Anda di halaman 1dari 20

KETERKAITAN SOSIAL MEDIA TERHADAP

PERKEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA DI INDONESIA

Dosen Pengampu:
Dr. Catur Widayati, SE, MM
Oleh:
Syahrul Ramadhan Ruslan (43119110022)
David Hasan Albana (43119110078)
M. Angga Rizki Ade Pratama (43119110195)
Muhammad Shalhan Q (43119110250)
Paramita Yuni P (43119110225)
Dina Muthia M (43119110399)

Tahun Ajaran 2020/2021


Universitas Mercubuana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Manajemen
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Keterkaitan Sosial Media
terhadap perkembangan industri pariwisata di Indonesia”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Manajemen Pariwisata. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang keterkaitan sosial media terhadap industri pariwisata yang ada di Indonesia bagi para
pembaca maupun juga bagi penulis.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Catur Widayati, SE, MM selaku
Dosen mata kuliah Manajemen Pariwisata yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami kerjakan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 4 Desember 2020

Penyusun

MANAJEMEN PARIWISATA
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULULAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah..................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan makalah...............................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Sosial Media......................................................................................................3
2.2. Peran Sosial Media dalam industri pariwisata..................................................................4
2.3 Hubungan Sosial Media dengan industri pariwisata........................................................6
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................13
3.2 Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

MANAJEMEN PARIWISATA
ii
BAB 1
PENDAHULULAN

1.1 Latar Belakang

Pastinya seluruh masyarakat Indonesia mengenal dengan Sosial Media.


Penggunanya pun bermacam – macam, mulai dari anak – anak, remaja, dan bahkan
orang tua sudah bisa memakai sosial media. Pemanfaatan sosial media ini digunakan
dengan baik oleh para penggunanya.

Penggunaan dan perkembangan sosial media terus berkembang hingga saat ini.
Sejalan dengan mudahnya akses internet yang dapat digunakan oleh para kalangan
masyarakat. Masyarakat pasti memiliki berbagai motivasi dalam menggunakan media
sosial. Sekedar untuk berkomunikasi dengan orang lain atau untuk mencari tahu
perkembangan sesuatu, dan bahkan social media sudah banyak digunakan untuk
melakukan travelling ke berbagai tempat dan dapat mengabadikan moment tersebut di
sosial media.

Adanya sosial media memberikan potensi yang sangat besar yaitu sebagai suatu
alat promosi. Namun, ada berbagai banyak permasalahan yang membuat sosial media
belum dikenal banyak kalangan masyarakat di Indonesia. Biasanya sosial media
digunakan untuk mempromosikan berbagai macam komponen yang berasar dari
industri industri di Indonesia. Salah satunya yaitu industri pariwisata.

Sosial media memiliki keterkaitan dengan industri pariwisata di Indonesia.


Keterkaitan tersebut membahas berbagai point point penting yang ada hubungannya
dengan pariwisata di Indonesia. Dengan adanya sosial media, diharapkan pariwisata di
Indonesia dapat berkembang dengan baik dan sesuai dengan harapan masyarakat
Indonesia.

1
1.1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah yang terjadi
pada makalah ini yaitu:
1) Apa pengertian dari sosial media?
2) Apa peran sosial media dalam industri pariwisata?

MANAJEMEN PARIWISATA
1
3) Bagaimana hubungan sosial media dengan industri pariwisata?
4) Apa strategi yang diterapkan sosial media dalam meningkatkan industri pariwisata?
5) Apa dampak adanya sosial media terhadap industri pariwisata?
6) Apa hambatan adanya sosial media terhadap perkembangan industri pariwisata?

1.2
1.3 Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari


makalah ini adalah mengindentifikasi apa saja keterkaitan sosial media dengan industri
pariwisata di Indonesia. Dengan mengetahui indentifikasi tersebut, diharapkan para
pembaca dapat memahami hal yang sudah dijelaskan.

1.4 Manfaat Penulisan makalah

Dalam penulisan makalah ini, penyusun berharap dapat memberikan manfaat kepada:
1) Mahasiswa, yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan membaca yang
efektif.dan mengetahui apa itu point point dari keterkaitan sosial media terhadap
industri pariwisata di Indonesia.
2) Pembaca, melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber yang
ada dan tertera.
3) Masyarakat, memberikan wawasan luas untuk lingkungan masyarakat tentang
bagaimana mengetahui keterkaitan sosial media terhadap industri pariwisata.

