OLEH:
Indonesia terdiri atas begitu banyak Suku, Budaya, Agama, dan masih banyak lagi.
Khususnya di NTT ada begitu banyak Budaya baik Rote, Sumba, Sabu, Timor, Alor, Flores,
dan sebagainya dengan begitu banyak perbedaan yang dimiliki mulai dari Bahasa, Adat-
Istiadat, Tari-tarian, Rumah Adat, Makanan Khas, dan lain-lain. Dan karena Perbedaan itu
maka Gereja harus berusaha agar mempererat persaudaraan dan membangun hubungan yang
baik dan saling mengasihi antara setiap budaya tersebut diatas segala perbedaan yang ada.
Oleh karena itu GMIT mengangkat dan menetap bulan MEI sebagai bulan “Budaya Bahasa”
dengan maksud Gereja yaitu untuk setiap orang dapat belajar mencintai memahami dan
memaknai nilai-nilai budaya tidak hanya mencintai budaya mereka tetapi juga menghargai
budaya orang lain. Dengan mengangkat bulan budaya dan Bahasa pada liturgi ibadah tentu
gereja berharap agar nilai-nilai budaya tetap dilestarikan dan diwariskan kepada anak cucu
kita.
Di dalam penyusunan Liturgi Ibadah dalam memaknai Bulan Budaya Bahasa akan
disusun dengan sedemikian rupa agar terlihat berbeda. Misalnya di minggu pertama kita
merayakan bulan budaya Bahasa sesuai Etnis Timor, maka diminggu itu kita akan diminta
untuk menggunakan pakaian adat Timor. Lagu-lagu yang akan dinyanyikan juga sudah
diterjemahkan kedalam Bahasa Timor. Ada juga “Natoni” yang di lakukan sebagai suatu
tradisi dari Budaya Timor.
Contoh Liturgi
PERSIAPAN
Saat teduh, doa konsistori dan prawarta
Pelayan dan semua Petugas Liturgi berada di pintu depan gereja
NAS PEMBIMBING
Pelayan : Dalam Tema “Mengubah Kebiasaan Dunia”
kita beribadah saat ini. Tema ini mengadung
pesan, kita hidup di dunia ini, tetapi baiklah kita
tidak serupa dengan dunia. Firman-Nya dalam
Roma 12:2, berkata:
Pelayan : Dalam Tema “Mengubah Kebiasaan Dunia” kita beribadah
saat ini. Tema ini mengadung pesan, kita hidup di dunia ini,
tetapi baiklah kita tidak serupa dengan dunia. Firman-Nya dalam
Roma 12:2, berkata:
Jemaat : Kais hi mituin pah pinan in Janganlah kamu menjadi
lomin. So hi mite'un hi nekam, serupa dengan dunia ini, tetapi
he nati' hi mihin Uisneno In berubahlah oleh pembaharuan
lomin esle' me. Sa' le alekot, le budimu, sehingga kamu dapat
Uisneno anlomi ma teme kun. membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna.
Nyanyian : PKJ 200 ‘’Ku Diubah-Nya’.
KABAR SUKACITA
Tambur Timor dipukul dengan irama cepat.
Seorang anak masuk dalam ruang ibadah sambil membawa
pelita/lampu gas.
PERSEMBAHAN SYUKUR
Diaken 2 : Uis Neno amnanut, alalan, Tuhan yang kekal dan
ma akuasat, ameput neno berkuasa atas seluruh langit
tunan ma pah pinan ma in dan bumi ini, Engkaulah yang
nesan, mu lileb oe mina ma berkenan memberikan segala
oe menu, hem poni ma hem yang manis dan yang pahit,
nae, ho pah ma ho nifu, nok untuk dunia ini. Engkau yang
ho lene: mu etat ho to an telah mengaruniakan
meno ma es ma’neat. Natuin segalanya. Engkau telah
mnahat nabayont anfani tol menunjukkan kuasa-Mu
maka ma lal maka; mnahat dengan memberikan kami:
nabayont anfani tol atoni ma makanan dan minuman,
nal atoni; mnahat nabayont ternak dalam kandang dan
anfani tilun ma o’of; mnahat padang, emas dan perak dan
nabayont anfani mnatu ma pakaian untuk dipakai.
noin muti; mnahat nabayont Sebagai tanda syukur dan
anfani pake ma tainusat; Koi hormat kami kepada-Mu, atas
Usi, neno i hai eim mi’tola segala yang kami terima,
mnahat (pena) nok manum kami datang dan memberikan
kolo, susal ma malinat, hai persembahan kami. Kami
mi’neb tom eim, nok nek menyerahkannya dalam
alinat, meki fua tulu, natuin kerendahan hati. Kira Engkau
hai ma usi matua kai, nbi menerima persembahan
kuasat ameput neno tunan ma syukur dan tanda hormat
pah pinan, nbi Yesus Kristus kami. Di dalam nama Yesus,
fain fua tulu pupuf ma korban persembahan yang
smanan knino in kanan heim hidup, kami berdoa. Amin
onen. Amin
Nyanyian : Tebarkan Pukatmu 6 ‘Nyanyian Syukur’ MM ± 74
Reff:
Karna g'lap jadi remang pagi,
dan remang jadi siang t'rang.
Kuasa Kristus 'kan nyatalah,
rahmani dan cemerlang.
PENJELASAN LITURGI
Itulah contoh liturgi dan penjelasannya sesuai dengan tradisi orang Timor.