Anda di halaman 1dari 2

KITIK ATAS TRIAS POLITIKA

Oleh Yusmiana (20041014015)

Konsep trias politika adalah suatu sistem pembagian kekuasaan dalam pemerintahan
menjadi tiga cabang yang saling independen dan saling mengawasi, yaitu kekuasaan legislatif,
kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Konsep ini pertama kali dirumuskan oleh filsuf
politik Prancis, Baron de Montesquieu, dalam bukunya "The Spirit of the Laws" yang diterbitkan
pada tahun 1748.

Dalam konsep trias politika, kekuasaan legislatif bertanggung jawab untuk membuat
undang-undang, kekuasaan eksekutif bertanggung jawab untuk menjalankan undang-undang dan
mengambil keputusan dalam bidang pemerintahan, dan kekuasaan yudikatif bertanggung jawab
untuk menegakkan hukum dan memutuskan sengketa hukum antara individu atau antara individu
dan pemerintah. Tujuan dari konsep trias politika adalah untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan oleh penguasa dan menghindari terjadinya tirani atau kediktatoran.
Dengan adanya pembagian kekuasaan dan pengawasan antar cabang kekuasaan, diharapkan
dapat tercipta suatu sistem pemerintahan yang seimbang, adil, dan demokratis.

Trias politika yang katanya memiliki dampak yang besar bagi rakyat dan dalam sistem
pemerintahan yang menganut prinsip trias politika, kekuasaan pemerintah terbagi secara
horizontal sehingga tidak ada satu cabang kekuasaan yang dapat memonopoli kekuasaan atau
mengambil keputusan tanpa persetujuan dari cabang kekuasaan yang lain. Hal ini memberikan
kepastian hukum bagi rakyat, karena tindakan-tindakan pemerintah harus sesuai dengan
ketentuan hukum dan prosedur yang telah ditetapkan. Dengan pembagian kekuasaan yang jelas
dan adanya sistem checks and balances, prinsip trias politika dapat meminimalisir risiko korupsi,
penyalahgunaan kekuasaan, dan pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah. Dalam sistem
pemerintahan yang menganut prinsip trias politika, rakyat juga memiliki hak untuk terlibat dalam
proses pembuatan keputusan politik melalui representasi di lembaga legislatif. Selain itu, rakyat
juga memiliki akses ke lembaga yudikatif yang independen untuk menyelesaikan sengketa
hukum.
Meskipun trias politika dianggap sebagai prinsip dasar dalam sistem pemerintahan modern,
prinsip ini tidak terlepas dari kritik dan kontroversi. Beberapa kritik terhadap trias politika
mengatakan trias politika Terlalu formalistik dan abstrak, Tidak mengakomodasi keberadaan
kekuatan non-pemerintah, Tidak bisa menjamin keadilan social, Tidak fleksibel.

implementasi prinsip trias politika di Indonesia dan di berbagai negara lainnya masih
menghadapi beberapa tantangan, seperti adanya tumpang tindih dan saling mengintervensi antara
kekuasaan eksekutif dan legislatif, serta kelemahan sistem yudikatif yang tidak independen. Oleh
karena itu, perbaikan dan perbaikan terus menerus diperlukan untuk memastikan implementasi
prinsip trias politika yang efektif dan optimal dalam sistem pemerintahan yang demokratis

Adapun beberapa bentuk pengimplemetasian dari trias politika yang ideal yang seharusnya
lebih di utamakan dilakukan seperti; meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, mengurangi
konflik kepentingan dalam pemerintahan, meningkatkan kerjasama antara cabang pemerintah
dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, meningkatkan kualitas lembaga, meningkatkan
partisipasi publik.

Dalam menjalankan implementasi Trias Politika, setiap negara memiliki keunikan dan
tantangan tersendiri. Namun, dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar seperti di atas,
pengimplementasian Trias Politika dapat berjalan lebih efektif dan menjaga keseimbangan
kekuasaan dalam pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai