SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Universitas Pakuan Bogor
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
1
2
karena memiliki objek wisata alam yang beragam dan banyak, maka perlu adanya
bentuk strategi komunikasi pemasaran yang menyesuaikan dengan kondisi
pandemi Covid-19 saat ini. Taman Nasional Gunung Halimun Salak adalah
kawasan taman nasional yang juga berada di daerah Kabupaten Bogor. Taman
nasional ini dikelola oleh Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang
terkomando langsung oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
berkantor di Kabupaten Sukabumi, kawan taman nasional ini memiliki beragam
tempat wisata khususnya wisata alam dimana terdiri dari Curug, Camping
Ground, Puncak Gunung, Candi Bedug, dan Stasiun Penelitian dan Wisma
Peneliti Cikaniki.
yang dibarengi dengan tren pariwisata yang bergeser pula, contohnya beberapa
tempat pariwisata yang sudah dapat beroprasi ketika pandemi yang perlu
beradaptasi dengan peraturan pemerintah tentang Protokol Kesehatan (Prokes)
seperti pembatasan jumlah pengunjung agar menghindari sentuhan karena
kerumunan atau disebut dengan ‘Staycation’, hal tersebut lah penyebabtren
pariwisata berubah.
Yang pertama fase Tanggap Darurat yang berfokus pada kesehatan, seperti
menginisiasi program perlindungan sosial, mendorong kreativitas dan
produktivitas saat WFH, melakukan koordinasi krisis pariwisata dengan daerah
pariwisata, serta melakukan persiapan pemulihan. Selanjutnya adalah fase
Pemulihan, pembukaan secara bertahap tempat wisata di Indonesia. Persiapannya
sangat matang, mulai dari penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy,
Safety, and Environmental Sustainability) di tempat wisata, serta mendukung
optimalisasi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di
Indonesia. Terakhir adalah fase Normalisasi, yaitu persiapan destinasi dengan
protokol CHSE, meningkatkan minat pasar, hingga diskon untuk paket wisata dan
MICE. Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah Virtual Travel Fair
sejak bulan Agustus-September 2020 (kemenparekraf.go.id).
Virus Corona atau COVID-19 ini merupakan jenis baru dari coronavirus
yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, bayi, anak-anak,
orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi COVID-19
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, akhir Desember 2019. Virus ini
menular dengan cepat dan menyebar ke wilayah lain di Cina dan sebagian besar
negara di dunia ini, termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara
menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebarannya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
6
7
2.6. Parawisata
Pada penlitian ini terdapat tiga peneitian terdahulu yang menjadi tolak
ukur dan pedoman dalam mengerjakan penelitian ini, berikut penelitian terdahulu
pada penelitian ini:
1. Soraya Ratna Pratiwi, Susanne Dida, Nuryah Asri Sjafirah. (2018)
“STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MEMBANGUN
AWARENESS WISATA HALAL DI KOTA BANDUNG” Jurnal
Kajian Komunikasi, Volume 6, No. 1, Juni 2018. Penelitian terdahulu ini
menggunakan teori Konstruksi Sosial Atas Realita (Burger dan
Luckmann). Penelitian menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan
studi kasus instrumental tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
wisata halal di Kota Bandung dikembangkan melalui dukungan dari
berbagai lintas lembaga, yang disebut strategi penta helix. Strategi
komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat dalam mempersiapkan Kota Bandung sebagai
destinasi wisata halal dengan melakukan sosialisasi untuk menumbuhkan
kesadaran (awareness) kepada SKPD terkait. Selain Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, beberapa lembaga lain seperti Enhaii
Halal Tourism Center (EHTC) dan Salman Halal Center melakukan
awareness building kepada para pemangku kepentingan dan juga
masyarakat. Diperlukan strategi komunikasi yang lebih kompleks untuk
mengomunikasikan wisata halal kepada stakeholders dan juga masyarakat.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada
komunikasi yang digunakan di ranah pariwisata dan strategi komunikasi
utnuk memasarkan pariwisata. Perbedaannya terdapat pada Metode
penelitian dan teori yang di pakai.
2. Sitti Utami Rezkiawaty Kamil, (2017) “CITY BRANDING SEBAGAI
STRATEGI KOMUNIKASI PARIWISATA KABUPATEN BUTON
TENGAH” Meta Communication; Journal Of Communication Studies P-
ISSN : 2356-4490 Vol 2 No 1 Maret 2017 Universitas Halu Oleo.
10
Kementrian Lingkungan
Hidup dan kehutanan Kab.
Bogor
Komunikasi Pemasaran
Hal dasar yang membuat strategi jadi penting adalah membantu tim
pemasaran mengembangkan perusahaan. Adanya visi dapat memperjelas
bagaimana perusahaan seharusnya berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru
kepada pelanggan. Adanya visi juga membuat perusahaan dapat menciptakan
identitas unik di pasaran, juga pada benak pelanggan. Ini penting bagi sebuah
merek, karena akan menambah nilai ditengah persaingan yang ketat.
14
METODOLOGI PENELITIAN
15
16
Penelitian ini menggunakan dua data, yaitu : data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama atau tempat objek peneliti melakukan penelitian,
yaitu :
1. Data primer adalah data pertama yang menjadi sumber sebuah data
dihasilkan, dalam penelitian ini sumber data akan diperoleh langsung
dari pihak pertama atau subjek penelitian dan berkaitan dengan
jawaban hasil kuesioner. ( Siregar, 2013 )
Dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data ( Sugiyono, 2014).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu :
17
1. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam
suatu topik tertentu
2. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2015:203) mengemukakan bahwa,
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses bilogis dan psikologis
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari
sumber non-insani, sumber yang terdiri dari dokumen dan rekaman.
Lingcoln dan Guba (dalam Suwendra, 2018:65) mengartikan
rekaman sebagai setiap tulisan/pernyataan yang dipersiapkanoleh
atau untuk individu/organisasi dengan tujuan membuktikan adanya
suatu peristiwa atau memenuhi perhitungan.
3.6. Teknik Analisis Data
1. Rreduksi Data
Pada saat meneiliti pasti banyak mendapatkan data dari lapangan yang
akan semakin banyak apabila waktu penelitian juga semakin lama. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, mengfokuskan pada hal-hal
yang penting serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
18
direduksi akan meberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya apabila
diperlukan (Umrati dan Wijaya, 2020:88).
2. Display Data
3. Penarikan kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data penelitian kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami
perubahan apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya (Umrati dan Wijaya, 2020:89).
Daftar Pustaka
Helaludin, and H. Wijaya. 2019. Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjuan Teori
Dan Praktik. Jakarta: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Umrati, and H. Wijaya. 2020. Analisis Data Kualitatif Teori Konsep Dalam
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
West, R., and Lynn H. Tumer. 2017. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis Dan
Aplikasi. Salemba: Salemba Humanika.
Jurnal
Internet
disbudpar.bogorkab.go.id
investasi.jabarprov.go.id
covid19.go.id
Jayani, databoks.katadata.co.id
kemenparekraf.go.id