Anda di halaman 1dari 11

TERM OF REFERENCE

DEPARTEMEN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN


BIDANG EDUKASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

1
INKLUSI KEUANGAN DAN PENTINGNYA BUDAYA MENABUNG SEJAK DINI

Akses keuangan merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat dan memiliki peran penting
dalam meningkatkan taraf hidup seseorang serta mewujudkan kemandirian ekonomi.
Perluasan akses keuangan telah menjadi fokus dan prioritas Pemerintah dalam mendukung
pembangunan nasional Indonesia. Kebijakan peningkatan akses layanan keuangan formal
bagi masyarakat diharapkan dapat mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 terutama dalam upaya untuk “Memperkuat ketahanan
ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas serta mengembangkan wilayah untuk
mengurangi kesenjangan”.
Akses keuangan dimaksud salah satunya dapat diterjemahkan sebagai kegiatan menabung.
Semakin tinggi tingkat tabungan masyarakat di suatu negara, maka akan menggerakkan
roda perekonomian melalui tersedianya dana yang dapat disalurkan guna investasi baik di
sektor rill maupun sektor keuangan.
Pemerintah telah mencanangkan program Aksi Indonesia Menabung melalui Dewan
Nasional Keuangan Inklusif sebagai langkah strategis yang memberikan manfaat yang besar
dan mendorong masyarakat untuk menabung di lembaga jasa keuangan formal. Hal ini juga
untuk mendukung pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024
sebagaimana arahan Presiden RI dalam Rapat Terbatas (Ratas) SNKI pada tanggal 28 Januari
2020.
Pada Ratas tersebut, Presiden menyampaikan arahan agar mahasiswa dan pelajar dapat
menggunakan produk dari perbankan nasional sehingga dapat meningkatkan inklusi
keuangan. Dalam mendukung hal tersebut, Presiden meminta Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan untuk memastikan agar semua pelajar dan mahasiswa dapat memiliki
tabungan.
Pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga yang menyadarkan kita tentang kondisi tidak
pasti yang perlu dihadapi dengan persiapan keuangan. Menabung dan berinvestasi dapat
melindungi nilai uang dari inflasi sehingga kemampuan daya beli kita tetap bertahan di masa
depan. Selain itu, dana darurat yang kita sisihkan pada saat kondisi normal akan menjadi
benteng pertahanan di masa darurat.
Menanamkan budaya menabung sejak dini dapat memberikan banyak manfaat, antara lain
mendidik anak-anak untuk belajar disiplin, membentuk pola pikir untuk lebih menghargai
uang, dan menghindari perilaku konsumtif. Selain itu, menabung juga dapat memberikan
pemahaman pengelolaan keuangan yang lebih baik sehingga nantinya generasi Indonesia
dapat memaksimalkan potensi aset yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya.

2
Manfaat menabung untuk anak sejak dini juga bisa melatih mereka untuk mengajarkan
bagaimana caranya menyisihkan uang untuk dana darurat. Dengan membudayakan
kebiasaan menabung dapat memberikan edukasi kepada anak-anak bagaimana cara meraih
apa yang diinginkan namun juga untuk mempersiapkan uang untuk keperluan hal yang tak
terduga.

POTENSI DAN KONDISI BUDAYA MENABUNG PELAJAR


Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menunjukkan jumlah proyeksi penduduk
Indonesia yang berusia 5-19 tahun untuk kalangan pelajar sekitar 66,2 juta atau mencapai
24,3% dari total jumlah penduduk Indonesia. Selain itu, Data Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, pada tahun ajaran 2020/2021, jumlah peserta didik nasional secara
keseluruhan berjumlah 44.579.613 orang. Jumlah tersebut adalah gabungan dari jumlah
peserta didik dari 34 provinsi dan semua jenjang pendidikan baik SD/SMP/SMA/SMK di
Indonesia. Sedangkan, berdasarkan data Kementerian Agama Republik Indonesia, terdapat
20.055.250 peserta didik dari jenjang pendidikan MI/MTS/MA dan Pondok Pesantren.
Apabila dijumlahkan secara total keseluruhan peserta didik di Indonesia berjumlah
64.634.863. Kondisi demografi tersebut menunjukkan besarnya potensi menabung
khususnya dari segmen pelajar dalam mendukung pembangunan nasional sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini merupakan latar belakang pelajar dijadikan
sebagai salah satu kelompok target keuangan inklusif yang ditetapkan oleh Pemerintah
melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 114 tahun 2020 tentang Strategi Nasional
Keuangan Inklusif (SNKI).
Di sisi lain, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilaksanakan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan tingkat literasi dan inklusi
keuangan kelompok pelajar, yaitu literasi keuangan usia 15-17 tahun sebesar 15,92%
(nasional 38,03%) dan inklusi keuangan usia 15-17 tahun sebesar 58,28% (nasional 76,19%).
Data tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan produk/layanan keuangan dan literasi atau
pengetahuan keuangan relatif masih rendah.