MANAJEMEN PARIWISATA
2
BAB 2
PEMBAHASAN

2
2.1 Pengertian Sosial Media

Sosial Media adalah suatu media daring yang memudahkan para penggunanya untuk


melakukan interaksi sosial secara online. Di sana mereka bisa berkomunikasi, networking,
berbagi, dan banyak kegiatan lainnya. Media daring yang sering digunakan saat ini adalah
Instagram, Facebook, YouTube, Twitter, dan lain sebagainya.

Sosial Media merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh
siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang
sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara
terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook, twitter,
dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media
konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran. Sosial media
menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan  pelanggan dan
membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian
dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat.

Potensi media sosial sebagai media promosi pariwisata sangatlah besar.


Perkembangan teknologi inilah yang menjadikan pariwisata di Indonesia untuk lebih bisa
dikembangkan dan dipromosikan ke luar negeri melalui tayangan video pendek atau pun foto
yang diunggah diberbagai sosial media seperti youtube, instagram dan facebook dan masih
banyak yang lainnya. Media sosial yang beragam salah satu yang bisa mengangkat atau
mendongkrak pariwisata di Indonesia, karena sosial media seperti yang disebutkan diatas
banyak digunakan dan diakses oleh warga diseluruh dunia. Salah satu media sosial yang
banyak digunakan di Indonesia adalah youtube yang mendududuki peringkat pertama sosial
media yang banyak digunakan. Youtube sendiri sosial media khusus tempat berbagi antara
penggunanya dengan penonton melalui sebuah tayangan video. Video promosi pariwisata
Indonesia yang berlabel Wonderful Indonesia sudah membuat pariwisata di Indonesia banyak
dikenal dan dilihat oleh orang banyak mulai dari dalam negeri ataupun luar negeri. Video
pendek yang menceritakan keindahan alam dan pariwisata di Indonesia yang sudah terkenal
seperti Bali atau pariwisata yang baru ingin di angkat menjadi Bali baru, seperti danau toba,

MANAJEMEN PARIWISATA
3
tanjung kelayang dan tanjung lesung dan lain-lainnya, yang menandakan bahwa
pengembangan sektor pariwisata ini sangat berpengaruh terhadap devisa negara dan
perekonomian warga. Bali baru yang merupakan tempat yang mempunyai potensi untuk
menjadi tempat wisata dunia yang akan bisa untuk menyaingi dan sepadan dengan Bali.
Pembuatan video pendek ini dapat mengembangkan periwisata di Indonesia dan menunjukan
keseluruh dunia bahwa keindahan Indonesia sangat menakjubkan dan menjadikan
pertumbuhan pariwisata di Indonesia semakin maju yang akan juga berdampak pada
perekonomian.

Media sosial lainnya yang sangat berperan dalam memajukan pariwisata di Indonesia
adalah instagram. Instagram sendiri salah satu media sosial yang khusus tempat berbagi
melalui foto. Kita, ketika ingin mempost foto diinstagram pastinya akan memilih foto yang
baik dan background atau suasana yang baik pula. Sekarang, tempat yang sangat kekinian
dan menjadi spot foto yang manarik ketika dipost diinstagram atau kita bisa menyebutnya
tempat yang instagramable banyak diburu oleh warga demi mempercantik tampilan feeds
instgram. Perkembangan sosial media seperti instagram ini banyak memunculkan tempat
wisata baru khusunya tempat atau spot foto yang instagramble. 

1.1.1.1
1.
2.
2.1.
2.2. Peran Sosial Media dalam industri pariwisata

Sosial media adalah sebuah media yang sangat menarik untuk kita gunakan, karena
dalam media sosial ini kita sering kali sampai lupa dengan waktu ketika kita menjelajahi soal
media ini. Dalam media ini kita bisa menemukan berbagai macam hal seperi konten-konten
menarik yang orang buat, berita terbaru yang kita bisa baca, ataupun hal-hal simpel lainnya
yang kita bisa temukan di media ini.

Seiring perkembangan zaman media sosial ini semakin banyak orang yang
menggunakan dan menyukai. Walaupun tidak sedikit juga negatifnya tetapi media sosial ini
ketika kita menggunakannya dengan bijak maka bisa sangat bermanfaat untuk penggunanya.
Manfaatnya sosial media yang sangat bisa kita rasakan contohnya adalah seperti ketika kita
melihat suatu iklan, atau promosi yang orang lain atau orang banyak bisa saksikan juga

MANAJEMEN PARIWISATA
4
dengan kita, maka bisa kita simpulkan bahwa soal media adalah sebuah media yang sangat
tinggi peluangnya untuk kita gunakan sebagai kegiatan yang positif.

Sosial media adalah sebuah layanan yang kita gunakan untuk tujuan yang banyak
sekali. Apapun yang kita ingin cari hampir semua sudah ada di sosial media, misalnya seperti
berita, hiburan, pengetahuan, dll. Tidak hanya itu saja sosial media juga sekarang sangat
berperan penting untuk dibidang industri pariwisata, karena dalam sosial media kita bisa
mempromosikan kegiatan pariwisata, atau industri pariwisata dengan sangat mudah kepada
orang lain. dalam era ini sosial media adalah media yang paling efektif untuk
mempromosikan segala sesuatu, pada era ini gampang sekali untuk melakukan kegiatan
promosi apalagi kalau kita membahas tentang bidang pariwisata media yang sangat berperan
penting dalam bidang ini adalah media sosial.

Seperti yang dimuat dalam jurnal Herman, Lalu Edy, and Handry Sudiartha Athar.J-
IKA 5.2 (2018). Bahwa media sosial ini bisa kita gunakan juga untuk memperluas jangkauan
pasar. Melalui internet marketing, informasi produk perusahaan dapat menjangkau konsumen
yang ada di dimanapun tanpa harus terjun langsung ke daerah tersebut untuk mempromosikan
produknya. Marketing ini masih cukup kontroversial sebagai subyek untuk dibicarakan,
karena tidak ada yang berhasil menyatukan berbagai teori di sekitarnya, namun ada satu hal
di atas yang tidak ada keraguan bahwa e‐Marketing pertama kali muncul dalam bentuk
berbagai teknik yang dikerahkan oleh perusahaan yang menjual produk mereka melalui
internet dalam era tahun 1990‐an.

Pada era digital ini, tren promosi sudah berkembang dengan memanfaatkan teknologi.
Secara spesifik, tren tersebut kini telah mengarah pada penggunaan sosial media sebagai
media promosi. Promosi melalui sosial media dinilai cukup efektif karena tidak
membutuhkan biaya yang besar serta memiliki jangkauan lebih luas dibandingkan dengan
promosi konvensional, sehingga dapat menjangkau pasar domestik maupun mancanegara
dengan waktu yang singkat.

MANAJEMEN PARIWISATA
5
Dalam sosial media kita bisa mempromosikan atau memasarkan sesuatu produk dalam
cakupan yang sangat besar, contohnya kita bisa mempromosikan kegiatan paariwisatan di
negara kita tetapi tidak hanya masyarakat kita saja yang tau dan melihat promosi ini tetapi
kita juga bisa mempromosikannya sampai keseluruh dunia. Dalam hal ini biasanya kita
mengenal dengan istilah sosial media marketing, sosial media marketing ini merupakan
bentuk sebuah strategi pemasaran atau promosi yang dilakukan dengan memanfaatkan media
sosial untuk upaya promosi suatu produk dan layanan pada komunitas yang berpartisipasi di
media sosial. Kegiatan SMM pada dasarnya merupakan sebuah upaya menciptakan konten
berupa posting, tulisan, gambar, maupun video yang menarik perhatian dan mendorong
komunitas untuk berinteraksi dan membagi konten tersebut melalui jaringan sosialnya.

Dalam jurnal yang dibuat Sholihin, Muhammad Rijalus, Wahyu Arianto, and Dina Fitri
Khasanah. (2018). Juga mengemukakan bahwa komunikasi merupakan upaya menjadikan
seluruh kegiatan pemasaran atau promosi perusahaan dapat menghasilkan citra atau image
yang bersifat satu atau konsisten bagi perusahaan. Morrisan, (2007), dalam Siswanto (2013).
Sosial Networking Site (SNS) atau biasa disebut juga jejaring sosial didefinisikan sebagai
suatu layanan berbasis web yang memungkinkan setiap individu untuk membangun
hubungan sosial melalui dunia maya seperti sedang membangun suatu profil bagi dirinya
sendiri, menunjukkan koneksi seseorang dan memperlihatkan hubungan apa saja yang ada
antara satu pemilik dengan pemilik akun lainnya dalam sistem yang disediakan. Boyd dan
Ellison, (2007) dalam Siswanto (2013).

