi-candi, tari-tarian, atraksi dan kebudayaan khas lainnya
(Ananto, 2018). Menurut Siregar (2017) objek wisata adalah segala sesuatu yang
menjadi sasaran wisata, objek wisata sangat erat hubungannya dengan daya tarik
wisata. Daerah yang merupakan objek wisata harus memiliki keunikan yang menjadi
sasaran utama apabila berkunjung ke daerah wisata tersebut. Keunikan suatu daerah
wisata dapat dilihat dari budaya setempat, alam dan flora fauna, kemajuan teknologi
dan unsur spiritual.

2.2 Taman Migas


Taman migas terletak disekitaran bundaran Tugu Provinsi Kepri yang terletak di
Pulau Dompak, Tanjungpinang seluas 8.285𝑚2 .Yang diresmikan pada awal tahun
2022, tepatnya dibulan januari. Taman migas ini bertujuan sebagai sarana pendidikan,
olahraga, hiburan, icon pariwisata dan juga tempat rekreasi dan sarana penyaluran

2
bakat masyarakat dengan adanya fasilitas panggung terbuka, lintasan joging, arena
bermain anak, dan area permainan. Selain itu, juga dilengkapi area parkir dan toilet.

2.3 Lingkungan
Pengertian lingkungan hidup dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
umum serta makhluk hidup lain. Berdasarkan pengertian diatas, pengertian
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
a. Kualitas lingkungan
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan
lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan
hidup manusia di suatu wilayah, oleh karena itu kualitas lingkungan menjadi ukuran
yang penting.
- Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan
produktivitas tanaman, mempertahankan dan menjaga ketersediaan air serta
mendukung kegiatan manusia.
- Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik,
kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air
relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia.
- kualitas udara atau air quality merupakan kadar kandungan udara berdasarkan
konsentrasi polutan di lokasi tertentu.

2.4 Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan

3
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh
faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam,
dan bencana sosial.

- Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
- Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit.
- Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
- Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan
tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika
terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah,
maka dihitung sebagai satu kejadian.

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penilaian Observasi Kualitas Lingkungan Kawasan Wisata
Objek Pengamatan : Taman Migas Tun Telani
Alamat : Sei Jang, Kec. Bukit Bestari, Dompak, Tanjungpinang

No. Parameter Pengamatan Deskripsi Hasil


1. Gambaran umum kawasan yang - Taman Migas Tun Telani merupakan
diamati bekas galian rawa-rawa yang kemudian
dijadikan taman bermain
- Lokasi di dekat bundaran I Dompak
- Kondisi lingkungan di Taman Migas Tun
Telani terlihat ramai pada sore hari,
suasana asri dikarenakan banyak terdapat
pohon.

2. Karakteristik kualitas - Tanah bauksit


lingkungan tanah - Di sampingnya terdapat rawa-rawa
- Tanahnya keras, kering dan berwarna
merah kekuningan
- Banyak tumbuhan bakau, semak-semak
dan rerumputan
- Tidak terlihat adanya tanda-tanda
pencemaran tanah disekitar Taman Migas
Tun Telani

3. Karakteristik kualitas air dan - Sumber air PDAM


sumber perairan - Kualitas fisik air terlihat tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak berasa
- Tidak ada kejadian pencemaran sumber

5
air

4. Karakteristik kualitas udara dan - Udara terlihat tidak berwarna dan terasa
sumber pencemaran udara segar
- Sumber pencemaran udara berasal dari
kendaraan seperti motor dan mobil yang
melintas disekitar taman

5. Kebersihan lingkungan sekitar - Masih terdapat beberapa sampah yang


berserakan walaupun terdapat tempat
sampah terpisah (organik-anorganik)
- Kondisi selokan ada yang tersumbat
dikarenakan tanah bauksit yang jatuh ke
parit sehingga saluran drainasenya tidak
berjalan

6. Sanitasi pemukiman
-
masyarakat
7. Perilaku dan gaya hidup
-
masyarakat
8. Potensi bencana dan kerusakan - Potensi bencana dan kerusakan yang
alam/lingkungan mungkin terjadi di Taman Migas Tun
Telani adalah kebakaran hutan.
Dikarenakan di sekitar taman banyak
terdapat pohon-pohon kering dan juga
banyak orang yang merokok sehingga
jika puntung rokok dibuang sembarangan
dapat berpotensi menyebabkan kebakaran
lahan.

9. Aksi vandalisme, graffiti dan - Tidak terlihat adanya aksi vandalisme

6
keruskaan objek wisata dan kerusakan objek wisata di kawasan
Taman Migas Tun Telani

10. Daya dukung lingkungan, Tata ruang dan lokasi Taman Migas Tun
bagaimana menurut kelompok Telani sudah baik. Lokasi nya terletak di
anda mengenai tata ruang dan pinggir jalan sehingga memudahkan akses
kondisi lingkungan di kawasan bagi pengunjung. Tata ruang nya juga sudah
wisata yang diamati? baik, area bermain terpisah dari area
penjualan makanan. Terdapat fasilitas toilet.

Namun masih terdapat sampah yang


berserakan karena perilaku masyarakat yang
membuang sampah sembarangan. Walaupun
sudah banyak terdapat tempat sampah tetapi
masih banyak masyarakat yang membuang
sampah sembarangan, dan juga masih
banyak pengunjung yang memarkirkan
kendaraannya diluar area tempat parkir,
sehingga jalan masuk ke taman menjadi
penuh dengan motor.

7
3.2 Penentuan Prioritas Masalah dan Pemecahan Masalah
3.2.1 Penentuan Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan metode USG.
Adapun penentuan prioritas pemecahan masalah sebagai berikut :

Urgency Seriousness Growth


No. Potensi Masalah Total
(U) (S) (G)
1. Penumpukan sampah 5 5 4 14
2. Timbulnya vektor
4 4 3 11
penyakit
3. Kejadian diare 3 3 2 8
4. Kejadian ISPA 4 3 2 9

Berdasarkan hasil total skor, dapat disimpulkan bahwa prioritas potensi


masalah yang dapat timbul di Taman Migas Tun Telani adalah penumpukan
sampah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang membuang
sampah sembarangan, walaupun sudah disediakan fasilitas tempat sampah.
Rendahnya kesadaran masyarakat menjadi faktor utama yang mendukung potensi
masalah ini.

8
3.2.2 Penentuan Solusi Pemecahan Masalah
Berdasarkan penentuan prioritas masalah yang telah dilakukan dengan metode
USG sebelumnya, didapatkan prioritas masalah yang mungkin terjadi di Taman
Migas Tun Telani, yaitu masalah penumpukan sampah.

Setelah dilakukan penentuan prioritas masalah, kemudian dilakukanlah


penentuan solusi pemecahan dari masalah tersebut. Penentuan solusi pemecahan
masalah dilakukan dengan menggunakan metode MVIC. Adapun penentuan
solusi pemecahan masalah sebagai berikut :

Efektivitas Efisiensi
No. Solusi Penyelesaian Masalah Total
M V I C
1. Menyediakan lebih banyak
5 4 5 4 25
tempat sampah
2. Menghimbau pengunjung untuk
selalu membuang sampah pada 5 4 4 5 16
tempatnya
3. Membuat papan himbauan agar
membuang sampah pada 4 4 3 4 12
tempatnya
4. Menambah jam kerja petugas
4 3 3 2 18
kebersihan
Berdasarkan penentuan solusi pemecahan masalah yang telah dilakukan,
adapun 3 hal yang menjadi fokus utama yang harus dilakukan untuk menangani
permasalahan sampah di Taman Migas Tun Telani adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan lebih banyak lagi tempat sampah


Dengan menyediakan tempat sampah lebih banyak, maka kemungkinan
pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya akan lebih meningkat.

