Anda di halaman 1dari 6

DAMPAK PANDEMI : JABAR MASAGI MENJADI SOLUSI PASCA

PJJ
(Tiara Aryanti – SMAN 2 CIKARANG BARAT)

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyambut baik Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan
Pendidikan Dalam Kondisi Khusus, bahwa Satuan Pendidikan diberi fleksibilitas untuk
menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa. Untuk itu, Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat memandang perlu adanya panduan pembelajaran yang dapat
menjembatani kebutuhan pembelajaran siswa pada masa pandemi covid 19 dengan
kabagjaan atau kebahagiaan dalam pembelajaran.
Kurikulum Masagi yang digagas Dinas Pendidikan Jawa Barat merupakan respon terhadap
situasi yang ada, dengan harapan dapat membantu dan memfasilitasi satuan pendidikan di
Jawa Barat dalam mengimplementasikan kurikulum darurat di masa pandemi covid 19.
Jabar Masagi merupakan Program pemerintah yang ber-orientasi pada Pendidikan Karakter.
Pembelajaran proyek dengan siklus belajar 4 Niti, “Niti Surti, Niti Harti, Niti Bukti dan
Niti Bakti”
Gambaran profil pelajar Jawa Barat tersebut merupakan pondasi yang berkembang dan
memiliki kekuatan untuk bergerak sejalan dengan perubahan zaman. Penguatan batin siswa
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan/kabagjaan siswa di sekolah. di isi dengan
kekuatan iman, akhlak, sehat dan ilmu. Didorong melalui proses 4 Niti sehingga terjadi
keselarasan antara iman dan akhlak, sehat lahir batin, serta ilmu yang bermanfaat bagi dirinya
dan lingkungan masyarakatnya.
Capaian yang diharapkan dari semua proses pembelajaran tersebut adalah menguatnya
karakter dan life skill siswa.
DARI TERPAKSA MENJADI KEBIASAAN BARU : STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DI DAYA TARIK WISATA
(Tiara Aryanti – SMAN 2 CIKARANG BARAT)

Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Wishnutama Kusubandio. Pada Agustus 2020, Menerbitkan buku panduan bagi pengusaha
dan/atau pengelola, karyawan, dan pemandu wisata lokal dalam memenuhi kebutuhan
pengunjung akan produk dan pelayanan pariwisata yang bersih, sehat, aman, dan ramah
lingkungan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE)
atau yang selanjutnya disebut Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan,
dan Kelestarian Lingkungan di Daya Tarik Wisata merupakan panduan operasional dari
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol
Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Ketentuan yang termuat dalam panduan ini mengacu pada protokol dan ketentuan lain yang
telah ditetapkan Pemerintah Indonesia, World Health Organization (WHO), dan World
Travel & Tourism Council (WTTC) dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19.
Panduan ini ditujukan bagi pengusaha dan/atau pengelola, karyawan, dan pemandu wisata
lokal dalam memenuhi kebutuhan pengunjung akan produk dan pelayanan pariwisata yang
bersih, sehat, aman, dan ramah lingkungan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Diharapkan hal ini juga dapat menjadi acuan bagi pihak terkait demi meningkatkan
keyakinan para pihak serta reputasi usaha dan destinasi pariwisata.
KURIKULUM MERDEKA : MANDIRI BELAJAR, MANDIRI
BERUBAH, DAN MANDIRI BERBAGI
(Diah Ayu Kinanti – SMAN 2 CIKARANG BARAT)
Dilansir pada laman Kurikulum.Gtk.kemdikbud.go.id, Kepala badan standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala
Dinas Kabupaten/Kota di seluruh indonesia serta dapat melakukan pembentukan tim dan
menyelenggarakan kegiatan sosialisasi terkait persiapan pelaksanaan Penerapan Kurikulum
Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia pada tanggal 11 Februari
2022.

Implementasi Kurikulum Merdeka akan berlaku pada tahun ajaran 2022/2023. Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi, Kabupaten, dan Kota melakukan pemantauan secara periodik satuan
pendidikan yang telah mendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) jalur mandiri
dengan mengakses website resmi kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id

Kepala Dinas Provinsi, Kabupaten, dan Kota diharapkan dapat memfasilitasi pembentukan
komunitas belajar untuk Implementasi Kurikulum Merdeka jalur mandiri sesuai dengan
pilihan yang ditetapkan oleh satuan Pendidikan, yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan
Mandiri Berbagi.

Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam mengimplementasikan


Kurikulum Merdeka menggunakan Enam Strategi; 1. Platform Merdeka Mengajar; Seri
Webinar yang diselenggarakan oleh Pusat dan Daerah; 2. Komunitas belajar di satuan
Pendidikan, tingkat daerah, dan komunitas dalam jaringan; 3. Narasumber berbagi praktik
baik; 4. Kerja sama dengan mitra pembangunan; 5. Pusat Layanan Bantuan.

