Anda di halaman 1dari 27

POTENSI PENGEMBANGAN WISATA

AIR TERJUN ILOTA


POTRET PARIWISATA DI KAB. POHUWATO
OLEH:
HERMAN ABDULLAH, S.ST.PAR

Kepala Seksi SDM dan Kelembagaan


Pariwisata

DENGILO, 15 DESEMBER 2018


NAWACITA & ARAHAN PRESIDEN
Kebijakan Pemerintah, Pariwisata SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN KABINET KERJA 2016 :
sebagai Sektor Prioritas 1. INFRASTRUKTUR
2. MARITIM
3. ENERGI
4. PANGAN
5. PARIWISATA

SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN KABINET KERJA 2017 :

1. PANGAN
2. ENERGI
3. MARITIM
4. PARIWISATA
5. KAWASAN INDUSTRI & KEK
Defenisi Wisata, Wisatawan Pariwisata dan Kepariwisataan

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

-Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau


sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

-Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

-Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai


fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah,
dan Pemerintah Daerah.

- Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan


bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
PENGERTIAN HASIL HUTAN, DAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU

MENURUT PERATURAN MENTERI


KEHUTANAN NOMOR : P.35 / Menhut-II/2007

1. Hasil Hutan adalah benda-benda hayati, non hayati dan turunannya,


serta jasa yang berasal dari hutan.

2. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan


berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan.

3. Hasil Hutan Bukan Kayu yang selanjutnya disingkat HHBK adalah


hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunan
fan budidaya kecuali kayu yang berasal dari huta.
Menurut Keputusan Menteri Perhutanan RI No. 687/ Kpts II/ 1989 Bab I,
Pasal 1 ayat 1.
• Menjelaskan jika hutan wisata adalah suatu kawasan perhutani yang khusus
digunakan secara khusus agar dibina dan dipelihara untuk kepentingan pariwisata
dan berburu, yakni hutan wisata yang memiliki keindahan alam hingga ciri khas
tersendiri sehingga bisa dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan budaya.
• Sehingga arti sempit dari hutan wisata ialah hutan yang hutan yang diperuntukan
atau digunakan isebagai tempat wisata, namun tetap dikelola oleh pihak
perhutani.
• Menurut ahli perhutanan, hutan dapat digolongkan sebagai hutan wisata jika
memiliki beberapa unsur seperti memiliki sumber daya alam yang indah dan luar
biasa berupa pemandangan alam, flora, hingga fauna.
Kepariwisataan diselenggarakan berdasarkan asas:

• manfaat;
• kekeluargaan;
• adil dan merata;
• keseimbangan;
• kemandirian;
• kelestarian;
• partisipatif;
• berkelanjutan;
• demokratis;
• kesetaraan; dan
• kesatuan
Kepariwisataan bertujuan untuk:

• meningkatkan pertumbuhan ekonomi;


• meningkatkan kesejahteraan rakyat;
• menghapus kemiskinan;
• mengatasi pengangguran;
• melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya;
• memajukan kebudayaan;
• mengangkat citra bangsa;
• memupuk rasa cinta tanah air;
• memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan
• mempererat persahabatan antarbangsa
USAHA PARIWISATA

• Daya tarik wisata;


• Kawasan pariwisata;
• Jasa transportasi wisata;
• Jasa perjalanan wisata;
• Jasa makanan dan minuman;
• Penyediaan akomodasi;
• Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;
• Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran;
• Jasa informasi pariwisata;
• Jasa konsultan pariwisata;
• Jasa pramuwisata;
• Wisata tirta; dan
• Spa.
DESTINASI, INDUSTRI, KELEMBAGAAN, PROMOSI
PARIWISATA MENDUNIA

tata kelola destinasi agar berkualitas melalui pelaksanaan berikut ini:


