Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI DANA BOS

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Manajemen Pembiayaan

Dosen Pengampu : Bapak Fatkurroji

Disusun Oleh :

1. Lilis Assifah (1703036089)


2. Novia Sya`laba (1703036090)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2019

0 |Memahami Dana BOS


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka
menengah dan jangka panjang. Namun, sampai saat inimasih banyak orang miskin yang
memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan bermutu, hal ini disebabkan
antara lain karena mahalnya biaya pendidikan. Disisi lain, Undang- Undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun
wajib mengikuti pendidikan dasar, yang dikenal dengan program pendidikan dasar Sembilan
tahun.
Meningkatnya kebutuhan dalam bidang pendidikan telah mendorong pemerintah
Indonesia untuk menyalurkan berbagai bantuan demi keberlangsungan penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dana BOS ini merupakan dana bantuan pemerintah di bidang pendidikan bagi setiap sekolah
di Indonesia baik negeri maupun swasta untuk meminimalisasi beban biaya pendidikan demi
tuntasnya program “wajib belajar Sembilan tahun yang bermutu”. Berkaitan dengan ini
secara khusus seluruh siswa miskin bebas dari beban biaya operasional sekolah.
Namun, dengan adanya kebijakan dana BOS ini bukan berarti turut berhentinya
permasalahan pendidikan di Indonesia. Dalam kenyataan yang terjadi, masih dapat kita
temukan berbagai kendala dalam penyaluran dan realisasi dana BOS, dan mengenai
ketidakefektifan pengelolaan dana BOS oleh pemerintah. Konsekuensi dari program
pemerintah wajib belajar Sembilan tahun adalah pemerintah wajib memberikan layanan
pendidikan bagi seluruh peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Latar Belakang Rancangan Program BOS?
2. Bagaimana Pengertian, Tujuan, dan Fungsi BOS?
3. Bagaimana Landasan Hukum Pelaksanaan Dana BOS?
4. Bagaimana Mekanisme Penyaluran Dana BOS?

1 |Memahami Dana BOS


BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Rancangan Program BOS


Pasal 31 UUD 1945 mengamanatkan pendidikan merupakan hak bagi setiap
warga negara, tetapi pendidikan dasar merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh
setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayai kegiatan tersebut. Pada 1994,
pemerintah telah mencanangkan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun sebagaimana tercantum dalam Inpres No. 1 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan pada 2006, tekad tersebut diperkuat dengan
diterbitkan Inpres No.5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara1.
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan
bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Konsekuensi dari hal tersebut, maka pemerintah wajib memberikan layanan pendidikan
bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs serta
satuan pendidikan yang sederajat). Disatu sisi dalam melaksanakan tekad tersebut dan
kemampuan masyarakat yang terus menurun sebagai dampak dari kenaikan harga
BBM, maka pemerintah menerapkan dan mengembangkan Program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), yang penyaluran, penggunaan dan
pertanggungjawabannya dilaksanakan secara terpadu oleh pihak yang terkait dari
mentri hingga kepala sekolah pada sekolah-sekolah yang berhak menerima dana BOS.
Pelaksanaan, penyaluran dan pengelolaan dana BOS wajib berpedoman pada
Buku Panduan Pelaksanaan BOS yang diterbitkan setiap tahun oleh Dep. Pendidikan
Nasional dan Dep. Agama sebagai departemen teknis yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan dan pengelolaan program BOS. Dalam panduan tersebut dijelaaskan
bahwa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah yang berasal
dari realokasi dana subsidi BBM (PKPS-BBM) di bidang pendidikan. Program ini
bertujuan untuk membebaaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan
meringankan bagi siswa lain. Dengan BOS, diharapkan siswa dapat memperoleh

1
Mulyono, MA., Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media).,hlm. 169

2 |Memahami Dana BOS


layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam usaha penuntasan
Wajib Belajar Sembilan Tahun. Sasaran program BOS adalah semua sekolah setingkat
SD dan SMP , baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia.

B. Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Dana BOS


1. Pengertian
BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia
bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar 2. BOS yang
dimaksud dalam PKPS BBM bidang pendidikan ini mencakup komponen untuk
biaya operasional nompersonel. Biaya operasional nonpersonel inilah yang
diperioritaskan , bukan biaya kesejahteraan guru, dan bukan biaya untuk investasi.
2. Tujuan
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat
terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka program wajib belajar 9 tahun yang
bermutu. Secara khusus program BOS bertujuan untuk3:
a. Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya
operasional sekolah, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta.
b. Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasional
sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah
bertaraf internasional (SBI).
c. Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di sekolah swasta.
3. Fungsi
a. Kebutuhan Biaya Pendidikan (PP 19/2005)
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal.
b. Pendidikan Gratis Diknas
Tidak memungkinkan karena pendidikan membutuhkan penyediaan sumber daya
keuangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan, jadi
dipastikan membutuhkan biaya.
2
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Buku
Bantuan Operasional Sekolah Untuk Pendidikan Gratis Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun yang Bermutu,
(2009).hlm.8.
3
Mulyono, MA., Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media,2010).,hlm 173

3 |Memahami Dana BOS


c. Sekolah Gratis Diknas
Bermakna bahwa peserta didik dan orangtua atau wali peserta didik tidak
membayar biaya pendidikan ynag dibutuhkan sekkolah karena disediakan oleh
pemerintah, yang dimaksud sekolah gratis adalah peserta didik bisa sekolah tanpa
membayar apapun baik untuk biaya investasi maupun biaya opersi sekolah.

C. Landasan Hukum Pelaksanaan Program BOS


Dalam pelaksanaan dana BOS sekolah-sekolah negeri maupun swasta di seluruh
Indonesia yang menerima dana BOS serta pihak lain yang terkait dan bertanggung
jawab dalam pelaksanaan program ini harus memerhatikan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan, di antaranya4:
1. Pasal 4 ayat (1) Undang- undang 1945
2. Undang-Undang No.17 Tahun 1965 tentang Pembentukan Badan Pemeriksa
Keuangan.
3. Undang-Undang No.8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
sebagaimana telh diubah dengan Undang-Undang No.43 Tahun 1999.
4. Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
5. Undang-Undang No.17 Tahun 2000 tentang Bendaharawan Wajib Memungut Pajak
Penghasilan.
6. Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
7. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
8. Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
9. Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
10. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Pemerintah No.106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.

4
Ibid, hlm.,175

4 |Memahami Dana BOS


12. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.
13. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
14. Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar.
15. Peraturan Pemerintah No.48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
16. Instruksi Presiden No.5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan
Buta Aksara.
17. Keputusan Mentri pendidikan dan kebudayaan No. 036/U/1995 tentang pelaksanaan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
18. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 tentang Dewan
pendidikan dan komite sekolah.
19. Keputusan Menteri pendidikan Nasional No. 060/U/2002 tentang pedoman
pendirian sekolah.
20. Keputusan Menteri pendidikan Nasional No. 078/ M/2008 tentang penetapan Harga
eceran tinggi 145 Judul Buku Teks Pelajaran yang Hak Ciptanya di beli oleh
Departemen pendidikan Nasional.
21. Peraturan Mendiknas No.46 Tahun 2007 tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran
yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran.
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.2 Tahun 2008
tentang Buku.
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.12 Tahun 2008
tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk
Digunakan Dalam Proses Pembelajaran.
24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.28 Tahun 2008
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.13 Tahun 2008
tentang Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran yang Hak Ciptanya Dibeli
oleh Departement Pendidikan Nasional.
25. Surat Edaran Dirjen Pajak Departemen Keungan Republik Indonesia No. SE-
02/PJ./2006, tentang pedoman Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
Sehubungan Dengan Penggunaan Dana Bantuan Operasional (BOS)boleh

