12 LAMPIRAN
Salah satu pendapatan pemerintah daerah adalah dari sektor pariwisata yang
tentu akan menjadi ciri khas suatu daerah, pengembangan dan pengelolaan
pariwisata di Indonesia sangatlah baik, terbukti dengan banyaknya Destinasi
Tempat Wisata (DTW) yang dimiliki Indonesia, pariwisata juga menjadi salah satu
penambah devisa Negara yang cukup besar. Usaha mengembangkan dunia
pariwisata Indonesia ini didukung dengan Undang-undang nomor 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan yang menyebutkan keberadaan obyek wisata pada suatu
daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli
Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat, dan memperluas
kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini,
meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya
setempat.
HALAMAN 01
Selain itu sektor pariwisata di Indonesia
juga memiliki pengaruh yang besar pada
negara saat ini, Untuk itulah Kementerian
Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif saat ini
sedang gencar-gencarnya melakukan promosi
guna memperkenalkan dan memasarkan
pariwisata Indonesia ke dalam dan luar
negeri, dengan berbagai aplikasi dan media,
dan berbagai program unggulan telah
diluncurkan khususnya adanya Travel Bubble
diwilayah Batam – Bintan guna
Sumber foto dari : Google
mendatangkan wisatawan mancanegara
untuk melakukan kunjungan ke Provinsi
Kepulauan Riau.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengungkapkan bahwa akan
ada travel bubble Indonesia dengan Singapura di Kota Batam dan Kabupaten Bintan. Sebab,
kawasan wisata bersifat eksklusif di Provinsi Kepulauan Riau dan dinilai cocok menerapkan
kebijakan pembukaan travel bubble. Sejalan dengan program tersebut diharapkan akan
menjadi harapan baru setelah adanya pandemi Covid 19 dan kenaikan kunjungan wisatawan
mancanegara ke KEPRI.
HALAMAN 02
GAGASAN
TRAVEL BUBBLE
Travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus
corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.
Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan
perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri. Gagasan
tersebut, menurut para ahli, juga merupakan sebuah tantangan bagi banyak negara
untuk membatasi wabah virus corona. Misalnya, pemerintah akan mempersiapkan
pelacakan kontak bagi orang-orang yang sakit saat tiba dari luar negeri untuk
menghentikan merebaknya wabah pada populasi yang lebih besar.
Sebelum travel bubble dikemukakan dan disepakati oleh kedua negara, ada
beberapa syarat dan kriteria yang harus terpenuhi terlebih dahulu. Idealnya adalah
kawasan tersebut sudah berhasil menangani Covid 19 agar para pengunjung tidak
lagi harus menjalani karantina ketika tiba di wisata tujuan. Dalam hal ini, Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau bekerjasama dengan Dinas Pariwisata
Kabupaten/Kota berupaya mewujudkan travel bubble di Provinsi KEPRI khususnya
Batam dan Bintan dengan melibatkan stakeholder pariwisata KEPRI. Dengan
pertimbangan kawasan wisata yang menjadi travel bubble harus mempunyai
sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety,and Environment) dan persyaratan
protokol kesehatan dari negara yang bersepakat.
HALAMAN 03
Kementerian Pariwisata dan ekonomi
Kreatif RI mengupayakan pembukaan
perbatasan secara terbatas dengan
Singapore, melalui kebijakan travel bubble,
terutama di Batam dan Bintan yang
selama ini bergantung pada kunjungan
Wisatawan Mancanegara dari Negara
Singapore.
Hal ini disambut baik oleh Kepala Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, untuk
mengupayakan Bintan sebagai pintu
masuk travel bubble dengan mengundang
otoritas penerbit serftifiikasi protokol
kesehatan di Singapura untuk mengecek
kesiapan protokol kesehatan di Kabupaten
Bintan Kepulauan Riau sebagai upaya Sumber foto dari : Google
menjalin travel bubble.
HALAMAN 04
PENERAPAN
TRAVEL BUBBLE
Bintan Resort Cakrawala (BRC) adalah unit operasional dari Bintan Resorts
International yang menyusun rencana induk dan mengelola Bintan Resorts. Perannya
meliputi manajemen perkebunan, penyediaan utilitas, manajemen operasi, acara,
bisnis dan pengembangan masyarakat. Bintan Resorts International (BRI)
bertanggung jawab atas investasi dan pemasaran destinasi untuk Bintan Resorts.
Bekerja sama dengan travel trade dan mitra media, BRI membuka jalan bagi Bintan
Resorts dan pulau untuk menjangkau khalayak global melalui upaya dan aktivitas
pemasaran yang berkelanjutan. Perusahaan juga berfungsi sebagai perencana
pengembangan pariwisata dan konsultan manajemen untuk Bintan Resorts.