1. Legalitas; 20. SDM Bersertifikasi, Berstandard;
2. Sustainable Tourism Strategy; 21. Berstandard sapta pesona;
3. Taat RTRW; 22. Ber-K3, SHS, BPOM, (Halal), SOP;
4. Taat RPJP/M; 23. MCKToilet, bersih, kering,harum;
5. Taat RIPPAR; 24. Jelas code of conduct host-tamu, adat;
6. Taat zonasi dan Deleniasi; 25. Berdaya saing, Bermutu; Terakreditasi
7. Taat RTBL; 26. Pelayananan Prima;
8. Fisibility Study; 27. Menyejahterakan Masyarakat Lokal;
9. Sustainabel Tourism Master Plan 28. Komitmen Rencana Program;
10. Design Engineering Details; 29. Komitmen Anggaran Berjangka;
11. Fasilitas Pariwisata Berstandard 30. Rencana Aksi Bermitra;
12. Fasilitas Pendukung Pariwisata; 31. Partisipasi Stakeholders Pentahelixs;
13. Fasilitas Umum; 32. Membuat Calender of Event;
14. Carrying capacity; 33. Menerapkan E-Tourism;
15. Konservasi alam dan budaya; 34. Air bersih,limbah,sampah,polusi;
16. Berkearifan lokal; 35. Prosedur Mitigasi; Tanggap Bencana
17. Landscape & pertamanan; 36. Tata Kelola Bank Data Pariwisata;
18. Akses Fasilitas Untuk Dissabilitas 37. Pengewasan Pengontrolan Jelas;
19. Menyertakan/ Bermitra dengan UMKM; 38. Dikompetisikan Berewards;

Kelembagaan pemerintah pariwisata; kelembagaan industri pariwisata;


kelembagaan masyarakat pariwisata aktor yang sadar perannya
WONDERFULL INDONESIA: PEOPLE, NATURAL, CULTURAL, FOOD, SOUVENIR, VALUE

DinasDeperi
PU/Pertanian
BERBASIS SADAR WISATA
TERCERMIN DALAM SAPTA Perhub.
Kepolisian ndagDinas
/ satpol/
PESONA

satpam Kesehatan
Dinas Sospol/
Media Kom/
VALUE Olah
Informasi ADDE Raga
Disnak D Lingku
ertrans TOURI ngan
BAPED SM Kehut
ASejara anan
Kebud
h Arkeol Seni ayaan
ogi
APAKAH KITA TETAP MEMPERTAHANKAN
MODEL LOST VALUE
Sulit didorong
untuk menuju
sapta pesona

Lost Value
Media
Nil
Katakan
ai Tidak !, Lakukan Strategic Drift

Pemerintah (GO)

WISATAWAN
Kesadaran Kepentingan Bersama untuk Suatu Nilai yang Harus Diperjuangkan
PARIWISATA
MODEL POTENSI WISATA DI KARYA BARU

MASYARAKAT SBG HOST


Mewujudkan Sapta pesona
- Aman Tingkat Kunjungan
- Tirtib Destinasi yang Wisatawan
- Bersih berdaya saing
- Sejuk Tumbuhnya investasi
- Indah Tumbuhnya
- Ramah Iklim usaha Peluang kerja
- Kenangan
MUTU PARIWISATA Pendapatan

Kesejahteraan Masyarakat

FGD
- Identifikasi Masalah
- Penyelesaian Masalah
- Program Tindak Lanjut
MASYARAKAT - Capaian Tujuan
SBG GUEST
Kerangka keterkaitan SADAR WISATA, DALAM
PENGEMBANGAN PARIWISATA, DAN QUALITAS HIDUP
PELAKUNYA
Terwujudnya
Pariwisata yang MENARIK
VISI dan PENGEMBANGAN dan BERDAYA SAING
KEBIJAKAN PRODUK serta MEMBERIKAN
PARIWISATA NILAI MANFAAT
PENGEMBANGAN EKONOMI/ kesejahteraan /
USAHA PARIWISATA Qualitas hidup Pelaku
Pariwiata setempat

Pemberdayaan • Pokdarwis
Potensi Pelaku • Masyarakat
Pariwisata Peduli Pariwisata
VISI dan
KEBIJAKAN
SADAR WISATA
PEMBERDAYAAN
PELAKU Peran Media • Keamanan
PARIWISATA • Ketertiban
• Kebersihan
Kemitraan • Kesejukan
Pemberdayaan • Keindahan
Pariwisata • Keramahan
• Kenangan
Gambaran Best Practise yang mungkin bisa disadari
Gambaran Dulu Gambaran Sekarang
Gambaran Pariwisata Alam yang mungkin bisa disadari
Sebelum Nantinya
Gambaran Pariwisata Kuliner yang mungkin bisa disadari

Gambaran Pengembangan Kawasan Kuliner Café di sepanjang pantai


Gambaran Pariwisata Souvenir Yang Mungkin Bisa Sadari
Gambaran Rural Tourism yang mungkin bisa disadari
Gambaran Wisata Religi yang bisa disadari
EKONOMI
KREATIF?
Gambaran Pariwisata Budaya yang mungkin bisa disadari

Desa Wisata Kampoeng Nelayan/ Wisata Etnis


Gambaran Hutan Wisata yang Mungkin bisa disadari
ARAHAN PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN RUANG PARIWISATA

Anda mungkin juga menyukai