5 |Memahami Dana BOS


Bendaharawan atau Penanggung Jawab Pengelolaan Penggunaan Dana BOS di
Masing-masing Unit Penerima BOS5.
D. Mekanisme Penyaluran Dana BOS
1. Peraturan Menteri Keuangan tentang Mekanisme Penyaluran Dana BOS dari
RKUN ke RKUD
Penyaluran Dana dalam Permendikbud No. 1 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Operasional Sekolah. Penyaluran BOS dari RKUN ke RKUD
BOS disalurkan dari RKUN ke RKUD setiap triwulan pada waktu yang
ditentukan sesuai peraturan perundang-undangan. Proporsi penyaluran dana tiap
triwulan/semester dari RKUN ke RKUD diatur dengan ketentuan persentase
sebagai berikut:
a. Penyaluran tiap triwulan
1) Triwulan I sebesar 20% (dua puluh persen) dari alokasi satu tahun;
2) Triwulan II sebesar 40% (empat puluh persen) dari alokasi satu tahun;
3) Triwulan III sebesar 20% (dua puluh persen) dari alokasi satu tahun; dan
4) Triwulan IV sebesar 20% (dua puluh persen) dari alokasi satu tahun.
b. Penyaluran tiap semester
1) Semester I sebesar 60% (enam puluh persen) dari alokasi satu tahun;
2) Semester II sebesar 40% (empat puluh persen) dari alokasi satu tahun.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Mekanisme Penyaluran Dana BOS dari
RKUD ke RKS
Surat edaran nomor 910/160/SJ
Tentang Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah Satuan Pendidikan
Negeri yang Diselenggarakan Oleh Kabupaten/kota Pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah.6
a. Penganggaran

5
Program Bantuan Operasional Sekolah Dalam Peraturan Perundang-undangan dalam acp.ahkn@2008
6
Surat edaran nomor 910/160/SJ.pdf, hlm.5. Diakses pada 15 Maret 2019, pukul 11.15

6 |Memahami Dana BOS


1) Penganggaran dana BOS bagi satuan pendidikan negeri dalam APBD,
ditetapkan sesuai dengan keputusan gubernur dengan berdasarkan undang-
undang.
2) Penganggaran dana BOS didasarkan pada alokasi penyaluran final triwulan 4
tahun sebelumnya.
3) Kepala satuan pendidikan negeri menyusun RKAS dana BOS yang memuat
rencana belanja dana BOS
4) Rencana belanja Dana BOS dianggarkan dengan mempedomani Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana BOS yang ditetapkan oleh Kementerian yang
menyelenggarakan urusan Pendidikan
5) Kepala Satuan Pendidikan Negeri menyampaikan RKAS Dana BOS kepada
Kepala SKPD Dinas Pendidikan pada Kabupaten/Kota.
6) Berdasarkan RKAS Dana BOS Kepala SKPD Dinas Pendidikan pada
Kabupaten/Kota menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang
selanjutnya disebut RKA-SKPD, yang memuat rencana pendapatan Dana BOS
dan belanja Dana BOS.
7) Rencana Pendapatan Dana BOS pada RKA-SKPD dianggarkan pada
Kelompok Pendapatan Asli Daerah, Jenis Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
yang sah, Obyek Dana BOS, Rincian Obyek Dana BOS pada masing-masing
Satuan Pendidikan Negert sesuai kode rekening berkenaan.
8) Rencana belanja Dana BOS pada RKA-SKPD dianggarkan pada Kelompok
Belanja Langsung, Program BOS, yang diuraikan ke dalam Kegiatan, Jenis,
Obyek, dan Rincian Obyek Belanja sesuai kode rekening berkenaan.
9) RKA-SKPD dipergunakan sebagai bahan penyusunan Peraturan Daerah yang
selanjutnya disebut Perda tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah yang
selanjutnya disebut Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

b. Pelaksanaan dan Penatausahaan

1) Berdasarkan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD


Kepala SKPD Dinas Pendidikan pada Kabupaten/Kota menyusun Dokumen

7 |Memahami Dana BOS


Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya DPA-SKPD yang memuat
pendapatan dan belanja Dana BOS sesuai dengan RKA-SKPD

2) Untuk menyelenggarakan fungsi perbendaharaan dana BOS, Kepala Daerah


mengangkat Bendahara Dana BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan
Negeri setiap tahun anggaran atas usul Kepala SKPD Dinas Pendidikan
melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut PPKD.
Pengangkatan bendahara tersebut ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Daerah.

