Anda di halaman 1dari 3

Nama : Behar Kilimandu

Nim : 211041005

Prodi: K3/A6

Resume materi webinar K3 2022

A. Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D.


1. Anugerah Desa Wisata Indonesia
 Tujuan
1. Memotivasi pengelola 1ocial1i desa wisata agar lebih berinovasi dan kreatif untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakar.
2. Melestarikan lingkungan dan budaya untuk wisata berkelanjutan.
3. Mendorong pemerintah untuk inovasi,adaptasi dan kolaborasi guna mewujudkan
pembangunan wisata nasional.
4. Sinergitas dan kolaborasi program kerja di lingkungan kemenparekraf maupun lintas K/L.
 Mengapa Desa Wisata?
1. Desa wisata sebagai ujung tombak 1ocial1ia bangkit.
2. Mendorong perkembangan desa.
3. Meningkatkan kekuatan sumber daya manusia.
4. Menerapkan K3 dan pelestarian lingkungan.
5. Ujung tombak konservasi alam.
6. Menjaga keragaman budaya.
7. Menanamkan kearifan 1ocia.
8. Menunjukka keragaman hayati.
9. Berkonstribusi terhadap gerak roda ekonomi,1ocial,dan pelestarian lingkungan.
 7 Kategori Desa Wisata.
1. Kategori Daya Tarik.
2. Kategori Homestay.
3. Kategori Souvenir.
4. Kategori Toilet Umum.
5. Kategori K3 dan Lingkungan (CHSE).
6. Kategori Digital dan Konten Kreatif.
7. Kategori Kelembagaan Desa Wisata.
 4 Klasifikasi Desa Wisata.
1. Dewi Mandiri.
2. Dewi Maju.
3. Dewi Berkembang.
4. Dewi Rintisan.
 5 Kategori CHSE
( Kebersihan,Kesehatan,Keselamatan,dan Kelestarian Lingkungan.
1. Mencegah Penyebaran Penyakit.
2. Menjaga Kebersihan Desa Wisata.
3. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Wisatawan.
4. Menjaga Kelestarian Lingkungan.
5. Meningkatkan Kualitas Desa Wisata Yang Berkelas Dunia.
 Mengapa Toilet Umum Penting Bagi Pariwisata?
1. Toilet Adalah Beranda Depan Pariwisata Nasional.
2. Toilet Umum Sering Menjadi Titik Lemah Pariwisata.
3. Kelayakan dan Kebersihan Toilet Umum di Desa Wisata Merupakan Salah Satu
Unsur Penting.
 4 Kategori Toilet Umum.
1. Ruang Buang Air Besar.
2. Ruang Buang Air Kecil.
3. Ruang Tempat Cuci Tangan dan Muka.
4. Aspek Pendukung Lainnya.

 Kesimpulan
1. Peran K3 Sangat Penting Dalam Optimalisasi Desa Wisata.
2. Pencegahan Kecelakaan,penularan penyakit,dan perlindungan bagi pekerja maupun
Wisatawan.
3. Meningkatkan Daya saing dalam mewujudkan Desa Wisata Berkelas Dunia.

B. Ni Made Gandhi Sanjiwani, S.Par., M.SC.


LESSON LEARNED IMPLEMENTASI K3 DI DESA WISATA
1. Potret desa wisata di bali
Bali memiliki 238 desa wisata hingga tahun 2022
Kewajiban juga bagi pengusaha pariwisata sebagaimana ditentukan dalam undang-
undang pasal 26 huruf d dan e Undang-undang nomor 10 tahun 2009 yakni untuk memberikan
kenyamanan, keramahan, perlindungan keamanan, dan keselamatan wisatawan; serta
memberikan perlindungan asuransi pada usaha pariwisata dengan kegiatan yang beresiko tinggi.
Yang meliputi→wisata selam, arung jeram, panjat tebing, panjat tebing, permainan jet coaster,
dan mengunjungi objek wisata tertentu, seperti melihat satwa liar dan alam bebas.
2. Tantangan di desa wisata
a. Banjir
b. Longsor
c. Tenggelam
d. Terjatuh dari ketinggian
3. Realita di lapangan
a. Ketidaksiapan SDM/pengelola desa wisata
b. Belum adanya regulasi yang secara khusus mengatur akivitas di desa wisata khususnya
didesa wisata yang beresiko tinggi
c. SOP aktivitas di desa wisata belum terstandarisasi dengan jelas
4. Keamanan yang harus ada di desa wisata
a. Menyediakan standar keamanan seperti P2K3
b. Menjaga tempat wisata dari kejahatan seperti pencopetan, pemerasan, dan penipuan.
c. Menyiapkan fasilitas yang aman dan nyaman bagi tamu wisatawan.
d. Menjaga wisatawan dari gangguan masyarakat seperti tangal jail.
e. Menyediakan asuransi terhadap fasilitas dan perlatan yang digunakan oleh wisatawan.
5. Prosedur pelaksanaan pemandu local (local guide) desa wisata mitra GODEVI.
6. SOP belum diterapkan maksimal
a. Produk wisata belum sepenuhnya dikelol secara professional
b. Belum optimalnya dukungan pendanaan dari skema program dana desa/sumber lainnya.
c. Kesadaran tentang K3 di desa wisata masih belum optimal (quality of service, excellent
service).

Anda mungkin juga menyukai