Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN PARIWISATA


“Sanitasi Tempat Wisata”

Disusun Oleh :
SEPHIA AMELIA AKAY
711335120018

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan hasil praktikum “Sanitasi Tempat Wisata ” mata kuliah Sanitasi
tempat-tempat umum dan pariwisata telah disetujui oleh

Mengetauhi :

Dosen pembimbing I Dosenpembimbing II

Marlyn M. Pandean,S.Pd,SKM,M.PH Agnes T. Watung,S.P,SKM,M.Si


NIP.196507201986032001 NIP.196408261988032002
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum
“Sanitasi Tempat Wisata” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari laporan saya yaitu untuk memenuhi tugas yang
diberikan Dosen Praktek mata kuliah STTU dan Pariwisata sebagai manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan tentunya laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karna itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk
kesempurnaan laporan yang akan saya susun selanjutnya.

Manado , 16 Maret 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1

B. Tujuan..........................................................................................................2

C. Waktu dan Tempat.......................................................................................2

BAB II DASAR TEORI.........................................................................................3

A. Sanitasi Tempat Wisata................................................................................3

B. Pengertian Parawisata..................................................................................3

C. Jenis-jenis Tempat Parawisata.....................................................................4

BAB III HASIL PRAKTIKUM............................................................................6

A. Formulir Inpeksi Tempat Wisata.................................................................6

BAB IV PENUTUP................................................................................................7

A. Kesimpulan dan Saran .................................................................................7

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Parawisata adalah salah satu sumber pertumbuhan ekonomi berbagai
belahan dunia. Pertumbuhan ekonomi ini tidak lepas dari peran industri
parawisata dunia yang berkembang pesat dari tahun ke tahun, tidak terkecuali
di Indonesia. Pada hakikatnya parawisata adalah suatu proses kepergian
sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat
tinggalnya. Dorongan kepergian adalah karena berbagai kepentingan
ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan
lain seperti karena ingin sekedar tahu, atau menambah pengalaman ataupun
belajar.
Parawisata yang berasal dari kata wisata, menurut Undang-undang
Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan mendefinisikan
wisata sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang mengunjungi tempat tertentu dengan tujuan rekreasi,
mengembangkan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang
dikunjungi. Kawasan wisata merupakan salah satu tempat yang potensial
untukdikembangkan dan dikelola secara maksimal karena secara langsung
berhubungandengan publik atau masyarakat. Sektor pariwisata sebagai
kegiatan perekonomiantelah menjadi andalan dan prioritas pengembangan
bagi sejumlah Negara, terlebihbagi Negara berkembang seperti Indonesia
yang memiliki potensi wilayah yangluas dengan adanya daya tarik wisata
cukup besar.
Pengembangan kawasan wisata pada umumnya diikuti dengan
berbagaiusaha yang dilakukan, misalnya, merevitalisasi, membangun
sarana prasarana danmengelola fungsi tempat sebagai tujuan wisata sekaligus
sarana rekreasi bagikeluarga. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan
wisata harusmemperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
keberadaan suatudaerah tujuan wisata. Sekarang ini, Pemerintah kota maupun
daerah berlomba-lomba untuk mengelola tempat wisata secara maksimal
dengan tujuan agarmemberikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Tempat-tempat umum seperti tempat wisata memiliki potensi
sebagaitempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan
ataupun gangguankesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat-tempat
wisata yang tidakterpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran
penyakit sertapencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya
pencegahan denganmenerapkan sanitasi lingkungan yang baik. Sanitasi
Pariwisata termasuk kedalam bagian sanitasi tempat-tempatumum.
Mengingat tempat umum merupakan tempat berkumpul atau melakukan