Dengan jumlah pelajar yang relatif banyak, diperlukan adanya regulasi/kebijakan dari
pemerintah untuk mendorong minat menabung masyarakat dalam rangka meningkatkan
inklusi keuangan. Upaya yang telah dilakukan salah satunya adalah dengan diterbitkannya
Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 Tentang Hari Indonesia Menabung
yang ditetapkan pada tanggal 20 Agustus.
Sebagai salah satu bentuk aksi dalam mendukung pencapaian target inklusi keuangan
tersebut, OJK, Kementerian/Lembaga terkait dan industri perbankan telah menginisiasi
Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dalam rangka menumbuhkan budaya
menabung sejak dini dan meningkatkan inklusi keuangan pada kelompok pelajar. Program
ini secara resmi telah diluncurkan pada tanggal 5 Oktober 2020. Sampai dengan triwulan IV
tahun 2020, persentase jumlah pelajar yang memiliki rekening di Indonesia tercatat sebesar

3
54,14% (total 30,15 juta rekening) dari total jumlah pelajar tahun ajaran 2020/2021 sebanyak
55,7 juta pelajar di Indonesia.

Sebagai bentuk komitmen dalam implementasi KEJAR, OJK dan Kementerian/Lembaga


terkait saat ini sedang menyusun penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang
Implementasi KEJAR dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. SKB
dimaksud direncanakan akan ditandatangani pada tanggal 20 Agustus 2021 bertepatan
dengan Hari Indonesia Menabung. Dengan adanya penerbitan SKB diharapkan dapat
mengakselerasi budaya menabung bagi pelajar di Indonesia pada industri keuangan
perbankan melalui program KEJAR.

KEJAR PRESTASI ANAK INDONESIA (KREASI)


Guna mendukung keberhasilan Program KEJAR, diperlukan adanya kegiatan yang dapat
meningkatkan awareness dari Kementerian/Lembaga, Regulator, Pemerintah Daerah,
Industri Perbankan dan stakeholders terkait dalam menumbuhkan kesadaran pelajar untuk
menabung melalui rekening tabungan di sektor jasa keuangan.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas dan sebagai salah satu implementasi kegiatan Hari
Indonesia Menabung tahun 2021 OJK, Kementerian/Lembaga dan industri perbankan akan
melaksanakan kegiatan KEJAR Kreasi Anak Indonesia (KREASI) dengan tema “Satu Rekening
Satu Pelajar, Wujudkan Impian Anak Indonesia”.

 Meningkatkan awareness masyarakat, industri keuangan perbankan, dan Kementerian/


Lembaga terkait untuk menanamkan budaya menabung sejak dini;
 Mengakselerasi penambahan rekening khususnya dari segmen pelajar dalam rangka
pencapaian target inklusi keuangan 90% pada tahun 2024;
 Meningkatkan komitmen, kerja sama, dan sinergi dengan seluruh stakeholders terkait.