9
2. Menambah jam kerja petugas kebersihan.
Seperti yang diketahui bahwa petuugas kebersihan hanya akan datang pada
pagi hari untuk membersihkan taman tersebut. Dengan menambah jam kerja
petugas kebersihan maka potensi penumpukan sampah akan berkurang,
karena petugas kebersihan akan selalu membersihkan sampah-sampah yang
berserakan.

3. Menghimbau pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya.


Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah penumpukan sampah.
Sebagai sanitarian hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini
adalah dengan cara memberikan himbauan atau edukasi kepada pengunjung
untuk selali membuang sampah pada tempatnya. Edukasi dapat dilakukan
melalui obrolan ringan dengan pengunjung, teguran halus dan dengan
mencontohkan langsung kepada pengunjung.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Objek wisata adalah suatu tempat yang menjadi kunjungan pengunjung karena
mempunyai sumberdaya, baik alami maupun buatan manusia, seperti keindahan alam
atau pegunungan, pantai flora dan fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah,
monumen-monumen, candi-candi, tari-tarian, atraksi dan kebudayaan khas lainnya
(Ananto, 2018).
Taman migas terletak disekitaran bundaran Tugu Provinsi Kepri yang terletak di
Pulau Dompak, Tanjungpinang seluas 8.285𝑚2 .Yang diresmikan pada awal tahun
2022, tepatnya dibulan januari. Taman migas ini bertujuan sebagai sarana pendidikan,
olahraga, hiburan, icon pariwisata dan juga tempat rekreasi dan sarana penyaluran
bakat masyarakat dengan adanya fasilitas panggung terbuka, lintasan joging, arena
bermain anak, dan area permainan. Selain itu, juga dilengkapi area parkir dan toilet.
Berdasarkan hasil total skor, dapat disimpulkan bahwa prioritas potensi masalah
yang dapat timbul di Taman Migas Tun Telani adalah penumpukan sampah. Hal ini
dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan,
walaupun sudah disediakan fasilitas tempat sampah. Rendahnya kesadaran
masyarakat menjadi faktor utama yang mendukung potensi masalah ini.

4.2 Saran
1. Menyediakan lebih banyak lagi tempat sampah Dengan menyediakan tempat
sampah lebih banyak, maka kemungkinan pengunjung untuk membuang
sampah pada tempatnya akan lebih meningkat.
2. Menambah jam kerja petugas kebersihan. Seperti yang diketahui bahwa
petuugas kebersihan hanya akan datang pada pagi hari untuk membersihkan
taman tersebut. Dengan menambah jam kerja petugas kebersihan maka
potensi penumpukan sampah akan berkurang, karena petugas kebersihan akan
selalu membersihkan sampah-sampah yang berserakan.

11
3. Menghimbau pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya.
Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah penumpukan sampah.
Sebagai sanitarian hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini
adalah dengan cara memberikan himbauan atau edukasi kepada pengunjung
untuk selali membuang sampah pada tempatnya. Edukasi dapat dilakukan
melalui obrolan ringan dengan pengunjung, teguran halus dan dengan
mencontohkan langsung kepada pengunjung.

12
DAFTAR PUSTAKA
BNPB. Definisi Bencana (Online) tersedia : https://www.bnpb.go.id/definisi-bencana.
Diakses pada tanggal 16 Oktober 2022.

Hanani, Aldy Bara. 2022. Taman Migas Tun Telani (Online) tersedia :
https://ulasan.co/taman-migas-tun-telani-salah-satu-pilihan-area-bermain-
untuk-anak-di-tanjungpinang/. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2022.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisatawan.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

13
DOKUMENTASI

Tampak samping kiri taman migas Tampak samping kanan taman migas

Parkiran di taman migas Tampak depan taman migas

Tempat pedagang di taman migas Toilet Wanita di taman migas

Jamban di toilet taman migas Sumber air di taman migas

14
Foto Bersama Kelompok 1 Foto Bersama Kelompok 1

15

Anda mungkin juga menyukai