Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN UNTUK KELOMPOK SADAR

WISATA (POKDARWIS) TERDAMPAK PEMBERLAKUAN


PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT
CORONA VIRUS DISEASE 2019

KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) KESAMBEN

ALAMAT: NGLERI LOR, NGLERI, PLAYEN, GUNUNGKIDUL

TAHUN 2021
POKDARWIS KESAMBEN
KALURAHAN NGLERI
Alamat: Ngleri Lor, Ngleri, Playen, Gunungkidul, No Telepon: 083843660043, kode pos: 55861

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Tujuan dari Pembangunan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)


dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1
Tahun 2012 tentang tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah
Provinsi DIY Tahun 2012-2025, dinyatakan secara tegas yakni terwujudnya DIY
sebagai destinasi pariwisata yang berbasis budaya, terkemuka di Asia Tenggara,
berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan
daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Pararel dengan visi tersebut juga
dinyatakan pembangunan juga diarahkan sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan dengan mendorong upaya pembangunan, peningkatan kesempatan
kerja sekaligus untuk mengurangi kemiskinan dengan tetap menjaga kelestarian
lingkungan. Disebut pula, bahwa kebijakan pengembangan daya tarik wisata
diarahkan untuk mendorong pertumbuhan kawasan pariwisata daerah. Salah satu
wisata daerah yang memulai membangun dirinya adalah cempluk kesamben. Namun,
saat ini proses pembangunan cempluk kesamben mengalami kemunduran dan
penurunan jumlah wisatawan sehingga dana untuk memperbaiki wajah pariwisata
kesamben mengalami penurunan dikarenakan terdapat kondisi yang mengganggu
tatanan sosial ekonomi budaya masyarakat yang berpengaruh pada kesejahteraan,
yaitu terjadinya Pandemi Covid-19 termasuk di DIY.

Sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020 kunjungan wisatawan


nusantara maupun mancanegara mengalami penurunan dan membuat sektor
pariwisata terus mengalami keterpurukan tidak terkecuali pariwisata daerah cempluk
kesamben. Menghadapi situasi tersebut, Dinas Pariwisata DIY berkolaborasi dengan
stakeholder terkait berupaya mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk datang
ke DIY dengan menyusun standar operasional prosedur (SOP) bagi pelaku pariwisata
yang dikenal Pranatan Anyar Plesiran Jogja pada pertengahan tahun 2020. Pelaku
pariwisata mulai berbenah dan perlahan mulai membuka secara terbatas destinasi
wisata dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin sesuai prosedur yang
ada. Tidak terkecuali salah satunya wisata cempluk kesamben yang mulai berusaha
mebenahi dan menerapkan protokoler kesehatan ditengah-tengah keterpurukan dana
pembangunan wisata cempluk kesamben. Namun, pada Juli 2021 kondisi pandemi
menunjukkan tingkat penularan Covid-19 sangat cepat dan munculnya varian baru
membuat Pemerintah memberlakukan peraturan yang lebih ketat dan tegas dengan
penerapan PPKM Darurat. Salah satu peraturan yang ditetapkan pada masa PPKM
Darurat adalah penutupan sementara fasilitas umum yang meliputi area publik, taman
umum, tempat wisata, atau area publik lainnya. Wisata cempluk kesamben juga
melakukan hal yang sama, pihak pokdarwis kesamben sepakat menutup wisata
cempluk kesamben untuk mengurangi penyebaran virus covid-19. Dengan kondisi
tersebut, operasional pengelolaan daya tarik wisata di DIY otomatis berhenti dan
pelaku pariwisata mengalami kesulitan ekonomi karena berkurangnya pendapatan.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40


Tahun 2020 tentang Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Desa/Kampung
Wisata, Pokdarwis memiliki fungsi sebagai penggerak Sadar Wisata dan Sapta
Pesona di lingkungan wilayah di destinasi wisata, serta sebagai mitra Pemerintah dan
Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya perwujudan dan
pengembangan Sadar Wisata di Daerah. Pokdarwis sebagai lembaga yang selama
ini menjadi penggerak wisata mempunyai peran yang secara langsung terhadap
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan memotivasi pelaku pariwisata yang
terdampak selama PPKM Darurat Covid-19. Harapannya saat kondisi sudah
berangsur membaik pelaku pariwisata dapat menjalankan perannya sebagai upaya
percepatan pemulihan daya tarik wisata sebagai persiapan pembukaan kembali daya
tarik wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berpijak pada uraian di atas, Pokdarwis Kesamben bermaksud mengajukan


usulan permohonan bantuan untuk Pokdarwis terdampak PPKM sebagai upaya
percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 melalui Dana Keistimewaan.