Pembukaan rekening : Juli s.d. 27 Agustus 2021


Penandatanganan SKB/Kebijakan lainnya di daerah : 20 Agustus 2021
Pelaksanaan Puncak KREASI : 24 Agustus 2021

4
A. Nama Kegiatan : KEJAR Prestasi Anak Indonesia (KREASI)
B. Tema : Satu Rekening Satu Pelajar, Wujudkan Impian Anak Indonesia
C. Bentuk Kegiatan :
Secara umum, kegiatan KREASI dibagi menjadi 2 (dua) besaran yaitu kegiatan yang
dilaksanakan di kantor pusat dan Kantor Regional/Kantor OJK di daerah. Rincian
pelaksanaan kegiatan yaitu sebagai berikut:
a. PELAKSANAAN KEGIATAN DI KANTOR PUSAT
 Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) KEJAR
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk
mengakseleraasi implementasi program KEJAR di seluruh wilayah Indonesia
secara massif. Surat Keputusan Bersama (SKB) direncanakan ditandatangani
oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan,
Kebudayaan dan Ristek Dikti serta Menteri Agama pada tanggal 20 Agustus
bertepatan dengan Hari Indonesia Menabung.
 Pembukaan Rekening
Pada kegiatan KREASI ditargetkan terdapat pembukaan rekening dengan
segmen pelajar (SimPel/SimPel iB atau tabungan anak lainnya) di seluruh
Indonesia sebanyak 200.000 rekening dengan periode mulai bulan Juli s.d. 27
Agustus 2021. Laporan pembukaan rekening disampaikan oleh perbankan
kepada Direktorat Pengembangan Inklusi Keuangan selambat-lambatnya
tanggal tanggal 28 Agustus 2021 melalui email inklusi.keuangan@ojk.go.id
(format terlampir).
 Puncak KREASI
Puncak KREASI dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2021 secara serentak
dengan metode virtual melalui platform zoom dan youtube dengan target peserta
kegiatan sebanyak 1.000 orang. Dalam kegiatan KREASI, terdapat beberapa
agenda kegiatan yaitu:
1) Webinar yang diperuntukkan bagi pelajar dengan mengundang narasumber
dari kalangan influencer di Indonesia.
2) Kuis KEJAR Prestasi yang akan diikuti oleh 800 orang pelajar di wilayah
Jabodetabek dari tingkat SD, SMP dan SMA. Kuis KEJAR Prestasi akan dibagi
menjadi 2 babak yaitu babak penyisihan dan babak final.
3) Music Performance dari kelompok musik/band dari sekolah pelajar di
Jabodetabek.

5
4) Doorprizes kegiatan dalam bentuk tabungan dan uang elektronik sebagai
salah satu upaya edukasi keuangan bagi pelajar untuk membudayakan
kegiatan menabung sejak dini.

 Edukasi dan Sosialisasi Program KEJAR


Dalam rangkaian kegiatan program KEJAR, Kantor Pusat dan industri perbankan
dapat melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi program KEJAR dengan target
pemerintah daerah, pelajar maupun perangkat sekolah. Kegiatan edukasi dan
sosialisasi dapat dilakukan secara online atau offline menyesuaikan dengan
kondisi lokasi pelaksanaan kegiatan.

b. PELAKSANAAN KREASI DI WILAYAH KR/KOJK

 Penandatanganan Surat Edaran (SE) atau kebijakan lainnya dari Kepala


Daerah atau Dinas Pendidikan
Sebagai tindak lanjut dari adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) dan sebagai
bentuk komitmen dari pemerintah dalam mendorong implementasi program
KEJAR di wilayah masing-masing diharapkan terdapat penerbitan kebijakan dari
kepala daerah atau dinas pendidikan setempat. Penerbitan kebijakan dalam
rangka implementasi KEJAR dapat disesuaikan dengan kondisi di masing-masing
daerah.
 Pembukaan Rekening
Pada kegiatan KREASI ditargetkan terdapat pembukaan rekening dengan
segmen pelajar (SimPel/SimPel iB atau tabungan anak lainnya) di seluruh
Indonesia sebanyak 200.000 rekening dengan periode mulai bulan Juli s.d. 27
Agustus 2021. Laporan pembukaan rekening disampaikan oleh perbankan
kepada Direktorat Pengembangan Inklusi Keuangan selambat-lambatnya
tanggal tanggal 28 Agustus 2021 melalui email inklusi.keuangan@ojk.go.id
(format terlampir).

