REVIUW JURNAL
“Mengelola Komunikasi efektif public relation dalam meningkatkan strategi
pemasaran sektor pariwisata dibali pada masa pandemic covid-19”
DI SUSUN OLEH :
YUSMIANA
(20041014015)
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................1
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN....................................................................................................5
A. Public Relation (PR)..........................................................................................5
D. Digital Campign................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................15
B. Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pandemi Covid-19 terbukti memberikan dampak negatif bagi sector pariwisata akibat
adanya perubahan sikap wisatawan. Keputusan untuk tidak mengunjungi destinasi pariwisata,
dengan menunda atau membatalkan rencana kunjungan, terjadi seiring munculnya persepsi
mengenai risiko perjalanan yang mengancam kesehatan, keselamatan, atau keamanan bagi
siapa saja yang melakukan perjalanan.
Selama periode krisis dan segera setelahnya, jalur komunikasi yang jelas antara
pemangku kepentingan pariwisata sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan
spekulasi. Kesiapan suatu wilayah dalam proses pembukaan kembali dan pemulihan kegiatan
pariwisata di masa adaptasi new normal, juga membutuhkan pengetahuan dan kesadaran
industri pariwisata dan calon wisatawan. Itulah sebabnya, para pemangku kepentingan di sector
pariwisata harus fokus pada pencegahan penyebaran virus Covid-19, selain upaya
menyelamatkan kegiatan ekonomi pariwisata. Pelaku industri pariwisata mengharapkan
respons dari pemerintah pusat dan daerah serta organisasi pengelola destinasi pariwisata. Salah
satunya, berupa kebijakan serta protocol new normal yang bersifat spesifik, praktis, realistis,
dapat diimplementasikan dan terukur.
Salah satunya, berupa kebijakan serta protocol new normal yang bersifat spesifik, praktis,
realistis, dapat diimplementasikan dan terukur. Di sisi lain, calon wisatawan juga
membutuhkan informasi rutin dari pengelola destinasi pariwisata agar dapat memahami dengan
baik dan benar kondisi dan situasi wilayah yang akan dikunjungi. Komunikasi efektif kepada
pemangku kepentingan yang terdampak oleh krisis ini akan memainkan peran penting dalam
proses pemulihan aktivitas pariwisata di masa normal yang baru. Strategi komunikasi krisis
yang dijalankan haruslah berdasarkan prinsip kejujuran dan transparansi. Kedua hal itu akan
membantu mempertahankan kepercayaan diri bagi calon wisatawan dan industri perjalanan,
sekaligus meminimalkan dampak krisis terhadap destinasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran publik relation?
2. Bagaimana membangun komunikasi yang efektif dalam sektor pariwisata di era
pamdemi?
3. Bagaimana pola marketing efektif pariwiisata pada masa pandemi covid-19?
4. Apa peran digital campaign dalam sektor pariwisata?
5. Bagaimana membangun minat pengunjung melalui strategi pemasaran media digital?
6. Apa saja kekuatan dan kelemahan dalam strategi pemasaran sector pariwisata bali?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian adalah untuk mengkaji lebih dalam bagaimna komunikasi yang efektif
dalam sector pariwisata pada masa pandemic dan strategi apa saja yang dapat membantu
meningkatkan pemasaran sector pariwisata pada masa pandemic covid-19.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Public Relation (PR)
Peran teknologi atau information digital telah memudahkan pemerintah dalam
membangun kepercayaan masyarakat. Untuk memanfaatkan teknolgi, pemerintah melalui
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membangun strategi public relations yang
berkaitan dengan media relations untuk meningkatkan pariwisata Indonesia. Dengan
demikian, segala program yang telah direncanakan dapat terimplementasikan dengan
baik. Persaingan global dalam dunia bisnis pariwisata mengharuskan pemerintah untuk
merencanakan strategi public relations yang tepat sebagai media promosi. Media
relations dapat menggunakan media massa atau media sosial yang saat ini cukup efektif
dan viral dikalangan masyarakat.