2.2
2.3 Hubungan Sosial Media dengan industri pariwisata

Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya yang bisa dengan
mudah berpatisipasi, berbagi dan menciptakan isis meliputi blog, jejaring social, forum dan
dunia virtual. Media sosial digunakan sebagai alat promosi karena memiliki respon secara
langsung dengan penggunanya. Dengan adanya promosi pariwisata melalui social media,
maka akan mempengaruhi oelaku pariwisata untuk bisa berkunjung ke daerah yang ada di
social media tersebut. Sosial media hendaknya memberikan informasi sedetail mungkin dan
semenarik mungkin untuk bisa mengundang pelaku pariwisata untuk bisa berkunjung.

MANAJEMEN PARIWISATA
6
Di Indonesia banyak kota atau daerah yang bisa dijadikan obyek pariwisata,
contohnya Candi Borobudur di Yogyakarta, Tanah Lot di Bali, Lembang di Bandung, Batu di
Malang dan sebagainya. Tetapi bagaimana dengan kota atau daerah yang terpencil, apakah
para wisatawan mengetahui seperti Teluk Kilauan di Lampung, Pantai Rambak di Pangkal
Pinang atau Mentawai di Padang.

Keterbatasan program promosi yang dilakukan menyebabkan masih banyak


masyarakat di Indonesia bahkan di luar negeri masih belum mengetahui adanya objek-objek
wisata yang dikelola masyarakat tersebut. Oleh karena ini pariwisata di Indonesia harus
melihat sebuah strategi komunikasi dengan menggunakan social media antara pelaku wisata
dengan pelanggan dalam hal ini wisatawan.

Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan social strategi untuk mempromosikan
pariwisata yang ada di Lampung, Pangkal Pinang dan Padang. Media social yang bisa
digunakan terdiri dari Youtube, Facebook, Instagram dan Tiktok. Pengenalan obyek wisata
melalui media social tersebut bisa diaplikasikan di dalma paket wisata. Ulasan tentang obyek
wisata disertai menggunggah foto-foto pendukung yang dapat menarik para konsumen.

Media social merupakan media promosi yang lebih intim dan dapat terjadi
komunikasi interaktif yang melibatkan antara wisatawan dengan produk pariwisata.
Segmentasi dari social media tersebut maka akan terbentuk dengan munculnya komunitas
online seperti Backpacker Indonesia, Liburan Padang, dan lain sebagainya. Sehingga
informasi daerah yang belum terdengar ke telinga para wisatawan akan membuat mereka
tertarik untuk wisata ke daerah baru tersebut.

Sosial strategy melalui social media ini akan menghasilkan kegiatan promosi yang
saling bersinergi antara pelaku pariwisata dan wisatawan yang sudah berkunjung ke Teluk
Kilauan, Pantai Rambak dan Mentawai. Maka tempat pariwisata tersebut akan makin dikenal
semua orang di Indonesia bahkan diluar negeri.

2
2.1
2.2
2.3
2.4 Strategi yang diterapkan Sosial Media dalam meningkatkan industri pariwisata
Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang terus meningkat membuat
jumlah pengguna internet juga semakin tinggi di seluruh dunia setiap tahunnya, tak terkecuali

MANAJEMEN PARIWISATA
7
Indonesia. Pusat Kajian Komunikasi UI melakukan rilis pers tentang hasil survei profil
pengguna internet di Indonesia. Hasil survei ini merupakan hasil kerja sama dengan APJII
yang merupakan sumber informasi tentang data pengguna internet di Indonesia saat ini.
Survei tersebut menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai
88,1 juta pengguna. Jumlah pengguna internet yang tinggi menjadikan Indonesia sebagai
pasar yang potensial untuk kegiatan bisnis secara online. Selain facebook, twitter, youtube,
path, line, dan BBM yang menjadi media sosial favorit masyarakat Indonesia, salah satu
media sosial yang tumbuh dengan cepat adalah instagram. Dalam waktu kurang dari satu
tahun, pengguna akun media sosial ini telah bertambah sebanyak 100 juta pengguna di
seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna instagram sebanyak 7% dari 88,1 juta
pengguna internet dengan populasi penduduk sebanyak 255,5 juta (menurut wearesocial.sg
pada Jan 2015).

