DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
ADILIAN NUR OKTASARI (PO7233320 763)
AINIYYAH DWI SALSABILA (PO7233320 765)
NANDITO PUTRA PRATAMA (PO7233320 779)
NURAZIZAH (PO7233320 780)
SYAZA HALWA AMANINA (PO7233320 791)
TARISA (PO7233320 792)
3A SANITASI
Dosen Pembimbing : M YUSUF, MF MT
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara (Undang-undang Kepariwisataan
No.10 tahun 2009). Pariwisata dilakukan seseorang dengan memanfaatkan waktu
luang dan melakukan perjalanan ke suatu tempat wisata karena merasa jenuh
dengan kegiatan di hari kerja dan produktivitas yang semakin meningkat.
Taman Migas Tun Telani di kawasan Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan
Riau merupakan alternatif untuk area bermain bagi anak-anak. Taman Migas Tun
Telani diresmikan pada awal tahun 2022, tepatnya dibulan Januari lalu. Taman ini
terletak disekitar bundaran Tugu Provinsi Kepri, dengan air mancur buatan yang
menjadi daya tarik masyarakat.
Sektor pariwisata sangat rentan terkena dampak bencana alam, apalagi jika
dikembangkan pada area yang beresiko terkena bencana alam. Jika tidak dikelola
dengan baik, sektor pariwisata dapat mengalami pengurangan kunjungan yang
berkepanjangan, kerusakan infrastruktur dan citra media yang negatif
(Huang&Min, 2002; Huang, Tseng, & Petrick, 2007).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kualitas lingkungan kawasan wisata Taman Migas Tun Telani
2. Mengetahui kebersihan lingkungan kawasan wisata Taman Migas Tun Telani
3. Mengetahui potensi bencana dan kerusakan alam/lingkungan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
bakat masyarakat dengan adanya fasilitas panggung terbuka, lintasan joging, arena
bermain anak, dan area permainan. Selain itu, juga dilengkapi area parkir dan toilet.
2.3 Lingkungan
Pengertian lingkungan hidup dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
umum serta makhluk hidup lain. Berdasarkan pengertian diatas, pengertian
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
a. Kualitas lingkungan
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan
lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan
hidup manusia di suatu wilayah, oleh karena itu kualitas lingkungan menjadi ukuran
yang penting.
- Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan
produktivitas tanaman, mempertahankan dan menjaga ketersediaan air serta
mendukung kegiatan manusia.
- Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik,
kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air
relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia.
- kualitas udara atau air quality merupakan kadar kandungan udara berdasarkan
konsentrasi polutan di lokasi tertentu.
2.4 Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
3
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh
faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam,
dan bencana sosial.
- Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
- Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit.
- Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
- Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan
tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika
terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah,
maka dihitung sebagai satu kejadian.
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penilaian Observasi Kualitas Lingkungan Kawasan Wisata
Objek Pengamatan : Taman Migas Tun Telani
Alamat : Sei Jang, Kec. Bukit Bestari, Dompak, Tanjungpinang
5
air
4. Karakteristik kualitas udara dan - Udara terlihat tidak berwarna dan terasa
sumber pencemaran udara segar
- Sumber pencemaran udara berasal dari
kendaraan seperti motor dan mobil yang
melintas disekitar taman
6. Sanitasi pemukiman
-
masyarakat
7. Perilaku dan gaya hidup
-
masyarakat
8. Potensi bencana dan kerusakan - Potensi bencana dan kerusakan yang
alam/lingkungan mungkin terjadi di Taman Migas Tun
Telani adalah kebakaran hutan.
Dikarenakan di sekitar taman banyak
terdapat pohon-pohon kering dan juga
banyak orang yang merokok sehingga
jika puntung rokok dibuang sembarangan
dapat berpotensi menyebabkan kebakaran
lahan.
6
keruskaan objek wisata dan kerusakan objek wisata di kawasan
Taman Migas Tun Telani
10. Daya dukung lingkungan, Tata ruang dan lokasi Taman Migas Tun
bagaimana menurut kelompok Telani sudah baik. Lokasi nya terletak di
anda mengenai tata ruang dan pinggir jalan sehingga memudahkan akses
kondisi lingkungan di kawasan bagi pengunjung. Tata ruang nya juga sudah
wisata yang diamati? baik, area bermain terpisah dari area
penjualan makanan. Terdapat fasilitas toilet.