3) Bendahara Dana BOS, membuka rekening Dana BOS pada masing-masing


Satuan Pendidikan Negeri atas nama Satuan Pendidikan yang diusulkan oleh
Kepala Satuan Pendidikan melalui Kepala SKPD Dinas Pendidikan, yang
selanjutnya rekening tersebut ditetapkan oleh Bupati/VValikota.

4) Kepala SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan Rekening


Dana BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan Negeri) kepada Kepala
SKPD Dinas Pendidikan Provinsi, sebelum dilaksanakan penandatanganan
Naskah Perjanjian Hibah yang selanjutnya disebut NPH BOS.

5) Penyaluran Dana BOS dari RKUD Provinsi ke Rekening Dana BOS


masingmasing Satuan Pendidikan Negeri sebagaimana dilakukan setelah
penandatanganan NPH BOS.

6) Penerimaan Dana BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan sebagaimana


dimaksud pada angka diakui sebagai pendapatan SKPD Dinas Pendidikan
pada Kabupaten/Kota untuk digunakan langsung dalam rangka pelayanan
pendidikan pada masing-masing Satuan Pendidikan Negeri.

7) Dalam hal terdapat bunga dan/atau jasa giro dalam pengelolaan Dana BOS,
maka bunga dan/atau jasa giro lersebut menambah pendapatan Dana BOS
pada tahun anggaran berkenaan dan dapat langsung digunakan untuk
pelayanan pendidikan pada Satuan Pendidikan bersangkutan dengan
berpedoman pada Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS tahun berkenaan.

8 |Memahami Dana BOS


8) Dalam hal sampai dengan berakhirnya tahun anggaran, terdapat sisa Dana
BOS pada Satuan Pendidikan Negeri, maka sisa Dana BOS dicatat sebagai
Sisa Lebih Pembrayaan yang selanjutnya disebut SILPA tahun berkenaan,
dan selanjutnya digunakan pada tahun anggaran berikutnya dengan
berpedoman pada Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS tahun berikutnya.

c. Pelaporan dan Pertanggungjawaban:

1) Kepala Satuan Pendidikan Negeri bertanggungjawab secara formal dan


material atas pendapatan dan belanja Dana BOS yang diterima langsung oleh
Satuan Pendidikan.

2) Berdasarkan SP2B Satuan Pendidikan Kepala SKPD Dinas Pendidikan


menyusun Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja yang bersumber dari
Dana BOS serta menyajikan dalam Laporan Keuangan SKPD Dinas
Pendidikan pada Kabupaten/Kota yang akan dikonsolidasikan menjadi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah.

3) Dalam hal alokasi Dana BOS dalam Perda tentang APBD yang dianggarkan
berdasarkan alokasi penyaluran final triwulan lV tahun sebelumnya ,tidak
sesuai dengan alokasi Dana BOS dalam Keputusan Gubernur tentang Daftar
Penerima dan Jumlah Dana BOS pada setiap Satuan Pendidikan
Kabupaten/Kota, maka pemerintah kabupaten/kota harus melakukan
penyesuaian alokasi Dana BOS dalam Perda tentang APBD dengan
memperhitungkan sisa Dana BOS tahun sebelumnya pada masing-masing
Satuan Pendidikan Negeri.

4) Penyesuaian alokasi Dana BOS dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan


perubahan Perkada tentang Penjabaran APBD, dan pemberitahuan kepada
Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya ditampung dalam Perda tentang
perubahan APBD.