kegiatan orang banyak berarti akan meningkatkan hubungan atau kontak
antaraorang yang satu dengan yang lain, berarti memungkinkan terjadinya
penularanpenyakit baik secara langsung maupun tidak langsung akan lebih
meningkat.Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan penyakit akibat
aktivitas di tempatumum maka perlu adanya penyelenggaraan penyehatan
lingkungan, agarlingkungan disekitar menjadi sehat, aman dari gangguan
penyakit dan terjaganyakesehatan masyarakat
B. Tujuan
Untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan inpeksi
sanitasi yang ada ditempat wisata tersebut.
C. Waktu dan Tempat
Hari Tanggal : Sabtu, 5 Maret 2022
Tempat : Riverside Dinamunen, Airmadidi
Waktu : 10.00-selesai
BAB II
DASAR TEORI
A. Sanitasi Tempat Wisata
Pengertian sanitasi merupakan suatu usaha mengawasi beberapa
faktor lingkungan yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-
hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan
kelangsungan hidup. Tempat-tempat umum terdiri dari berbagai macam jenis
salah satunya adalah tempat wisata. Tempat wisata merupakan suatu tempat
berupa bangunan kuno yang terdiri dari peninggalan sejarah kuno, bangunan
moderen, pemancingan kebun binatang, dan lain-lain digunakan untuk
kegiatan pariwisata beserta kelengkapan lainnya yang dikelola secara
profesional.
Tempat wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki
sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai
daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. (Dwi
Cakhyono & Lagiono, 2018) Sehingga sanitasi tempat wisata dapat diartikan
sebagai sebuah usaha atau upaya pencegahan, pengawasan dan pemeliharaan
terhadap lingkungan yang dapat berdampak pada kesehatan di kawasan
tempat wisata. Dalam sanitasi tempat wisata terdapat dua faktor yang perlu
diperhatikan yaitu kebersihan lingkungan dan fasilitas keamanan. Kebersihan
lingkungan diantaranya ; Toilet umum, Tempat sampah, Restoran/tempat
makan yang layak dalam arti memenuhi syarat hygiene dan sanitasi, fasilitas
P3K yang bila memungkinkan dilengkapi Poliklinik dan ambulance untuk
kebutuhan mendesak (kritis). Untuk fasilitas keamanan seperti adanya
penjaga, batasbatas pagar maupun tanda-tanda keamanan. Untuk tempat
wisata dengan memiliki letak dan bangunan tetap persyaratan yang harus
dipenuhi, antara lain : Perizinan yang jelas, letak dan posisi menjamin
keamanan, akses tempat yang mudah, kelengkapan fasilitas, peralatan P3K
dan keamanan diletakkan ditempat yang terlihat, petugas atau penjaga yang
tersertifikasi
B. Pengertian Parawisata
Tempat wisata adalah suatu tempat yang menyediakan fasilitas
hiburan maupun sarana rekreasi bagi masyarakat umum yang dikelola secara
komersil. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang
atqau sekelompok orang dengan mengnjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembanan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata
yang kunjungi dalam jangka waktu sementara.
Undang-undang No 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
menyatakan Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada
dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya
tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
Terdapat lima faktor yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke kawasan
tempat wisata, yaitu Natural and historic attractions, food, people, recreation
facilities, marketed image of the destination. Semua faktor tersebut tentunya
merupakan produk pariwisata yang memiliki keunikan dan ciri khas. Produk
pariwisata yang unik tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik tentunya
dapat memotivasi wisatawan untuk datang berkunjung ke destinasi wisata.
(Rahmadiyanti, 2018).
C. Jenis-Jenis Tempat Parawisata
1. Wisata cagar alam
Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan
alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan
marga satwa yang langka seta tumbuh-tumbuhan yang jarang ditempat
lain.
2. Wisata budaya
Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas
dasarkeinginan, untuk memperluas pandangan hidup seseorang
dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau
keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adatistiadat,
cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat daerah yangbersangkutan.
Seringnya perjalanan serupa ini disatukan dengankesempatan-kesempatan
mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan budaya, seperti eksposisi seni
(seni tari, seni drama, senimusik dan seni suara), atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dansebagainya. Candi prambanan yang terletak di
Yogyakarta yang diikuti dengan sajian seni tari Rama dan Sinta.