1.2. Dasar hukum

1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa


Jogjakarta;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.07/2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer
ke Daerah dan Dana desa Tahun Anggaran 2021 dalam Rangka Mendukung
Penanganan Pandemi Covid-19 dan Dampaknya;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2020 Tentang
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 19 di Lingkungan Pemerintah
Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1781);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2020 Tentang
Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran Untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan
Alokasi, dan Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
8. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1
Tahun 2012 tentang RIPPARDA Tahun 2012-2025;
9. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 131 Tahun 2018 tentang
Penugasan Urusan Keistimewaan;
10. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Hibah dan bantuan Sosial (Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2021 Nomor 22);
11. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2020 tentang
Kelompok Sadar Wisata dan Desa/Kampung Wisata.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Pokdarwis Kesamben bermaksud mengajukan Permohonan Bantuan untuk daya tarik


wisata di bawah kewenangan Pokdarwis terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 melalui Dana Keistimewaan, dengan tujuan
sebagai berikut:

1) Untuk membantu meringankan beban operasional pengelolaan daya tarik wisata di


bawah kewenangan Pokdarwis Kesamben selama penerapan PPKM Darurat Covid-
19.
2) Untuk mendukung percepatan pemulihan daya tarik wisata di bawah kewenangan
Pokdarwis Kesamben sebagai persiapan pembukaan kembali daya tarik wisata
dimaksud.

3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup berupa permohonan bantuan berupa uang dengan sasaran daya tarik
wisata di bawah kewenangan Pokdarwis Kesamben yang terdampak PPKM Darurat
Covid-19 dan diusulkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota.
4. SASARAN

Daya tarik wisata di bawah kewenangan Pokdarwis Kesamben yang terdampak PPKM
Darurat Covid-19 dan diusulkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota.

5. LOKASI KEGIATAN:

Data Potensi Kepariwisataan Di Wilayah Kerja Pokdarwis Kesamben

Daya tarik wisata ada/tidak Keterangan

Ada Jurug Jabon


a. Daya tarik Jurug Kaliloro
wisata alam
Bukit Kesamben
b. Daya tarik
wisata Ada
Bumi perkemahan
buatan
Spot Foto
c. Daya tarik Ada 1. Rasulan/ Bersih
wisata   2. Jathilan
budaya   3. Wayang Kulit
  4. Ketoprak
5. Reog
6. Campursari
d. Daya tarik Ada 1. Bercocok tanam
wisata   2. Industri kerajianan Anyaman bambu
khusus/   3. Industri Batik
lainya  

Selain daya tarik wisata diatas yang telah dijabarkan, wisata cempluk kesamben juga
memiliki beberapa fasilitas penunjang yang keadaannya perlu direnovasi dan diperbaiki
yaitu

Fasilitas pendukung wisata ada/tidak keterangan /jumlah


a. Penginapan/homestay Tidak -
b. Warung makan Ada 4
c. Toko cinderamata  Ada 1
d. Balai pertemuan  Ada 1
e. Peta dan tanda 1
informasi wisata  Ada
f. Toilet umum Ada 1
g. Area parker Ada 300 m2
h. Tempat sampah Ada 5
i. Jaringan
telekomunikasi Ada 3
j. Jaringan listrik Ada 1
lainya    

6. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan pada bulan Juli-November 2021.


7. OUTPUT/KELUARAN

Tercapainya percepatan penanganan kepada daya tarik wisata di bawah kewenangan


Pokdarwis Kesamben yang terdampak PPKM Darurat Covid-19.

8. RENCANA ANGGARAN BELANJA

Kegiatan Pemberian Bantuan kepada Pokdarwis terdampak PPKM Darurat COVID-19


sebesar Rp 35.000.000,- (Rencana Anggaran Belanja sebagaimana terlampir).

9. PENUTUP

Demikian permohonan ini disampaikan, harapannya dapat mempercepat penanganan


kepada Pokdarwis di DIY yang terdampak PPKM Darurat Covid-19.

