DI JAWA TENGAH
DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH
DASAR :
Desa Wisata Lintas Kabupaten/Kota adalah desa wisata yang berada dalam lintas
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Pengelola Desa Wisata adalah pihak yang bertanggungjawab mengelola Desa Wisata. Satu
desa wisata hanya boleh di kelola oleh 1 pengelola, Kelembagaan pengelola desa wisata
dapat berbentuk :
a. koperasi;
b. perkumpulan lembaga usaha dengan akta notaris;
c. pokdarwis
d. Bum Des.
TIPE DAN BATASAN WILAYAH DESA WISATA
Batasan wilayah desa wisata:
1. Keseluruhan wilayah desa adalah desa wisata (Desa Wisata I);
2. beberapa dusun/RW saja dalam suatu desa yang memiliki potensi kepariwisataan
(Desa Wisata B);
3. Terdiri dari beberapa desa dalam sebuah kawasan (Desa Wisata C);
4. Beberapa dusun diantara beberapa desa (Desa Wisata D).
Desa Wisata I Desa Wisata III
DTW
USPAR DESA B
DESA A
POKMAS
DESA D
FASILITAS Desa Wisata IV
Desa Wisata II DESA C
DUSUN DESA B
III DESA A DUSUN
DUSUN 2
DUSUN II 1 DUSUN
DUSUN I
DUSUN 3 4
USPAR DESA D
DTW DESA C
DUSUN
IV
MANFAAT PEMBANGUNAN
DESA WISATA
Pembangunan desa wisata 4. Pendidikan : Memperluas wawasan
mempunyai manfaat ganda di bidang dan cara berfikir orang-orang desa,
ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain. mendidik cara hidup bersih dan sehat.
Manfaat ganda dari pembangunan desa 5. Ilmu pengetahuan dan teknologi
wisata, adalah: (Iptek) : Meningkatkan ilmu dan
1. Ekonomi : Meningkatkan teknologi bidang kepariwisataan.
perekonomian nasional, regional, dan 6. Sosial budaya : Menggali dan
masyarakat lokal. mengembangkan kesenian serta
2. Sosial : Membuka lapangan kerja dan kebudayaan asli daerah yang hampir
lapangan berusaha bagi masyarakat di punah untuk dilestarikan kembali.
desa. 7. Lingkungan : Menggugah sadar
3. Politik : lingkungan (Darling), yaitu
• Internasional : Menjembatani menyadarkan masyarakat akan arti
perdamaian antar bangsa di dunia. pentingnya memelihara dan
* Nasional : Memperkokoh persatuan melestarikan lingkungan bagi
bangsa, mengatasi disintegrasi kehidupan manusia kini dan di masa
datang.
TAHAPAN PENETAPAN DESA WISATA
DILENGKAPI
TAHAP PENCANANGAN
TAHAP PENILAIAN
DI TOLAK
TAHAP PENETAPAN
Pokmas, BUMDES,
Pihak lain melalui
Kades/lurah DI NILAI
KADES/LURAH CAMAT
DINAS PAR
Unsur Tim penilai:
a. praktisi Bidang
Pariwisata;
b. akademisi;
c. unsur perangkat
daerah
PERGUB:
Kepala Dinas yang membidangi pariwisata atas nama Gubernur/walikota/Bupati
mencanangkan desa wisata setelah memenuhi persyaratan teknis dan administrasi.
PENILAIAN
Perda No 2 tahun 2019 Pasal 9
(1) Gubernur melakukan penilaian usulan permohonan Kabupaten/Kota untuk wilayah
Kabupaten/Kota.
(2) Dalam rangka penilaian usulan penetapan desa wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Gubernur melakukan :
a. sosialisasi kepada masyarakat yang memuat pengetahuan rencana dan pembangunan Desa
Wisata;
b. inventarisasi dan penggalian potensi daya tarik wisata yang harus dipertahankan;
c. manajemen pemasaran pariwisata; dan
d. penilaian kelayakan sebagai Desa Wisata.
(3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d meliputi:
e. atraksi wisata yang paling menarik dan atraktif di Desa.
f. kondisi geografis Desa menyangkut masalah-masalah jumlah rumah, jumlah penduduk,
karakteristik dan luas wilayah desa yang berkaitan dengan daya dukung kepariwisataan pada
suatu Desa;
g. sistem kepercayaan dan kemasyarakatan yang merupakan aspek khusus pada komunitas
sebuah Desa;
h. ketersediaan infrastruktur meliputi fasilitas dan pelayanan transportasi, fasilitas listrik, air
bersih, drainase, pengolahan limbah, telepon dan sebagainya; dan
i. perkembangan jumlah pengunjung Desa Wisata;
j. rencana kelembagaan pengelola Desa Wisata;
k. analisis kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah;
l. analisis rencana mitigasi bencana.
Pasal 10
Dalam melakukan penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Gubernur menugaskan perangkat
daerah yang membidangi urusan Pariwisata.
PENETAPAN
Pasal 11
Gubernur menetapkan sebuah desa/kelurahan menjadi Desa Wisata lintas
kabupaten/kota setelah dilakukan penilaian dengan memperhatikan hasil
penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.
Pasal 12
Gubernur menetapkan desa/kelurahan menjadi Desa Wisata lintas
Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan Keputusan
Gubernur.
Pasal 13
Ketentuan lebih lanjut mengenai pencanangan, penilaian, dan penetapan
diatur dengan Peraturan Gubernur.
Desa Wisata yang sudah ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini
dinyatakan berlaku sebagai pencanangan Desa Wisata.Penetapan Desa Wisata
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Daerah ini.
KRITERIA DESA WISATA
Berdasarkan penilaian Desa Wisata dilakukan penetapan berdasarkan klasifikasi.
Adapun Klasifikasi sebagai berikut:
Daya Tarik Masih potensi Daya Tarik sudah Destinasi sudah dikenal
dikembangkan terintegrasi baik
PASAL 33
KONDISI/ JUMLAH DESA WISATA JATENG