7
3.2 Penentuan Prioritas Masalah dan Pemecahan Masalah
3.2.1 Penentuan Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan metode USG.
Adapun penentuan prioritas pemecahan masalah sebagai berikut :
8
3.2.2 Penentuan Solusi Pemecahan Masalah
Berdasarkan penentuan prioritas masalah yang telah dilakukan dengan metode
USG sebelumnya, didapatkan prioritas masalah yang mungkin terjadi di Taman
Migas Tun Telani, yaitu masalah penumpukan sampah.
Efektivitas Efisiensi
No. Solusi Penyelesaian Masalah Total
M V I C
1. Menyediakan lebih banyak
5 4 5 4 25
tempat sampah
2. Menghimbau pengunjung untuk
selalu membuang sampah pada 5 4 4 5 16
tempatnya
3. Membuat papan himbauan agar
membuang sampah pada 4 4 3 4 12
tempatnya
4. Menambah jam kerja petugas
4 3 3 2 18
kebersihan
Berdasarkan penentuan solusi pemecahan masalah yang telah dilakukan,
adapun 3 hal yang menjadi fokus utama yang harus dilakukan untuk menangani
permasalahan sampah di Taman Migas Tun Telani adalah sebagai berikut :
9
2. Menambah jam kerja petugas kebersihan.
Seperti yang diketahui bahwa petuugas kebersihan hanya akan datang pada
pagi hari untuk membersihkan taman tersebut. Dengan menambah jam kerja
petugas kebersihan maka potensi penumpukan sampah akan berkurang,
karena petugas kebersihan akan selalu membersihkan sampah-sampah yang
berserakan.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Objek wisata adalah suatu tempat yang menjadi kunjungan pengunjung karena
mempunyai sumberdaya, baik alami maupun buatan manusia, seperti keindahan alam
atau pegunungan, pantai flora dan fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah,
monumen-monumen, candi-candi, tari-tarian, atraksi dan kebudayaan khas lainnya
(Ananto, 2018).
Taman migas terletak disekitaran bundaran Tugu Provinsi Kepri yang terletak di
Pulau Dompak, Tanjungpinang seluas 8.285𝑚2 .Yang diresmikan pada awal tahun
2022, tepatnya dibulan januari. Taman migas ini bertujuan sebagai sarana pendidikan,
olahraga, hiburan, icon pariwisata dan juga tempat rekreasi dan sarana penyaluran
bakat masyarakat dengan adanya fasilitas panggung terbuka, lintasan joging, arena
bermain anak, dan area permainan. Selain itu, juga dilengkapi area parkir dan toilet.
Berdasarkan hasil total skor, dapat disimpulkan bahwa prioritas potensi masalah
yang dapat timbul di Taman Migas Tun Telani adalah penumpukan sampah. Hal ini
dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan,
walaupun sudah disediakan fasilitas tempat sampah. Rendahnya kesadaran
masyarakat menjadi faktor utama yang mendukung potensi masalah ini.
4.2 Saran
1. Menyediakan lebih banyak lagi tempat sampah Dengan menyediakan tempat
sampah lebih banyak, maka kemungkinan pengunjung untuk membuang
sampah pada tempatnya akan lebih meningkat.
2. Menambah jam kerja petugas kebersihan. Seperti yang diketahui bahwa
petuugas kebersihan hanya akan datang pada pagi hari untuk membersihkan
taman tersebut. Dengan menambah jam kerja petugas kebersihan maka
potensi penumpukan sampah akan berkurang, karena petugas kebersihan akan
selalu membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
11
3. Menghimbau pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya.
Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah penumpukan sampah.
Sebagai sanitarian hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini
adalah dengan cara memberikan himbauan atau edukasi kepada pengunjung
untuk selali membuang sampah pada tempatnya. Edukasi dapat dilakukan
melalui obrolan ringan dengan pengunjung, teguran halus dan dengan
mencontohkan langsung kepada pengunjung.
12
DAFTAR PUSTAKA
BNPB. Definisi Bencana (Online) tersedia : https://www.bnpb.go.id/definisi-bencana.
Diakses pada tanggal 16 Oktober 2022.
Hanani, Aldy Bara. 2022. Taman Migas Tun Telani (Online) tersedia :
https://ulasan.co/taman-migas-tun-telani-salah-satu-pilihan-area-bermain-
untuk-anak-di-tanjungpinang/. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2022.
13
DOKUMENTASI
Tampak samping kiri taman migas Tampak samping kanan taman migas
14
Foto Bersama Kelompok 1 Foto Bersama Kelompok 1
15