Tahap-tahap yang harus dilakukan sebagai strategi pemasaran melalui media sosial
menurut Zarella (2010, 167-182) :

1. Monitoring Monitoring media sosial merupakan proses yang harus dilakukan secara
terus menerus. Periksalah akun Anda sekali atau dua kali sehari untuk menjamin tidak
ada yang Anda lewatkan seperti adanya kesalahan dalam pembuatan konten. Dengan
melakukan monitoring, terjadinya human error dapat berkurang. Dengan adanya
perangkat yang digunakan untuk memonitor bisnis Anda di media sosial ini, Anda
dapat dengan mudah memonitor dengan mencari kata-kata kunci bisnis, bidang bisnis,
dan para pesaing Anda. Dengan memonitornya, Anda dapat mengetahui masalah-
masalah yang dihadapi calon audiens.

2. Merespons Kecepatan merespons sangat penting sehingga mulailah merencanakan


respons Anda sedini mungkin berdasarkan komentar ataupun pertanyaan-pertanyaan
yang kemungkinan muncul di media sosial Anda. Apabila komentar atau percakapan
negatif dapat dijawab oleh tim customer support Anda, mereka dapat menjawab
sepenuhnya. Apabila masalahnya menyangkut urusan humas atau mengancam merek
Anda, Anda harus mempertimbangkan cara Anda memberikan respons, apakah dapat
merespon secara terbuka melalui media sosial atau tidak.

3. Riset Setelah mulai memonitor komentar-komentar orang atas Anda dan perusahaan
Anda, Anda harus mengetahui audiens Anda. Anda perlu mengenal orang-orang yang
menjadi target pasar Anda. Mulailah ajukan pertanyaan kepada mereka (atau diri

MANAJEMEN PARIWISATA
8
Anda sendiri): apa saja situs-situs favorit mereka dan apa saja blog-blog yang mereka
baca sehingga Anda dapat menyesuaikan penciptaan konten berdasarkan kesukaan

4. Kampanye Versus Ongoing Strategy Kerja pemasaran media sosial dapat dibagi
menjadi dua jenis ongoing strategy dan kampanye. Ongoing strategy adalah aktivitas
yang di lakukan secara rutin seperti blogging, membuat tweet, mengeposkan
kontenkonten yang bermanfaat ke forum-forum, dan seterusnya. Semua ini harus di
lakukan sebelum melaksanakan monitoring untuk mencari masalah-masalah yang
dikeluhkan oleh para pelanggan. Ongoing strategy dimaksudkan untuk membangun
merek dan reputasi. Kampanye merupakan semacam pemasaran media sosial yang
Anda miliki yang dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu membagikan video-
video viral, kontes-kontes yang berhubungan dengan peluncuranpeluncuran produk
yang bertujuan untuk menarik, menginformasikan, dan mengingatkan sehingga dapat
mendatangkan pengunjung website ataupun follower yang banyak di media sosial.

5. Integrasi Salah satu kelebihan penting web 2.0 adalah Anda tidak hanya dapat
menggunakan satu media sosial saja dalam melakukan pemasaran ataupun promosi
produk atau perusahan Anda, tapi hampir semua media sosial dapat Anda gunakan
sekaligus. Hampir setiap bagian di media sosial dapat berintegrasi dengan minimal
satu bagian lain dan pengguna salah satu media sosial menjadi pengguna media sosial
lain. Misalnya, Anda dapat mengundang teman Anda untuk membuat akun Instagram
melalui facebook ataupun postingan dari facebook dapat langsung terposting di
twitter.

1
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5 Dampak adanya Sosial Media terhadap industri pariwisata
Adanya sosial media membuat berbagai industri di Indonesia meningkat, salah
satunya yaitu industri pariwisata. Sosial media telah mengubah cara penyampaian
informasi yang berkaitan dengan pariwisata yang berdampak pada masyarakat di
Indonesia. Hal tersebut merubah cara masyarakat dalam merencanakan suatu