Yogyakarta, 15 Agustus 2021

KETUA POKDARWIS,

Ngatimin Abdul R

Mengetahui,

LURAH KEPALA DINAS PARIWISATA KAB/KOTA

Siti Isnaini Dekoningrum, M.H,S.H


Drs. H. Supardal
NIP.19630829198803 2 004
LAMPIRAN RINCIAN ANGGARAN BELANJA

N BESARAN
RINCIAN KEGIATAN LOKASI Ekspresi Volume Satuan
O ANGGARAN
A. Biaya Operasional Tetap
1. Pembayaran tagihan DTW A 5 bulan × 1- 5 Bln Rp 1.500.000,-
listrik 2 lokasi
DTW
2. Pembayaran tagihan DTW A 5 bulan × 1- 5 Bln Rp 2.000.000,-
air 2 lokasi
DTW
3. Pembayaran tagihan DTW A 5 bulan × 1- 5 Bln Rp 2.000.000,-
jasa internet 2 lokasi
DTW
4. Pembayaran tagihan DTW A 5 bulan × 1- 5 Bln Rp 526.500,-
jasa komunikasi 2 lokasi
DTW
5. Pembayaran tagihan DTW A 5 bulan × 1- 5 Bln Rp 1.000.000,-
sampah 2 lokasi
DTW
B. Persiapan pembukaan kembali daya tarik wisata
1. Pembelian peralatan kebersihan
Sapu Lidi DTW A 1 Bh Rp 20.000,-
Sapu Ijuk DTW A 1 Bh Rp 24.000,-
Tempat Sampah 1 Bh Rp 500.000,-
Plastik (120 L, DTW A
Outdoor, Roda)
Kantong Plastik Hitam 1 Pack Rp 28.000,-
Besar (ukuran 60 × DTW A
100)
Serok Sampah Plastik DTW A 1 Bh Rp 19.000,-

Alat Potong Rumput DTW A 1 Unit Rp 3.500.000,-

2. Pembelian peralatan CHSE


Handsanitizer (isi ulang DTW A 1 Bh Rp 490.000,-
– 5 liter)
Thermogun DTW A 1 Bh Rp 800.000,-
Sabun Cuci Tangan (1 DTW A 1 Bh Rp 50.000,-
Liter)
Desinfektan (5 Liter) DTW A 1 Bh Rp 249.500,-
Desinfektan (1 Liter) DTW A 1 Bh Rp 100.000,-
Masker (Disposable) DTW A 1 Dus Rp 90.000,-
Water Sprayer DTW A 1 Bh Rp 1.000.000,-
(Elektrik, Semprot,
Gendong)
Helm Safety DTW A 1 Bh Rp 350.000,-
Life Jacket/ Pelampung DTW A 1 Bh Rp 300.000,-
Kotak P3K DTW A 1 Bh Rp 196.000,-
Kamper Toilet DTW A 1 Bh Rp 29.000,-
Sikat Toilet DTW A 1 Bh Rp 25.000,-
Tisu Toilet DTW A 1 Lusin Rp 50.000,-
Pembersih Kamar DTW A 1 Bh Rp 30.000,-
mandi
Sepatu Boot (bahan DTW A 1 Pasang Rp 300.000,-
Karet PVC)
3. Pembuatan petunjuk (signage) di daya tarik wisata tentang protokol kesehatan, arah
keluar masuk pengunjung, penggunaan aplikasi Vistingjogja dan PeduliLindungi.
Papan Petunjuk DTW A 1 Bh Rp 850.000,-
4. Pemeliharaan fasilitas kebersihan
Kran Air DTW A 1 Bh Rp 30.000,-
Wastafel DTW A 1 Bh Rp 385.000,-
Wastafel Tanah Liat DTW A 1 Bh Rp 350.000,-
Kloset Duduk DTW A 1 Bh Rp 1.900.000,-
Kloset Jongkok DTW A 1 Bh Rp 528.000,-
Pipa PVC Putih Dia. ½” DTW A 1 Batang Rp 24.000,-
Pipa PVC Putih Dia. ¾” DTW A 1 Batang Rp 31.000,-
Water Torn Kapasitas DTW A 1 Bh Rp 1.030.000,-
250 lt
Water Torn Kapasitas DTW A 1 Bh Rp 1.325.000,-
550 lt
Pompa Air DTW A 1 Bh Rp 1.000.000,-
5. Biaya pemeliharaan DTW A 1 Paket Rp 1.000.000,-
dan pengecekan
fasilitas
keamanan/peralatan di
DTW
(contoh:perbaikan
photo booth, handle
tangga)
C. Rapat, ATK dan Pelaporan
1. Rapat koordinasi DTW A 20 org × 4 80 Org Rp 1.500.000,-
persiapan kali
2. ATK DTW A 1 paket 1 Paket Rp 1000.000,-
3. Penggandaan DTW A 2000 2000 Lbr Rp 500.000,-
lembar
4. Jilid laporan DTW A 10 10 Eks Rp 370.000,-
eksemplar
Total Rp 27.000.000,-

Ket: Mohon anggaran disusun berdasarkan kebutuhan dan skala prioritas.

Anda mungkin juga menyukai