Penerapan travel bubble pada kawasan Lagoi - Bintan mendorong BRC melakukan
upaya awal yang optimal dalam menerapkan travel bubble dengan standar protokol
khusus. Salah satu upaya yang dilakukan adalah :
Menerapkan Green Bubble di tahapan wilayah tertentu dengan memisahkan
kawasan International dan Domestik.
Green Bubble menjadikan zona aman yang dibangun sesuai dengan aturan Travel
Corridors Arragements dalam artian wisatawan bisa masuk kawasan dan pulang
dengan kondisi test free covid.
Membuka international zone dengan melibatkan Singapore Tourism Board, WHO
dan Protokol Kesehatan yang memiliki standar singapore.
Terkait dengan protokol kesehatan, BRC menerapkan protokol kesehatan dengan
mobile connecting dikawasan zona yang ditentukan, hal ini perlu dilakukan untuk
penerapan awal khususnya seluruh karyawan PT.BRC.
HALAMAN 05
KAWASAN
GREEN BUBBLE
HALAMAN 06
KETERANGAN MENGENAI ZONA B SESUAI
DENGAN GAMBAR PETA NO.1
HALAMAN 07
PROSEDUR
GREEN BUBBLE
ZONA A
1. Semua pengunjung wajib melakukan uji Swab/PCR di Terminal Ferry (tersedia 5
kubikel untuk pengambilan specimen dan hanya dapat melayani 10 orang setiap
sesi sesuai anjuran dari pihak karantina)
2. Pengambilan spesimen dan tertib administrasi sesuai dengan sertifikasi dari
Acumen Diagnostic Pte, sebuah perusahaan yang secara resmi ditunjuk oleh
Covid-19 Singapura
3. Melanjutkan proses administrasi CIQP, menuju ruang isolasi menggunakan
kendaraan khusus dengan pendampingan, untuk menunggu hasil uji Swab/PCR
4. Ruang isolasi disediakan oleh PT. BRC (Bintan Service Apartment) atau oleh
masing-masing hotel/resort
5. Hasil uji PCR diharapkan akan dapat dilaporkan dalam waktu 3 – 5 jam
(pengunjung tetap berada di dalam ruang isolasi)
6. Setelah melalui proses uji PCR dengan hasil negatif – pengunjung diperbolehkan
untuk menuju hotel yang telah dipesan dan melakukan check-in
7. Pemegang passport Singapura akan dilayani melalui sarana pemeriksaan
keimigrasian melalui pintu perlintasan otomatis untuk menghindari kontak fisik
pada saat kedatangan dan keberangkatan.
HALAMAN 08
ZONA B
1. Wisatawan untuk menunjukan hasil uji pemeriksaan PCR/Rapid Antigen yang
negatif (Non-Reaktif) dan berlaku 7 hari sejak diterbitkan. Pelayanan untuk test
disediakan di Pos I Simpang Lagoi bagi yang tidak memiliki hasil test PCR/Rapid
Antigen.
2. Wisatawan untuk melapor pada Pos Jaga Perbatasan (Pemeriksaan) dengan
menunjukan nomor konfirmasi pemesanan hotel.
3. Patuh menjalankan protokol Covid-19 dengan melakukan registrasi pendataan
sistim QR Code pada saat tiba di hotel, untuk tujuan penelusuran.
4. Wisatawan dapat menggunakan fasilitas hotel di Kawasan Zona B dan tetap
mematuhi protokol Covid-19.
ZONA KHUSUS
1. Dibuka untuk semua tamu yang tiba melalui Ferry Terminal BBT.
2. Zona hijau khusus dipersiapkan dari sejak kedatangan
3. Setelah melakukan proses uji PCR dan CIQP, pengunjung langsung menuju hotel
atau lap golf yang dituju dengan kendaraan yang telah disediakan (mematuhi
protokol kesehatan selama di dalam bus)
4. Tamu melakukan administrasi check-in dengan patuh menerapkan protokol
Covid-19 serta melakukan registrasi QR Code untuk tujuan penelusuran.
5. Lap Golf Ria Bintan & Jack Niclaus dibuka berdasarkan jadwal mingguan
(bergantian) untuk tamu Singapura dan Domestik
6. Tamu tetap berada di dalam area. Jika ingin mengunjungi lokasi atraksi wisata
lain yang berada di Zona Internasional seperti Safari Lagoi dan Mangrove Tour,
akan diatur oleh staff front-office atau bagian aktifitas.
7. Pemegang passport Singapura akan dilayani melalui sarana pemeriksaan
keimigrasian melalui pintu perlintasan otomatis untuk menghindari kontak fisik
pada saat kedatangan dan keberangkatan.
HALAMAN 09
APLIKASI SISTEM
GREEN BUBBLE
HALAMAN 10
PESAN SINGKAT OTOMATIS- PROTOKOL
KESEHATAN
HALAMAN 11
LAMPIRAN
HALAMAN 12
HALAMAN 13