MANAJEMEN PARIWISATA
9
liburannya untuk berwisata. Perubahan itu timbul akibat adanya sosial media yang
menayangkan berbagai konten mengenai pariwisata di Indonesia.
Pada dasarnya, informasi yang ditayangkan sosial media mengenai pariwisata
diinformasikan secara terbuka dan atur oleh pemilik sosial media tersebut. Dalam
media sosial, seseorang dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan
perjalanan wisata mereka, opini, dan pengalaman pribadi, yang kemudian dijadikan
sebagai informasi untuk orang lain. Para pengguna situs jejaring sosial yang pada
umumnya calon wisatawan dapat melihat ulasan dari orang-orang yang telah
melakukan perjalanan wisata melalui postingan foto yang dikaitkan dengan lokasi
destinasi wisata tersebut.
Selain itu, adanya sosial media ini memberikan dampak yang signifikan sekali bagi
industri pariwisata baik dampak positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa
dampak akibat adanya sosial media terhadap industri pariwisata:
A. Dampak Positif
a) Sosial media memilik potensi sebagai media promosi, yang dimana sosial
media termasuk dalam kategori interractive marketing karena media sosial
memungkinkan terjadinya penyebaran informasi secara timbal balik.
Dengan adanya sosial media tentu menjadi hal yang menjanjikan dalam
mempromosikan pariwisata.
b) Masyarakat dapat mengetahui berbagai macam destinasi wisata. Dengan
adanya sosial media, dampaknya sangat bermanfaat untuk para masyarakat.
Masyarakat dapat mengetahui berbagai macam destinasi wisata yang ada di
Indonesia.
c) Masyarakat sangat mudah dalam mengakses atau mencari destinasi wisata
favorit yang sering dikunjungi.
d) Industri pariwisata meningkat dengan adanya sosial media yang membantu
mempromosikannya.
e) Meningkatnya salah satu aspek pendukung yaitu penjualan produk produk
atau makanan khas dari daerah destinasi wisata di Indonesia.
f) Adanya komentar positif terhadap daerah destinasi wisata di Indonesia.
Pada kenyataanya, para masyarakat tidak segan untuk mengomentari atau
menulis pengalaman positif mereka di sosial media selama mereka
berwisata.
B. Dampak Negatif

MANAJEMEN PARIWISATA
10
a) Merusak citra pariwisata di Indonesia jika ada sosial media yang
memberikan konten negatif terhadap pariwisata di Indonesia.
b) Menimbulkan ketidaknyamanan para masyarakat Indonesia saat mereka
mengujungi pariwisata di Indonesia.
c) Dapat merusak kepercayaan masyarakat mengenai tidak sesuainya
informasi destinasi wisata yang sudah tampilkan melalui sosial media
dengan informasi sebenarnya.
d) Pendapatan industri pariwisata dapat menurun akibat kurang aktifnya sosial
media dalam mempromosikan pariwisata di Indonesia.

2.6 Hambatan Sosial Media terhadap perkembangan industri pariwisata

Di zaman modern seperti sekarang ini, teknologi terus berkembang dengan pesat yang
membuat segala hal mudah untuk dilakukan. Salah satu nya yaitu dengan adanya sosial media
yang semakin luas memudahkan dalam penyebaran informasi, sosial media juga
mempermudah manusia dalam berkomunikasi antar sesama. Adanya sosial media
memberikan banyak keuntungan terutama pada dunia bisnis, terutama pada bidang pariwisata
yang memberikan kemudahan dalam melakukan promosi sehingga dapat membuat bisnis
pariwisata semakin berkembang. Akan tetapi disamping banyaknya keuntungan sosial media
terhadap perkembangan pariwisata, terdapat hambatan-hambatan yang muncul dari sosial
media terhadap perkembangan pariwisata.

Hambatan-hambatan sosial media terhadap perkembangan industri pariwisata yaitu :

1. Adanya berita palsu (Hoax)


Munculnya berita palsu dalam industri pariwisata dapat mengganggu berkembangnya
industri pariwisata tersebut. Seperti adanya berita palsu tentang foto destinasi wisata yang
tidak sesuai dengan destinasi wisata sebenarnya, yang menjadikan wisatawan yang datang
karena tertarik melihat foto destinasi pariwisata di sosial media menjadi kecewa karena
ketidaksesuaian antara foto di sosial media dengan kenyataan yang sebenarnya.
Hambatan ini terjadi karena dalam pemasaran destinasi pariwisata foto yang di posting di
media sosial di edit terlalu berlebihan sehingga tidak sesuai dengan aslinya.

MANAJEMEN PARIWISATA
11
2. Penyebaran berita tidak terbatas
Dengan adanya sosial media membuat penyebaran berita dan informasi menjadi tidak
terbatas sehingga membuat para wisatawan datang berbondong-bondong karena tertarik
dengan keindahan destinasi pariwisata. Apabila hal tersebut dikelola dengan baik maka
akan menjadi keuntungan yang besar bagi perkembangan destinasi pariwisata, akan tetapi
akan menjadi suatu hambatan dan kerugian pada destinasi pariwisata apabila tidak
terkontrol karena dapat merusak destinasi pariwisata tersebut, karena manajemen
pariwisata yang belum siap terhadap kedatangan wisatawan dengan jumlah besar akan
menimbulkan kerusakan dan kerugian terhadap destinasi pariwisata tersebut.