Dinas Pendidikan Provinisi dan Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota berperan penting
dalam membantu dan mengawal implementasi Kurikulum Merdeka secara Mandiri sesuai
dengan Surat Edaran

Platform Merdeka Mengajar dapat diunduh dari Google Playstore dan dipasang (install) pada
gawai Android dan dapat akses juga melalui laman guru.kemdikbud.go.id

Sumber : Kurikulum.Gtk.kemdikbud.go.id
INDUSTRI MICE : PANDUAN NEW NORMAL
BAGI PELAKU USAHA

Pemulihan ekonomi terdampak COVID-19 di bidang pariwisata, terutama industri


penyelenggaraan kegiatan Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (Meeting, Incentive,
Convention, and Exhibition), perlu dilakukan dengan memperhatikan aturan-aturan
pemerintah dan panduan internasional terkait pelaksanaan kegiatan MICE.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
menerbitkan buku panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan
(cleanliness, health, safety, dan environmental sustainability/CHSE) yang mengacu pada
protokol Kesehatan pada September 2020.
Hal tersebut dirasakan perlu oleh pemerintah, lembaga nasional dan internasional yang terkait
pelaksanaan kegiatan MICE agar dapat mempersiapkan kegiatan, produk, dan pelayanan
sesuai aturan-aturan terkait.
Aturan teknis/spesifik disesuaikan dengan panduan yang dibuat oleh asosiasi/lini bisnis
masing-masing yang terkait bidang MICE, sepanjang tidak bertentangan dengan panduan ini
dan/atau protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan ataupun lembaga
berwenang lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri.
Sejak bulan perilisan, Panduan tersebut masih dapat digunakan hingga saat ini. Pihak terkait
diharapkan dapat memastikan penerapan Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan,
Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan sebagai upaya pencegahan dan penanganan
kejadian COVID-19 pada saat persiapan, pelaksanaan, dan berakhirnya kegiatan yang
dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan MICE termasuk
pembuat stand, pemasok makanan dan minuman, pemasok audio visual, dan pemasok lainnya
yang terkait langsung dalam kegiatan.
Panduan tersebut dapat di akses dan di unduh pada laman chse.kemenparekraf.go.id
MENUMBUHKAN INVESTASI PADA
KAWASAN REBANA DAN JABAR SELATAN
(Ratu Nafisya Velope – SMAN 2 CIKARANG BARAT)

Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly. Menetapkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 87 TAHUN 2021 yang di tetapkan pada tanggal 9 September
2021. tentang Rencana Induk percepatan pembangunan Kawasan Rebana dan Jawa Barat
bagian Selatan.
Kawasan Rebana yang dimaksud meliputi; Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang,
Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan
Kabupaten Kuningan.
Serta Kawasan Jawa Barat Selatan yang meliputi; Kabupaten Sukabumi; Kabupaten Cianjur;
Kabupaten Garut; Kabupaten Tasikmalaya; Kabupaten Ciamis; dan Kabupaten Pangandaran.
Menimbang hal tersebut Perlu adanya penetapan Peraturan Presiden tentang Percepatan
Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawat Barat Bagian Selatan serta dilakukan
langkah-langkah strategis dan terintegrasi secara terarah, fokus, terukur, serta tepat sasaran.
Hal tersebut dilakukan melalui penyediaan infrastruktur untuk menumbuhkan investasi yang
berdampak pada peningkatan perekonomian nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Pendanaan tersebut bersumber dari; Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah; kerja sama pemerintah dengan badan usaha; dan/ atau
sumber pembiayaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Diharapkan pembangunan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, pendampingan,
dan penyelesaian pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat selatan.
PEMINAT E-COMMERCE DAN APLIKASI ONLINE DELIVERY
MEMBLUDAK : DAMPAK LIFESTYLE PASCA PANDEMI
(Ratu Nafisya Velope – SMAN 2 CIKARANG BARAT)

Masa Pandemi melumpuhkan hampir seluruh sektor. Utamanya pada sektor Pariwisata yang
terus mengalami pembatasan. Sektor tersebut memiliki tiga kategori produk wisata budaya
yaitu wisata budaya dan sejarah, wisata kuliner dan belanja, serta wisata desa dan kota
menurut (Soedarso).
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting dalam menggerakkan
perekonomian Indonesia dan menjadi bagian dari perekonomian global. Adanya pembatasan
sosial berskala besar dan penutupan pintu akses keluar masuk negara mengakibatkan
penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar 20,7 milyar.
Dikutip dari Buku Tren Pariwisata 2021, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
menyebutkan bahwa terdapat beberapa macam hitungan persen dalam kuliner, yaitu wisata
makanan yang memperoleh 63%, mengunjungi pasar dan produsen makanan sebanyak 53%,
kegiatan kuliner 79%, museum 12%, workshop memasak 62% (Kementrian Pariwisata
Ekonomi dan Kreatif 2019).
Untuk itu Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan pariwisata Indonesia. Ada 2 fase
“penyelamatan” yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), yaitu Tanggap Darurat,
Pemulihan, dan Normalisasi.

Hampir 60% usaha di kota sudah menerapkan pemasaran via online, sementara di kabupaten
masih 48%. Sekitar 70% orang menggunakan layanan Online, Delivery, Take Away, dan
Catering. di masa pandemi COVID-19, maka sudah seharusnya pihak restoran  memberikan
layanan Take Away dengan menerapkan Contactless Service.

Dengan begitu, kesadaran untuk patuh dan meningkatkan standar protokol kesehatan akan
semakin kuat. Hal ini kemudian terinternalisasi dalam pola keseharian dan menjadi kebiasaan
baru yang mengedepankan CHSE (Cleanliness, Healthiness, Safety, Environment).

Anda mungkin juga menyukai