9 |Memahami Dana BOS


5) Dalam hal alokasi Dana BOS dalam Perda tentang Perubahan APBD tidak
sesuai dengan realisasi penyaluran final Dana BOS triwulan lV tahun
berjalan, maka pemerintah kabupaten/kota harus melakukan penyesuaian
alokasi Dana BOS dengan melakukan perubahan Perkada tentang Penjabaran
Perubahan APBD, dan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, untuk
selanjutnya dicatat dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA).

6) Dalam hal Dana BOS bagi Satuan Pendidikan Negeri belum dianggarkan
dalam APBD Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2016, maka untuk memenuhi
prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana BOS dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah, pendapatan dan belanja Dana BOS
sekurangkurangnya disajikan dalam Neraca, Laporan Operasional (LO), dan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).7

3. Permendiknas tentang Petunjuk Teknis Dana Bos


Permendiknas No.3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah
Tujuan:
BOS bertujuan untuk membantu biaya operasional penyelenggaraan
pendidikan disekolah.
Pasal 4, berisi tentang besaran alokasi BOS yang diterima sekolah sebagai
berikut:8
a. SD sebesar Rp. 800.000 per satu peserta didik setiap satu tahun
b. SMP sebesar Rp.1000.000 per satu peserta didik setiap satu tahun
c. SMA sebesar Rp.1400.000 per satu peserta didik setiap satu tahun
d. SMK sebesar Rp.1600.000 per satu peserta didik setiap satu tahun

7
Surat edaran nomor 910/160/SJ.pdf., hlm.8. Diakses pada 15 Maret 2019, pukul 11.15

8
Permendiknas No.3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah.pdf, hlm.8.
Diakses pada 17 Maret 2019, pukul 20.23

10 |Memahami Dana BOS


e. SDLB/SMPLB/SMALB dan SLB sebesar Rp.2000.000 per satu peserta didik
setiap satu tahun

11 |Memahami Dana BOS


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia
bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar 9. BOS yang
dimaksud dalam PKPS BBM bidang pendidikan ini mencakup komponen untuk biaya
operasional nompersonel. Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan
beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka program wajib belajar
9 tahun yang bermutu. Fungsi BOS yaitu ;untuk kebutuhan biaya pendidikan, pendidikan
gratis diknas, dan untuk sekolah gratis diknas.
Mekanisme penyaluran dana BOS berdasarkan; Peraturan Menteri Keuangan
tentang Mekanisme Penyaluran Dana BOS dari RKUN ke RKUD, Peraturan Menteri
Dalam Negeri tentang Mekanisme Penyaluran Dana BOS dari RKUD ke RKS, dan
Permendiknas No.3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah.

B. Kritik dan Saran


Kami sadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan baik
dalam segi penulisan, penyusunan, dan mungkin juga dalam pembahasan. Maka dari itu
kami mengharap kritik dan saran pembaca unttuk kebaikan makalah ini sekaligus sebagai
bahan acuan kami belajar dalam penulisan makalah yang akan datang agar dapat lebih
baik lagi.

9
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Buku
Bantuan Operasional Sekolah Untuk Pendidikan Gratis Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun yang Bermutu,
(2009).hlm.8.

12 |Memahami Dana BOS


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan


Nasional. 2009 .Buku Bantuan Operasional Sekolah Untuk Pendidikan Gratis Dalam Rangka
Wajib Belajar 9 Tahun yang Bermutu.

Mulyono. 2010. Konsep Pembiayaan Pendidikan. (Jogjakarta: Ar Ruzz Media).

Permendiknas No.3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah.pdf.
Diakses pada 17 Maret 2019, pukul 20.23

Permenkeu No. 112/PMK.07/2017.pdf. Diakses pada 15 Maret 2019, pukul 11.23

Surat edaran nomor 910/160/SJ.pdf. Diakses pada 15 Maret 2019, pukul 11.15

13 |Memahami Dana BOS

Anda mungkin juga menyukai