3. Rentan terhadap kejahatan


Dengan mudahnya sosial media untuk diakses oleh semua orang secara luas
menjadikan sosial media rentan terhadap aksi kejahatan seperti contohnya peretasan
akun sosial media yang menjadi hambatan serta kerugian terhadap pariwisata

4. Penyebaran nama destinasi wisata secara cepat


Dengan adanya sosial media menjadikan penyebaran sesuatu menjadi cepat atau yang
sering disebut sebagai viral, karena penyebaran yang cepat ini dapat menjadi
keuntungan serta hambatan bagi destinasi pariwisata karena apabila destinasi
pariwisata tersebut memiliki manajemen yang baik sehingga wisatawan puas maka
akan menjadi keuntungan bagi destinasi wisata tersebut karena nama destinasi
pariwisata tersebut akan cepat tersebar dengan citra yang baik, namun apabila citra
destinasi wisata tersebut jelek maka akan menjadi hambatan dalam mengembangkan
destinasi pariwisata tersebut karena penyebaran citra yang buruk dengan cepat kepada
masyarakat sehingga masyarakat enggan atau kurang tertarik untuk mengunjungi
destinasi pariwisata tersebut.

MANAJEMEN PARIWISATA
12
BAB 3
PENUTUP

1
2
3
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan:
Sosial Media menjadi alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa
saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang
sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu
cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien.
Perkembangan teknologi inilah yang menjadikan pariwisata di Indonesia untuk lebih
bisa dikembangkan dan dipromosikan ke luar negeri melalui tayangan video pendek
atau pun foto yang diunggah diberbagai sosial media seperti youtube, instagram dan
facebook dan masih banyak yang lainnya.
Bahwa media sosial ini bisa kita gunakan juga untuk memperluas jangkauan pasar.
Melalui internet marketing, informasi produk perusahaan dapat menjangkau konsumen
yang ada di dimanapun tanpa harus terjun langsung ke daerah tersebut untuk
mempromosikan produknya.
    Selain itu, adanya sosial media ini memberikan dampak yang signifikan sekali bagi
industri pariwisata baik dampak positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa
dampak akibat adanya sosial media terhadap industri pariwisata:

Dampak Positif

Sosial media memilik potensi sebagai media promosi, yang dimana sosial media
termasuk dalam kategori interractive marketing karena media sosial memungkinkan
terjadinya penyebaran informasi secara timbal balik. Dengan adanya sosial media tentu
menjadi hal yang menjanjikan dalam mempromosikan pariwisata.

Masyarakat dapat mengetahui berbagai macam destinasi wisata. Dengan adanya sosial
media, dampaknya sangat bermanfaat untuk para masyarakat. Masyarakat dapat
mengetahui berbagai macam destinasi wisata yang ada di Indonesia. 

MANAJEMEN PARIWISATA
13
Masyarakat sangat mudah dalam mengakses atau mencari destinasi wisata favorit yang
sering dikunjungi.

Industri pariwisata meningkat dengan adanya sosial media yang membantu


mempromosikannya.

Meningkatnya salah satu aspek pendukung yaitu penjualan produk produk atau
makanan khas dari daerah destinasi wisata di Indonesia. 

Adanya komentar positif terhadap daerah destinasi wisata di Indonesia. Pada


kenyataanya, para masyarakat tidak segan untuk mengomentari atau menulis
pengalaman positif mereka di sosial media selama mereka berwisata.

Dampak Negatif

Merusak citra pariwisata di Indonesia jika ada sosial media yang memberikan konten
negatif terhadap pariwisata di Indonesia.

Menimbulkan ketidaknyamanan para masyarakat Indonesia saat mereka mengujungi


pariwisata di Indonesia.

Dapat merusak kepercayaan masyarakat mengenai tidak sesuainya informasi destinasi


wisata yang sudah tampilkan melalui sosial media dengan informasi sebenarnya.

Pendapatan industri pariwisata dapat menurun akibat kurang aktifnya sosial media
dalam mempromosikan pariwisata di Indonesia.

