Anda di halaman 1dari 4

GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT

“Pemulihan Pariwisata Bali”

Oleh :

I MADE PUSTIKA MAHENDRA


52111771
Angkatan MM 58

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNDIKNAS GRADUATE SCHOOL
DENPASAR
2021
Bali merupakan daerah tujuan wisata andalan di Indonesia yang sangat terkenal di dunia.

Hal ini karena Bali memiliki berbagai objek wisata alam yang indah dan bervariasi. Keindahan ala

mini didukung oleh keunikan budaya Bali yang sangat erat dengan Agama Hindu. Kehidupan

masyarakat Bali sangat dipengaruhi oleh budaya Hindu, baik dalam kegiatan keagamaan,

kemasyarakatan, dan kesenian. Oleh karena itu, Bali memiliki keunikan tersendiri sehingga dapat

menarik wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Pariwisata Bali merupakan salah satu tujuan wisata

yang sudah tidak diragukan lagi oleh wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Pariwisata

Bali sudah menjadi tujuan wisata dunia yang terkenal di seluruh manca negara. Hal Ini terbukti

bahwa kunjungan wisatawan asing maupun wisatawan domestik ke Bali dari tahun ke tahun

semakin meningkat.

Pandemi covid 19, dalam prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

pemulihan dan mengharuskan masyarakat untuk memasuki tatanan hidup baru yang lebih sering

disebut dengan era new normal. Terhentinya kegiatan pariwisata membuat ekosistem alam dapat

memulihkan diri kembali dan terhindar dari eksploitasi manusia dalam industry pariwisata

meskipun pemulihan yang dialami tidak dapat dirasakan secara instan. Dampak lain dari adanya

pandemi Covid-19 ini di antaranya adalah pengurangan tenaga kerja pada sektor industri

pariwisata yang berakibat pada menurunnya perekonomian masyarakat, bergesernya minat

wisatawan dengan melaksanakan tren ekowisata dalam melakukan wisata di mana sebelumnya

beberapa wilayah termasuk Bali yang menerapkan mass tourism, serta timbulnya banyak masalah

ekonomi yang diakibatkan banyaknya pengurangan tenaga kerja yang terjadi.


Strategi Daya Tarik Wisatawan

Pandemi Covid -19 berdampak terhadap semua sektor industri di Indonesia. Yang terparah

dirasakan adalah sektor pariwisata, di mana sektor ini sangat terkait dengan industri yang lain

seperti, perhotelan, transportasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terutama yang

mengasilkan cendera mata dan kuliner, restoran, biro perjalanan wisata dan pemandu wisata.

Dalam menyelamatkan industri pariwisata di Indonesia secara umum dan Bali secara khusus pasca

Covid -19, diperlukan tiga strategi diantaranya:

1. Strategi Jangka Pendek

Strategi jangka pendek dapat dilakukan dengan beberapa hal, yaitu dengan beberapa

kebijakan dari pemerintah yang memberikan dukungan terhadap industri pariwisata

terutama dukungan finansial atau stimulus terhadap biaya operasional, membuat SOP

mitigasi bencana pariwisata termasuk wabah pandemi Covid -19 dengan membuat

protokol kesehatan, menjaga kebersihan dan kesehatan di wilayah destinasi, penguatan

Destination Management Organization (DMO) terutama pengelolaan terhadap Desa

Wisata, memperbaiki proses operasi pengelolaan destinasi pariwisata dari mengelola

informasi sampai dengan melakukan umpan balik dari para wisatawan, melakukan

inovasi produk dengan membuat program digital tourism dan memperbaiki rantai nilai

yaitu bagaimana mengelola pelanggan internal (karyawan supaya puas) dan menjadi

loyal sehingga dapat memberikan layanan terbaik kepada wisatawan yang pada

akhirnya wisatawan puas dan menjadi loyal juga.

2. Strategi Jangka Menengah

Dapat dilakukan dengan strategy penthahelik yang merupakan strategi kolaborasi

antara Academic, Business, Government, Costumer and Media (ABGCM).


a. Peran Perguruan Tinggi

Peran Perguruan Tinggi mencetak SDM dan melakukan Riset untuk menjawab

kebutuhan industri bidang pariwisata terutama dalam membuat program study

pengelolaan destinasi pariwisata dan Business melakukan aktivitas yang

berorientasi untuk memenuhi kebutuhan idustri pariwisata.

b. Peran Pemerintah

Peran Pemerintah membuat kebijakan terutama dalam Roadmap pengembangan

industri pariwisata. Di era digital ini pemerintah mengandeng Media dalam

sosialisasi terhadap kebijakan yang terkait dengan industri pariwisata dan

penguatan program promosi pariwisata. Disamping itu pemerintah harus

melibatkan pelanggan atau komonitas dalam pengembangan pariwisata.

3. Strategi Jangka Panjang

Dalam strategi jangka panjang ini yang harus dilakukan adalah, mendesain sistem

manajemen opersional industri pariwisata yang diantaranya, Input, Proses, Output, dan

Outcome.

a. Sisi input yang perlu diperhatikan adalah pembenahan kualitas destinasi, kualitas

sumber daya manusia dengan menerapkan standar kompetensi dalam industri

pariwisata dan penyediaan fasilitas pendukung yang memadai yang memenuhi

standar keamanan dan kenyamanan.

b. Sisi proses, perlu perhatian berupa dukungan kebijakan pemerintah terhadap

industri pariwisata, kualitas layanan internal yang baik (fasilitas bagi para pekerja),

kualitas layanan eksternal yang baik (penyediaan fasilitas untuk wisatawan),

perbaikan program pemasaran yang terintegrasi dengan melibatkan stakeholders.

Anda mungkin juga menyukai