3. Wisata Komersial
Jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran
dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran
dagang dan sebagainya. Pada mulanya banyak orang berpendapat bahwa
hal ini tidak dapat digolongkan kedalam jenis parawisata
karena bersifat komersial, hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus
mempunyai tujuan tertentu untuk bisnis.Tetapi kenyataannnya, dewasa ini
pameranpameran atau pekanraya yang diadakan banyak sekali dikunjungi
oleh orang yanghanya sekedar melihat-lihat. Maka tak jarang pameran
atau pekanraya dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan pertunjukan
kesenian.
4. Wisata Religi/Rohani
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadatdan
kepercayaan umat atau kelompok masyarakat. Bisa dilakukanperorangan
atau rombongan ke tempat-tempat suci, makam-makamorang besar atau
yang diagungkank.
5. Wisata petualangan
Dikenal dengan istilah adventure tourism. Jenis wisata inidilakukan
oleh mereka yang ingin melakukan petualangan atau hal-hal yang
menantang, seperti memasuki hutan belantara, mendakitebing terjal,
bungy jumping, arung jeram, wisata kutub, wisataruang angkasa dan lain
sebagainya.
6. Wisata Pendidikan
Jenis wisata ini adalah dikaitkan dengan proses belajarmengajar,
praktikum di laboratorium, di sekolah, perguruan tinggiyang sering
dilakukan secara kelompok, sering disebut denganstudy banding.

BAB III
HASIL PRAKTIKUM

Hari Tanggal : Sabtu, 5 Maret 2022

Tempat : Riverside Dinamunen, Airmadidi

Waktu : 10.00-selesai
NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR
1 UMUM 25
1. Lingkungan (V) 6 150
a. Bersih
b. Dapat mencegah kemungkinan
terjadinya penularan penyakit.
c. Tidak memungkinkan 7 175
bersarang dan berkembang
biaknya vektor penular penyakit.
2 2. Bangunan dan Peralatan (V) 8 200
a. Memenuhi perysaratan
kesehatan
b. Dapat mencegah terjadinya
kecelakaan
TATA BANGUNAN (V)
a. Ditata dan di pergunkan
sesuai dengan fungsinya
b. Tidak mengakibatkan
pencemaran terhadap air

3 KONSTRUKSI BANGUNAN 31
a. Lantai (V) 6 186
- Bahan kuat,kedap air,
permukaan rata, tidak
licin, mudah dibersihkan
- Lantai yang selalu
kontak dengan air 8 248
mempunyai kemiringan
yang cukup (2-3%
b. Dinding (V) 10 310
- Permukaan mudah
dibersihkan 9 279
- Permukaan yang selalu
terkena percikan air
harus terbuat dari bahan
yang kedap air 10 310
c. Ventilasi (V)
- Dapat menjamin
peredaran udara dalam 8 248
kamar/udara
d. Sistem pencahayaan (V)
- Intensitas sesuai dngan 9 279
fungsinya
- Malam hari harus
dilengkapi dengan lampu
berkekuatan 12 volt
e. Atap (V)
- Tidak bocor
- Tidak memungkinkan
terjadinya genangan air
f. Langit-langit (V)
- Mudah dibersihkan
- Tinggi minimal 2.5
meter dari lantai
g. Pintu (V)
- Dapat mencegah
masuknya serangga,
tikus dan binatang
penganggu lainnya
4 KELENGAPAN
1. Tempat wisata minimal 7 217
harus memiliki bangunan
dan fasilitas (V) :
- Bak cuci kaki
- Kamar/pancuran bilas
- Kamar ganti dan tempat
penitipan barnag/pakaian
- Kamar P3K
- Fasilitas sanitasi (kotak
sampah, jamban dan 8 248
petusaran, tempat cuci
tangan.
- Gudang bahan-bahan
kimia
- Perlengkapan lain
2. Selain area untuk tempat
wisata minimal harus
memiliki bangunan dan
fasilitas (V) :
a. Kamar/pancuran bilas
b. Kamar ganti dan tempat
penitipan barang/pakaian
c. Kamar P3K
d. Fasilitas sanitasi (kotak
sampah, jamban, tempat
cuci tangan)
e. Perlengkapa lain
Jumlah 2.850

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penilaian tempat wisata yang ada, sudah memenuhi
syarat sanitasi. Untuk pemilik Tempat wisata ini disarankan untuk lebih
menjaga tempat wisata dan memperketat sanitasi yang ada. Tempat wisata
agar pengunjung yang datang bisa nyaman berada pada Tempat wisata ini.

Anda mungkin juga menyukai