Saran:
Oleh karena itu berdasarkan pemaparan kesimpulan tersebut, besar harapan kami agar
bisnis pariwisata dapat meningkat melalui keterkaitan hubungannya terhadap media
sosial. Dengan itu kami memberikan saran bahwa media sosial menjadi salah satu
unsur yang terpenting di saat kondisi seperti ini untuk meningkatkan tingkat pariwisata

MANAJEMEN PARIWISATA
14
di Indonesia ini, dalam hal memasarkan atau mempromosikan pariwisata yang ada di
Indonesia.
3.2 Saran

Widyaningrum, P. W. (2016). Peran Media Sosial sebagai Strategi Pemasaran pada Sewa
Kostum Meiyu Aiko Malang. Jurnal Al Tijarah, 2(2), 230-257.
Zarella, D. (2010). The Social Media Marketing Book. USA: Oreilly Media.
30
IKRAI

MANAJEMEN PARIWISATA
15
DAFTAR PUSTAKA
Umami, Zahrotul. (2015). Social Strategy Pada Media Sosial Untuk Promosi Pariwisata
Daerah Istimewa Yogyakarta, Vol 4, semarang

Wijaya, Stefanus Wisnu. "Media sosial bagi Desa wisata: sebuah kajian konseptual." Media
Teknika 11.2 (2017).

Sholihin, Muhammad Rijalus, Wahyu Arianto, and Dina Fitri Khasanah. "Keunggulan Sosial
Media Dalam Perkembangan Ekonomi Kreatif Era Digital Di Indonesia." Prosiding Ekonomi
Kreatif Di Era Digital 1.1 (2018).

Arisandi, D., & Pradana, M. N. R. (2018). Pengaruh Penggunaan Social Media Terhadap
Brand Awareness Pada Objek Wisata Di Kota Batam. JMD: Jurnal Riset Manajemen &
Bisnis Dewantara, 1(2), 109–116. https://doi.org/10.26533/jmd.v1i2.263

Ariyanto, A., Sudarsono, A., Ivantan, I., Akbar, M. F., & Munarsih, M. (2020).
Pengembangan Potensi Destinasi Wisata Curug Angkrek melalui Media Sosial di Kp.
Cimuncang, Desa Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. BAKTIMAS :
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(2), 95–99.
https://doi.org/10.32672/btm.v2i2.2131

Atiko, G., Hasanah Sudrajat, R., & Nasionalita, K. (2016). ANALISIS STRATEGI
PROMOSI PARIWISATA MELALUI MEDIA SOSIAL OLEH KEMENTRIAN
PARIWISATA RI (studi deskriptif pada akun Instagram @indtravel). Jurnal
Sosioteknologi, 15(3), 378–389. https://doi.org/10.5614/sostek.2016.15.3.6

Atiko, G., Sudrajat, R. H., & Nasionalita, K. (2016). Gita Atiko, Ratih Hasanah Sudrajat,
Kharisma Nasionalita Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis,
Universitas Telkom. 15.

Catur Widayati, C., Helen Widjaja, P., & Lia D. (2019). the Effect of Job Satisfaction and Job
Environment on Turnover Intention Employees in Engineering and Services
Construction Services. Dinasti International Journal of Education Management And
Social Science, 1(1), 28–43. https://doi.org/10.31933/dijemss.v1i1.34

Herman, L. E., & Athar, H. S. (2018). Pengembangan Model Social Media Marketing dan
Keputusan Berkunjung: Sebuah Pendekatan Konseptual. J-Ika, 5(2), 147–155.
https://doi.org/10.31294/kom.v5i2.4688

Program, M., Magister, S., & Komunikasi, I. (2015). Social Strategy Pada Media Sosial
Untuk Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. INTERAKSI: Jurnal Ilmu
Komunikasi, 4(2), 195–201. https://doi.org/10.14710/interaksi,4,2,195-201

Riorini, S. V., & Widayati, C. C. (2018). Customer satisfaction low cost carrier: stimulus and
its consequences. Jurnal Manajemen, 22(1), 124–138.
https://doi.org/10.24912/jm.v22i1.318

MANAJEMEN PARIWISATA
16
Widayati, C. C., & Riorini, S. V. (2018). Budget hotel performance based on customers’
perspective and competitive strategy. European Research Studies Journal, 21(Special
Issue 3), 241–252. https://doi.org/10.35808/ersj/1399

MANAJEMEN PARIWISATA
17

Anda mungkin juga menyukai