Public relations membangun strategi-strategi yang tepat untuk mencapai tujuan,
termasuk pada penggunaan media relations. Seperti yang dikatakan oleh Soleh and
Elvinaro (2003) bahwa beberapa strategi public relation yang berkaitan dengan media
adalah:
1. strategi pelayanan kepada media massa yang dibutuhakan
2. membangun kepercayaan
3. memberikan informasi yang tepat
4. membangun kerjasama yang baik dalam berbagi informasi
5. menyediakan fasilitas
6. membangun hubungan secara personal dengan media.
Dari konsep pemahaman tersebut, strategi public relations memiliki keterkaitan erat
dengan media relations dalam meningkatkan ketertarikan turis terhadap pariwisata di
Indonesia.
Pandemi Covid-19 terbukti memberikan dampak negatif bagi sector pariwisata
akibat adanya perubahan sikap wisatawan. Keputusan untuk tidak mengunjungi destinasi
pariwisata, dengan menunda atau membatalkan rencana kunjungan, terjadi seiring
munculnya persepsi mengenai risiko perjalanan yang mengancam kesehatan,
keselamatan, atau keamanan bagi siapa saja yang melakukan perjalanan.
Selama periode krisis dan segera setelahnya, jalur komunikasi yang jelas antara
pemangku kepentingan pariwisata sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman
dan spekulasi. Kesiapan suatu wilayah dalam proses pembukaan kembali dan pemulihan
kegiatan pariwisata di masa adaptasi new normal, juga membutuhkan pengetahuan dan
kesadaran industri pariwisata dan calon wisatawan. Itulah sebabnya, para pemangku
kepentingan di sector pariwisata harus fokus pada pencegahan penyebaran virus Covid-
19, selain upaya menyelamatkan kegiatan ekonomi pariwisata. Pelaku industri pariwisata
mengharapkan respons dari pemerintah pusat dan daerah serta organisasi pengelola
destinasi pariwisata. Salah satunya, berupa kebijakan serta protocol new normal yang
bersifat spesifik, praktis, realistis, dapat diimplementasikan dan terukur. Di sisi lain,
calon wisatawan juga membutuhkan informasi rutin dari pengelola destinasi pariwisata
agar dapat memahami dengan baik dan benar kondisi dan situasi wilayah yang akan
dikunjungi.
Pemulihan di sektor pariwisata akan berperan strategis dalam meningkatkan
koordinasi dan kredibilitas suatu kawasan wisata untuk menerima kembali wisatawan di
masa yang akan datang melalui ketersediaan informasi yang terkoordinasi, terverifikasi
dan terpercaya. Pada akhirnya, komunikasi krisis di masa kenormalan baru berperan
penting menentukan arah pengembangan sektor pariwisata di masa datang. Strategi para
public relation dalam berkomunikasi secara efektif dan efisien kepada para pelanggan
maupun calon pelanggan untuk memberikan keyakinan untuk memutuskan melakukan
perjalanan wisata ke suatu destinasi.
D. Digital Campign
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi semakin meningkat, era industri 4.0
dirasa semakin meningkatkan sistem teknologi yang dapat mempermudah berbagai
kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pariwisata. Teknologi informasi menjadi salah
satu sarana yang digunakan dalam mempromosikan pariwisata dari berbagai media sosial
dengan berbagai digital marketingnya. Dengan adanya digital marketing minat seseorang
untuk pergi berlibur semakin tinggi. Terdapat berbagai objek wisata yang menjadi daya
tarik wisata yang layak dikunjungi di di Bali. Alam, danau dan lautan, keunikan budaya
dan tradisi dan kesenian menjadi komoditi yang sangat layak dipasarkan dengan
menggunkan media digital sebagai sarana promosinya. Selain efisien, kecepatan daan
ketepatan informasi yang disampaikan dalam konten sangat memadai Apalagi pasar yang
disasar adalah pangsa generasi milenial tentu media marketing dengan pola digital dapat
dijadikan pilihan utama.
ada beberapa digital campaign yang bisa diterapkan sesegera mungkin untuk
pemasaran digital yang lebih efektif diantaranya:
1. Search Engine Optimization (SEO) Search Engine Optimization (SEO) adalah cara
pertama yang diterapkan kebanyakan orang untuk mengoptimalkan mesin pencari.