 Puncak KREASI
Kegiatan Puncak KREASI dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah
Indonesia pada tanggal 24 Agustus 2021 dengan melibatkan pemerintah daerah,
industri perbankan dan pelajar di masing-masing wilayah. Metode pelaksanaan
puncak KREASI dilaksanakan dengan menyesuaikan kondisi di masing-masing
wilayah. Bagi KR/KOJK yang melaksanakan kegiatan secara offline agar tetap
memperhatikan protokol kesehatan dan peraturan dari Satuan Tugas
Penanganan Covid-19 di masing-masing wilayah.

6
 Edukasi dan Sosialisasi Program KEJAR
Kegiatan puncak KREASI di daerah dapat dilakukan dalam bentuk edukasi dan
sosialisasi kepada pelajar dengan target pemerintah daerah, pelajar maupun
perangkat sekolah. Kegiatan edukasi dan sosialisasi dapat dilakukan secara online
atau offline menyesuaikan dengan kondisi lokasi pelaksanaan kegiatan.

7
Sebagai dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan KREASI tersebut di atas, industri
perbankan dihimbau untuk dapat:
a. Menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan puncak KREASI secara virtual yang
akan dilaksanakan tanggal 24 Agustus 2021 baik secara terpusat maupun di daerah
masing-masing.
b. Melakukan pembukaan rekening pelajar secara massif pada periode bulan Juli s.d. 27
Agustus 2021 yang dihitung sebagai capaian kegiatan KREASI. Capaian pembukaan
rekening pada periode pelaksanaan kegiatan KREASI akan menjadi salah satu indikator
penilaian SimPel/SimPel iB Award 2021 yang akan dilaksankan pada bulan November
2021 (format laporan tercantum pada Term of Reference).
c. Melaksanakan kegiatan edukasi dan sosialisasi program KEJAR minimal 1 (satu) kali pada
bulan Agustus 2021.
d. Mempublikasikan key visual pelaksanaan kegiatan KREASI dan jingle program KEJAR
selama bulan Agustus 2021 melalui media yang dimiliki oleh masing-masing bank
menggunakan format yang akan kami sampaikan pada kesempatan pertama.
e. Menyampaikan laporan pembukaan rekening pelajar dan laporan pelaksanaan edukasi
dan sosialisasi selambat-lambatnya tanggal 28 Agustus 2021 melalui email
inklusi.keuangan@ojk.go.id menggunakan format sebagaimana terlampir dalam Term
of Reference.
f. Melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Kantor Regional/Kantor OJK (KR/KOJK), bagi
perbankan yang berkantor pusat di daerah.
g. Khusus bagi industri perbankan yang berkantor pusat di wilayah Jabodetabek agar dapat
berkoordinasi dengan pihak sekolah yang telah bekerja sama dengan bank Bapak/Ibu
terkait hal-hal sebagai berikut:
1) Menghadirkan peserta kegiatan KREASI pada tanggal 24 Agustus 2021, yang terdiri
dari pelajar tingkat SD, SMP dan SMA/sederajat dari sekolah/satuan pendidikan di
wilayah Jabodetabek. Komposisi jumlah pelajar yang akan dihadirkan akan
disampaikan dalam pertemuan technical meeting pada minggu ke-3 bulan Juli 2021.
2) Menyampaikan rekomendasi kelompok musik pelajar dari sekolah wilayah
Jabodetabek untuk mengisi performance dalam kegiatan KREASI.

8
Format Laporan Capaian Pembukaan Rekening

SIMPEL/SIMPEL IB TABUNGAN ANAK LAINNYA


PROVINSI
REKENING NOMINAL REKENING NOMINAL
Aceh
Bali
Banten
Bengkulu
Gorontalo
Jakarta
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kepulauan Bangka
Belitung
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku
Maluku Utara
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Papua
Papua Barat
Riau
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Yogyakarta
TOTAL

9
JENIS PESERTA
WAKTU JUMLAH METODE
(PEMDA/PELAJAR/PERANGKAT DOKUMENTASI*
PELAKSANAAN PESERTA (ONLINE/OFFLINE/HYBRID)
SEKOLAH)

KETERANGAN:
*) dokumentasi dalam bentuk file .PNG atau .JPEG sebanyak 3 file dengan maksimum size
2 MB.

10
≥o6g

11

Anda mungkin juga menyukai