Dengan membidik kata kunci tertentu dan membuat konten sedemikian rupa
berdasarkan tips SEO, jenis digital campaign ini diharapkan bisa membantu
menjangkau pengguna internet untuk mengenal bisnis yang sedang dijalankan.
Memanfaatkan SEO masih dipercayai memiliki dampak besar dalam mempromosikan
dan memasarkan produk ataupun jasa secara digital, mengingat banyak orang akan
terlebih dahulu berselancar di internet untuk mencari informasi terkait produk
maupun jasa yang mereka butuhkan, sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan
pembelian. Penting untuk diketahui, biasanya pengguna internet hanya akan
membuka beberapa halaman pertama di Google saja untuk menemukan yang mereka
cari, dan inilah kenapa sangat penting memaksimalkan penerapan SEO sehingga kata
kunci yang Anda bidik mudahditemukan pengguna internet tersebut.
2. Search Engine Marketing (SEM) Search engine marketing (SEM) juga jenis digital
marketing lainnya yang memungkinkan produk tampil di halaman pertama mesin
pencari. Mesin pencari akan menampilkan hasil pencarian berbayar di halaman
pertama dan di posisi paling atas, serta dilengkapi tulisan “Ad” atau “iklan”. Anda
dapat menggunakan SEM dengan cara membeli spot iklan, contohnya di Google Ads.
3. Social Media Marketing (SMM) Sosial media menjadi bagian penting dalam
kehidupan manusia modern saat ini. Hampir semua orang, dari berbagai profesi, usia,
gender, dan lapisan masyarakat manapun, memiliki social media sebagai salah satu
cara mereka saling berinteraksi. Pemanfaatan social media secara tepat sebagai media
promosi online, bisa sangat membantu untuk
A. Kesimpulan
Media memainkan peran sentral dalam memberi informasi kepada publik tentang apa yang
terjadi di dunia, khususnya di wilayah-wilayah di mana audiens tidak memiliki pengetahuan atau
pengalaman langsung. Media membentuk debat publik dengan sangat baik (Happer, Philo and
Philo, 2013). Media digital sebagai sumber daya informasi dan platform komunikasi untuk
wisatawan telah tumbuh secara signifikan. Selain memfasilitasi mobilitas dan interaktivitas,
media digital juga telah berperan dalam membuat konvergensi menjadi kenyataan. Konvergensi
di media dapat dengan mudah diamati di situs web pariwisata. Desain situs web pariwisata dapat
memberikan pengalaman virtual bagi wisatawan tentang suatu destinasi, dan dapat memengaruhi
pembentukan citra destinasi pariwisata di benak mereka. Manajemen citra dan persepsi gambar
merupakan inti dari pariwisata yang disebabkan oleh media (Divinagracia, Divinagracia and
Divinagracia, 2012).
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Karena saran dan kritik
itu akan bermanfaat bagi kami untuk lebih memperbaiki atau memperdalam kajian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Ida, Gede Paramita, Stahn Mpu, and Kuturan Singaraja. n.d. “MENGELOLA
KOMUNIKASI EFEKTIF PUBLIC RELATION SEKTOR PARIWISATA DI BALI
PADA MASA PANDEMI COVID-19.”
Hermawan, Elpa. 2020. “Strategi Public Relations Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
Dalam Membangun Media Relations.” JMK (Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan) 5
(2). https://doi.org/10.32503/jmk.v5i2.1028.
Dwi, Kadek, and Cahaya Putra. n.d. “Kadek Dwi Cahya Putra, Strategic Public Relation.”
www.balitourismauthority.